Anda di halaman 1dari 15

KARAKTERISTIK DAN LINGKUNGAN SEKTOR PUBLIK

A. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


Dalam waktu yang relatif singkat, akuntansi sektor publik telah mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Terdapat tuntutan yang lebih besar dari masyarakat
untuk dilakukan transparansi dan akuntansi publik oleh lembaga-lembaga sektor publik.
Akuntansi sektor publik memiliki peranan yang vital dan menjadi subyek untuk
didiskusikan baik oleh kalangan akademis maupun praktisi sektor publik.
Akuntansi sektor publik memiliki kaitan yang erat dengan penerapan dan perlakuan
akuntansi pada domain publik. Domain publik sendiri memiliki wilayah yang lebih luas
dan kompleks dibandingkan dengan sektor swasta. Secara kelembagaan, domain publik
antara lain meliputi badan-badan pemerintahan pusat dan daerah serta unit kerja
pemerintah, perusahaan milik negara (BUMN dan BUMD), yayasan, organisasi politik
dan organisasi massa, LSM, universitas, dan oragnisasi nirlaba lainnya. Jika dilihat dari
variabel lingkungannya, sektor publik dipengaruhi oleh banyak faktor tidak hanya faktor
ekonomi semata, tetapi faktor politik, sosial, budaya, dan historis. Sektor publik tidak
seragam dan sangat heterogen.
Dari sudut pandang ilmu ekonomi, sektor publik dapat dipahami sebagai suatu entitas
yang aktivitasnya berhubungan dengan usaha untuk menghasilkan barang dan pelayanan
publik dalam rangka memenuhi kebutuhan hak publik.
B. SIFAT DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Perbedaan sifat dan karakteristik akuntansi disebabkan karena adanya perbedaan
lingkungan yang mempengaruhi, yaitu:
a. Faktor Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi
Tingkat inflasi
Pertumbuhan pendapatan per
kapita
Struktur produksi
Tenaga kerja
Arus modal dalam negeri
Cadangan devisa

Nilai tukar mata uang


Utang dan bantuan luar negeri
Infrastruktur
Teknologi
Kemiskinan dan kesenjangan
ekonomi
Sektor informal

Ideologi negara
Elit politik dan massa
Jaringan internasional
Kelembagaan

b. Faktor Politik

Hubungan
negara
dengan
masyarakat
Legitimasi pemerintah
Tipe rezim yang berkuasa

c. Faktor Kultural

Keragaman suku, ras, agama,


bahasa, dan budaya
Sistem nilai di masyarakat

Historis
Sosiologi masyarakat
Karakteristik masyarakat
Tingkat pendidikan

d. Faktor Demografi
Pertumbuhan penduduk
Struktur usia penduduk
Migrasi
Tingkat kesehatan
C. VALUE FOR MONEY
Value for money merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang
mendasarkan pada tiga elemen utama, yaitu:
a. Ekonomi
: Perolehan input dengan kualitas dan kuantitas tertentu pada harga
yang terendah. Hal ini terkait dengan sejauh mana organisasi sektor
publik dapat meminimalisir input resources yang digunakan yaitu
dengan menghindari pengeluaran yang boros dan tidak produktif.
b. Efisiensi
: Pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu atau
penggunaan input yang terendah untuk mencapai output tertentu.
c. Efektivitas
: Tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan atau
sama dengan perbandingan outcome dengan output.
Skema value for money:
Ekonomi

Nilai Input
(Rp)

Efisiensi

Input

Efektivitas

Output

Outcome

Input: Sumber daya untuk pelaksanaan kebijakan, program dan aktivitas.


Output: Hasil atau nilai tambah yang dicapai oleh kebijakan, program dan aktivitas.
Sasaran Antara: Sasaran antara dapat digunakan sebagai alat ukur jika data otput yang
sesungguhnya tidak tersedia.
Outcome: Dampak dari aktivitas tertentu. Outcome lebih sulit ditetapkan dan diukur
karena seringkali tidak dapat diekspresikan dalam cara yang sederhana, adanya
masalah politik dalam proses penetapan outcome dam dalam penentuan outcome
sangat perlu untuk mempertimbangkan dimensi kualitas.

a.
b.
c.
d.
e.

Manfaat implementasi konsep value for money pada organisasi sektor publik:
Meningkatkan efektivitas pelayanan publik.
Meningkatkan mutu pelayanan publik.
Menurunkan biaya pelayanan publik karena hilangnya inefisiensi dan terjadinya
penghematan dalam pengggunaan input.
Alokasi belanja yang lebih berorientasi pada kepentingan publik.
Meningkatkan kesadaran akan uang publik sebagai akar pelaksanaan akuntabilitas
publik.

D. PERBEDAAN DAN PERSAMAAN SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR SWASTA


a. Perbedaan Sektor Publik dan Sektor Swasta
Perbedaan
Tujuan Organisasi
Sumber Pendanaan

Pertanggungjawaban
Struktur Organisasi
Karakteristik Anggaran
Sistem Akuntansi

Sektor Publik
Nonprofit motive
Pajak,
retribusi,
utang,
obligasi pemerintah, laba
(BUMN/BUMD), penjualan
aset negara, dsb

Sektor Swasta
Profit motive
Pembiayaan
internal:
Modal
sendiri,
laba
ditahan, penjualan aktiva
Pembiayaan
eksternal:
Utang bank, obligasi,
penerbitan saham
Kepada masyarakat (public) Kepada pemegang saham
dan parlemen (DPR/DPRD)
dan kreditor
Birokratis,
kaku
dan Fleksibel: Datar, pyramid,
hierarkis
lintas fungsional, dsb
Terbuka untuk publik
Tertutup untuk public
Cash accounting
Accrual accounting

a. Tujuan Organisasi
Perbedaan yang menonjol terletak pada tujuan untuk memperoleh laba. Pada
sektor swasta terdapat semangat untuk memaksimumkan laba, sedangkan pada
sektor publik tujuan utama bukan untuk memaksimumkan laba tetapi pemberian
pelayanan publik.
Organisasi sektor publik juga memiliki tujuan fnansial, akan tetapi hal tersebut
berbeda baik secata filosofis, konseptual dan operasionalnya dengan tujuan
profitabilitas pada sektor swasta. Jika pada sektor swasta tujuan finansial
diorientasikan pada maksimalisasi laba untuk memaksimumkan kesejahteraan
pemegang saham, maka pada sektor publik tujuan finansial diorientasikan untuk
maksimalisasi pelayanan publik, karena untuk memberikan pelayanan publik
diperlukan dana.
b. Sumber Pendanaan
Struktur pendanaan sektor publik berbeda dengan sektor swasta dalam hal
bentuk, jenis, dan tingkat resiko. Pada sektor publik sumber pendanaan berasal dari
pajak dan retribusi, charging for services, laba perusahaan milik negara, dll. Pada
sektor swasta sumber pendanaan dipisahkan menjadi sumber pendanaan internal
dan sumber pendanaan eksternal. Kebijakan pemilihan struktur modal pada sektor
swasta lebih banyak dipengaruhi oleh faktor ekonomi. Sedangkan pada sektor

publik, tidak hanya dipengaruhi oleh faktor ekonomi tetapi juga faktor politik dan
sosial.
c. Pola Pertanggungjawaban
Manajemen pada sektor swasta bertanggung jawab kepada pemilik perusahaan
dan kreditor. Pada sektor publik, manajemen bertanggung jawab kepada
masyarakat. Pola pertanggungjawaban di sektor publik bersifat vertikal dan
horizontal.
d. Struktur Organisasi
Struktur organisasi pada sektor publik bersifat birokratis, kaku dan hierarkis,
sedangkan pada sektor swasta lebih fleksibel. Sektor publik memiliki fungsi yang
lebih kompleks dibandingkan dengan sektor swasta. Fungsi sektor swasta adalah
penyediaan barang dan jasa yang menjadi kebutuhan dan permintaan konsumen.
Sementara itu, pemerintah memiliki fungsi yang lebih luas meliputi:
1. Pertahanan dan keamanan
2. Perlindungan sumber daya alam dan social
3. Penegakan hukum dan perlindungan hak asasi manusia
4. Hubungan luar negeri
5. Manajemen ekonomi makro
6. Regulasi sektor swasta
7. Pemberian barang dan pelayanan publik
8. Distribusi pendapatan dan kekayaan
9. Stabilisasi ekonomi dan politik
Pemerintah berkepentingan untuk melakukan intervensi dalam hal penentuan
kebijakan fiskal dan moneter. Alasan mendasar mengapa pemerintah
berkepentingan untuk melakukan intervensi:
1. Adanya kegagalan pasar
2. Distribusi pendapatan dan kekayaan tidak merata
3. Untuk menciptakan stabilitas dan pembangunan
e. Karakteristik Anggaran dan Stakeholder
Perbedaan stakeholder sektor publik dan sektor swasta:
Stakeholder Sektor Publik
Stakeholder Eksternal:
Masyarakat pengguna jasa publik
Masyarakat pembayar pajak
Perusahaan dan organisasi social ekonomi yang menggunakan pelayanan

publik sebagai input atas aktivitas organisasi


Bank sebagai kreditor pemerintah
Badan-badan internasional
Investor asing dan country analyst
Generasi yang akan datang

Stakeholder Internal:

Lembaga negara
Kelompok politik
Manajer publik
Pegawai pemerintah

Stakeholder Sektor Swasta


Stakeholder Eksternal:
Bank sebagai kreditor
Serikat buruh
Pemerintah
Pemasok
Distributor
Pelanggan
Masyarakat
Serikat dagang
Pasar modal
Stakeholder Internal:
Manajemen
Karyawan
Pemegang saham

6. Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi yang biasa digunakan pada sektor swasta adalah akuntansi berbasis
akrual (accrual accounting). Sedangkan pada sektor publik lebih banyak menggunakan
sistem akuntansi berbasis kas (cash accounting).
D. Persamaan Sektor Publik dan Sektor Swasta
1. Kedua sektor, merupakan bagian integral dari sistem ekonomi di suatu negara dan
keduanya menggunakan sumber daya yang sama untuk mencapai tujuan
organisasi.
2. Keduanya menghadapi masalah yang sama, yaitu kelangkaan sumber daya,
sehingga kedua sektor tersebut dituntut untuk menggunakan sumber daya
organisasi secara ekonomis, efisien, dan efektif.
3. Proses pengendalian manajemen, kedua sektor sama sama membutuhkan
informasi yang handal dan relevan untuk melaksanakan fungsi manajemen, yaitu:
perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian.
4. Dalam beberapa hal, kedua sektor menghasilkan produk yang sama, misalnya:
sama sama bergerak di bidang trasportasi massa, pendidikan, kesehatan,
penyediaan energi, dan sebagainya.

5. Kedua sektor terikat pada peraturan perundangan dan ketentuan hukum lain yang
disyaratkan.
E.TUJUAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
American Accounting Association (1970) dalam Glynn (1993) menyatakan bahwa
tujuan akuntansi pada organisasi sektor publik adalah untuk:
1. Memberikan informasi yang diperlukan untuk mengelola secara tepat, efisien, dan
ekonomis atas suatu operasi dan alokasi sumber daya.
2. Memberikan informasi yang memungkinkan bagi manajer untuk melaporkan
pelaksanaan tanggung jawab mengelola secara tepat dan efektif.
Akuntansi sektor publik terkait dengan tiga hal pokok, yaitu penyediaan
informasi, pengendalian manajemen, dan akuntabilitas. Akuntansi sektor publik
merupakan alat informasi bagi pemerintah sebagai manajemen maupun alat informasi
bagi publik.
Informasi akuntansi bermanfaat untuk pengambilan keputusan, menentukan biaya
suatu program, proyek, atau aktivitas serta kelayakannya baik secara ekonomis
maupun teknis. Selain itu, informasi akuntansi dapat digunakan untuk membantu
dalam pemilihan program yang efektif dan ekonomis serta untuk penilaian investasi.

F. Perkembangan Akuntansi Sektor Publik


Berbagai kritik mengenai peran organisasi sektor publik dalam pembangunan telah
mengalami perubahan yang dramatis. Pada tahun 1950 dan 1960 sektor publik memainkan
peran utama sebagai pembuat dan pelaksana strategi pembangunan. Pada tahun 1970 adanya
kritikan dan serangan dari pendukung teori pembangunan radikal menunjukan kesan ingin
mempertanyakan peran sektor publik dalam pembangunan.
Baru pada tahun 1980 reformasi sektor publik dilakukan dinegara- negara industri
maju sebagai jawaban atas berbagai kritikan yang ada. Berbagai perubahan dilakukan
misalnya dengan mengadopsi pendekatan New Public Management dan reinventing
government di banyak negara. Dengan adanya perubahan pada sektor publik tersebut, terjadi
pula perubahan pada akuntansi sektor publik. Akuntansi sektor publik kemudian mengikuti
dan menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi.
Dalam dua dasawarsa terakhir, telah terjadi perkembangan (akuntansi) sektor publik
yang pesat. akuntanbilitas publik, value for money, reformasi sektor publik, privatisasi, good
public governance, telah begitu cepat masuk ke dalam kamus sektor publik.
G. Akuntansi Sektor Publik dan Good Governance

Pengertian governance dapat diartikan sebagai cara mengelola urusan urusan publik.
Berikut adalah karakteristik Good Governance menurut UNDP:
a. Participation, keterlibatan masyarakat dalam pembuatan keputusan baik secara
langsung maupun tidak langsung melalui lembaga perwakilan.
b. Rule of law, kerangka hukum yang adil dan dilaksanakan tanpa pandang bulu.
c. Transparency, transparansi dibangun atas dasar kebebasan memperoleh informasi.
d. Responsiveness, lembaga lembaga publik harus cepat dan tanggap dalam melayani
stakeholder
e. Consensus orientation, berorientasi pada kepentingan masyarakat yang lebih luas.
f. Equity, setiap masyarakat memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh
kesejahteraan dan keadilan.
g. Effiency and Effectiveness, pengelolaan sumber daya publik dilakukan secara berdaya
guna dan berhasil guna.
h. Accountability, pertanggungjawaban kepada publik atas setiap aktivitas yang
dilakukan.
i. Strategic vision, penyelenggara pemerintahan dan masyarakat harus memiliki visi
jauh ke depan.
Untuk mewujudkan good public and corporate governance dalam rangka menciptakan
kesejahteraan masyarakat, diperlukan serangkaian reformasi di sektor publik. Untuk
mewujudkan good governance diperlukan reformasi kelembagaan dan reformasi
manajemen publik. Selain reformasi kelembagaan dan manajemen sektor publik, untuk
mendukung terciptanya good governance, maka diperlukan serangkaian reformasi
lanjutan yang terkait dengan sistem pengelolaan keuangan pemerintah daerah, yaitu:
1.
2.
3.
4.

Reformasi sistem penganggaran


Reformasi sistem akuntansi
Reformasi sistem pemeriksaan
Reformasi sistem manajemen keuangan daerah

Tuntutan pembaharuan sistem keuangan tersebut adalah agar pengelolaan uang


rakyat dilakukan secara transparan dengan mendasarkan konsep value for money
sehingga tercipta akuntabilitas publik.
H. Akuntabilitas Publik
Akuntabilitas publik adalah kewajiban pihak pemegang amanah untuk memberikan
pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan, dan mengungkapkan segala aktivitas dan
kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya kepada pihak pemberi amanah. Akuntabilitas
publik terbagi dua yaitu:
1. Akuntabilitas vertikal
Adalah pertanggung jawaban dan pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih tinggi.
2. Akuntabilitas horisontal
Adalah pertanggungjawaban kepada masyarakat luas.

Akuntabilitas publik yang harus dilakukan oleh organisasi sektor publik terdiri atas beberapa
dimensi. Ellwood (1993) menjelaskan terdapat empat dimensi akuntabilitas yang harus
dipenuhi oleh organisasi sektor publik, yaitu:
1.
2.
3.
4.

Akuntabilitas kejujuran dan akuntabilitas hukum


Akuntabilitas proses
Akuntabilitas program
Akuntabilitas kebijakan

I.Privatisasi
BUMN dan BUMD dalam era globalisasi akan menghadapi beberapa tekanan dan
tuntutan, yaitu:

Regulation & political pressure. BUMN & BUMD dituntut untuk memberikan bagian
laba perusahaan kepada pemerintah.
Social pressure. BUMN & BUMD akan menghadapi tekanan yang semakin besar dari
masyarakat untuk menghasilkan produk yang murah dan berkualitas tinggi.
Rent seeking behaviour. BUMN dan BUMD akan berhadapan dengan orang orang
yang mencoba melakukan rent seeking, korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Economic & effciency. BUMN dan BUMD disisi lain dituntut untuk ekonomis dan
efisien agar menjadi entitas bisnis yang profesional.

Privatisasi merupakan salah satu upaya mereformasi perusahaan politik untuk


meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan perusahaan publik. Privasisasi berarti
pelibatan modal swasta dalam struktur modal perusahaan publik sehingga kinerja finansial
dapat dipengaruhi secara langsung oleh investor melalui mekanisme pasar uang.
J. Otonomi Daerah
Salah satu ketetapan MPR yaituTap MPR Nomor XV/MPR/1998 tentang
Penyelenggaraan Otonomi Daerah; Pengaturan, Pembagian dan Pemanfaatan Sumber Daya
Nasional yang berkeadilan serta Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan landasan hukum bagi dikeluarkannya UU
No.22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah, dan UU No. 25 Tahun 1999 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah sebagai dasar penyelenggaraan
otonomi daerah.
Misi utama kedua undang-undang tersebut adalah desentralisasi. Desentralisasi tidak
hanya berarti pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat ke pemerintah yang lebih rendah,
tetapi juga pelimpahan beberapa wewenang pemerintahan ke pihak swasta dalam bentuk
privatisasi.
K. Sistematika Buku

Bagian satu buku ini membahas akuntansi manajemen dan sistem pengendalian
manajemen sektor publik yang meliputi Akuntansi Manajemen Sektor Publik (Bab 2), Sistem
Pengendalian Manajemen Sektor Publik (Bab 3), Penganggaran Sektor Publik (Bab 4), JenisJenis Anggaran Sektor Publik (Bab 5), Analisis Investasi Publik (Bab 6), dan Penentuan
Harga Pelayanan Publik (Bab 7), dan Pengukuran Kinerja Sektor Publik (Bab 8).
Bagian dua membahas akuntansi keuangan sektor publik, meliputi Teknik Akuntansi
Keuangan Sektor Publik (Bab 9) dan Laporan Keuangan Sektor Publik (Bab 10). Bagian tiga
membahas auditing sektor publik yang meliputi Valur for Money Audit (Bab 11) dan Proses
Audit Kinerja (Bab 12).
L. Ikhtisar
Akuntansi sektor publik memiliki kaitan yang erat dengan penerapan dan perlakuan
akuntansi pada domain publik. Domain publik sendiri memiliki wilayah yang lebih luas dan
kompleks dibandingkan dengan sektor swasta. Beberapa tugas dan fungsi sektor publik
sebenarnya dapat juga dilakukan oleh sektor swasta. Akan tetapi, untuk tugas tertentu
keberadaan sektor publik tidak dapat digantikan oleh sektor swasta. Organisasi sektor publik
bergerak dalam lingkungan yang sangat kompleks dan turbulence. Komponen lingkungan
yang mempengaruhi organisasi sektor publik meliputi faktor ekonomi, politik, kultur, dan
demografi. Meskipun sektor publik memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda dengan
sektor swasta, akan tetapi dalam beberapa hal terdapat persamaan.

Sektor Publik dan Perbandingannya dengan Sektor Komersial


Pengertian sektor publik dapat kita ketahui melalui perbandingan sektor ini dengan sektor
komersial. Ada beberapa persamaan dan perbedaan yang dapat dibandingkan antara
keduanya. Beberapa persamaan tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Keduanya merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam sebuah system
perekonomian nasional yang secara bersama-sama menggunakan sumber daya dalam
system perekonomian tersebut, baik sumber daya financial, modal, maupun manusia.
2. Keduanya sama-sama menghadapi sumber daya ekonomi yang terbatas untuk
mencapai tujuan-tujuannya.
3. Keduanya mempunyai pola manjemen keuangan yang sama yang dimulai dari
perencanaan sampai pengendalian dimana penggunaan akuntansi mejadi kebutuhan
dalam hal ini.
4. Dalam beberapa hal, keduanya mempunyai output produk yang sama.
Sementara itu, hal-hal umum yang membedakan organisasi sektor publik dengan perusahaan
di sektor komersial secara signifikan adalah sebagai berikut.
1. Tujuan Organisasi

Perusahaan komersial bertujuan memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham


melalui penciptaan keuntungan, sedangkan organisasi sektor public brtujuan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pelayanan.
2. Sumber-sumber Pendanaan
Perusahaan komersial didanai melalui hasil operasi perusahaan bersangkutan, selain
investasi dari pemegang saham, sedangkan organisasi sektor publik didanai melalui
cara khusus berupa sumbangan atau donasi yang bersifat sukarela. Untuk OSP yang
berbentuk organisasi pemerintahan, sumber pendanaan diperoleh dari pemerintah.
3. Peraturan Perundangan
Organisasi sektor publik, khususnya lembaga pemerintah, harus melakukan
aktivitasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Bagi perusahaan
komersial, mereka bias memilih aktivitas yang akan dilakukan atau produk yang akan
dibuat berdasarkan pertimbangan untung dan rugi.
Definisi Organisasi Sektor Publik
Organisasi sektor public (OSP) adalah sebuah entitas ekonomi yang menyediakan
barang/atau jasa publik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan bukan untuk
mencari keuntungan finansial.
Dengan pemahaman dan definisi tersebut, organisasi sektor publik menjadi berbeda
dengan cirri-ciri berikut.
1. Dijalankan untuk tidak mencari keuntungan finansial, melainkan untuk mencapai
suatu misi atau tujuan tertentu.
2. Dimiliki secara kolektif oleh public.
3. Kepemilikan atas sumber daya tidak digambarkan dalam bentuk saham yang dapat
diperjualbelikan.
4. Keputusan-keputusan yang terkait kebijakan maupun operasi sering kali didasarkan
pada konsensus.
JENIS-JENIS ORGANISASI SEKTOR PUBLIK
Jenis jenis organisasi sektor publik dapat dibagi menjadi tiga:
1. Instansi Pemerintah
Instansi pemerintah merupakan bagian organisasi sektor publik yang berbentuk instansi
pemerintah berikut.
a. Pemerintah Pusat,termasuk didalamnya :
1) Kementrian seperti departemen Dalam Negeri, Departemen sosial, Departemen
keuangan, dan lain-lain.
2) Lembaga dan badan negara seperti KPu, KPK, dan lain lain.
b. Pemerintah Daerah, termasuk didalamnya:
1) Satuan kerja perangkat daerah seperti dinas pendidikan,Dinas kesehatan,Dinas
Perhubungan,Dinas pendapatan dan lain-lain.

2. Organisasi Nirlaba Milik Pemerintah


merupakan bagian organisasi sektor publik yang bentuknya bukan instansi
pemerintah, tetapi dimiliki oleh pemerintah.
Contohnya:
a) Perguruan tinggi BHMN,
b) Rumah sakit milik pemerintah seperti RSCM, RS Daerah,
c) Yayasan-yayasan milik pemerintah.
Pada perkembangannya sebagian organisasi dalam kelompok ini dikategorikan dalam
kelompok yang lebih khusus, yaitu Badan Layanan Umum (BLU) dan Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD).
Organisasi nirlaba milik pemerintah
3. Organisasi Nirlaba Milik Swasta
Organisasi nirlaba milik swasta merupakan bagian organisasi sektor publik yang dImiliki dan
dikelola oleh pihak swasta.
Contohnya: rumah sakit milik swasta, Universitas dan sekolah swasta, Sampoerna
Foundation.
SEJARAH AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Sejarah organisasi sektor publik telah ada sejak ribuan tahun yang lalu, seperti yang telah
dijelaskan dalam buku Vernon Karn (1989) dalam Indra bastian (2001) praktek akuntansi
sektor publik yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu, kemunculannya dipengaruhi oleh
interaksi yang terjadi di dalam masyarakat dan kekuatan sosial dalam masyarakat. Kekuatan
masyarakat yang umumnya berbentuk organisasi sektor publik ini dapat diklasifikasikan
dalam:
1. Semangat kapitalis (capitalistic spirit)
2. Peristiwa politik dan ekonomi (economic and politic events)
3. Inovasi tekhnologi (technology innovation)
Sejarah lain juga menunjukan bahwa praktik pencatatan telah dilakukan pada zaman mesir
kuno dimana para Menteri nya melakukan praktik laporan bulanan terkait dengan hasil
pemungutan pajak, kemudian pada masa Yunani, pemerintahan yang berkuasa membagi
sumber pendapatan yang diterima secara merata dan mengembangkan berbagai metode
pencatatan untuk barang-barang berharga, selanjutnya di akhir abad ke-14 praktik pencatatan
ditemukan di Genoa. Temuan ini diperkirakan sebagai bukti keuangan antara pemerintah
yang berkuasa dan rakyat.
Pada masa modern, akuntansi sektor publik terus berkembang sebagai alat pengawasan
danpelaporan dalam rangka akuntabilitas publik. Tekhnik-tekhnik berkembang mengikuti
perkembangan organisasi pemerintah, seperti adanya mazhab New Public Management yang
lebih menuntut pertanggunjawaban kinerja.

BAB 3

Organisasi Sektor Publik


Pemerintah
Pemerintah adalah organisasi yang memiliki kekuasaan untuk membuat serta
menerapkan hukum dan undang-undang di wilayah tertentu. Pemerintah terdiri atas
pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Pemerintah Pusat
Pemerintah pusat adalah presiden RI yang memegang kekuasaan pemerintah Negara
sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945. Konteks pemerintahan pusat juga meliputi
lembaga tinggi negara yang ada di Indonesia. Berikut beberapa lembaga tinggi negara yang
dimaksud.
1. Presiden Republik Indonesia
Beberapa kewenangan presiden sebagaimana diatur dalam UUD 1945 antara lain:
a. menyatakan perang, membuat perdamaian dan pejanjian dengan negara lain
(dengan persetujuan DPR).
b. menyatakan keadaan negara dalam keadaan bahaya.
c. mengangkat duta dan konsul.
d. memberi grasi, rehabilitasi, amnesty, atau abolisi dengan memperhatikan
pertimbangan lembaga tinggi yang terkait.
e. memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan.
f. membentuk dewan pertimbangan untuk memberi nasihat pada presiden.
2. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
MPR adalah lembaga negara yang terdiri atas anggota Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang di[ilih melalui pemilihan umum.
a.
b.
c.

d.
e.
f.

Tugas dan wewnang MPR adalah sebagai berikut:


mengubah dan menetapkan UUD RI tahun 1945.
melantik presiden dan /atau wakil presiden hasil pemilihan umum.
memutuskan usul DPR untuk memberhentikan presiden dan/atau wakil presiden
dalam masa jabatannya setelah Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan presiden
dan/atau wapres terbukti melakukan pelanggaran hukum atau terbukti tidak lagi
memenuhi syarat sebagai presiden dan/atau wapres.
melantik wakil presiden menjadi presiden apabila presiden berhenti,
diberhentikan, atau tidak dapat melaksanakan tugasnya selama masa jabatan.
memilih wakil presiden dari dua calon yang diusulkan oleh presiden apabila
terjadi kekosongan jabatan wapres dalam masa jabatannya.
memilih presiden dan wakil presiden apabila keduanya mangkat, berhenti,
diberhentikan, atau tidak dapat melaksanakan tugasnya selama masa jabatan.

3. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)


DPR adalah lembaga negara yang anggotanya terdiri dari atas anggota partai
politik peserta pemilihan umum yang dipilih melalui pemilihan umum dan memiliki
fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan dalam kerangka representasi rakyat.

Secara kelembagaan, DPR memiliki tiga hak, yaitu:


a. interpelasi: hak DPR untuk meminta keterangan kepada pemerintah mengenai
kebijakan pemerintah yang penting dan strategis serta berdampak luas pada
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
b. hak angket: hak DPR untuk melakukan penyelidikan terhadap pelaksanaan suatu
undang-undang dan/atau kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan hal penting.
c. hak menyatakan pendapat: hak menyatakan pendapat atas:
kebijakan pemerintah atau mengenai kejadian luar biasa yang terjadi di
tanah air maupun di dunia internasional
tindak lanjut pelaksanaan hak interpelasi ataupun hak angket.
dugaan bahwa presiden dan/atau wakil presiden melakukan pelanggaran
hukum.
4. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
Tugas dan wewenang DPD yaitu:
a. DPD dapat mengajukan RUU kepada DPR dan ikut membahas bersama DPR dan
presiden.
b. DPD memberikan pertimbangan pada DPR atas RUU tentang APBN dan RUU
yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama.
c. DPD melakukan pengawasan atas hal-hal yang disebutkan di atas dan
menyampaikan hasil pengawasan kepada DPR untuk bahan pertimbangan
ditindaklanjuti.
d. DPD memberikan pertimbangan kepada DPR dalam pemilihan anggota BPK.
e. DPD menerima hasil pemeriksaan atas keuangan negara dari BPK sebagai bahan
membuat pertimbangan pada DPR terkait RUU APBN.
5. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
BPK adalah badan negara yang bertugas memeriksa pengelolaan dan
pertanggungjawaban keuangan negara untuk kemudian menyerahkan hasilnya kepada
DPR/DPRD dan DPD sesuai dengan kewenangannya untuk ditindaklanjuti.
Anggota BPK dipilih oleh DPR dengan memperhatikan usulan DPD dan
diresmikan oleh presiden melalui keputusan presiden. BPK bertugas memeriksa
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilakukan oleh pemerintah
pusat, pemerintah daerah, lembaga negara lainnya, BUMN, BLU, BUMD, dan
lembaga lainya yang mengelola keuangan negara.
6. Kementrian Negara
Kementrian negara adalah perangkat pemerintah yang membidangi urusan tertentu
dalam pemerintahan.
Fungsi kementrian yaitu:
a. merumuskan, menetapkan, dan melaksanakan kebijakan di bidang masingmasing.
b. mengelola barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung
jawabnya.
c. mengawas pelaksanaan tugas di bidangnya.
d. melaksanakan kegiatan teknis dari pusat sampai ke daerah.
e. melaksanakan kegiatan teknis yang berskala nasional.

Pemerintah Daerah
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007ntentang Organisasi Perangkat
Daerah, pemerintah daerah adalah gubernur, bupati atau walikota, dan perangkat daerah
sebagai unsure penyelenggara pemerintahan daerah.
Di tingkat provinsi, struktur pemerintah terdiri atas beberapa organisasi pokok
berikut.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Sekretariat Daerah
Sekretariat DPRD
Inspektorat
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Dinas Daerah
Lembaga Teknis Daerah
Kecamatan
Kelurahan

UNIVERSITAS
Universitas merupakan salah satu bentuk perguruan tinggi selain akademi, politeknik, dan
institusi. Berdasarkan PP RI Nomor 60 Tahun 1999 Pasal 3, perguruan tinggi merupakan
pendidikan yang:
1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi, penelitian, serta pengabdian kepada
masyarakat.
2. Pendidikannya berupaya menghasilkan manusia terdidik;
3. Penelitiannya merupakan kegiatan telaah taat kaidah dalam usaha mencari kebenaran
dan menyelesaikan permasalahan yang beraitan dengan ilmu pengetahuan teknologi
dan kesenian.
4. Bentuk pengabdiannya pada masyarakat berkaitan dengan usaha memberikan manfaat
melalui ilmu pengetahuan.
Pihak penyelenggara Universitas :
1. Pemerintah
Pemerintah, merupakan pihak penyelenggara universitas Negeri (universitas milik
pemerintah)
2. Masyarakat
Adalah pihak penyelenggara universitas swasta, penyelenggara universitas swasta haruslah
berbentuk yayasan atau badan yang bersifat sosial.
RUMAH SAKIT
Berdasarkan fungsinya memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sehingga
sebagian besar dikelompokan dalam organisasi sektor publik yang tidak berorientasi mencari
keuntungan, kecuali beberapa RS yang didirikan oleh Perseroan Terbatas (PT) yang secara
eksplisit memang bertujuan mencari keuntungan.
Jenis-jenis Rumah Sakit:

Rumah Sakit Umum, Rumah Sakit terspesialisasi, Rumah sakit penelitian, Rumah sakit
perusahaan, Klinik.
Berdasarkan kepemilikannya Rumah sakit di Indonesia dibedakan menjadi rumah sakit
pemerintah, rumah sakit berbentuk badan layanan umum, dan rumahsakit swasta.
YAYASAN
Yayasan adalah suatu badan hukum yang mempunyai maksud dan tujuan bersifat sosial
keagamaan, dan kemanusiaan Yang didirikan dengan memperhatikan persyaratan formal
yang ditentukan dalam undang-undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang perubahan atas
Undang-Undang nomor 16 tahun 2001 tentang pelaksanaan yayasan.
PARTAI POLITIK
Partai politik (Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008) adalah organisasi yang bersifat
nasional dan dibentuk oleh sekelompok WNI secara sukarela atas dasar kesamaan kehendak
dan cita-cita untuk memperjuangkan dan membela kepentingan politik anggota, masyarakat,
bangsa, dan negara serta memelihara keutuhan NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Secara umum partai politik berfungsi sebagai sarana untuk:
1

Pendidikan politik untuk anggotanya dan masyarakat luas agar warga Negara
Indonesia sadar akan hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara;

Penciptaan iklim yang kondusif bagi persatuan dan kesatuan bangsa;

Penyerap, penghimpun, dan penyalur aspirasi politik masyarakat;

Wadah partisipasi politik bagi WNI;

Rekrutmen politik dalam proses pengisian jabatan politik.

Anda mungkin juga menyukai