PRAKTIKUM PRESKRIPSI
Perjanjian
Pendirian Apotek
: 8 Maret 2007
Mekanisme
Pengadaan dan
Pemesanan Obat
Pengadaan obat
Pengadaan obat adalah proses penyediaan obat yang dibutuhkan di unit pelayanan kesehatan, rumah
sakit, atau apotek yang diperoleh dari pemasok eksternal (manufaktur, distributor, atau PBF)
Meliputi beberapa hal seperti: perencanaan pengadaan, pemesanan dan penerimaan obat di apotek,
rumah sakit, atau pelayanan kesehatan.
Memilih
metode
pengadaan
Memilih
suplier obat
Buat kwitansi
pembayaran
Penerimaan
dan
pengecekan
Monitor
status
pemesanan
Tulis surat
pesanan
Catat obat yg
masuk &
keluar
Mereview
obat scr
teratur
Cek buku
defecta
Cari PBF yang mempunyai izin untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan/atau bahan obat
dalam jumlah besar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
2.
3.
4.
5.
6.
PENERIMAAN OBAT
Barang datang diterima oleh bagian penerimaan
barang
Cek keabsahan faktur
Cocokkan SP dengan faktur
Cocokkan faktur dengan barang (nama & jumlah)
Cek kondisi fisik barang (cek juga No.Batch, ED)
Lakukan pencatatan di kartu stok
Mekanisme pelaporan
obat, terutama narkotika
dan psikotropika
PADA PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR 3 TAHUN
2015, TETANG PEREDARAN, PENYIMPANAN, DAN PELAPORAN
NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, DAN PREKURSOR FARMASI
PASAL 45
(1
)
Industri Farmasi
memproduksi Narkotika, Psikotropika,
dan Prekursor Farmasi
wajib membuat, menyimpan, dan
menyampaikan laporan produksi dan penyaluran produk jadi
Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi setiap bulan
Direktur Jenderal dengan tembusan Kepala Badan
(2
)
PBF
penyaluran Narkotika, Psikotropika dan Prekursor
Farmasi dalam bentuk obat jadi
wajib membuat,
menyimpan, dan menyampaikan laporan pemasukan dan
penyaluran Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi
dalam bentuk obat jadi setiap bulan
Kepala Dinas
Kesehatan Provinsi dengan tembusan Kepala Badan/Kepala Balai
(3
)
(4
)
(5
)
(6
)
(7
)
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 49
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku:
1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28/Menkes/Per/I/1978 tentang
Penyimpanan Narkotika;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 688/Menkes/Per/VII/1997 tentang
Peredaran Psikotropika; dan
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 912/Menkes/Per/VIII/1997
tentang Kebutuhan Tahunan dan Pelaporan Psikotropika,
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
PELAYANAN RESEP
TERHADAP
PSIKOTROPIKA DAN
NARKOTIKA
Mekanisme Penanganan
Pada Obat Expired dan
Pemusnahan Narkotika
Psikotropika
OBAT KADALUARSA
PEMUSNAHAN OBAT
NARKOTIKA/PSIKOTROP
IKA
Pp no 72 tahun 1998
Kelembaban
Tempat yang lembab akan mempercepat masa kadaluarsa obat karena akan
mempengaruhi stabilitas obat kemudian dapat menyebabkan penurunan
kandungan, hal ini yang mempercepat kadaluarsa.
2.
Suhu
Suhu penyimpanan obat bermacam-macam, pada umumnya obat banyak
disimpan pada suhu kamar. Penyimpanan obat di kulkas. Tidak dianjurkan jika
tidak terdapat petunjuk. Obat-obat minyak seperti minyak ikan, sebaiknya jangan
disimpan di tempat yang terlalu dingin. Insulin (Obat untuk penderita diabetes)
merupakan contoh obat yang akan rusak jika ditempatkan pada ruangan dengan
suhu panas.
3.
Cahaya
Obat sebaiknya tidak diletakkan pada tempat yang terkena paparan sinar
matahari ataupun lampu secara langsung. Misalnya : Vaksin bila terkena sinar
matahari langsung maka dalam beberapa detik, vaksin akan menjadi rusak. Untuk
Tahapan pemusnahan
PERMENKES No 3 tahun 2015