Anda di halaman 1dari 7

4.2.

2 Aspek HPT (Non-PHT)


4.2.2.1 Identifikasi Morfologi
NO
1.

Nama Serangga &


Dokumentasi
Lalat (Bractocera sp)

Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Diptera

Ciri-ciri Morfologi
Mempunyai dua pasang

Perangkap
Sweepnet

sayap ( satu sayap besar dan


satu sayap kecil)
Mempunyai tiga pasang
tungkai
Abdomennya berwarna abuabu
Mempunyai tipe mulut

2.

Serangga 1

Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hymenoptera

menjilat menghisap
Mempunyai dua pasang

Sweepnet

sayap
Tubuhnya terbagi menjadi
tiga bagian
Mempunyai tipe mulut

3.

Ngengat
(Plutella xylostela)

Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Lepidoptera

menggigit menghisap
Mempunyai satu pasang

Sweepnet

sayap yang panjang


Mempunyai warna sayap
cokelat muda
Berukuran tubuh kecil

4.

Lalat Rumah
(Musca domestica)

Kingdom : Animalia

Mempunyai dua pasang

Filum : Arthropoda

sayap ( satu pasang sayap

Kelas : Insecta

besar dan satu pasang sayap

Ordo : Diptera

kecil)
Abdomennya berwarna
kuning

Yellow net

5.

Lalat (kecil)
(Bractocera sp)

Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Diptera

Mempunyai dua pasang

Yellow net

sayap ( satu sayap besar dan


satu sayap kecil)
Mempunyai tiga pasang
tungkai
Abdomennya berwarna abuabu
Mempunyai tipe mulut

6.

Ngengat/ Kupu malam


(Plutella xylostella)

Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Lepidoptera

menjilat menghisap
Mempunyai satu pasang

Yellow net

sayap yang panjang


Mempunyai warna sayap
cokelat muda
Berukuran tubuh kecil

7.

Serangga 2

Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Diptera

Diantara thorax dan

Yellow net

abdomennya terdapat titik


kuning
Memiliki mata majemuk
berwarna kuning
Bagian perut bawah

8.

Serangga 3

Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda

berwarna kuning
Punggungnya hitam
Mempunyai sepasang sayap
yang tipis
Memiliki antena yang

Yellow net

Kelas : Insecta
Ordo : Diptera

panjang berukuran kecil


Memiliki ujung abdomen
yang panjang

9.

Serangga 2

Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Diptera

Diantara thorax dan

Pantrap

abdomennya terdapat titik


kuning
Memiliki mata majemuk
berwarna kuning
Bagian perut bawah

10.

Serangga 2

Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Diptera

berwarna kuning
Punggungnya hitam
Diantara thorax dan

Pitfall 1

abdomennya terdapat titik


kuning
Memiliki mata majemuk
berwarna kuning
Bagian perut bawah

11.

Serangga 2

Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Diptera

berwarna kuning
Punggungnya hitam
Diantara thorax dan

Pitfall 2

abdomennya terdapat titik


kuning
Memiliki mata majemuk
berwarna kuning
Bagian perut bawah

12.

Serangga 2

Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Diptera

berwarna kuning
Punggungnya hitam
Diantara thorax dan
abdomennya terdapat titik
kuning
Memiliki mata majemuk
berwarna kuning
Bagian perut bawah
berwarna kuning

Pitfall 3

13.
14.

Lalat (kecil)
()

Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Diptera

Punggungnya hitam
Mempunyai dua pasang
sayap ( satu sayap besar dan

Pitfall 4
Tabung
kuning

satu sayap kecil)


Mempunyai tiga pasang
tungkai
Abdomennya berwarna abuabu
Mempunyai tipe mulut

15.

Capung
(Neurothemis sp.)

Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Odonata

menjilat menghisap
Mempunyai dua pasang
sayap
Mempunyai antenna yang

Tabung
kuning

pendek
Bersifat carnifora
Mempunyai mata majemuk
yang besar
Tipe mulut mengunyah

16.

Ngengat
(Plutella xylostela)

Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Lepidoptera

Mempunyai satu pasang

Tabung

sayap yang panjang


Mempunyai warna sayap

kuning

cokelat muda
Berukuran tubuh kecil

17.

Serangga 1

Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hymenoptera

Mempunyai dua pasang

Tabung

sayap
Tubuhnya terbagi menjadi

kuning

tiga bagian
Mempunyai tipe mulut
menggigit menghisap

4.2.2.2 Biodiversitas Hama, Serangga Lain dan Musuh Alami


a. Tabel 1. Pengamatan Arthropoda pada Lahan Sawi Putih :

Serangga

Jumlah

Peran

Lalat (Bractocera sp)


Lalat Rumah
(Musca domestica)
Ngengat
Serangga 1
Serangga 2
Serangga 3
Capung

189
7

Serangga Lain
Serangga Lain

11
5
29
2
1

Musuh Alami
Serangga Lain
Serangga Lain
Serangga Lain
Musuh Alami

b. Tabel 2. Komposisi Peranan Arthropoda pada Lahan Sawi


Putih :
Peranan

Jumlah

Persentase (%)

Hama

0%

Musuh Alami

12

Serangga Lain

232

x 100% = 4,91%

x 100% = 95,08%

Jumlah = 244

c. Segitiga Fiktorial :
SL

100%

0%

0%

100%
H

100%
MA
0%

Pembahasan
Pada subplot yang kami amatai, kami menemukan 244 ekor seangga. Pada
sub plot ini kami tidak menemukan adanya hama. Pada lahan tersebut serangga
yang kami temukan dari setiap perangkap adalah lalat, lalat yang kami temukan
ada lalat rumah dan lalat buah. Meskipun lalat buah adalah serangga yang di
golongkan kategori hama, tetapi lalat buah bukan termasuk dari hama sawi.
Sehinnga kami mengkategorikan ke dalam serangga lain. Jumlah lalat buah dan
lalat rumah yang kami temukan berjumlah 189 ekor dan 7 ekor. Seharusnya hama
utama dari dari sawi adalah ulat daun (Plutella xylostela) tetapi pada saat kami
mekukakn pengamatan larva tersebut sudah menjadi imago atau Ngengat.
Ngengat (Plutella xylostella) yang di temukan berjumlah 11 ekor. Dan kami hanya
menemukan 1 ekor serangga yang berperan sebagai musuh alami yaitu capung. Di
lahan ini kami menemukan 3 jenis serangga yang tidak bisa kami identifikasi
sesuai namanya sehingga kami kategorikan ke dalam serangga lain. Karena
serangga tersebut emungkinan bisa masuk ke dalam hama atau pun musuh alami.
Alasan banyaknya lalat buah yang masuk ke lahan sawi karena pada lahan sawi
berdekatan dengan kebun apel. Sehingga di perkirakan lalat buah terjebak di
yellow trap atau perangkap lainnya.

Jika kita mengamati dari segitiga fiktorial, populasi terbanyak di tempati


oleh serangga lain. Sehingga dapat di katakana lahan sawi yang kami amati belum
bisa di katakan sehat atau pun sakit. Karena dengan banyaknya populasi serangga
lain kemungkinan serangga tersebut bisa menjadi hama atau pun musuh alami.
Hal ini sesuai dengan literatur Untung (1996), menyatakan bahwa dalam keadaan
ekosistem yang stabil, populasi suatu jenis organisme selalu dalam keadaan
keseimbangan dengan populasi lainnya dalam komunitasnya. Oka (1995),
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mengatur kepadatan suatu populasi dapat
terjadi karena persaingan antara individu dalam satu populasi atau dengan spesies
lain, perubahan lingkungan kimia akibat adanya sekresi dan metabolisme,
kekurangan makanan, adanya serangga predator/parasit/penyakit, dan adanya
emigrasi.
Pada subplot yang di amati, kami tidak menemukan adanya penyakit
seperti akar gada, busuk daun dll. Tetapi karena pada lahan yang kami amati
adalah lahan yang menggunakan konsep non PHT maka keberadaan hama dan
penyakit sangat sedikit, karena pada dasarnya konsep non PHT masih erat
kaitannya dengan penggunaan bahan kimia. Tetapi pada hasil wawancara pada
aspek BP di peroleh pernytaan dari pemilik lahan bahwa pada lahan sawinya
dalam penanggulangan hama dan penyakit penggunakan pestisida organik.
Dalam kasus ini kami dapat merekomendasikan untuk penambahan agen
hayati khususnya musuh alami dan pengurangtan pemasangan yellow trap. Karena
jika memasang yellow trap terlalu banyak maka kemungkinan musuh alami
terperangkap akan besar. Maka untuk mencegah musuh alami ikut terjebak di
yellow trap, kami merekomendasikan untuk tidak memangkas rumput rumput di
samping lahan dan menanam taanaman cover. Karena dengan adanya rumput
rumput dan cover crop di mungkinkan akan meningkatkan populasi musuh alami.
Karena cover crop akan di gunakan serangga predator sebagai tempat tinggal.

Anda mungkin juga menyukai