PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam rangka proses penyidikan dan penegakan hukum untuk kepentingan
peradilan, ilmu kedokteran forensik dapat dimanfaatkan dalam membuat terangnya
perkara pidana yang menimbulkan korban manusia, baik korban hidup maupun
korban mati. Pemeriksaan otopsi umumnya diperlukan apabila korban dari tindak
perkara pidana tersebut korban mati. Dari pemeriksaan otopsi yang dilakukan,
dokter diharapkan dapat memberikan keterangan setidaknya tentang luka atau
cedera yang dialami korban, tentang penyebab luka atau cedera yang dialami
korban, serta penyebab kematian dan mekanisme kematiannya. Dalam beberapa
kasus dokter juga diharapkan untuk dapat memperkirakan cara kematian dan
faktor-faktor lain yang mempunyai kontribusi terhadap kematiannya (Sampurna,
2003).
Otopsi berasal dari kata oto yang berarti sendiri dan opsis yang berarti melihat.
Namun pengertian yang sebenarnya dari otopsi adalah suatu pemeriksaan
terhadap tubuh jenazah untuk kepentingan tertentu, meliputi pemeriksaan bagian
luar
dan
bagian
dalam
dengan
menggunakan
cara-cara
yang
dapat
pemeriksaan luar dan dalam (otopsi) yaitu tahun 2005 sebanyak 38 kasus, tahun
2006 sebanyak 41 kasus dan 2007 sebanyak 22 kasus (prameng, 2011).
Oleh karena itu pada makalah ini kami akan membahas mengenai alasan
keluarga yang menolak dan menyetujui tindakan otopsi berdasarkan data rekam
medis yang ada di Ilmu Kedokteran Forensik RSSA Malang.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian otopsi?
2. Bagaimana pengaruh keluarga terhadap persetujuan/penolakan tindakan
otopsi?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian otopsi ?
2. Mengetahui Bagaimana pengaruh keluarga terhadap persetujuan/penolakan
tindakan otopsi
Daftar Pustaka
1. Sampurna B, samsu Z. Peranan ilmu forensik dalam penegakan hukum.
Jakarta: Pustaka Dwipar, 2003
2. Dahlan, S., Ilmu Kedokteran Forensik. Cetakan VI. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro: 2008
3. Kadarmo DA. Prosedur medikolegal penolakan otopsi ditinjau dari sudut
pandang penyidik. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2005.