CRYOTHERAPY
Cryo = cold (dingin) dan therapy = pengobatan
Adl penggunaan temperatur dingin sbg
modalitas terapeutik
Temperatur dingin yg dipakai :
- very cold : 1C - 13C
- cold : 13C - 18C
- cool : 18C - 27C
Mekanisme yg diduga pd penggunaan tempo
pendek
- adaptasi reseptor
- efek counter irritant
- efek neurogenic
hemodinamik
Efek
neuromuskuler
Efek
metabolik
SENSORY PATHWAYS
Awalnya...
Temperatur
Termoreseptor
Viskositas
Cutaneus (kulit)
darah
Vasodilator
(Histamin & Kontraksi
Prostaglandin) Otot Polos
menurun
Vasokonstriksi
Aliran darah
Dorsal root
ganglion
Medulla
Spinalis
Aktivasi
Simpatis
Adrenergik
Akhirannya...
Respon
EFEK NEUROMUSKULER
EFEK NEUROMUSKULER
PERUBAHAN
KEKUATAN OTOT
Penjelasan : Kekuatan otot isometrik lgsg setelah
aplikasi ice massage selama 5`. Diduga
mekanismenya: fasilitasi motor nerve excitability
dan motivasi psikologis
Setelah 30`, kekuatan otot isometrik , diduga
mekanismenya aliran darah ke otot, konduksi
saraf motoris, viskositas otot, kekakuan sendi &
jar. lunak
Implikasi : rekomendasi bhw kekuatan otot diukur scr
konsisten & pengukurannya tidak membandingkan
antara precooling dengan postcooling
TUJUAN PEMBERIAN
CRYOTHERAPY
Menurunkan proses peradangan
Mengurangi oedema
Mnegurangi nyeri
Menurunkan spasme dan spastisitas otot
Pengurangan oedema
Pengurangan
perdarahan
Rasionalisasi
Stimulasi A- dan C
Penurunan aktifitas
muscle spindle
Penurunan respon
vaskuler
Vasokonstriksi
Minimalisasi pengaruh
perdarahan aktif
INDIKASI
Trauma muskuloskeletal stadium akut
Sindroma nyeri myofascial
Spastisitas
KONTRAINDIKASI
Gangguan vaskuler
Hipersensitif thd rangsang dingin
Gangguan sensibilitas kulit
SEKUENSIS SENSASI
CRYOTHERAPY
Kedinginan
Terbakar
Nyeri tertusuk
Analgesia dan mati rasa (numbness)
METODE APLIKASI
Ice pack
Ice massage
Cool bath/ice water immersion
Vapocoolant sprays