Pertumbuhan ekonomi
Tingkat inflasi
Pertumbuhan pendapatan per
kapita
Struktur produksi
Tenaga kerja
Arus modal dalam negeri
Cadangan devisa
Ideologi negara
Elit politik dan massa
Jaringan internasional
Kelembagaan
b. Faktor Politik
Hubungan
negara
dengan
masyarakat
Legitimasi pemerintah
Tipe rezim yang berkuasa
c. Faktor Kultural
Historis
Sosiologi masyarakat
Karakteristik masyarakat
Tingkat pendidikan
d. Faktor Demografi
Pertumbuhan penduduk
Struktur usia penduduk
Migrasi
Tingkat kesehatan
C. VALUE FOR MONEY
Value for money merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang
mendasarkan pada tiga elemen utama, yaitu:
a. Ekonomi
: Perolehan input dengan kualitas dan kuantitas tertentu pada harga
yang terendah. Hal ini terkait dengan sejauh mana organisasi sektor
publik dapat meminimalisir input resources yang digunakan yaitu
dengan menghindari pengeluaran yang boros dan tidak produktif.
b. Efisiensi
: Pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu atau
penggunaan input yang terendah untuk mencapai output tertentu.
c. Efektivitas
: Tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan atau
sama dengan perbandingan outcome dengan output.
Skema value for money:
Ekonomi
Nilai Input
(Rp)
Efisiensi
Input
Efektivitas
Output
Outcome
a.
b.
c.
d.
e.
Manfaat implementasi konsep value for money pada organisasi sektor publik:
Meningkatkan efektivitas pelayanan publik.
Meningkatkan mutu pelayanan publik.
Menurunkan biaya pelayanan publik karena hilangnya inefisiensi dan terjadinya
penghematan dalam pengggunaan input.
Alokasi belanja yang lebih berorientasi pada kepentingan publik.
Meningkatkan kesadaran akan uang publik sebagai akar pelaksanaan akuntabilitas
publik.
Pertanggungjawaban
Struktur Organisasi
Karakteristik Anggaran
Sistem Akuntansi
Sektor Publik
Nonprofit motive
Pajak,
retribusi,
utang,
obligasi pemerintah, laba
(BUMN/BUMD), penjualan
aset negara, dsb
Sektor Swasta
Profit motive
Pembiayaan
internal:
Modal
sendiri,
laba
ditahan, penjualan aktiva
Pembiayaan
eksternal:
Utang bank, obligasi,
penerbitan saham
Kepada masyarakat (public) Kepada pemegang saham
dan parlemen (DPR/DPRD)
dan kreditor
Birokratis,
kaku
dan Fleksibel: Datar, pyramid,
hierarkis
lintas fungsional, dsb
Terbuka untuk publik
Tertutup untuk public
Cash accounting
Accrual accounting
a. Tujuan Organisasi
Perbedaan yang menonjol terletak pada tujuan untuk memperoleh laba. Pada
sektor swasta terdapat semangat untuk memaksimumkan laba, sedangkan pada
sektor publik tujuan utama bukan untuk memaksimumkan laba tetapi pemberian
pelayanan publik.
Organisasi sektor publik juga memiliki tujuan fnansial, akan tetapi hal tersebut
berbeda baik secata filosofis, konseptual dan operasionalnya dengan tujuan
profitabilitas pada sektor swasta. Jika pada sektor swasta tujuan finansial
diorientasikan pada maksimalisasi laba untuk memaksimumkan kesejahteraan
pemegang saham, maka pada sektor publik tujuan finansial diorientasikan untuk
maksimalisasi pelayanan publik, karena untuk memberikan pelayanan publik
diperlukan dana.
b. Sumber Pendanaan
Struktur pendanaan sektor publik berbeda dengan sektor swasta dalam hal
bentuk, jenis, dan tingkat resiko. Pada sektor publik sumber pendanaan berasal dari
pajak dan retribusi, charging for services, laba perusahaan milik negara, dll. Pada
sektor swasta sumber pendanaan dipisahkan menjadi sumber pendanaan internal
dan sumber pendanaan eksternal. Kebijakan pemilihan struktur modal pada sektor
swasta lebih banyak dipengaruhi oleh faktor ekonomi. Sedangkan pada sektor
publik, tidak hanya dipengaruhi oleh faktor ekonomi tetapi juga faktor politik dan
sosial.
c. Pola Pertanggungjawaban
Manajemen pada sektor swasta bertanggung jawab kepada pemilik perusahaan
dan kreditor. Pada sektor publik, manajemen bertanggung jawab kepada
masyarakat. Pola pertanggungjawaban di sektor publik bersifat vertikal dan
horizontal.
d. Struktur Organisasi
Struktur organisasi pada sektor publik bersifat birokratis, kaku dan hierarkis,
sedangkan pada sektor swasta lebih fleksibel. Sektor publik memiliki fungsi yang
lebih kompleks dibandingkan dengan sektor swasta. Fungsi sektor swasta adalah
penyediaan barang dan jasa yang menjadi kebutuhan dan permintaan konsumen.
Sementara itu, pemerintah memiliki fungsi yang lebih luas meliputi:
1. Pertahanan dan keamanan
2. Perlindungan sumber daya alam dan social
3. Penegakan hukum dan perlindungan hak asasi manusia
4. Hubungan luar negeri
5. Manajemen ekonomi makro
6. Regulasi sektor swasta
7. Pemberian barang dan pelayanan publik
8. Distribusi pendapatan dan kekayaan
9. Stabilisasi ekonomi dan politik
Pemerintah berkepentingan untuk melakukan intervensi dalam hal penentuan
kebijakan fiskal dan moneter. Alasan mendasar mengapa pemerintah
berkepentingan untuk melakukan intervensi:
1. Adanya kegagalan pasar
2. Distribusi pendapatan dan kekayaan tidak merata
3. Untuk menciptakan stabilitas dan pembangunan
e. Karakteristik Anggaran dan Stakeholder
Perbedaan stakeholder sektor publik dan sektor swasta:
Stakeholder Sektor Publik
Stakeholder Eksternal:
Masyarakat pengguna jasa publik
Masyarakat pembayar pajak
Perusahaan dan organisasi social ekonomi yang menggunakan pelayanan
Stakeholder Internal:
Lembaga negara
Kelompok politik
Manajer publik
Pegawai pemerintah
6. Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi yang biasa digunakan pada sektor swasta adalah akuntansi berbasis
akrual (accrual accounting). Sedangkan pada sektor publik lebih banyak menggunakan
sistem akuntansi berbasis kas (cash accounting).
D. Persamaan Sektor Publik dan Sektor Swasta
1. Kedua sektor, merupakan bagian integral dari sistem ekonomi di suatu negara dan
keduanya menggunakan sumber daya yang sama untuk mencapai tujuan
organisasi.
2. Keduanya menghadapi masalah yang sama, yaitu kelangkaan sumber daya,
sehingga kedua sektor tersebut dituntut untuk menggunakan sumber daya
organisasi secara ekonomis, efisien, dan efektif.
3. Proses pengendalian manajemen, kedua sektor sama sama membutuhkan
informasi yang handal dan relevan untuk melaksanakan fungsi manajemen, yaitu:
perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian.
4. Dalam beberapa hal, kedua sektor menghasilkan produk yang sama, misalnya:
sama sama bergerak di bidang trasportasi massa, pendidikan, kesehatan,
penyediaan energi, dan sebagainya.
5. Kedua sektor terikat pada peraturan perundangan dan ketentuan hukum lain yang
disyaratkan.
E.TUJUAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
American Accounting Association (1970) dalam Glynn (1993) menyatakan bahwa
tujuan akuntansi pada organisasi sektor publik adalah untuk:
1. Memberikan informasi yang diperlukan untuk mengelola secara tepat, efisien, dan
ekonomis atas suatu operasi dan alokasi sumber daya.
2. Memberikan informasi yang memungkinkan bagi manajer untuk melaporkan
pelaksanaan tanggung jawab mengelola secara tepat dan efektif.
Akuntansi sektor publik terkait dengan tiga hal pokok, yaitu penyediaan
informasi, pengendalian manajemen, dan akuntabilitas. Akuntansi sektor publik
merupakan alat informasi bagi pemerintah sebagai manajemen maupun alat informasi
bagi publik.
Informasi akuntansi bermanfaat untuk pengambilan keputusan, menentukan biaya
suatu program, proyek, atau aktivitas serta kelayakannya baik secara ekonomis
maupun teknis. Selain itu, informasi akuntansi dapat digunakan untuk membantu
dalam pemilihan program yang efektif dan ekonomis serta untuk penilaian investasi.
Pengertian governance dapat diartikan sebagai cara mengelola urusan urusan publik.
Berikut adalah karakteristik Good Governance menurut UNDP:
a. Participation, keterlibatan masyarakat dalam pembuatan keputusan baik secara
langsung maupun tidak langsung melalui lembaga perwakilan.
b. Rule of law, kerangka hukum yang adil dan dilaksanakan tanpa pandang bulu.
c. Transparency, transparansi dibangun atas dasar kebebasan memperoleh informasi.
d. Responsiveness, lembaga lembaga publik harus cepat dan tanggap dalam melayani
stakeholder
e. Consensus orientation, berorientasi pada kepentingan masyarakat yang lebih luas.
f. Equity, setiap masyarakat memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh
kesejahteraan dan keadilan.
g. Effiency and Effectiveness, pengelolaan sumber daya publik dilakukan secara berdaya
guna dan berhasil guna.
h. Accountability, pertanggungjawaban kepada publik atas setiap aktivitas yang
dilakukan.
i. Strategic vision, penyelenggara pemerintahan dan masyarakat harus memiliki visi
jauh ke depan.
Untuk mewujudkan good public and corporate governance dalam rangka menciptakan
kesejahteraan masyarakat, diperlukan serangkaian reformasi di sektor publik. Untuk
mewujudkan good governance diperlukan reformasi kelembagaan dan reformasi
manajemen publik. Selain reformasi kelembagaan dan manajemen sektor publik, untuk
mendukung terciptanya good governance, maka diperlukan serangkaian reformasi
lanjutan yang terkait dengan sistem pengelolaan keuangan pemerintah daerah, yaitu:
1.
2.
3.
4.
Akuntabilitas publik yang harus dilakukan oleh organisasi sektor publik terdiri atas beberapa
dimensi. Ellwood (1993) menjelaskan terdapat empat dimensi akuntabilitas yang harus
dipenuhi oleh organisasi sektor publik, yaitu:
1.
2.
3.
4.
I.Privatisasi
BUMN dan BUMD dalam era globalisasi akan menghadapi beberapa tekanan dan
tuntutan, yaitu:
Regulation & political pressure. BUMN & BUMD dituntut untuk memberikan bagian
laba perusahaan kepada pemerintah.
Social pressure. BUMN & BUMD akan menghadapi tekanan yang semakin besar dari
masyarakat untuk menghasilkan produk yang murah dan berkualitas tinggi.
Rent seeking behaviour. BUMN dan BUMD akan berhadapan dengan orang orang
yang mencoba melakukan rent seeking, korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Economic & effciency. BUMN dan BUMD disisi lain dituntut untuk ekonomis dan
efisien agar menjadi entitas bisnis yang profesional.
Bagian satu buku ini membahas akuntansi manajemen dan sistem pengendalian
manajemen sektor publik yang meliputi Akuntansi Manajemen Sektor Publik (Bab 2), Sistem
Pengendalian Manajemen Sektor Publik (Bab 3), Penganggaran Sektor Publik (Bab 4), JenisJenis Anggaran Sektor Publik (Bab 5), Analisis Investasi Publik (Bab 6), dan Penentuan
Harga Pelayanan Publik (Bab 7), dan Pengukuran Kinerja Sektor Publik (Bab 8).
Bagian dua membahas akuntansi keuangan sektor publik, meliputi Teknik Akuntansi
Keuangan Sektor Publik (Bab 9) dan Laporan Keuangan Sektor Publik (Bab 10). Bagian tiga
membahas auditing sektor publik yang meliputi Valur for Money Audit (Bab 11) dan Proses
Audit Kinerja (Bab 12).
L. Ikhtisar
Akuntansi sektor publik memiliki kaitan yang erat dengan penerapan dan perlakuan
akuntansi pada domain publik. Domain publik sendiri memiliki wilayah yang lebih luas dan
kompleks dibandingkan dengan sektor swasta. Beberapa tugas dan fungsi sektor publik
sebenarnya dapat juga dilakukan oleh sektor swasta. Akan tetapi, untuk tugas tertentu
keberadaan sektor publik tidak dapat digantikan oleh sektor swasta. Organisasi sektor publik
bergerak dalam lingkungan yang sangat kompleks dan turbulence. Komponen lingkungan
yang mempengaruhi organisasi sektor publik meliputi faktor ekonomi, politik, kultur, dan
demografi. Meskipun sektor publik memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda dengan
sektor swasta, akan tetapi dalam beberapa hal terdapat persamaan.
BAB 3
d.
e.
f.
Pemerintah Daerah
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007ntentang Organisasi Perangkat
Daerah, pemerintah daerah adalah gubernur, bupati atau walikota, dan perangkat daerah
sebagai unsure penyelenggara pemerintahan daerah.
Di tingkat provinsi, struktur pemerintah terdiri atas beberapa organisasi pokok
berikut.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Sekretariat Daerah
Sekretariat DPRD
Inspektorat
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Dinas Daerah
Lembaga Teknis Daerah
Kecamatan
Kelurahan
UNIVERSITAS
Universitas merupakan salah satu bentuk perguruan tinggi selain akademi, politeknik, dan
institusi. Berdasarkan PP RI Nomor 60 Tahun 1999 Pasal 3, perguruan tinggi merupakan
pendidikan yang:
1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi, penelitian, serta pengabdian kepada
masyarakat.
2. Pendidikannya berupaya menghasilkan manusia terdidik;
3. Penelitiannya merupakan kegiatan telaah taat kaidah dalam usaha mencari kebenaran
dan menyelesaikan permasalahan yang beraitan dengan ilmu pengetahuan teknologi
dan kesenian.
4. Bentuk pengabdiannya pada masyarakat berkaitan dengan usaha memberikan manfaat
melalui ilmu pengetahuan.
Pihak penyelenggara Universitas :
1. Pemerintah
Pemerintah, merupakan pihak penyelenggara universitas Negeri (universitas milik
pemerintah)
2. Masyarakat
Adalah pihak penyelenggara universitas swasta, penyelenggara universitas swasta haruslah
berbentuk yayasan atau badan yang bersifat sosial.
RUMAH SAKIT
Berdasarkan fungsinya memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sehingga
sebagian besar dikelompokan dalam organisasi sektor publik yang tidak berorientasi mencari
keuntungan, kecuali beberapa RS yang didirikan oleh Perseroan Terbatas (PT) yang secara
eksplisit memang bertujuan mencari keuntungan.
Jenis-jenis Rumah Sakit:
Rumah Sakit Umum, Rumah Sakit terspesialisasi, Rumah sakit penelitian, Rumah sakit
perusahaan, Klinik.
Berdasarkan kepemilikannya Rumah sakit di Indonesia dibedakan menjadi rumah sakit
pemerintah, rumah sakit berbentuk badan layanan umum, dan rumahsakit swasta.
YAYASAN
Yayasan adalah suatu badan hukum yang mempunyai maksud dan tujuan bersifat sosial
keagamaan, dan kemanusiaan Yang didirikan dengan memperhatikan persyaratan formal
yang ditentukan dalam undang-undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang perubahan atas
Undang-Undang nomor 16 tahun 2001 tentang pelaksanaan yayasan.
PARTAI POLITIK
Partai politik (Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008) adalah organisasi yang bersifat
nasional dan dibentuk oleh sekelompok WNI secara sukarela atas dasar kesamaan kehendak
dan cita-cita untuk memperjuangkan dan membela kepentingan politik anggota, masyarakat,
bangsa, dan negara serta memelihara keutuhan NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Secara umum partai politik berfungsi sebagai sarana untuk:
1
Pendidikan politik untuk anggotanya dan masyarakat luas agar warga Negara
Indonesia sadar akan hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara;