KEPERAWATAN PADA
GANGGUAN KOGNITIF
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Kognisi
Perception (Persepsi).
Attention (Perhatian).
Language (Bahasa).
Memory (Daya ingat).
Emotion (Emosi).
Reasoning (Pertimbangan).
Respon adaptif
Respon maladaptif
- Tegas
- mudah lupa
- inkoheren
- Ingatan utuh
- kadang bingung
- disorientasi
- Orientasi lengkap
- kadang mispersepsi
- daya
ingat hilang
- Persepsi akurat - kadang berpikir - tdk mampu
- Perhatian terfokus
tdk jernih
ambil
keputusan
- Koheren, pikiran logis
TUGAS
Tn. A, 55 th mengalami kecelakaan trauma pada
kepala 2 bulan yang lalu. Kondisi Tn. A saat ini
adalah kesadaran yang berkabut, kadang
berhalusinasi, gelisah, disorientasi, dan mengalami
masalah dalam mengambil keputusan. Berdasarkan
hasil pemeriksaan klien didiagosa mengalami
DELIRIUM.
TUGAS :
Jelaskan konsep delirium, bagaimana proses
terjadinya, penyebab timbulnya, dan tindakan
keperawatan apa yang bisa diambil untuk
mengatasi masalah klien
TUGAS
Ny. B, 75 th dirawat di RS karena menderita
hipertensi. Kondisi klien selama dirawat adalah selain
masalah peningkatan tekanan darah ditemukan juga
bahwa klien sudah kehilangan daya ingat (pikun),
perhatian menurun, perilaku sosial yang menyerupai
anak-anak, gelisah dan mood klien yang cepat
berubah dari sedih menjadi gembira. Dari hasil
pemeriksaan klien didiagnosa menderita hipertensi
dan DEMENSIA.
TUGAS :
Jelaskan konsep demensia, bagaimana proses
terjadinya, penyebab timbulnya, dan tindakan
keperawatan apa yang bisa diambil untuk mengatasi
masalah klien
FAKTOR PREDISPOSISI
Gangguan kognitif pd umumnya disebabkan oleh
gangguan fungsi biologis & sistem saraf pusat.
Faktor predisposisi yg menyebabkan individu
mengalami gangguan kognitif :
Gangguan suplai O2, glukosa, & zat gizi dasar
penting lainnya ke otak.
Degenerasi yg berhubungan dgn penuaan
Pengumpulan zat beracun dlm jaringan otak
Penyakit hati kronik & penyakit ginjal kronik
Malnutrisi
Cacat genetik
FAKTOR PRESIPITASI
Serangan mayor pd otak gangguan fungsi
kognitif, antara lain :
Hipoksia
Gangguan metabolik : hipertiroidisme,
hiperglikemia, dll
Toksik & agen infeksi
Respon yg berlawanan thd pengobatan
Perubahan struktur otak
Sensori terganggu krn stimulus yg kurang atau
berlebihan
MEKANISME KOPING
GANGGUAN JIWA YG
MENGAKIBATKAN RESPON
KOGNITIF MALADAPTIF
A.
DELIRIUM
fungsi kognitif yg
kacau, ditandai oleh
kesadaran berkabut
yg dimanifestasikan
oleh jangka waktu
konsentrasi/perhatian
yg rendah, persepsi
yg salah, gangguan
pikiran
(Stuart & Sundeen,
1987)
DELIRIUM
DEMENSIA
B.
DEMENSIA
adalah suatu sindroma
penurunan kemampuan
intelektual progresif
yang menyebabkan
deteriorasi kognisi dan
fungsional, sehingga
mengakibatkan
gangguan fungsi sosial,
pekerjaan dan aktivitas
sehari-hari. (Asosiasi
Alzheimer
Indonesia,2003)
DEMENSIA
serangan
Tiba-tiba
Bertahap
Lamanya
Singkat ( 1 bulan)
Stressor
Hiper/hipo tensi,
anemia, atropi
jaringan otak, dll
Normal
Afek
Fluktuasi
Perilaku
Agitasi, gelisah
Ingatan
Terganggu, terutama
peristiwa yg baru tjd
Terganggu, terutama
utk kejadian baru
Persepsi
Salah penafsiran :
ilusi, halusinasi
Tdk berubah
DIAGNOSA KEPERAWATAN
INTERVENSI KEPERAWATAN
DELIRIUM
Intervensi keperawatan pd klien delirium meliputi :
1.
Pemenuhan kebutuhan fisiologis
- nutrisi & cairan
- pemenuhan kebutuhan tidur :
* temani klien menjelang tidur
* usahakan suasana ruangan tenang
* penerangan cukup
2.
3.
4.
Komunikasi
- berikan pesan yg jelas
- hindari memberikan pilihan
- gunakan pernyataan langsung yg sederhana
Health education
- berikan informasi ttg penyebab delirium
- ajarkan klien & keluarga ttg pengobatan
- informasikan ttg pencegahan episode dimasa
yg akan datang
DEMENSIA
1.
Orientasi
- berikan tanda yg jelas pd kamar klien dlm
menggunakan namanya
- anjurkan klien utk menimpan barang pribadi
- gunakan lampu tidur
- sediakan jam & kalender
2.
Komunikasi
- memperkenalkan diri
- tunjukkan sikap positif tanpa pamrihpd klien
- gunakan komunikasi verbal yg jelas & singkat
- atur suara
- hindari penggunaan kataganti
- biarkan klien memilih topik pembicaraan
berfokus pd hal-hal yg dpt diingat
- gunakan pertanyaan ya/tidak
- pastikan bahwa komunikasi verbal selang dgn
non verbal
3.
4.
5.
Pendekatan farmakologik
6.
7.