Nama : Mega Trinova Durika

NPM : 260110130098

TUGAS PENDAHULUAN
PERCOBAAN XII
PENGUJIAN AKTIVITAS ANTIHIPERURISEMIA
1. Jelaskan mekanisme terjadinya hiperurikemia dan mekanisme kerja obat yang dapat
digunakan untuk mengatasinya !
Jawab :
Peningkatan kadar asam urat hingga menimbulkan hiperurisemia terjadi kerana
tiga hal, yaitu peningkatan metabolism asam urat sehingga produksinya meningkat,
penurunan ekresi asam urat, dan gabungan keduannya. Hiperurisemia membentuk kristal
asam urat di saluran ginjal. Pembentukan asam urat semakin cepat jika ginjal dalam
suasana asam. Batu asam urat menghambat pembuangan atau ekskresi asam urat sehingga
pada gilirannya kadar asam urat serum meningkat jauh dari kondisi semula. Semakin tinggi
kadar asam urat serum, semakin besar risiko pembentukan batu asam urat baru
Obat asam urat hanya menekan produksi asam urat agar tidak berlebihan atau
memperlancar pembuangan atau eksresi asam urat. Peningkatan asam urat serum terjadi
melalui serangkaian mekanisme yang rumit dengan melibatkan sejumlah faktor yang
memicu kenaikan asam urat serum. Konsumsi obat-obatan hanya dapat menurunkan kadar
asam urat dan tidak menyingkirkan faktor-faktor risiko tersebut secara tuntas. Terapi
hiperurisemia menjadi mudah dan berlangsung permenan untuk dilaksanakan jika
sejumlah faktor pemicunya telah disingkirkan.

Lanny, Lingga. 2012. Bebas Penyakit Asam Urat Tanpa Obat. Jakarta Selatan : PT AgroMedia
Pustaka.

2. Berikan contoh obat antihiperurikemia tersebut !

Jawab :

Pengobatan serangan akut dengan Colchine 0.6mg

Terapi farmakologi (analgetik ) : paracetamol, ibuprofen, asam mefenamat

NSAID : voltaren, piroksikam, indomethacin

Allupurinol untuk menekan atau mengontrol tingkat asam urat dan untuk mencegah
serangan

Uricosuric untuk meningkatkan ekskresi asam urat dan menghambat akumulasi asam
urat

Terapi pencegahan dengan meningkatkan ekskresi asam urat menggunakan

probenezid atau sulfinpyrazone pada pasien asam urat dengan allopurinol 100mg
2x/hari.

Muttaqin, Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Muskuloskeletal.
Cet.1. Jakarta : ECG