Anda di halaman 1dari 29

Energy and Electrification Lecture

TUGAS TERSTRUKTUR
ENERGI DAN ELEKTRIFIKASI PERTANIAN
PLTMH UNTUK PEDESAAN

Oleh :
Frisda Fitriani
A1H012012
Laesya Sayekti
A1H012015
Farah AbidahA1H012024

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PERGURUAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2015
I. PENDAHULUAN
A. Ringkasan

Energy and Electrification Lecture


Pembangkit Lisrik Tenaga Mikrohidro adalah istilah yang digunakan untuk
instalasi pembangkit listrik yang menggunakan energi air. Kondisi air yang bisa
dimanfaatkan sebagai sumber daya (resources) penghasil listrik adalah yang
memiliki kapasitas aliran dan ketinggian tertentu serta instalasi. Pembangkit listrik
kecil yang dapat menggunakan tenaga air dengan cara memanfaatkan tinggi
terjunan/head (dalam meter) dan jumlah debit airnya (m3/detik). Semakin besar
kapasitas aliran maupun ketinggiannya dari instalasi maka semakin besar energi
yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik. PLTMH umumnya
merupakan pembangkit listrik jenis run of river dimana head diperoleh tidak
dengan cara membangun bendungan besar, melainkan dengan mengalihkan aliran
air sungai ke satu sisi dari sungai tersebut selanjutnya mengalirkannya lagi ke
sungai pada suatu tempat dimana beda tinggi yang diperlukan sudah diperoleh.
Pembangkit listrik tenaga air dibawah 200 kW digolongkan sebagai PLTMH.
Prinsip kerja dari PLTMH sendiri pada dasarnya sama dengan PLTA hanya
saja berbeda kapasitasnya atau besarnya. PLTMH pada prinsipnya memanfaatkan
beda ketinggian atau sudut kemiringan dan jumlah debit air per detik yang ada
pada saluran irigasi, sungai, maupun air terjun. Aliran air akan memutar turbin
sehingga akan menghasilkan energi mekanik.

B. Latar Belakang
Di zaman sekarang di era abad 21, perkembangan dan kemajuan teknologi
sangat pessat yang begitu membutuhkan sumber energy atau tenaga untuk

Energy and Electrification Lecture


menggerakkan kemajuan tersebut.Salah satu kebutuhan yang sudah dianggap
menjadi kebutuhan pokok setiap masyarakat di dunia adalah energy listrik.
Listrik sangat mempengaruhi kemajuan suatu bangsa atau listrik bisa
menjadi titik tolak ukur kemajuan suatu bangsa, semakin besar penggunaan
energy listrik di suatu negara maka semakin maju pula negara tersebut. Salah satu
penggunaan listrik yang paling utama adalah pada sektor penerangan. Kebutuhan
akan penerangan semakin lama akan berkembang semakin banyak seiring
pertumbuhan penduduk di dunia terutama di negara kita Indonesia.
Di Indonesia masih banyak terdapat desa-desa atau perkampungan yang
belum dialiri listrik terutama di daerah-daerah terpencil. Hal itu terjadi karena
beberapa hal diantaranya sulitnya akses untuk mencapai perkampungan tersebut
dan biaya untuk instalasi listrik menjadi sangat besar.

Dengan kemajuan

teknologi yang ada saat ini dan juga adanya potensi pembangkit listrik di daerah
terpencil terutama dari potensi air yang begitu melimpah oleh karena itu
dikembangkanlah pembangkit listrik skala kecil yang disebut Pembangkit Listrik
Tenaga mikrohidro (PLTMH) yang diharapkan mampu mensuplai energi listrik ke
rumah warga dan dengan itu dijadikan sebagai kampung yang mandiri dengan
pembangkit listriknya sendiri.
Dengan PLTMH ini diharapkan masyarakat mampu meningkatkan
kesejahteraan hidupnya, melaksanakan beberapa aktifitasnya dengan mudah baik
itu untuk kebutuhan pertanian, Ekonomi, Sosial dan sebagainya. Agar tidak lagi
tertinggal dari daerah lain.Peningkatan kebutuhan suplai daya ke daerah-daerah
pedesaan di sejumlah negara, sebagian untuk mendukung industri-industri dan

Energy and Electrification Lecture


sebagian untuk menyediakan penerangan di malam hari.Kemampuan pemerintah
yang terhalang oleh biaya yang tinggi untuk perluasan jaringan listrik, dapat
membuat mikrohidro memberikan sebuah sebuah alternatif ekonomi ke dalam
jaringan. Hal ini dikarenakan skema mikrohidro yang mandiri dapat menghemat
dari jaringan transmisi, karena skema perluasan jaringan tersebut biasanya
memerlukan biaya peralatan dan pegawai yang mahal.
Dalam kontrak, Skema mikrohidro dapat didisain dan dibangun oleh
pegawai lokal, dan organisasi yang lebih kecil, dengan mengikuti peraturan yang
lebih longgar dan menggunakan teknologi lokal, seperti untuk pekerjaan irigasi
tradisional atau mesin-mesin buatan lokal. Pendekatan ini dikenal sebagai
Pendekatan Lokal.
Potensi sumber daya air yang melimpah di Indonesia karena banyak
terdapatnya hutan hujan tropis, membuat kita harus bisa mengembangkan potensi
ini, karena air adalah sebagai sumber energi yang dapat terbarukan dan alami.
Bila hal ini dapat terus dieksplorasi, konversi air menjadi energi listrik sangat
menguntungkan bagi negeri ini. Di Indonesia telah terdapat banyak sekali PLTMH
dan waduk untuk menampung air, tinggal bagaimana kita dapat mengembangkan
PLTMH menjadi lebih baik lagi dan lebih efisien.

Energy and Electrification Lecture

II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1. PENGERTIAN PLTMH
Mikrohidro hanyalah sebuah istilah. Mikro artinya kecil sedangkan hidro
artinya air. Dalam prakteknya istilah ini tidak merupakan sesuatu yang baku
namun Mikrohidro, pasti menggunakan air sebagai sumber energinya.
Pembangkit Lisrik Tenaga Mikrohidro adalah istilah yang digunakan untuk
instalasi pembangkit listrik yang menggunakan energi air. Kondisi air yang bisa
dimanfaatkan sebagai sumber daya (resources) penghasil listrik adalah yang
memiliki kapasitas aliran dan ketinggian tertentu serta instalasi. Pembangkit listrik
kecil yang dapat menggunakan tenaga air dengan cara memanfaatkan tinggi
terjunan/head (dalam meter) dan jumlah debit airnya (m3/detik). Semakin besar
kapasitas aliran maupun ketinggiannya dari instalasi maka semakin besar energi
yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik.
PLTMH umumnya merupakan pembangkit listrik jenis run of river dimana
head diperoleh tidak dengan cara membangun bendungan besar, melainkan
dengan mengalihkan aliran air sungai ke satu sisi dari sungai tersebut selanjutnya
mengalirkannya lagi ke sungai pada suatu tempat dimana beda tinggi yang
diperlukan sudah diperoleh. Pembangkit listrik tenaga air dibawah 200 kW
digolongkan sebagai PLTMH.
Biasanya Mikrohidro dibangun berdasarkan adanya air yang mengalir di
suatu daerah dengan kapasitas dan ketinggian yang memadai. Istilah kapasitas
mengacu kepada jumlah volume aliran air persatuan waktu (flow capacity)

Energy and Electrification Lecture


sedangan beda ketinggian daerah aliran sampai ke instalasi dikenal dengan
istilah head. Mikrohidro juga dikenal sebagai white resources dengan terjemahan
bebasnya yaitu energi putih. Sebab instalasi pembangkit listrik seperti ini
mengunakan sumber daya yang disediakan oleh alam dan ramah lingkungan.
Suatu kenyataan bahwa alam memiliki air terjun atau jenis lainnya yang
menjadi tempat air mengalir. Dengan perkembangan teknologi sekarang maka
energi aliran air beserta energi dari pengaruh perbedaan ketinggian dengan daerah
tertentu (tempat instalasi yang akan dibangun) akan dapat diubah menjadi energi
listrik.

Gambar bagian dalam power house PLTMH


2.2. TEKNOLOGI PLTMH
Sebuah skema hidro memerlukan dua hal yaitu debit air dan ketinggian
jatuh biasa disebut Head untuk menghasilkan tenaga yang bermanfaat. Ini
adalah sebuah sistem konversi tenaga, menyerap tenaga dari bentuk ketinggian
dan aliran, dan menyalurkan tenaga dalam bentuk daya listrik atau daya gagang
mekanik. Tidak ada sistem konversi daya yang dapat mengirim sebanyak yang

Energy and Electrification Lecture


diserap dikurangi sebagian daya hilang oleh sistem itu sendiri dalam bentuk
gesekan, panas, suara dan sebagainya.
Persamaan konversinya adalah:
Daya yang masuk = Daya yang keluar + Kehilangan (Loss) atau Daya yang
keluar = Daya yang masuk Efisiensi konversi.
Persamaan

tersebut biasanya

digunakan

untuk menggambarkan

perbedaan yang kecil.Daya yang masuk, atau total daya yang diserapoleh skema
hidro, adalah daya kotor (Pgross).Daya yang manfaatnya dikirim adalah daya
bersih (Pnet). Semua efisiensi dari konstruksi dan instalasi dari PLTMHdisebut
Eo.
Pnet = Pgross Eo kWatt
Daya kotor adalah head kotor (Hgross) yang dikalikan dengan debit air (Q) dan
juga dikalikan dengan sebuah faktor percepatan grafitasi (g = 9.8), sehingga
persamaan dasar dari pembangkit listrik adalah :

Pnet = g Hgross Q Eo kWatt


Dimana:
-

Head dalam meter


Debit air dalam m3/s.

Dan Eo terbagi sebagai berikut :


Eo = Ekonstruksi sipil Epenstock Eturbin Egenerator Esistem
kontrol Ejaringan Etrafo

Energy and Electrification Lecture


Biasanya :
-

Ekonstruksi sipil
Epenstock
Eturbin
Egenerator
Esistem control
Ejaringan
Etrafo

: 1.0 - (panjang saluran 0.002 ~ 0.005)/ Hgross


: 0.90 ~ 0.95 (tergantung pada panjangnya)
: 0.70 ~ 0.85 (tergantung pada tipe turbin)
: 0.80 ~ 0.95 (tergantung pada kapasisitas generator)
: > 0.97
: 0.90 ~ 0.98 (tergantung pada panjang jaringan)
: 0.98

Gambar skematik perhitungan efisiensi PLTMH


Ekonstruksi

sipil

dan Epenstock biasa diperhitungkan

sebagai

Head

Loss

(Hloss)/kehilangan ketinggian. Dalam kasus ini, persamaan diatas dirubah ke


persamaan berikut.
Pnet= g (Hgross-Hloss) Q (Eo Ekonstruksi sipil - Epenstock ) kW
Persamaan sederhana ini adalah inti dari semua desain pekerjaan pembangkit
listrik.Ini penting untuk menggunakan unit-unit yang benar.

2.3. PRINSIP KERJA PLTMH


Secara teknis PLTMH memiliki tiga komponen utama yaitu air (hydro),
turbin, dan generator. Prinsip kerja dari PLTMH sendiri pada dasarnya sama
dengan PLTA hanya saja berbeda kapasitasnya atau besarnya. PLTMH pada

Energy and Electrification Lecture


prinsipnya memanfaatkan beda ketinggian atau sudut kemiringan dan jumlah
debit air per detik yang ada pada saluran irigasi, sungai, maupun air terjun. Aliran
air akan memutar turbin sehingga akan menghasilkan energi mekanik. Energi
mekanik turbin akan memutar generator dan generator menghasilkan listrik.
Skema prinsip kerja PLTMH dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar prinsip kerja PLTMH


Pembangunan PLTMH perlu diawali dengan pembangunan bendungan
untuk mengatur aliran air yang akan dimanfaatkan sebagai tenaga penggerak
PLTMH. Bendungan ini perlu dilengkapi dengan pintu air dan penyaring sampah
(filter) untuk mencegah masuknya kotoran maupun endapan lumpur. Bendungan
sebaiknya dibangun pada dasar sungai yang stabil dan aman terhadap banjir. Di
dekat bendungan dibangun bangunan pengambil (intake), kemudian dilanjutkan
dengan pembuatan saluran pembawa yang berfungsi mengalirkan air dari
intake.Saluran ini dilengkapi dengan saluran pelimpah pada setiap jarak tertentu
untuk mengeluarkan air yang berlebih.Saluran ini dapat berupa saluran terbuka

Energy and Electrification Lecture


atau tertutup.Di ujung saluran pelimpah dibangun kolam pengendap.Kolam ini
berfungsi untuk mengendapkan pasir dan menyaring kotoran sehingga air yang
masuk ke turbin relatif bersih. Saluran ini dibangun dengan cara memperdalam
dan memperlebar saluran pembawa dan menambahnya dengan saluran penguras.
Bak penenang / bak penampungan juga dibangun untuk menenangkan aliran
air yang akan masuk ke turbin dan mengarahkannya masuk ke pipa pesat. Bak ini
dibuat dengan konstruksi beton dan berjarak sedekat mungkin ke rumah turbin
untuk menghemat pipa pesat.Pipa pesat berfungsi mengalirkan air sebelum masuk
ke turbin. Dalam pipa ini, energi potensial air di kolam penenang diubah menjadi
energi kinetik yang akan memutar roda turbin. Biasany a terbuat dari pipa baja
yang dirol, lalu dilas.Untuk sambungan antar pipa digunakan flens.Pipa ini harus
didukung

oleh

pondasi

yang

mampu

menahan

beban

statis

dan

dinamisnya.Pondasi dan dudukan ini diusahakan selurus mungkin, karena itu


perlu dirancang sesuai dengan kondisi tanah.
Turbin, generator dan sistem kontrol masing-masing diletakkan dalam
sebuah rumah yang terpisah.Pondasi turbin-generator juga harus dipisahkan dari
pondasi rumahnya.Tujuannya adalah untuk menghindari masalah akibat
getaran.Rumah turbin harus dirancang sedemikian agar memudahkan perawatan
dan pemeriksaan. Setelah keluar dari pipa pesat, air akan memasuki turbin pada
bagian inlet. Di dalamnya terdapat guided vane untuk mengatur pembukaan dan
penutupan turbin serta mengatur jumlah air yang masuk ke runner/blade
(komponen utama turbin). Runner terbuat dari baja dengan kekuatan tarik
tinggi yang dilas pada dua buah piringan sejajar. Aliran air akan memutar runner

Energy and Electrification Lecture


dan menghasilkan energi kinetik yang akan memutar poros turbin. Energi yang
timbul akibat putaran poros kemudian ditransmisikan ke generator. Seluruh sistem
ini harus balance, turbin harus dilengkapi casing yang berfungsi mengarahkan air
ke runner. Pada bagian bawah casing terdapat pengunci turbin. Bantalan (bearing)
terdapat pada sebelah kiri dan kanan poros dan berfungsi untuk menyangga poros
agar dapat berputar dengan lancar.
Daya poros dari turbin ini harus ditransmisikan ke generator agar dapat
diubah menjadi energi listrik. Generator yang dapat digunakan pada mikrohidro
adalah generator sinkron dan generator induksi. Sistem transmisi daya ini dapat
berupa sistem transmisi langsung (daya poros langsung dihubungkan dengan
poros generator dengan bantuan kopling), atau sistem transmisi daya tidak
langsung, yaitu menggunakan sabuk atau belt untuk memindahkan daya antara
dua poros sejajar. Keuntungan sistem transmisi langsung adalah lebih kompak,
mudah dirawat, dan efisiensinya lebih tinggi. Tetapi sumbu poros harus benarbenar lurus dan putaran poros generator harus sama dengan kecepatan putar poros
turbin. Masalah ketidaklurusan sumbu dapat diatasi dengan bantuan kopling
fleksibel. Gearbox dapat digunakan untuk mengoreksi rasio kecepatan putaran.
Sistem

transmisi tidak

langsung

memungkinkan

adanya variasi dalam

penggunaan generator secara lebih luas karena kecepatan putar poros generator
tidak perlu sama dengan kecepatan putar poros turbin. Jenis sabuk yang biasa
digunakan untuk PLTMH skala besar adalah jenis flat belt, sedang V-belt
digunakan untuk skala di bawah 20 kW. Komponen pendukung yang diperlukan
pada sistem ini adalah pulley, bantalan dan kopling.Listrik yang dihasilkan oleh

10

Energy and Electrification Lecture


generator dapat langsung ditransmisikan lewat kabel pada tiang-tiang listrik
menuju rumah konsumen.
Untuk menghitung potensi daya yang dimiliki oleh suatu sungai atau
sumber aliran air yang akan dijadikan PLTMH digunakan rumus persamaan
berikut :
P = g .Q .Hn .
Dimana :
P

= daya (Watt)

= debit aliran (m3/s)

Hn

= beda ketinggian (m)

= percepatan gravitasi ( 9.8 m/s2)

= efisiensi keseluruhan

2.4. BAGIAN-BAGIAN PLTMH


1. Diversion Weir dan Intake (Dam/Bendungan Pengalih dan Intake)
Dam pengalih berfungsi untuk mengalihkan air melalui sebuah
pembuka di bagian sisi sungai (Intake pembuka) ke dalam sebuah bak
pengendap (Settling Basin).

Gambar intake
2. Settling Basin (Bak Pengendap)

11

Energy and Electrification Lecture


Bak pengendap digunakan untuk memindahkan partikel-partikel
pasir dari air. Bak pengendap

sangat

penting

untuk melindungi

komponen-komponen berikutnya dari pasir atau kotoran lain.


3. Headrace (Saluran Pembawa)
Saluran pembawa mengikuti kontur dari sisi bukit untuk menjaga
elevasi dari air yang disalurkan.

Gambar headrace
4. Headtank (Bak Penenang)
Fungsi dari bak penenang adalah untuk mengatur perbedaan
keluaran air antara sebuah penstock dan headrace, juga berfungsi untuk
menengkan air sebelum masuk penstok serta untuk pemisahan akhir
kotoran dalam air seperti pasir, kayu kayuan.

Gambar headtank
5. Penstock (Pipa Pesat/Penstock)
Penstock atau pipa pesat adalah pipa yang menyalurkan air
kemudian dihubungkan pada sebuah elevasi yang lebih rendah ke sebuah

12

Energy and Electrification Lecture


roda air, sehingga menimbulkan air berkecepatan tinggiuntuk memutar
turbin.

Gambar pipa penstock


6. Turbin
Turbin merupakan sebuah konstruksi mekanik yang akan berputar
ketika terkena air dengan kecepatan tinggi. Turbin inilah yang akan
dikopel dengan generator sehingga ketika turbin berputar maka generator
akan berputar dan menghasilakan energy listrik.Ada beberapa jenis turbin
yang biasa digunakan Pemilihan jenis turbin dapat ditentukan
berdasarkan kelebihan dan kekurangan dari jenisjenis turbin, khususnya
untuk suatu desain yang sangat spesifik. Pada tahap awal, pemilihan
jenisturbin

dapat

diperhitungkan

dengan

mempertimbangkan

parameter-parameter khususyang mempengaruhi sistem operasi turbin


terutama ketinggian head.

Jenis Turbin

Variasi Head

Kaplan

2 < H < 20

Propeller

2 < H < 20

Francis

10 < H < 350

Crossflow

6 < H < 100

13

Energy and Electrification Lecture


Pelton

50 < H < 1000

Turgo

50 < H < 250

7. Generator
Generator adalah suatu peralatan yang berfungsi mengubah energi
mekanik menjadi energi listrik. Jenis generator yang digunakan pada
pembangkit listrik yaitu:
1. Generator sinkron, system eksitasi tanpa sikat (brushless excitation)
dengan penggunaan dua tumpuan bantalan (two bearing). Generator
sinkron merupakan mesin listrik bolak balik yang engubah energy
mekanik menjadi energy listrik arus bolak balik. Energy mekanik
diperoleh dari penggerak mula (prime mover) yag terkopel dengan
rotor generator, sedangkan energy listrik diperoleh diperoleh dari
proses induksi elektromagnetik yang melibatkan kumparan rotor dan
kumparan stator. Mesin listrik AC ini disebut sinkron karena rotor
berputar secara sinkron atau berputar dengan kecepatan yang sama
dengan kecepatan yang sama dengan kecepatan medan magnet putar.
2. Induction motor sebagai generator (IMAG) sumbu vertical, pada
perencanaan

turbin

propeller

open

flume.Generator

induksi

merupakan salah satujenis generator AC yang menerapkan prinsip


motor induksi untuk menghasilkan daya. Generator induksi
dioperasikan dengan menggerakkan rotornya secara mekanis lebih
cepat daripada kecepatan sinkron sehingga menghasilkan slip negatif.
Motor induksi biasa umumnya dapat digunakan sebagai sebuah

14

Energy and Electrification Lecture


generator tanpa ada modifikasi internal. Generator induksi sangat
berguna pada aplikasi-aplikasi seperti pembangkit listrik mikrohidro,
turbin angin, atau untuk menurunkan aliran gas bertekanan tinggi ke
tekanan

rendah,

karena

dapat

memanfaatkan

energi

denganpengontrolan yang relatif sederhana. Generator induksi adalah


generator yang menggunakan prinsip induksi elektromagnetik dalam
pengoperasiannya. Generator ini dapat bekerja pada putaran rendah
serta tidak tetap kecepatannya, sehingga generator induksi banyak
digunakan pada pembangkit listrik dengan daya yang rendah seperti
pada pembangkit listrik tenaga mikrohidro atau pembangkit listrik
tenaga baru.

Gambar generator sinkron


Gambar generator induksi
8. Rumah pembangkit/ Power house
Rumah pembangkit adalah rumah tempat semua peralatan mekanik
dan elektrik PLTMH. Peralatan Mekanik seperti Turbin dan Generator
berada dalam Rumah Pembangkit, demikian pula peralatan elektrik
2.5.

seperti kontroler dan panel.


PERENCANAAN DALAM MEMBANGUN PLTMH

15

Energy and Electrification Lecture


1. Masyarakat berunding untuk membuat kesepakatan bersama.
2. Mengajak ahli untuk melakukan survey lapangan tentang potensi aliran
air untuk PLTMH, termasuk mengukur debit dan ketinggian air (sering
disebut head).
3. Menilai dampak lingkungan yang akan diakibatkan oleh pembangunan
PLTMH.
4. Menghitung kebutuhan listrik masyarakat yang akan memanfaatkan.
Hal ini penting dilakukan karena kapasitas PLTMH tak terlalu besar,
sehingga perlu perhitungan yang cermat untuk menghindari konflik
masyarakat.
5. Menghitung

biaya

yang

diperlukan

(pembelian

seperangkat

turbin,pembangunan sipil, jaringan, dan sebagainya).


6. Berunding untuk memikirkan dari mana biaya akan didapat, apakah
swadaya, bantuan, atau semi-swadaya.
7. Setelah pembangunan fisik PLTMH, maka pengelolaan dan perawatan
merupakan hal yang sangat penting. Perangkat PLTMH (turbin,
generator) dan bangunan fisik pendukungnya (bendungan, saluran air,
bak penampung, jaringan listrik dan rumah turbin) memerlukan
perawatan. Disamping maanfaatnya yang besar, listrik juga berbahaya
sehingga perlu kehati-hatian menggunakannya. Perlu dipertimbangkan
bagaimana cara merawatnya dan jika ada kerusakan.
8. Perancangan sistem PLT Mikrohidro.
Pemilihan lokasi dan layout dasar merupakan hal yang paling utama
dalam perencanaan PLTMH.Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
(PLTMH) pada dasarnya memanfaatkan energy potensial air Gatuhan
air). Semakin tinggi jatuhan air (head) maka semakin besar energi

16

Energy and Electrification Lecture


potensial air yang dapat diubah menjadi energi listrik. Di samping
faktor geografis yang memungkinkan, tinggi jatuhan air ( head ) dapat
pula diperoleh dengan membendung aliran air sehingga permukaan
air menjadi tinggi.
Secara umum lay-out sistem PLTMH merupakan pembangkit
jenis run off river, memanfaatkan aliran air permukaan (sungai).
Komponen sistem PLTMH tersebut terdiri dari bangunan

intake

(penyadap) bendungan, bak pengendap dan penenang, saluran


pelimpah, pipa pesat, rumah pembangkit dan saluran pembuangan.
Basic lay-out pada perencanaan pengembangan PLTMH dimulai dari
penentuan lokasi intake, bagaimana aliran air akan dibawa ke turbin dan
penentuan tempat rumah pembangkit untuk rnendapatkan tinggi jatuhan

(head ) optimum dan aman dari banjir.


Lokasi bangunan intake
Pada umumnya instalasi PLTMH merupakan pembangkit
listrik tenaga air jenis aliran sungai langsung, jarang yang
merupakan jenis waduk (bendungan besar). Konstruksi bangunan
intake untuk mengambil air langsung dari sungai dapat berupa
bendungan (intake dam) yang melintang sepanjang lebar sungai
atau langsung membagi aliran air sungai tanpa dilengkapi
bangunan bendungan. Lokasi intake harus dipilih secara cermat

untuk menghindarkan masalah di kemudian hari.


Kondisi dasar sungai
Lokasi intake harus memiliki dasar sungai yang relatif
stabil, apalagi bila bangunan intake tersebut tanpa bendungan
(intake dam). Dasar sungai yang tidak stabil mudah mengalami

17

Energy and Electrification Lecture


erosi sehingga permukaan dasar sungai lebih rendah dibandingkan
dasar bangunan intake. Hal ini akan menghambat aliran air
memasuki intake. Dasar sungai berupa lapisanllempeng batuan
merupakan tempat yang stabil.Tempat di mana kemiringan
sungainya kecil, umumnya memiliki dasar sungai yang relatif
stabil.Pada kondisi yang tidak memungkinkan diperoleh lokasi
intake dengan dasar sungai yang relatif stabil dan erosi pada dasar
sungai memungkinkan teladi, maka konstruksi bangunan intake
dilengkapi dengan bendungan untuk menjaga ketinggian dasar

sungai di sekitar intake.


Bentuk aliran sungai
Salah satu permasalahan yang sering terjadi pada instalasi
PLTMH adalah kerusakan pada bangunan intake yang disebabkan
oleh banjir. Hal tersebut sering terjadi pada intake yang
ditempatkan pada sisi luar sungai. Pada bagian sisi luar sungai
mudah erosi serta rawan terhadap banjir. Batu-batuan, batang
pohon serta berbagai material yang terbawa banjir akan mengarah
pada bagian tersebut. Sementara itu bagian sisi dalam sungai
merupakan tempat terjadinya

pengendapan

lumpur

sedimentasi, sehingga tidak cocok untuk lokasi intake.

dan
Lokasi

intake yang baik terletak sepanjang bagian sungai yang relatif


lurus di mana aliran akan terdorong memasuki intake secara alami

dengan membawa beban (bed load) yang kecil.


Lokasi rumah pembangkit (power house)

18

Energy and Electrification Lecture


Pada dasarnya setiap pembangun an mikrohidro berusaha
untuk mendapatkan head yang maksimum. Konsekuensinya
lokasi rumah pembangkit (power house) berada pada tempat yang
serendah mungkin. Karena alasan keamanan dan 6nstruksi,
lantai rumah pembangkit har us selalu lebih tinggi dibandingkan
permukaan air sungai. Data dan informasi ketinggian permukaan
sungai pada waktu banjir sangat diperlukan dalam menentukan
lokasi rumah pembangkit. Selain lokasi rumah pembangkit berada
padaketinggian yang aman, saluran pembuangan air ( tail race )
harus terlindung oleh kondisi alam, seperti batu-batuan besar.
Disarankan ujung saluran tail race tidak terletak pada bagian sisi
luar sungai karena akan mendapat beban yang besar pada saat
banjir, serta memungkinkan masuknya

aliran

rumah pembangkit.

Gambar lay-out PLTMH

19

air menuju

ke

Energy and Electrification Lecture


2.6. PERHITUNGAN TEKNIS DAN EKONOMIS PLTMH
2.6.1. PERHITUNGAN TEKNIS
Perhitungan teknis potensi daya mikrohidro dapat dihitung dengan
persamaan:
P = g .Q .Hn .
Misalnya dalam sebuah perencanaan PLTMH di suatu desa
didapatkan data sebagai berikut : Debit air yang bisa dialirkan sebesar 500
m3/dtk, dengan ketinggian head net 20 meter, jika besarnya efisiensi
keseluruhan sebesar 0.5, maka daya (P) yang mampu dihasilkan adalah :
P = g .Q .Hn .
P = 9.8 m/s2 x 500 m3/s x 20 m x 0.5
P = 49000 watt = 49 kW
Daya teoritis PLTMH tersebut di atas, akan berkurang setelah melalui turbin dan
generator, yang diformulasikan sebagai berikut :

Dimana :

effT

: Efisiensi Turbin antara ( 0,8 s/d 0,95)

effG

: Efisiensi Generator ( 0,8 s/d 0,95)

Perkiraan beban tersambung :

20

Energy and Electrification Lecture


Dimana : n = banyaknya pelanggan
P = Daya listrik pada tiap pelanggan ( Watt)

Kecepatan medan putar di dalam generator sinkron dinyatakan oleh persamaan :

Dimana :

ns

Kecepatan medan putar (rpm)

Frekuensi (Hz)

Jumlah kutub motor induksi

Kecepatan putar rotor tidak sama dengan kecepatan medan putar, perbedaan
tersebut dinyatakan dengan slip :

Dimana :
s

slip

ns

kecepatan medan putar stator (rpm)

nr

kecepatan putar rotor (rpm)

Daya maksimum yang di hasilkan dirumuskan :

Dan efisiensi dituliskan :

21

Energy and Electrification Lecture


2.6.2. PERHITUNGAN EKONOMIS
Pembangunan PLTMH memerlukan investasi . Perhitungan harga
listrik per- KWH nya dapat dihitung berdasarkan biaya awal, dan biaya
operasional yaitu penggantian suku cadang , biaya perawatan, biaya tenaga
kerja, serta biaya yang lain selama pemakaian. Contoh perhitungan harga
listrik/ kWH dari PLTMH dengan kapasitas terpasang 1 kWH dibutuhkan
biaya Rp. 5 juta , umur pakai PLTMH dirancang selama 10 tahun dengan
biaya operasional Rp. 2 juta/tahun, sehingga total biayanya menjadi Rp. 20
juta/tahun. Maka rata-rata biaya/hari adalah :
Rp/hari = (biaya awal + biaya operasional) : (umur pakai x jumlah
hari/tahun)
= (Rp 5 juta + Rp 20 juta) : (10 tahun x 365hari/tahun)
= Rp 6850/hari
2.7. KELEBIHAN PLTMH
Pembangkit listrik tenaga mikrohidro memiliki berbagai kelebihan
sebagai pembangkit listrik berskala kecil, diantaranya yaitu :
1. Energi yang tersedia tidak akan habis selagi siklus dapat kita jaga
dengan baik,seperti daerah tangkapan atau catchment area, vegetasi
sungai dan sebagainya.
2. Proses yang dilakukan mudah dan murah, harga turbin, generator,
panel kontrol, hingga pembangunan sipilnya kira-kira Rp 5 juta per
KW (kondisional).
3. Tidak menimbulkan polutan yang berbahaya.

22

Energy and Electrification Lecture


4. Dapat diproduksi di Indonesia, sehingga jika terjadi kerusakan tidak
akan sulit untuk mendapatkan sparepart-nya.
5. Jika menerapkan mikrohidro sebagai pembangkit listrik secara tidak
langsung kita ditutuntut untuk mengelola dan menata lingkungan agar
tetap seimbang, sehingga sudah barang tentu tidak akan menimbulkan
kerusakan lingkungan seperti banjir,tanah longsor atau erosi. Dan
padagilirannya ekosistem sungai atau daerahtangkapan akan tetap
terjaga, dengan cara ini pula pemanasan global dapat lebih
teredam.
6. Mengurangi tingkat konsumsi energi fosil, langkah ini akan berperan
dalam mengendalikan laju harga minyak di pasar internasional.
Dengan kata lain, jika akan membangun PLTMH dengan daya 100 KW
(100.000 Watt) dibutuhkan biaya Rp 500 juta. Biaya tersebut relatif
murah dibandingkan dengan menggunakan sumber listrik dari
berbahan bakar fosil (BBM). Keuntungan lain yang didapat dengan
mengembangkan PLTMH,salah satunya adalah karena teknologi
PLTMH andal dan kokoh hingga mampu beroperasi lebih dari 15
tahun.
2.8. KEKURANGAN PLTMH
1. Sumber pembangkit berupa air, besarnya listrik yang dihasilkan
PLTMH bergntung pada tinggi jatuhnya air dan volume air. Pada
musim kemarau kemampuan PLTMH akan menurun karena jumlah air
biasanya berkurang.

23

Energy and Electrification Lecture


2. Ukuran generator tidak menunjukkan kemampuan produksi listriknya
karena semuanya tergantung pada jumlah air dan ketinggian jatuh air
sehingga ukuran generator bukan penentu utama kapasitas PLTMH.
3. Jika jumlah pelanggan melebihi kemampuan PLTMH, maka kualitas
listrik akan menurun. Jika pelanggan sudah berlebih, maka penggunaan
listrik harus diatur. Aturan umum adalah 1 pelanggan paling sedikit
mengkonsumsi 50 Watt listrik (3 buah lampu neon/ 3 buah lampu
bohlam 10-15 Watt).
4. Semakin dekat jarak Pelanggan ke Pembangkit, maka kualitas listrik
juga lebih baik. Semakin jauh jarak pelanggan, maka listrik yang
hilang juga semakin banyak. Jarakpelanggan terjauh yang dianjurkan
adalah antara 1-2 km dari PLTMH.
5. Jika pelanggan menggunakan listrik secara berlebih, maka kualitas
listrik menurun dan membahayakan peralatan. Satu pelanggan
melanggar, maka yang rugi adalah seluruh pelanggan.
2.9. PEMANFAATAN PLTMH
Hampir semua aktivitas manusia zaman sekarang membutuhkan listrik. Hal
ini terbukti dengan banyaknya komplain kepada pihak PLN jika terjadinya
pemadaman listrik. Namun hal ini terlihat ironis dengan kenyataan bahwa ternyata
di jaman listrik saat ini masih banyak masyarakat yang belum menikmati listrik,
terutama mereka yang bertempat tinggal di daerah pedesaan. Kalaupun bisa
memperoleh listrik mereka harus membayar dengan harga yang mahal. Kenyataan
yang ada saat ini masyarakat pedesaan lebih memilih menggunakan genset
(generator set ) untuk memenuhi kebutuhan mereka akan listrik.

24

Energy and Electrification Lecture


Padahal sebenarnya disekitar merekaadasumber daya alam yang potensial
untuk dijadikansebagai sumber pembangkit listrik yaitu air. Sumber-sumber air
yang melimpah di daerah pedesaan dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi
listrik. Penggunaan air sebagai sumber energi listrik lebih menguntungkan
daripada menggunakan genset. Bayangkan saja, jika setiap malam genset
menghabiskan 3 liter bensin ( Rp. 19.500;) maka dalam sebulan mereka harus
merogoh kocek sekurang-kurangnya Rp. 585.000 itupun listrik yang diperoleh
hanya untuk beberapa jama saja. Belum lagi biaya modal untuk membeli genset
dan biaya perawatannya. Nah dengan menggunakan PLTMH, kita hanya
memerlukan modal untuk investasi awal saja, selanjutnya kita akan mendapatkan
listrik secara gratis selama 24 jam non-stop. Selain itu penggunaan PLTMH di
wilayah pedesaan secara tidak langsung juga akan membuat masyarakat aktif
untuk menjaga hutan, karena jika hutan tidak terjaga maka sumber air akan
mengering sehingga mereka tidak bisa memperoleh listrik.
Pembangunan mikrohidro ditujukan untuk daerah-daerah terpencil yang
belum dilalui oleh jaringan listrik PLN. Masalah yang berkembang saat ini yaitu
ditinjau dari faktor ekonominya. Pemakaian energi listrik oleh masyarakat
pedesaan umumnya hanya berkisar antara 4 - 5 jam perhari atau 14 - 16 % dari
daya yang terpasang. Rendahnya pemakaian energi (faktor beban) tersebut
disebabkan oleh pemakaian yang hanya sebagai lampu penerangan semata.
Nilai ekonomis dari pembangkit listrik tenaga mikrohidro dapat dicapai
dengan suatu rencana yang matang dengan melibatkan peran serta masyarakat
setempat secara aktif mulai sejak awal pembangunan dan terintegrasi dari aparat

25

Energy and Electrification Lecture


dengan warga desanya. Selain itu pembangkit listrik tenaga mikrohidro memiliki
jaringan transmisi dan distribusi sendiri yang pengoperasian dan pengelolaannya
dapat diserahkan langsung kepada pengurus Desa setempat melalui badan
tertentu.

III. PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembangkit listrik tenaga mikrohidro merupakan salah satu sumber energy
terbarukan yang memiliki potensi begitu besar untuk dikembangkan di Negara
kita Indonesia.Karena Negara kita memiliki begitu banyak suangai dan hutan
hujan tropis sebagai penyedia sumber energy tersebut.Tergantung kita lagi untuk
seberapa besar upaya kita untuk memaksialkannya terutama di kawasan pedesaan
yang belum tersentuh aliran listrik. Dengan adanya PLTMH diharapkan suatu
desa mampu menjadi desa yang mandiri akan sumber listriknya sendiri. Dengan
adanaya sumber listrik di desa tersebut diharapakan akan mendongkrak kemajuan
desa tersebut di berbagai sektor kehidupan.

B. Saran

26

Energy and Electrification Lecture


Dengan pembangkit listrik tenaga mikrohidro di harapkan menjadi solusi
bagi Negara kita untuk memenuhi sebagian atau seluruh masyarakat Indoesia
akan kebutuhan listrik terutama di daerah terpencil yang tidak terjangkau oleh
sumber listrik agar semua masyarakat bia menikmati adanya listrik.

27

Energy and Electrification Lecture

DAFTAR PUSTAKA
Jack, Fritz.1 9 8 4 ,Small and Mini Hydropower System, McGraw-Hill, New York.
Dandekar ,M.M. Sharma. Pembangkit Listrik Tenaga Air.UIP. Jakarta.
PUIL. 2000. Peraturan Umum Instalasi Listrik. PLN. Jakarta.

http://www.litbang.esdm.go.id/ di akses pada tanggal 26 Desember 2014


http://udai08.blogspot.com/ di akses pada tanggal 26 Desember 2014
http://ezkhelenergy.blogspot.com/ di akses pada tanggal 26 Desember 2014

28

Anda mungkin juga menyukai