Disusun oleh :
Kelompok 18
Yustia Yulianti
A24120103
Yusmadi
A24130004
A34120056
Fitri Munggarani
I34120087
134120165
Asisten :
Ahmad Arif
A24110138
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kelapa sawit merupakan komoditas ekspor pertanian yang memberikan
pengaruh positif terhadap pendapatan nasional dan mampu menciptakan lapangan
pekerjaan
sehingga menambah
kesejahteraan
masyarakat
(Amir, 2004).
TINJAUAN PUSTAKA
Kelapa Sawit
Kelapa Sawit merupakan tanaman dari famili Palmae, genus Elaeis, dan
memiliki nama ilmiah Elaeis guineensis. Buah terdiri dari tiga lapisan yaitu
eksoskarp, mesoskarp, dan endoskarp. Perkembangbiakan generatif melalui biji
dan jarak tanamnya 9,2m atau segitiga sama sisi. Pemeliharaan standar dan yang
khas dari adalah dalam pengaturan pelepah daun sawit dari satu pelepah jumlah
daun tidak boleh kurang dari 48 dan lebih besar 56.
Tanaman Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) berakar serabut yang terdiri
atas akar primer, skunder, tertier dan kuartier. Akar-akar primer pada umumnya
tumbuh ke bawah, sedangkan akar skunder, tertier dan kuartier arah tumbuhnya
mendatar dan ke bawah. Akar kuartier berfungsi menyerap unsur hara dan air dari
dalam tanah. Akar-akar kelapa sawit banyak berkembang di lapisan tanah atas
sampai kedalaman sekitar 1 meter dan semakin ke bawah semakin sedikit
(Setyamidjaja 2006). Tanaman Kelapa Sawit merupakan tanaman yang
menghasilkan minyak nabati. Kelapa sawit termasuk tanaman daerah tropis yang
umumnya dapat tumbuh di antara 120 Lintang Utara 120 Lintang Selatan. Curah
hujan optimal yang dikehendaki antara 2.000-2.500 mm per tahun dengan
pembagian yang merata sepanjang tahun. Lama penyinaran matahari yang
optimum antara 5-7 jam per hari dan suhu optimum berkisar 240-380C.
Ketinggian di atas permukaan laut yang optimum berkisar 0-500 meter
(Setyamidjaja, 2006). Jenis tanah yang baik untuk kelapa sawit adalah tanah
latosol, podsolik merah kuning, hidromorf kelabu, aluvial, dan organosol/gambut.
Pemeliharaan Kelapa Sawit Belum Menghasilkan (TBM)
Pemeliharaan tanaman pada komoditas perkebunan yang bersifat tahunan,
biasanya dikelompokkan ke dalam tanaman belum menghasilkan atau di singkat
(TBM) dan tanaman menghasilkan disingkat (TM). Tanaman belum menghasilkan
(TBM) pada kelapa sawit adalah masa sebelum panen (dimulai dari saat tanam
sampai panen pertama) yaitu berlangsung 30-36 bulan. Periode waktu TBM pada
tanaman kelapa sawit terdiri dari:
kelapa sawit
ditunjukkan dengan banyaknya gulma di sekitar batang dan akar tanaman itu
sendiri. Pada paktikum pemeliharaan tanaman belum menghasilkan dilakukan
pemupukan, pembersihan gulma, dan sanitasi terhadap dua pohon kelapa sawit.
Sebelum dilakukan pemupukan, dilakukan penyiangan gulma terlebih dahulu di
area circle weeding dengan jari-jari 2 m. Pengendalian gulma di sekitar piringan
kelapa sawit dilakukan agar pupuk yang diberikan tidak diserap oleh gulma
sehingga pemupukan akan lebih efisien. Pengendalian dilakukan secara manual
menggunakan cangkul. Pemupukan yang dilakukan pada fase TBM untuk
peningkatan pertumbuhan generatif atau produksi.
Pemupukan dapat efisien jika menerapkan azas 5 tepat, yaitu tepat dosis,
tepat tempat, tepat cara, tepat waktu dan tepat jenis. Kegiatan pemupukan pada
TM yang telah dilakukan menggunakan pupuk urea 350 g, KCl 750 g, SP-36 600
g, dan kiserit 750 g. Pemberian pupuk yang efektif adalah ketika keadaan tanah
lembab tetapi tidak tergenang.Pada umumnya pemupukan dilakukan dua kali
dalam setahun pada bulan Maret sampai April ketika akhir musim hujan dan
Agustus sampai September pada awal musim hujan. Pemupukan dilakukan
pada awal dan akhir musim hujan agar air tersedia dalam jumlah cukup dan tidak
berlebih sehingga tanah lembab tetapi tidak tergenang. Tanaman menyerap hara
dalam bentuk larutan tanah, jadi air diperlukan untuk melarutkan hara pada pupuk
sehingga tersedia bagi tanaman sawit. Pupuk larut dan cepat diserap tanaman jika
kapasitas lapang sebesar 75% . Pupuk diaplikasikan dengan cara disebar pada
sekeliling pokok tanaman.
Selain pemupukan dan pembersihan gulma kegiatan pemeliharaan yang
dilakukan adalah sanitasi. Saitasi merupakan kegiatan pembuangan pelepahpelepah yang sudah mati. Selain pelepah yang disanitasi, dalam praktikum juga
dilakukan sanitasi buah yang sudah busuk agar tidak menjadi inokulan penyakit
pada buah lainnya. Sanitasi bertujuan untuk mempermudah kegiatan panen,
pengamatan buah matang, penyerbukan alami, pemasukan cahaya dan sirkulasi
angin, mencegah brondolan buah tersangkut di pelepah dan sanitasi. Selain itu
berdasarkan konsep sink and source penunasan berfungsi mengurangi jumlah
sink (karena pelepah negatif) sehingga zat hara dapat disalurkan ke bagian lain
yang lebih produkti. Penunasan ini dilakukan menggunakan alat dodos. Pelepah
daun yang sudah ditunas kemudian diletakkan pada gawangan mati.
Kegiatan pemupukan, pembesihan gulma dan penunasan pada TBM
kelapa sawit yang dilakukan oleh kelompok kami berlangsung selama 55 menit.
Jumlah pekerja yang melakukan adalah 5 orang yang terdiri dari 3 perempuan dan
2 laki-laki. Jumlah TBM kelapa sawit yang dipelihara yaitu 2 tanaman kelapa
sawit. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan diperoleh nilai HOK sebesar
0.654 HOK. Nilai HOK yang kami dapat masih dibawah standar prestasi kerja,
hal ini dalam pemupukan, tanaman pada kelompok kami tidak bisa langsung
diberi pupuk karena di piringan kelapa sawit masih banyak terdapat gulma
sehingga dibutuhkan waktu dahulu untuk pembersihan gulma. Selain itu,
permasalahan dalam alat dan kemampuan pekerja membuat HOK masih dibawah
standar.
Saran.
Pemupukan dilakukan harus sesuai dengan ketentuan serta prosedur yang
dianjurkan. Penerapan lima tepat sangatlah penting agar pemupukan efisien dan
tanaman kelapa sawit dapat tercukupi hara yang dibutuhkannya. Dalam praktikum
pemberian pupuk harus diperhatikan lagi, sebelum pupuk diberikan piringan
sudah bersih dari gulma. Selain itu kelengkapan alat sangat dibutuhkan supaya
dalam pekerjaan lebih efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Amir, H. 2004. Pengaruh ekspor pertanian dan nonpertanian terhadap pendapatan
nasional. Kajian Ekonomi dan Keuangan. 8(4): 101-115.
Depdiknas.
2009.
Manajemen
pemeliharaan
kelapa
sawit.
H.D.
2011.
Pemeliharaan
TBM
kelapa
sawit.