2. Gyrator
Pada PABX, sinyal harus diredam
sedangkan arus rata dilewatkan oleh
karena itu dipakai suatu rangkaian
untuk meredam perambatan sinyal ke
suplai ini. Karena induktor ukuran
beberapa Henry terlau besar maka
dibuat
suatu
rangkaian
yang
berfungsi sama dengan induktor ini
yaitu untuk memberi arus rata dan
meredam sinyal. Rangkaian ini
disebut rangkaian gyrator.
3. Bell detection
Pada bell detection, input berupa
gelombang kotak sempurna (ada atau
tidak ada tegangan masukan).
Kemudian output yang dihasilkan
berupa gelombang kotak yang sedikit
halus setiap kenaikan ataupun
penurunan
tegangan
output.
Tegangan output yang berubah
(naik-turun) tersebut mengakibatkan
telepon berdering ketika ada
panggilan masuk.
DC loop formation circuit
Rangkaian DC loop formation circuit
berfungsi sebagai penyedia tegangan
DC agar perangkat aktif.
1. Dioda bridge
Pada
rangkaian
PABX
ini
menggunakan dioda bridge sebagai
penyearah gelombang (penyearah
tegangan atau dari AC ke DC).
2. Dioda zener
Dioda Zener biasanya digunakan
secara luas dalam sirkuit elektronik.
Fungsi utamanya adalah untuk
menstabilkan tegangan. Sebuah
dioda zener akan bertingkah seperti
sebuah
kortsleting
(hubungan
singkat) saat tegangan mencapai
tegangan rusak diode tersebut. Dioda
tombol
pada
keypad,
dimana
penekanan
keypad
tersebut
menghasilkan dua frekuensi (high
frekuency dan low frekuency).
Frekuensi yang dihasilkan ditunjukkan
pada function table DTMF.
Pengujian dan analisa voltage supply
pada rangkaian CO line
Pada
pembahasan
ini,
penulis
mengukur tiap-tiap titik suplai
tegangan berdasarkan alat ukur
(multimeter) dibandingkan dengan
nilai tegangan yang tertera pada
manual book PABX Panasonic KXT206SBX.
Sehingga,
didapatkan
persentase kesalahan.
1. Voltage supply pada IC analog
switch (MC14066B).
Berdasarkan nilai yang tertera pada
skematik,
seharusnya
suplai
tegangan bernilai +15 Vdv.
Namun,
pada
pengukuran
menggunakan multimeter tegangan
bernilai +15.25 Vdc. Sehingga,
didapatkan persentase kesalahan
sebesar: 1.66%.
2. Voltage supply pada IC Amplifier
(YD4558).
Berdasarkan skematik rangkaian,
suplai tegangan untuk IC ini
seharusnya sebesar +15 Vdc.
Namun, pada pengukuran yang
dilakukan penulis suplai tegangan
untuk IC ini sebesar +15.27 Vdc.
sehingga, didapatkan persentase
kesalahan sebesar: 1.80%.
3. Voltage supply pada bell detection.
Suplai tegangan untuk bell
detection seharusnya sebesar +5
Vdc. Namun, pada pengukuran
yang
dilakukan
penulis
menggunakan multimeter, didapat
3. Sinyal ringback
Sinyal ringback adalah sinyal yang
memberikan informasi ke penelepon
bahwa telepon yang dituju sedang
berdering sehingga penelepon dapat
mengetahui seberapa lama telepon
tersebut
diangkat.
Sinyal
ini
memakai dual frekwensi yang sama
dengan dial tone hanya jeda
waktunya sama dengan jeda waktu
sinyal dering yaitu 1000ms nyala dan
4000ms mati. Namun, pada 10 kali
pengambilan data yang dilakukan
penulis, didapatkan rata-rata waktu
yang dibutuhkan sinyal ringback
ketika menyala sebesar 745ms.
Sehingga, didapatkan persentase
kesalahan
sebesar:
25.5%.
Sedangkan, rata-rata waktu yang
dibutuhkan sinyal ringback ketika
tidak menyala sebesar 4124ms.
Sehingga, didapatkan persentase
kesalahan sebesar: 3.1%.
Bel dering
Bel dering pada telepon dipakai untuk
menghasilkan suara dering pada
telepon dimana bel ini hanya akan
merespon tegangan bolak-balik sebesar
40 sampai 150 Vac. Namun, pada
pengukuran yang dilakukan pada saat
ada panggilan masuk, tegangan
berubah
naik
perlahan
yaitu:
122.4,138.3,155.5,154,5
Vac.
Sehingga, ketika dilihat berdasarkan
nilai tegangan maksimum didapat
persentase kesalahan sebesar: 3%.