Secara etimologis
Kata philosophia berarti cinta pada
kearifan atau kebijaksanaan (love
of wisdom). Dalam bahasa Arab
falsafah, yang kemudian menjadi
istilah bahasa Indonesia : filsafat.
Seorang pecinta atau ahli filsafat
disebut filsuf atau filosof.
Kedua :
Saat ini filsafat merupakan bidang
pengkajian yang terpisah dengan disiplindisiplin ilmu yang lain. Bila ilmu merupakan
hasil aktivitas akal yang dimanfaatkan
secara aplikatif untuk keperluan hidup
sehari-hari, maka filsafat merupakan hasil
perenungan yang lebih mendasar dan
mendalam tentang kehidupan.
Filsafat dianggap bersifat metafisi dan
irrasional serta untuk memberi kearifan
dan kebijaksanaan kepada manusia. Filsafat
sejarah merupakan perenungan tentang
hakekat kejadian dan ilmu sejarah.
Ketiga :
Pada dewasa ini pengertian filsafat sering
diidentikkan dengan pengertian Wetanschaung,
Way of Life. Di Indonesia kedua istilah itu
diterjemahkan : pandangan hidup, pegangan
hidup, ideology, keyakinan, dll.
Filsafat merupakan suatu konsep yang menyeluruh
tentang alam semesta, hidup, dan kehidupan.
Filsafat dijadikan manusia baik secara kolektif
maupun secara individual didalam berbuat,
bertindak, bersikap dan berperilaku serta
didalam menghadapi dan memecahkan
permasalahan hidupnya.
Filsafat sejarah diharapkan dapat memberikan
kebijaksanaan dan kearifan dalam memahami dan
menginterpretasikan sejarah masa lampau serta
dalam berbuat berperilaku untuk menyongsong
sejarah yang akan datang.
Pertama
Ilmu Sejarah merekonstruksi secara
sistimatis dan kausal bagian-bagian penting
peristiwa masa lampau (past-event) yang
terdiri dari tiga unsur dasar: manusia, ruang
dan waktu.
Sedang Filsafat Sejarah mengungkap
masalah-masalah pada taraf yang lebih
mendalam dan mendasar yang tidak nampak
dan tidak faktual, serta fidakdipresentasikan
Ilmu Sejarah.
Kedua
Bahwa Filsafat Sejarah muncul dan
lahir atas ketidakpuasan manusia
terhadap keterbatasan, Ilmu Sejarah.
Ilmu Sejarah dianggap tidak mampu
memahami dan membuat analis
tentang masalah-masalah yang lebih
hakiki dalam kehidupan manusia.
KEKUATAN-KEKUATAN
SEJARAH
Carl G.Gustavson : A Preface to History
mengidentifikasi 6 kekuatan sejarah : 1.
ekonomi, 2. agama, 3. institusi, 4.
teknologi, 5. ideologi, 6. militer.
Kuntowijoyo : 1. individu, 2. seks, 3. umur,
4. golongan, 5. etnis dan ras, 6. mitos, 7
budaya.
Latihan :
Silahkan anda kaji dengan teori gerak sejarah
(pilih salah satu) :
1. Peristiwa 28 Oktober 1928
2. Peristiwa 17 Agustus 1945
3. Peristiwa Madiun 1948
4. Peristiwa G 30 S PKI 1965
5. Peristiwa Jatuhnya Presiden Suharto (ORBA)
1998
6. Peristiwa Sunami Aceh
7. Peristiwa Lapindo
8. Peristiwa Situ Gintung