Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( PTK )


MENARIK PERHATIAN SISWA MELALUI KARTU HURUF
DALAM BELAJAR MEMBACA PERMULAAN DI KELAS 1
( SATU ) SDN WAJAGESENG

DIAJUKAN UNTUK MELENGKAPI TUGAS TUTORIAL PTK DAN


JUGA UNTUK MENINDAK LANJUTI KEGIATAN PEMBELAJARAN
OLEH :
NAMA
NIM

: HIDAINAYATI
: 820540982

UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH MATARAM

PENDAHULUAN
Guru sebagai pengelola pembelajaran pasti merasakan adnya masalah
seperti halnya saya sendiri, sekalipun itu kelihatanya sepele, tapi bagi saya
sangatlah penting, karena kalau ada satu atau dua orang anak yang bermasalah.
Saya merasa tidak puas dengan pembelajaran yang saya laksanakan. Apalagi lebih
dari itu saya melakukan perbaikan,bagaimana caranya supaya anak itu menjadi
bisa, baik bisa membaca, menulis dan mengingat.
Dalam melaksanakan pembelajaran selama ini memang banyak masalah
yang saya rasakan, tetapi masah siswa yang sangat lamban dalam belajar
membaca dari awal maka siswa atau guru, saya sendiri akan merasa kesulitan
untuk melaksanakan pembelajaran selanjutnya. Menurut saya kalau siswa sudah
bisa membaca maka siswa tersebut akan bisa menulis. Contohnya, dalam
mempelajari bagian bagian tubuh. Ketika guru meminta siswa untuk menuliskan
nama nama bagian anggota tubuh, maka siswa akan menulisnya. Karena siswa
bisa membaca tulisannya.
Setelah melakukan refleksi, ternyata ketika saya melaksanakan
pembelajaran saya kurang memberikan motivasi kepada siswa sejak awal
pembelajaran, makanya banyak siswa yang kurang memperhatikan, saya juga
tidak biasa menciptakan situasi pembelajaran yang bervariasi untuk menarik
perhatian siswa. Alat peraga yang saya gunakan juga kurang, disamping itu
strategi pembelajaran yang saya gunakan masih kurang relevan. Jadi
penyebab/akar terjadinya masalah adalah sebagai berikut :
1. Saya kurang memotivasi siswa.
2. Saya jarang sekali menggunakan alat peraga.
3. Saya tidak bisa menarik perhatian siswa terhadap pembelajaran.
Masalah masalh yang dihadapi sangat penting untuk diatasi karena kalau
tidak segera diatasi,bagaimana pembelajaran yang dilaksanakan bisa sesuai seperti
apa yang kita harapkan.Apalagi kita melakukan kegiatan tindak lanjut kepada
siswa kesulitan belajar, ini sangat penting agar setiap individu pembelajar dapat
mencapai perkembangan yang harmonis dan optimal. Hal ini berkaitan erat
dengan pembinaan kualitas sumber daya manusia ( SDM ) sejak dini, Dan
kelasnyapun menjadi lebih sehat dan dinamis karena tertanganinya kesulitan
kesulitan belajar yang dialami oleh satu atau beberapa orang siswanya. Untuk itu,
apabila anda mempunyai masalah pembelajaran didalam kelas, segeralah atasi
jangan dibiarkan berlarut larut supaya tidak mengganggu proses pembelajaran
selanjutnya.

A. BIDANG KAJIAN
Variabel Strategi Belajar Mengajar
Belajar terjadi pada suatu situasi tertentu, yang berbeda dari situasi lain
yaitu yang disebut pembelajaran. Pembelajaran merupakan suatu sistem
lingkungan belajar yang terdiri dari komponen atau unsur : tujuan, bahan
pelajaran, strategi, alat, siswa, dan guru. Inilah yang disebut sebagai variabel
strategi belajar mengajar.
Mari kita kaji masing masing komponen atau unsur tersebut.
1. Tujuan dan bahan pelajaran
Tujuan pembelajaran menyangkut tiga kelompok prilaku, yaitu
pengetahuan, keterampilan motorik, dan sikap.Didalam rumusan tujuan
tergambar bahan pelajaran atau materi pelajaran yang harus dplelajari
sisawa.Oleh karena itu mempertimbangkan faktor tujuan pembelajaran
didalam memilih dan menggunakan strategi belajar mengajar berarti
sekaligus mempertimbangkan faktor materi dalam implikasinya terhadap
penggunaan strategi belajar mengajar. Berkaitan dengan hal ini Gagne
( 1998 ), mengelompokkan kemampuan sebagai hasil belajar didalam lima
kelompok, yaitu keterampilan intelektual, strategi kognitif, informasi
verbal, keterampilan motorik, dan sikap.
2. Siswa
Yang paling berkepentingan didalam proses pembelajaran ialah siswa,
seba tujuan yang harus dicapai dari proses tersebut adalah perubahan
prilaku siswa.
3. Alat dan sumber
Alat yang menjadi pertimbanagan kita didalam memilih dan menggunakan
startegi belajar mengajar adalah alat peraga, seperti : kartu huruf, gambar,
foto dansebagainya. Media pembelajaran yang dapat dipelajari sendiri oleh
peserta didik, seperti buku paket, pengajaran berprograma, pengajaran
melalui alat audio ( seperti kaset ). Demikian pula halnya sumber materi
pelajaran, seperti buku buku pelajaran, lingkungan sekitar.
4. Guru
Setiap guru memiliki kelebihan dan keterbatasan pribadi. Sebagai tenaga
pendidik, seorang guru harus mampu berperan sebagai pembimbing,
pengajar dan pelatih. Disamping penguasaan materi, agar mampu
menjalankan peran sebagai pengajar seorang guru harus menguasai
berbagai strategi mengajar, cara merencanakan dan melaksanakan
pembelajaran.
B. RUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH
Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adaah cara menarik perhatian
siswa dalam belajar membaca permulaan dengan menggunakan kartu huruf
dan gambar sebagai alat bantu pembelajaran di kelas 1 SDN Wajageseng.
Ketika saya menjelaskan dan memperagakan cara melafalkan huruf, banyak
siswa yang kurang memperhatikan. Ketika saya bertanya kepada siswa tentang
nama huruf yang ditunjukkan ada juga siswa yang bengong tidak mau

menjawab. Keadaan seperti ini sering terjadi bahkan disetiap pembelajaran


berlangsung.
Dengan adanya masalah yang telah diidentifikasi dan menemukan
penyebabnya masalah tersebut, saya juga mencoba merumuskan masalah
tersebut sebagai berikut :
Bagaimana cara menggunakan alat peraga untuk memotivasi siswa agar
bisa tertarik pada pelajaran membaca permulaan.
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, saya dapat mempormulasikan
suatu hifotesis tindakan dengan cara mengintervensi kegiatan agar dapat
memperbaiki proses pembelajaran yaitu, dengan mengubah kegiatan atau
tindakan
yang biasa dilkukan dengan tindakan yang diduga dapat
memperbaiki keadaan.
Dengan mengkaji berbagai teori, saya dapat mengembangkan alternatif
tindakan, misalnya dari teori tentang prinsip belajar saya tahu bahwa
pembelajaran akan berjalan dengan baik jika guru ;
1. Dapat memotivasi siswa dengan baik.
2. Dapat menarik perhatian siswa supaya terpusat kepada pembelajaran.
Dari penedekatan metode, saya tahu bahwa penggunaan metode yang
bervariasi bisa menarik perhatian siswa untuk terpusat pada pembelajaran.
Dari teori menggunakan media / alat peraga saya tahu bahwa ; alat peraga
yang digunakan harus sesuai dengan tujuan /kompetensi yang ingin dicapai.
Dengan mengacu kepada teori teori tersebut. Dan pengalaman saya selama
mengajar, saya dapat menyusun alternatif tindakan sebagai berikut, hifotesis /
alternatif tindakan ;
Apabila dalam melaksanakan pembelajaran, saya menggunaka alat
peraga, berupa kartu huruf dan gambar dalam bentuk permainan maka
situasi belajar akan menjadi menyenangkan sehingga perhatian siswa
akan terpusat pada pembelajaran.
Hipotsis atau tindakan alternatif tindakan ini menyiratkan bahwa perhatian
siswa pada pembelajaran akan meningkat jika saya menggunakan alat peraga
yang sesuai dan menggunakannya secara tepat. Sehingga menarik perhatian
siswa apalagi dalam bentuk permainan. Semua siswa akan terlibat dalam
permainan tersebut. Jika benar benar hal ini dilakukan maka siswa akan
diasumsikan akan tertarik pada pelejaran membaca permulaan, yang akhirnya
diharapkan siswa bisa membaca juga.
C.TUJUAN PENELITIAN
Dengan adanya masalah, penyebab terjadinya masalah, serta rumusan
masalah tersebut adalah melakukan penelitian dengan tujuan umum untuk
mengetahui cara menggunakan alat peraga untuk memotivasi siswa agar bisa
tertarik pada pelajaran membaca permulaan.
Dengan adanya tujuan umum tersebut, maka untuk memperjelas saya
mencoba merumuskan tujuan tersebut kedalam bentuk butir butir tujuan
yang lebih spesifik. Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui cara cara menggunakan alat peraga.
2. Unuk mengetahui cara memotivasi siswa

3. Untuk mengetahui cara menarik perhatian siswa supaya tertarik pada


pelajaran.
4. Supaya siswa dapat membaca dengan lafal dan intonasi yang tepat.
Dengan adanya butir butir tujuan tersebut, saya berharap proses dan hasil
perbaikan pembelajaran akan meningkat dan sesuai seperti apa yang
diharapkan.
D. MANFAAT PENELTIAN
Penelitian tindakan kelas ( PTK ) mempunyai manfaat yang cukup luas
baik dikalangan guru, siswa maupun sekolah itu sendiri. Manfaat manfaat
tersebut diuraikan sebagai berikut :
1. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) bagi Guru
Bagi guru, penelitian tindakan kelas ( PTK ) mempunyai banyak manfaat
diantaranya :
a.Untuk memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya. Dengan melakukan
perbaikan pembelajaran. Guru akan merasa senang dan puas karena sudah
melakukan suatu hal untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang
dikelolanya. Disamping itu hasil penelitian tindakan kelas ( PTK ) yang
diperlehnya dapat disebarkan kepada teman sejawat, sehingga mereka
barangkali bisa tergerak untuk mencoba melakukan perbaikan bagi
pembelajaran dikelasnya. Dengan memanfaatkan temuan temuan
penelitian tindakan kelas (PTK) yang didapatinya, meskipun kondisi kelas
yang dihadapinya cukup unik.Dengan demikian sasaran penelitian
tindakan kelas (PTK) untuk memperbaiki pembelajaran akan menjadi
meluas. Tidak hanya terjadi pada kelas tempat penelitian tindakan kelas
(PTK) dilaksanakan. Tetapi juga akan terjadi pada kelas kelas yang
gurunya tematik untuk melakukan penelitian tindakan kelas ( PTK ).
b.Guru dapat berkembang secara profesional.
Dengan melakukan penelitiantindakan kelas (PTK), guru mampu
menunjukkan otonominya sebagai pekerja profesional. Sebagaimana
diketahui, sebagai pekerja profesional guru dituntut untuk mampu
mengembankan diri. Kemampuan guru penelitien tindakan kelas (PTK)
sangat menunjang terjadinya perubahan dari individualisme ke kolaborasi
serta dari supervisi ke monitoring yang membawa dampak adanya
perubahan relasi atasan bawahan menjadi relasi kolegial, dan dari
hubungan hirarkikal menjadi hubungan dalam tim. Memang banyak faktor
yang menentukan perkembangan profesional seseorang, salah satunya
adalah kemampuan melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) atau
kemampuan berperan sebagai peneliti dikelas sendiri.
c.Membuat guru lebih percaya diri.
Guru yang mampu melakukan analisis terhadap kinerjanya sendiri
didalam kelas sehingga menemukan kekuatan dan kelemahan dan
kemudian mengembangkan alternatif untuk mengatasi kelemahannya.
Jelas jelas merupakan guru yang penuh percaya diri.
d.Guru mendapat kesempatan untuk berperan aktif mengembangkan
pengetahuan dan ketrampilan sendiri.Guru tidak hanya menerima hasil
perbaikan yang ditemukan orang lain namun ia sendiri yang merancang

dan melakukan perbaikan tersebut, hasil yang ditemukan sendiri akan


merupakan dorongan yang kuat bagi guru untuk terus menerus melakukan
perbaikan.
2. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas bagi pembelajaran / siswa
Dengan adanya penelitian tindakan kelas kesalahan dalam proses
pembelajaran akan cepat dianalisis dan diperbaiki dan kesalahan tersebut
tidak akan berlanjut. Jika kesalahan tersebut diperbaikai, hasil belajar siswa
diharapkan akan meningkat. Disamping meningkatkan hasil belajar siswa
penelitian tindakan kelas guru juga dapat menjadi model bagi siswa. Guru
yang terampil melaksanakan penelitian tindakan kelas akan selalu kritis
terhadap belajar siswa, sehingga belajar siswa merasa mendapat perhatian
khsus dari guru
3. Manfaat penelitian tindakan kelas (PTK) begi sekolah
Sekolah yang berhasil mendorong terjadinya inovasi pada didi para
guru telah berhasil pula meningkatkan kualitas pendidikan untuk para siswa.
Betapa eratnya hubungan perkembangan dengan perkembengan kemampuan
guru. Berbagai perbaikan akan dapat di wujudkan seperti penanggulangan
berbagai masalah perbaikan siswa, perbaikan kesalahan konsep serta
penanggulangan berbagai kesulitan mengajar yang dialami oleh guru.
Penelitian tindakan kelas memberikan sumbangan yang positif terhadap
kemajuan sekolah, yang tercermin dari peningkatan kemampuan profesional
para guru. Perbaikan proses dan hasil belajar siswa serta kondusifnya iklim
pendidikan disekolah tersebut.
E. KAJIAN PUSTAKA
Sebagai landasan dalam merencanakan dan melaksanakan penelitian
tindakan kelas ini akan diuraikan ; (1) konsep dan prinsip belajar, (2) latar
belakang kesulitan belajar, (3) masalah anak lamban, (4) variabel strategi
belajar mengajar (5) anak anak yang memiliki kelemahan dalam membaca.
1. Konsep dan prinsip belajar
a. Konsep belajar.
Menurut Gagne ( 1984 ), belajar adalah suatu proses dimana suatu
organisme berubah prilakunya sebagai akibat pengalaman dari pengertian
tersebut terdapat tiga pokok (ciri utama belajar, yaitu :
- Prosesbelajar adalah proses mental dan emosional atau proses berfikir
dan merasakan.
- Perubahan prilaku, hasilbelajar berupa perubahan prilaku atau tingkah
laku.
- Pengalaman belajar adalah mengalami dalam arti belajar terjadi didalam
intraksi antara individu dengan lingkungan ,baik lingkungan fisik
maupunlingkungan sekolah.
b.Prinsip belajar.
Prinsip belajar merupakan ketentuan atau hukum yang harus dijadikan
pegangan didalam pelaksanaan kegiatan belajar. Sebagai suatu hukum
prinsip belajar akan sangat menentukan proses dan hasil belajar. Prinsip
belajar tersebut anatara lain :

Motivasi, motivasi berfungsi sebagai motor penggerak aktifitas . Bila


motornya lemah, aktifitas yang terjadipun lemah pula.
- Perhatian, perhatian adalah pemusatan energi psikis ( pikiran dan
perasaan) terhadap suatu objek. Makin terpusat terhadap pelajaran
proses belajar semakin baik dan hasilnyapun semakin baik pula.
- Aktifitas belajar adalah aktifitas mental dan emosional.
- Umpan balik, siswa perlu dengan segera mengetahui apakah yang ia
lakukan atau yang ia peroleh dari proses pembelajaran tersebut sudah
benar atau belum.
2. Latar belakangkesulitan belajar
Faktor faktor yang menjadi sebab atau latar belakang timbulnya
kesulitan belajar dapat berada dalam diri siswa itu sendiri ( faktor
internal ) dan dapat pula berada di luar dirinya ( faktor eksternal ).
Faktor faktor internal anatara lain :
1. Siswa kurang mampu memiliki kemampuan dasar yang diperlukan
untuk pembelajaran.
2. Kurangnya bakat khusus untuk suatu situasi pembelajaran tertentu.
3. kurangnya motivasi atau dorongan untuk belajar.
4. Situasi pribadi baik yang menetap maupun yang sementara seperti
gangguan emosional.
Sedangkan faktor faktor eksternal anatar lain :
1. Faktor lingkungan sekolah yang kurang memadai bagi situasi
pembelajaran.
2. Suasan dalam keluarga yang kurang mendukung kegiatan belajar.
3. Situasi linkungan yang kurang mendukung seperti pengaruh TV dan
sebagainya.
3. Masalah anak lamban
Masalah yang sering timbul pada anak lamban, diantaranya adalah
sebagai berikut :
a. masalah yang berhubungan dengan kemampuan pikir anak lamban
agak rendah sehingga mereka lambat dalam memecahkan masalah
masalah sederhana.
b. Masalah yang berkaitan dengan ingatan. Ingatan anak lamban agak
lemah dan tidak tahan lama.
c. Anak lamban sering terancam putus sekolah
d. Masalah yang berkaitan dengan emosi.
4. Variabel strategi belajar mengajar
Pembelajaran merupakan suatu sistem lingkungan belajar yang
terdiri dari komponen ; tujuan , bahan pelajaran, strategi, alat, siswa dan
guru. Sebagai suatu sistem komponen komponen tersebut berkaitan erat
saling mempengaruhi.
Komponen utama yang harus dipertimbangkan didalam memilih
dan menggunakan strategi belajar mengajar adalah tujuan, sebab semua
komponen tersebut termasuk strategi belajar mengajar dipilih dan
difungsikan.
5. Anak anak yang memiliki kelemahan dalam membaca
- Jika anak sangat lambat dalam belajar membaca lakukanlah tes
ketidakmampuan belajar.

- Anak yang memiliki kekurangan memerlukan lebih banyak bantuan


orang tua dalam mengembangkan kecintaan membaca.
- Bahan bacaan yang banyak gambar bagi anak anak yang mengalami
kelemahan dalam proses auditorial.
- Anak yang mempunyai kelemahan memori visual diajari membaca
secara fonetik.
F. RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN
a. Subyek penelitian tempat, waktu, dan lama tindakan.
Jumlah siswa yang saya hadapi dikelas adalah 26orang,sekitar 4 orang siswa
tergolong anak yang kesulitan belajar dan 2 orang siswa tergolong anak
lamban.
Penelitian ini saya lakukan dikelas 1,karakteristik dari kelas tersebut
adalah anatara siswa yang laki dan perempuan sama sama menonjol dalam
hal kemampuan
Penelitian ini dilkukan selama proses pembelajaran berlangsung.Dan
akan terus dilakukan sampai siswa mengalami perubahan seperti yang di
harapkan.
b. Prosedur / langakah langkah penelitian tindakan kelas
- Membuat rencana pembelajaran beserta skenario tindakan yang akan
dilakukan.
- menyiapkan alat peraga.
- Menyiapkan cara merekam dan menganalisis data yang berkaitan
dengan proses dan hasil perbaikan.
- Bila perlu mensimulasikan pelaksanaan tindakan.
- Solusi yang akan dicoba adalah permainan kartu huruf.
- Tindakan yang saya lakuan adalah menarik perhatian siswa supaya
terfokus pada pembelajaran dengan menggunakan kartu huruf /
permainan kartu huruf.
- Oservasi saya lakukan sendiri, karena tidak akan menyita waktu dan
mengakibatkan konsentrasi saya dalam mengajar terganggu. Karena
hasil observasi disimpulkan stelah proses pembelajaran selesai.
- Setelah selasai pembelajaran, saya berusaha menarik kesimpulan dari
hasil analisis data yang saya lakukan ternyata hasil belajar siswa terkait
dengan strategi dalam menggunakan alat peraga.
G. JADWAL PENELITIAN
N
o
1
2
3
4

Kegiatan
Perencanaa
Proses
pembelajara
Evaluasi
Pengumpula
n data
Analisis

1
4/8/09

11/09
18/09

Minggu
4 5 1 2 3

3 4 5

5
6

data
Penyusunan
hasil
Pelaporan
hasil

H. BIAYA PENELITIAN
Biaya penelitian ini tidak saya rincikan mungkin hanya sekedar biaya
untuk memperbanyak alat peraga,berupa kartu huruf.
I. PERSONALIA PENELITIAN
Nama : Hidainayati, berperan sebagai guru dan sekaligus sebagai peneliti.
Tempat tugas : SDN Wajageseng.
J. LAMPIRAN LAMPIRAN
- Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ).
- Media Gambar / Alat Peraga.

DAFTAR PUSTAKA
- IGAK Wardhani, dan Kuswaya Wihardit, ( 2008 ) Penelitian Tindakan
Kelas,Jakarta : Universitas Terbuka.
- H.Udin S.Winataputra, M.A., dkk. ( 2004 ) Strategi Belajar Mengajar, Jakarta:
Universitas Terbuka.
- H.M.Surya, dkk,( 2004 ), Materi Pokok Kapita Selekta Kependidikan SD;
Jakarta : Universitas Terbuka.
- Ihat Hatimah, dan Sadri, ( 2008 ), Metode Penelitian, Jakarta ; Universitas
Terbuka
- Mary Leonhardt, ( 1997 ), 99 Cara Menjadikan Anak Anda Keranjingan
Membaca, New York : Three Rivers Press.
- Departemen Pendidikan Nasional, ( 2003 ) Model Pembelajaran Bahasa
Indonesia Sekolah Dasar, Jakarta.

na

ni nu

ma mi mu

uuu
b a

b i

bu

Anda mungkin juga menyukai