Anda di halaman 1dari 2

Analisa Percobaan

Dari praktikum dapat dianalisa bahwa leaching merupakan proses


pemisahan suatu yang dapat larut (solute) dari campurannya dengan padatan yang
tidak dapat larut dengan menggunakan pelarut cair. Tujuannya adalah untuk
mendapatkan fase larutnya yang mungkin mempunyai nilai lebih dibandingkan
dengan padatannya. Operasi ekstraksi padat cair terdiri atas 2 langkah yaitu
kontak antara padatan dan pelarut agar solute berpindah kedalam pelarut dan
pemisahan larutan yang terbentuk dari padatan sisa.
Pada praktikum ini kami menggunakan cengkeh sebagai sampel untuk
dibuat menjadi minyak cengkeh dengan menggunakan air dan etanol sebagai
pelarut. Adapun prinsip kerja dari leaching adalah dengan mengontakkan pelarut
bersama umpan yang zat terlarutnya (cengkeh) akan diekstrak sehingga zat
terlarut yang ada didalam umpan akan larut bersama pelarut atau disebut ekstrak.
Pelarut yang dikontakkan terlebih dahulu dipanaskan agar tingkat kemurniannya
tinggi sehingga akan menghasilkan ekstark yang lebih baik.
Proses leaching yang akan dilakukan pada pilot plant bersifat batch, karena
cengkeh yang dimasukkan hanya sekali saja, namun pelarut yang digunakan untuk
mengesktrak digunakan secara berulang kali selama proses berlangsung. Sehingga
ekstrak akan bercampur dengan pelarut. Untuk memisahkannya dilakukan proses
pemisahan secara ditilasi untuk memisahkan minyak cengkeh yang didapat
dengan pelarutnya (etanol). Sehingga akan didapatkan minyak cengkeh sebagai
prosuk yang dihasilkan dari proses leaching.

Kesimpulan
Dari praktikum leaching dapat disimpulkan bahwa:
1. Leaching adalah proses untuk mengambil komponen dalam suatu padatan
dengan cara melarutkannya pada solvent (pelarut)
2. Ada beberapa factor yang mempengaruhi, diantaranya adalah :
a. Ukuran partikel
b. Pelarut
c. Temperature
d. Pangadukan dari fluida (campuran pelarut, solute, dan solvent)
3. Didapatkan:
Laju kukus : 0,5 liter/menit
Kalor yang dilepas : 1538,4 kJ/kg
% yield : 0,914 %

Anda mungkin juga menyukai