Anda di halaman 1dari 35

Laporan kasus

Carpal Tunnel Syndrome


Pembimbing: Dr. dr. Imran , Sp.S
Diah Pratiwi
Liza Aulia Putri
Tiwi Qira Amalia

L/O/G/O

www.themegallery.com

Pendahuluan
Carpal tunnel syndrome (CTS) merupakan syndrome yang timbul
akibat N. Medianus tertekan di dalam carpal tunnel di pergelangan
tangan sewaktu melewati terowongan dari lengan bawah ke tangan.
Di Amerika diperkirakan 1-3
kasus per 1.000 orang/tahun

National Health Interview Study


(NIHS) memperkirakan prevalensi
CTS pada populasi dewasa 1,55%
(2,6 juta)

Di indonesia prevalensi yang pasti


belum ada, berdasarkan penelitian
tahun 2001 pasien dengan resiko
tinggi akibat pekerjaan prevalensi
CTS berkisar 5,6% sampai 15%

Wanita lebih sering dari pria


Populasi umum 5% pada wanita dan 0,6 % pada laki-laki
pada usia 25-64 tahun
Pada wanita >55 tahun

Identitas Pasien
Nama
: Siti Miftahussakinah
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur
: 19 tahun
Alamat
: Kopelma Darussalam,
Lorong PBB No.3
Agama
: Islam
Suku
: Aceh
Tanggal Pemeriksaan : 6 Mei 2015

Anamnesis
Keluhan

Anamnesis
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada pergelangan
tangan kiri yang dirasakan sejak 1 minggu yang lalu. Pasien
juga mengeluh kesemutan pada pergelangan tangan hingga
ke tangan kirinya. Keluhan ini dirasakan hilang timbul.
Pasien juga mengaku keluhan yang dirasakan berkurang
apabila
pasien
mengistirahatkan
tangannya
dan
mengoyang-goyangkan tangannya.
Pasien menyangkal riwayat bengkak dan panas di
pergelangan
tangan.
Pasien
juga
menyangkal
riwayat jatuh menumpu pada tangan. Pasien
pernah
memeriksa darah sebelumnya dan hasilnya dalam batas
normal.

Anamnesis
Riwayat

Pemeriksaan Fisik
Vital Sign
Kesadaran
: E4 M6 V5 = 15
Tekanan Darah :120/80 mmHg
Nadi
:84 x/menit
RR
:20 x/menit
T
: 36,6C

Status Internus
Kulit : warna sawo matang, turgor normal,
ikterus (-), sianosis (-)

Kepala : Rambut warna hitam, sukar dicabut


Mata : Konjungtiva palpebra inf pucat (-/-),
Sklera ikterik (-/-), pupil isokor

Telinga : dalam batas normal


Hidung :dalam batas normal
Mulut : pucat (-), sianosis (-)
Leher : Simetris, Pemb. KGB (-)

Status Internus
Thorax I : Simetris, retraksi (-)
P : SF kanan= kiri, nyeri tekan (-)
P : sonor/sonor
A : Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)

Jantung
I
P
P

:
: Terlihat adanya pulsasi Ictus Cordis di ICS V
: Ictus Cordisteraba di ICS V 2 jari lateral LMCS
: Batas jantungatas: di ICS III
Batas jantungkanan: di LPSD
Batas jantungkiri: di ICS VI, Lateral LMCS
: BJ I > BJ II, reguler, bising (-)

Status Internus
Abdomen
Inspeksi : Kesan simetris, distensi (-)
Palpasi
: Soepel (+), nyeritekan (-) epigastrium,
Hepatomegali (-), Splenomegali (-)
Perkusi : Tympani (+), Asites (-)
Auskultasi : Peristaltik usus (N)
Genetalia dan anus : Tidak dilakukan pemeriksaan
Tulang belakang : simetris
Extremitas
Ekstremitas
Sianotik
Edema
Ikterik
Gerakan

Superior
Kanan
Kiri
Aktif
Aktif

Inferior
Kanan
Kiri
Aktif
Aktif

Status Neurologis
GCS
: E4 M6 V5 = 15
Pupil
: Isokor (3 mm/3 mm)
Reflek Cahaya Langsung : +/+
Reflek Cahaya Tidak Langsung: +/+
Tanda Rangsang Meningeal
Kaku kuduk
: (-)
Laseque
: (-)
Kernig
: (-)
Babinski
: -/Brudzinski I
: (-)
Brudzinski II
: (-)

Status Neurologis
Nervus Cranialis
Nervus III (otonom) :
1.

Ukuran pupil

2.

Bentuk pupil

3.

Reflek cahaya langsung

4.

Reflek cahaya tidak langsung

5.

Nistagmus

6.
7.
8.

Strabismus
Exophtalmus
Melihat kembar

Nervus III, IV, VI (gerakan okuler)


Pergerakan bola mata :
1. Lateral
2.

Atas

3.

Bawah

4.

Medial

Kanan
3 mm
bulat
+
+
-

Kiri
3 mm
bulat
+
+
-

Kanan
Dalam batas normal
Dalam batas normal
Dalam batas normal
Dalam batas normal
Dalam batas normal

Kiri
Dalam batas normal
Dalam batas normal
Dalam batas normal
Dalam batas normal
Dalam batas normal

Status Neurologis
Nervus Cranialis
Kelompok Motorik
Nervus V (fungsi motorik)
1. Membuka mulut

Dalam batas normal

2. Menggigit dan mengunyah

Dalam batas normal

Nervus VII (fungsi motorik)

Kanan

Kiri

1.

Mengerutkan dahi

Dalam batas normal

Dalam batas normal

2.

Menutup mata

Dalam batas normal

Dalam batas normal

3.

Menggembungkan pipi

Dalam batas normal

Dalam batas normal

4.

Memperlihatkan gigi

Dalam batas normal

Dalam batas normal

5.

Sudut bibir

Dalam batas normal

Dalam batas normal

Kanan

Kiri

Dalam batas normal


Dalam batas normal

Dalam batas normal


Dalam batas normal

Nervus IX & X (fungsi motorik)


1. Bicara
2. Menelan

Status Neurologis
Nervus Cranialis
Nervus XI (fungsi motorik)
1.

Mengangkat bahu

Dalam batas normal

Dalam batas normal

2.

Memutar kepala

Dalam batas normal

Dalam batas normal

Nervus XII (fungsi motorik)


1. Artikulasi lingualis

Dalam batas normal

2. Menjulurkan lidah

Dalam batas normal

Kelompok Sensoris

Nervus I (fungsi penciuman)

Dalam batas normal

Nervus V (fungsi sensasi wajah)

Dalam batas normal

Nervus VII (fungsi pengecapan)

Dalam batas normal

Nervus VIII (fungsi pendengaran)

Dalam batas normal

Sensibilitas
Rasa suhu
Rasa nyeri
Rasa raba
Fungsi Motorik
Pergerakan
Kekuatan
Tonus
Trofi
R.Fisiologis
R.Patologis

: Dbn
: Dbn
: Dbn
Atas
+/+
N/N
N/N
N/N
+/+
-/-

Bawah
+/+
N/N
N/N
N/N
+/+
-/-

Pemeriksaan nyeri
Phalens test
Tinnels test
Wrist extension test
Flicks sign
Thennar wasting

: (-/+)
: (-/+)
: (-/+)
: (-/+)
: (-/-)

Diagnosis
Susp. Carpal Tunnel Syndrome
Sinistra

Planning
Cek laboratorium
(pemeriksaan darah lengkap)
Foto Rontgen wrist join sinistra AP/lat

Penatalaksanaan
Non Medikamentosa
- Fiksasi pergelangan tangan dengan
bandage
- Mengurangi aktivitas yang
memberatkan penyakit
Medikamentosa
- Meloxicam 1x15 mg
- Dexametason 1x0,5 mg

Prognosis
Quo ad vitam
: Dubia et bonam
Quo ad fungtionam : Dubia et bonam
Quo ad sanactionam : Dubia et bonam
*resiko kembali ada

Diskusi kasus
Diagnosis banding
Neuropati ulnar
Fraktur radius distal

Diskusi Kasus
Konfirmasi Diagnosis
Anamnesis
Pem. Fisik

Pem.
Penunjang

Beberapa
pemeriksaan dan
tes provokasi yang
dapat membantu
menegakkan
diagnosa CTS :
Phalens test dan
tinnels test sangat
patognomonis untuk
CTS.

Langkah Berikutnya
Pemeriksaan
Neurofisiologi
Pemeriksaan
radiologi
(melihat penyebab
lain, seperti fraktur
/artritis)
Pemeriksaan
laboratorium

Diskusi kasus
Pencegahan
- Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi
netral.
- Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat
benda. Gunakanlah seluruh tangan dan jari-jari untuk
menggenggam sebuah benda, jangan hanya
menggunakan ibu jari dan telunjuk.
- Batasi gerakan tangan yang repetitif.
- Istirahatkan tangan secara periodik.
- Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar
pergelangan tangan memiliki waktu untuk beristirahat.
- Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan
melakukan peregangan secara teratur.

Diskusi Kasus
Faktor Resiko
Aktivitas yang menggunakan tangan
secara berulang
Kelainan anatomis bawaan, patah
tulang
Penyakit sistemik yang berhubungan
dengan neuropati seperti kegemukan,
diabetes melitus
Faktor resiko pada pasien : Aktivitas yang
menggunakan tangan secara berulang

Komplikasi
Kelemahan dan hilangnya sensibilitas yang
persisten di daerah distribusi n.medianus.
Komplikasi yang berat adalah reflek
sympathetic dystrophy yang ditandai dengan
nyeri hebat, hiperalgesia, disestesia, dan
gangguan trofik.

Diskusi kasus
Penatalaksanaan komprehensif
Terapi yang bisa diberikan adalah terapi
konservatif dan terapi operatif
(diindikasikan apabila kasus tidak
mengalami perbaikan setelah terapi
konservatif atau bila terjadi gangguan
sensorik yang berat atau adanya
atrofi otot-otot thenar).

Diskusi kasus
Efek penyakit terhadap keluarga

Screening penyakit sistemik dan


modifikasi life sytle dengan lakukan
cara beraktivitas dengan tangan yang
benar sehingga dapat mencegah
untuk anggota keluarga yang
beresiko

Diskusi kasus
Efek keluarga terhadap penyakit dan penatalaksanaan
Beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh anggota
keluarga :
a. Mengurangi posisi kaku pada pergelangan
tangan, gerakan repetitif, dan getaran peralatan
tangan pada saat bekerja
b. Desain peralatan kerja supaya tangan dalam
posisi natural saat kerja
c. Mengubah metode kerja untuk sesekali istirahat
pendek serta mengupayakan rotasi kerja
d. Meningkatkan pengetahuan anggota keluatga
tentang gejala dini CTS
e. Pengetahuan tentang beberapa penyakit yang
sering mendasari terjadinya CTS

Diskusi Kasus
Pelayanan pendekatan kedokteran keluarga
Promotif;
a. Pengetahuan anggota keluatga tentang gejala dini CTS
b. Pengetahuan tentang beberapa penyakit yang sering
mendasari terjadinya CTS
Preventif:
1.Tidak melakukan pekerjaan yang memberatkan tangan
2.Istirahat yang teratur
3. Mengurangi stress pekerjaan
Kuratif:
Obat-obatan
Rehabilitatif
Tetap rutin untuk konsumsi obat , dan secara teratur
melakukan fisioterapi di pelayanan kesehatan atau secara
mandiri.

Diskusi Kasus
Diagnosis holistik pasien dengan adanya temuan baru

Aspek I: pergelangan tangan nyeri,baal, dan


kesemutan harapannya sembuh dan
bekerja seperti normal
Aspek II: CTS, HAVS (Hand Arm Fibration
Syndrome)
Aspek III: penjahit sejak 1 tahun dan mashasiswi
yang rutin menulis
Aspek IV: status sosial ekonomi, lingkungan kerja
Aspek V: skala disabilitas 4

Diskusi Kasus
Yang harus Dilakukan Pasien dan Keluarga
Edukasi yang baik pada pasien dan keluarga
merupakan peran penting untuk kesembuhan
pasien, pasien sebagai bagian dari
keluarganya memperhatikan bahwa keluarga
dapat mempengaruhi dengan situasi dan
kondisi kesehatan pasien

Thank You!
L/O/G/O

www.themegallery.com

Anda mungkin juga menyukai