Anda di halaman 1dari 29

Hakikat Manusia

Menurut Islam

Disusun Oleh :
1.

Rizki Wijianto

(A1L014037)

2.

Hening Kurniasih

(A1L014039)

3.

Rafi Geraftar

(A1L014043)

4.

Eva Istiana

(A1L014044)

A. Pengertian Manusia
Secara bahasa, insan dalam
bahasa Arab Nasiya artinya
lupa dari kata dasar al-uns
yang artinya jinak.

Menurut Plato :
Manusia mahkluk yang terdiri
dari tubuh dan jiwa yang dibatasi
garis pemisah dengan derajat jiwa
lebih tinggi daripada jazad.
Menurut Abineno I.J :
Manusia tubuh berjiwa, jiwa
abadi yang terbungkus dalam
tubuh yang fana

B. Tahapan Proses Kejadian


Manusia
1.

Proses Kejadian Manusia Pertama


(Adam)

2.

Proses Kejadian Manusia Kedua


(Siti Hawa)

3.

Proses Kejadian Manusia Ketiga


(semua keturunan Adam dan Hawa)

1. Proses Kejadian Manusia


Pertama (Adam)
Adam diciptakan oleh Allah dari
tanah kering dalam bentuk yang
sebaik baiknya, lalu dihidupkan
dengan ruh

Yang membuat sesuatu yang Dia ciptakan sebaik


baiknya dan Yang memulai penciptakan
manusia dari tanah. (QS. AS Sajdah (32) : 7)
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan
manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang
berasal) dari lumpur hitam yang diberi
bentuk. (QS. Al Hijr : 26)

Sesungguhnya manusia itu berasal dari Adam


dan Adam itu (diciptakan) dari tanah (HR.
Bukhari)

2. Proses Kejadian Manusia


Kedua (Siti Hawa)
Manusia diciptakan oleh Allah Swt dalam
keadaan berpasang pasangan

Maha Suci Tuhan yang telah


menciptakan pasangan pasangan
semuanya, baik dari apa yang
ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri
mereka maupun dari apa yang tidak
mereka ketahui (QS. Yaasin (36):36).

Maka sesungguhnya perempuan itu


diciptakan dari tulang rusuk Adam (HR.
Bukhari Muslim)
Manusia laki laki dan perempuan
disatukan melalui perkawinan, maka
lahir lah keturunan sebagai generasi
penerusnya

3. Proses Kejadian Manusia


Ketiga (Semua keturunan
Adam dan Hawa)
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia sari
suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami
jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam
tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu
Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah
itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal
daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian
Kami jadikan ia mahkluk yang (berbentuk) lain. Maka
Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik (QS. Al
Muminun (23):12-14).

C. Visi & Misi Penciptaan


Manusia
Visi manusia diciptakan sebagai khalifah
Allah di bumi yang bertugas untuk
memanfaatkan, memelihara, dan
menjaga bumi beserta isinya.
Misi manusia diciptakan untuk beribadah
dan tunduk kepada hukum Allah.

Tujuan Manusia Diciptakan


1.

Untuk menyembah Allah SWT

2.

Manusia sebagai khalifah di muka bumi

3.

Manusia sebagai rahmat semesta alam

1. Untuk Menyembah Allah


Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka menyembah Ku. (QS
Adz Dzariyat : 56 )
Tugas manusia adalah untuk menyembah dan
beribadah kepada Allah baik ibadah secara
hablumminnas maupun hablumminnallah.

2. Manusia Sebagai Khalifah


di Bumi
Kata khalifah berasal dari kata khalafa
yakhliful khilafatun atau khilafatan yang
berarti meneruskan.
Khalifah : pemimpin atau pengganti Allah
di muka bumi. (Q.S Al Baqarah:30)

3. Manusia Sebagai Rahmat


Semesta Alam
Dan tidaklah kami mengutus kamu
melainkan untuk menjadikan
rahmat bagi semesta alam ( QS.
Al-Anbiya : 107 )

D. Penyebutan Nama Manusia


Penyebutan nama manusia dilihat dari
berbagai aspek kehidupan manusia, yaitu :
A.Aspek

Historis

B.Aspek

Biologis

C.Aspek

Intelektual

D.Aspek

Sosiologis

E.Aspek

Posisional

1. Aspek Historis
Penciptaan Manusia atau disebut Bani Adam.
Dalam Surat Al Hijr ayat 28-29 dijelaskan :
Dan, (ingatlah) tatkala Tuhanmu berkata
kepada malaikat: Sesungguhnya Aku hendak
membikin seorang manusia dari tanah kering,
dari lumpur hitam serupa. Maka apabila Aku
sudah sempurnakan dia, dan Aku tiup padanya
ruh-Ku, hendaklah kamu sujud kepadanya.
(QS Al Hijr 28-29)

2. Aspek Biologis
Manusia disebut sebagai basyar yang
berarti penampakkan sesuatu dengan baik dan
indah, kemudian lahir basyarah yang berarti
kulit , yang mencerminkan sifat fisik-kimawibiologisnya.
Dalam QS Ar Rum ayat 20 yang berarti :
Di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya
ialah Dia menciptakan kamu dari tanah,
kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia
yang berkembang biak.(Q.S. al-Rum:20).

3. Aspek Intelektual
Manusia atau yang disebut dengan insan,
yakni makhluk terbaik yang diberi akal
sehingga mampu berpikir dan menyerap ilmu
pengetahuan.
Seperti dijelaskan dalam surat :

QS At Tin ayat 4

Sesungguhnya Kami telah menciptakan


manusia dalam bentuk yang sebaikbaiknya(Q.S. al-Tin:4)

4. Aspek Sosiologi
Manusia disebut nas, yang menunjukan
kecenderungannya untuk berkelompok dengan
sesama jenisnya.
Dijelaskan dalam Surat Al Hujarat ayat 13 :
Wahai manusia, sesungguhnya Kami
menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya
kamu saling kenal-mengenal...
(Q.S. al-Hujurat:13).

5. Aspek Posisional
Manusia disebut abd yang menunjukkan
kedudukannya sebagai hamba Allah yang
harus tunduk dan patuh kepada-Nya. Pada
hakekatnya, manusia bertanggung jawab atas
apa yang diperbuatnya.
Dijelaskan dalam Surat At Thur ayat 21 :
Setiap orang bertanggung kawab
terhadap apa yang dilakukannya: (Q.S.
al_thur:21)

E. Teori Emansi Al- Farabi


Emanasi ialah teori tentang keluarnya sesuatu wujud
yangmumkin(alam

makhluk)

dari

Zat

yang wajibul

wujud(Zat yang mesti adanya; Tuhan). Teori emanasi


disebut juga dengan nama teori urut-urutan wujud.

Jiwa manusia sebagaimana halnya dengan


materi asal memancar dari Akal Kesepuluh.
Sebagaimana Aristoteles, ia juga berpendapat
bahwa jiwa mempunyai daya-daya :
1.
Gerak ( , motion )
a.Makan ( , nutrition)
b.Memelihara ( , preservation)
c.Berkembang ( , reproduction)
2.
Mengetahui ( , cognition)
a. Merasa ( , sensation)
b. Imajinasi ( , imagination)
3.
Berpikir ( , intellection)
a. Akal praktis ( , practicalintellect)
b. Akal teoritis ( , theoriticalintellect)

Daya Berpikir terdiri dari tiga


tingkat, yaitu :
1.

Akal potensial ( , materialintellect) baru

mempunyai potensi berpikir dalam arti: melepaskan arti-arti


atau bentuk-bentuk dari materinya.
2.

Akal aktual ( , actualintellect) telah dapat

melepaskan arti-arti dari materinya, dan arti-arti itu telah


mempunyai wujud dalam akal dengan sebenarnya, bukan
dalam bentuk potensi, tetapi dalam bentuk aktual.

3.
Akal mustafad ( , acquiredintellect) telah
dapat menangkap bentuk semata-mata. Kalau akal
aktual hanya dapat menangkap arti-arti terlepas dari
materi, akal mustafad sanggup menangkap bentuk
semata-mata. Bentuk semata-mata itu berada tanpa
materi seperti akal yang kesepuluh dan Tuhan

F. Hakikat Manusia
Hakikat

manusia adalah sebagai berikut :

1.

Makhluk yang memilikitenaga dalam yang dapat


menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhankebutuhannya.

2.

Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung


jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.

3.

Mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif


mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu
menentukan nasibnya.

4.

Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan


terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama
hidupnya.

5.

Individu yang dalam hidupnya


selalumelibatkan dirinya dalam usaha untuk
mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang
lain dan membuat dunia lebih baik untuk
ditempati.

6.

Suatu keberadaan yang berpotensi yang


perwujudanya merupakan ketakterdugaan
dengan potensi yang tak terbatas.

7.

Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk


yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.

8.

Individu yang sangat dipengaruhi oleh


lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan
ia tidak bisa berkembang sesuai dengan
martabat kemanusiaannya tanpa hidup di
dalam lingkungan sosial.

TERIMAKASIH ATAS
PERHATIANNYA. . .
Apa ada yang ingin
ditanyakan?

Anda mungkin juga menyukai