dengan mendatangkan tanah dari tempat lain sebagai lapisan tanah dasar atau menambah zat
tambahan (menstabilisasi tanah) untuk meningkatkan daya dukung tanah tersebut.Menurut
Sulistiono, Djoko; Sulchan Arifin & Chomaedi; 2006 mengungkapkan bahwa nilai CBR > 6%
dan nilai PI <10% memenuhi persyaratan untuk tanah dasar jalan. Dalam pencapaian nilai
tersebut maka tanah harus dipadatkan dengan kadar air optimum.
Pada penelitian ini, abu kelapa sawit merupakan bahan tambah yang akan diuji perilakunya jika
ditambahkan pada tanah. Pada prinsipnya stabilisasi tanah menggunakan abu kelapa sawit adalah
mencampurkan abu kelapa sawit dengan tanah yang akan distabilisasi menggunakan kadar air
optimum dan pemadatan. Pelaksanaan di laboratorium dalam mencampur bahan tidak sesulit di
lapangan.
Dalam pelaksanaan di lapangan, salah satu cara mencampurkan tanah dengan abu kelapa sawit
adalah dengan menggunakan metode pelaksanaan CTB (cement trated base).
Beberapa penelitian yang berkaitan dengan abu kelapa sawit seperti yang dilakukan oleh Reza
Fitra Sandi; 2011 mengungkapkan Penambahan abu kelapa sawit sebesar 15 % terhadap tanah
lempung kelanauan yang berlokasi di kota Bandar Lampung, Lampung dapat meningkatkan nilai
stabilitas tanah yaitu:
Meidy Pratama/ 091134016/ Perbaikan dan Peningkatan Lapisan Subgrade Pada Jalan...
II - 27
Persentase (%)
SiO2
86,7
CaO
1,75
MgO
3,14
Fe2O3
0,02
Al2O3
17,10