PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanah adalah hasil pelapukan batuan yang terdiri atas lapisan lapisan
atau horizon. Horizon tanah terdiri dari horizon O, A, B, dan C. Lapisan tanah
ini terbentuk karena proses yang terjadi dalam pembentukan tanah. Pada
dasarnya tanah terbentuk dari dari lapisan batuan yang paling besar atau bahan
induk
menjadi partikel yang lebih kecil pasir, debu dan liat. Selain itu
kandungan tanah yang ada dipengaruhi oleh bahan mineral dan penambahan
bahan-bahan organik yang berasal dari proses terbentuknya tanah. Kandungan
tanah membuat tanah ini memiliki ciri-ciri yang dapat diperhatikan secara
lansung seperti warna, bentuk dan batasan-batasan. Tanah lapisan atas
warnanya lebih gelap dibanding tanah lapisan bawah yang berwarna terang
atau abu abu.
Contoh tanah dibedakan atas beberapa macam tergantung pada tujuan
dan cara pengambilan. Bila contoh tanah diambil pada setiap lapisan untuk
mempelajari perkembangan profil menetapkan jenis tanah maka disebut contoh
tanah satelit. Contoh tanah yang diambil dari beberapa tempat dan digabung
untuk menilai tingkat kesuburan tanah disebut contoh tanah komposit.
Pengambilan contoh tanah secara komposit dapat menghemat biaya analisis
bila dibandingkan dengan pengambilan secara individu. Ada lagi contoh tanah
yang diambil dengan pengambilan sampel dan disebut dengan contoh tanah
utuh, yang biasanya digunakan untuk menetapkan sifat tanah disebut contoh
tanah utuh karena strukturnya asli seperti apa adanya di lapangan sedangkan
contoh tanah yang sebagian atau seluruh strukturnya telah rusak disebut contoh
tanah terganggu.
Pengambilan contoh tanah sangat berpengaruh terhadap tingkat
kebenaran hasil analisis sifat fisik maupun sifat kimia tanah. Ada tiga macam
cara pengambilan contoh tanah yaitu contoh tanah utuh yag digunakan untuk
penetapan berat jenis isi, berat jenis partikel, porositas tanah, kurva pF dan
permeabilitas tanah. Kedua contoh tanah tidak utuh atau terganggu yang
digunakan untuk penetapan kadar air tanah, tekstur tanah, konsistensi, warna
tanah, dan analisis kimia tanah. Ketiga adalah contoh tanah dengan agregat
utuh yang digunakan untuk penetapan kemantapan agregat, potensi
mengembang dan mengkerut yang dinyatakan denga nilai COLE.
B. Tujuan
B. Prosedur Kerja
a). Contoh tanah yang sudah dikeringkan ditumbuk secara hati hati,
kemudian diayak dengan saringan berturut turut dari diameter 2 mm
dan 0,5 mm.
b). Contoh tanah yang diperoleh dimasukan ke dalam kantong plastik dan
diberi label secukupnya.
IV. PEMBAHASAN
Entisol
Entisol merupakan tanah yang cenderung menjadi tanah asal yang baru.
Mereka dicirikan oleh kenampakkurang mudaan dan tanpa horison genetik
alamiah, atau juga mereka hanya mempunyai horison horison permulaan.
Pengertian Entisol adalah tanah tanah dengan regolit dalam atau bumi
tidak dengan horison, kecuali mungkin lapisan bajak. Tanah yang
berkembang pada alluvium dari tanah asal yang baru dan mempunyai
perkembangan profil yang sangat lemah adalah Fluvent. Pada beberapa dari
mereka, perubahan warna horison A ke C sukar dilihat. Mereka cenderung
bertekstur kasar di dekat arus air dan bertekstur halus di dekat tepi- tepi luar
dari dataran banjir.
Entisol yang berkembang dari bukit pasir mempunyai nilai budidaya
pertanian terbatas. Mereka mempunyai kandungan bahan organik yang
rendah dan umumnya responsif terhadap pemupukan nitrogen. Beberapa
dari mereka bereaksi netral atau berkapur pada permukaannya. Beberapa
Entisol mempunyai horison A yang bersandar langsung pada batuan induk
yang keras. Dua faktor sangat penting yang memberi sumbangan terhadap
perkembangan mereka adalah kerasnya batuan dan curamnya lereng. Celah
celah di bawah batuan dapat memungkinkan akar akar lebih banyak
masuk ke horison A. Dimana horison A tebalnya 20 50 sentimeter.
Inceptisol
Inceptisol berasal dari kata latin inceptum, yang berarti permulaan.
Perkembangan horison genetik, baru dimulai dalam inceptisol, tetapi
mereka dianggap lebih tua dari Entisol. Keistimewaannya, Inceptisol
mempunyai epipedon orchric, horison subpermukaan cambic dan eluviasi
kurang. Mereka kurang cukup menggambarkan petunjuk yang dapat
ditempatkan pada setiap delapan ordo tanah yang tetap.
Inceptisol terjadi pada semua daerah iklim, dimana mereka mengalami
banyak pencucian dalam sebagian besar tahun. Beberapa tanah Inceptisol
merupakan tanah abu vulkanik Andepts. Mereka menunjukkan satu stadia
pada perkembangan akhir Ultisol dan Oxisol di daerah tropik basah. Mereka
mempunyai liat yang tak berbentuk dan selalu sangat asam. Beberapa
digunakan secara intensif untuk memproduksi tebu, kopi, dan tanaman
tanaman lain. Tanah ini tersebar luas di seluruh dunia dan beberapa
pembentuk pertanian dan padang rumput yang baik. Inceptisol basah
( Aquept ) yang berada di lembah sungai besar di Asia merupakan tanah
yang sangat ekstensif digunakan untuk memproduksi padi sawah.
Ultisol
Kata Ultisol berasal dari bahasa latin ultimus yang berarti terakhir atau
pada kasus kasus Ultisol, tanah yang mengalami pelapukan terbanyak dan
hal tersebut memperlihatkan pengaruh pencucian paling akhir. Ultisol
mempunyai horison argilik, dengan kejenuhan basa rendah dapat menjadi
lebih rendah dari 35 persen pada horison tanah yang lebih rendah. Tanah ini
berada di bagian dunia yang lebih hangat dimana rata rata temperatur
tanah tahunannya 8 C atau lebih dan mereka mempunyai satu periode
setiap tahunnya dimana curah hujan diperkirakan berlebihan dari
evapotranspirasi. Morfologi dalam garis besar dan pembagian horisonnya
sama dengan Alfisol. Ultisol dapat menjadi Alfisol sebelum tanah tersebut
cukup terlapuk untuk menjadi Ultisol.
Beberapa
sifat
Ultisol
yaitu
kandungan
liat
memperlihatkan
Vertisol
Vertisol merupakan tanah mineral yang mempunyai ketebalan lebih dari
50 sentimeter. Semua horison mempunyai liat sebesar 30 persen atau lebih
dan mempunyai pecahan selebar paling sedikit 1 sentimeter untuk
kedalaman
sampai
50
sentimeter.
Kondisi
yang
menyebabkan
berkembangnya vertisol seperti bahan induk tinggi, satu musim dengan satu
musin hujan dan musim kering.
Vertisol adalah salah satu tanah yang terbelah lebar pada musim kering,
setelah retakan terbentuk pada musim kring, bahan permukaan tanah masuk
ke dalam retakan.tanah kembali basah pada musim hujan akibat air yang
cepat masuk ke dalam retakan, dan hal in ditahan dalam tanah oleh lapisan
yang berada di bawahnya yang tidak permeabel. Siklus berulang dari
pengembangan dan pengerutan menyebabkan suatu pembalikan tanah secara
bertahap, disebut Vertisol.
Andisol
Tanah Andisol adalah tanah yang berwarna hitam kelam, sangat porous,
mengandung bahan organik dan lempung tipe amorf, terutama alofan serta
sedikit silika, alumina atau hodroxida-besi. Tanah yang terbentuk dari abu
vulkanik ini umumnya ditemukan didaerah dataran tinggi (>400 m di atas
permukaan laut). Andisol adalah tanah yang berkembang dari bahan
vulkanik seperti abu vulkan, batu apung, silinder, lava dan sebagainya.
Andisol cenderung menjadi tanah yang cukup produktif, terutama
setelah diberi masukan amelioran (seperti pupuk anorganik). Andisol
seringkali dimanfaatkan orang untuk pengembangan pertanian tanaman
pangan dan sayur-sayuran atau bunga-bungaan (seperti di daerah Lembang
Kabupaten Bandung). Andisol diperkirakan meliputi sekitar 1% dari luas
permukaan daratan dunia di luar daratan es.
Andisol adalah salah satu jenis tanah yang relatif subur namun
mempunyai tingkat jerapan P yang tinggi karena dirajai oleh mineral amorf
seperti alofan, imogolit, ferihidrit dan oksida-oksida hidrat Al dan Fe
dengan permukaan spesifik yang luas. Oleh karena itu pengelolaan Andisol
perlu diarahkan untuk menurunkan kemampuan jerapan dan meningkatkan
ketersediaan P antara lain dengan menggunakan asam humat dan asam
silikat. Asam humat sebagai hasil dekomposisi bahan organik yang cukup
tinggi dalam tanah Andisol diketahui dapat berfungsi melindungi
10
11
V. KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Pengambilan contoh tanah sangat berpengaruh terhadap tingkat kebenaran
hasil analisis sifat fisik maupun kimia tanah. Pengambilan conto tanah dapat
dilakukan dengan mengambil contoh tana utuh, contoh tanah tidak utuh atau
12
terganggu dan contoh tanah dengan agregat utuh. Tanah yang digunakan dalam
praktikum seperti tanah entisol, inceptisol, ultisol, vertisol dan andisol yang
masing-masing tanah tersebut memiliki ciri-ciri yang berbeda.
B. Saran
Dalam
kegiatan
praktikum
penyiapan
contoh
tanah
diharapkan
mendengarkan denga seksama apa yang dijelaskan oleh asisten, sehingga lebih
mudah dalam pemahaman nantinya. Dan diharapkan praktikan juga telah
mempersiapkan materi dan paham terlebih dahulu sehingga lebih mudah dalam
melaksanakan kegiatan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
13
14