Anda di halaman 1dari 2

1) Vertigo Sentral

Gangguan dibatang otak atau di serebelum biasanya merupakan penyebab vertigo jenis
sentral. Untuk menentukan apakah gangguan berada dibatang otak, kita selidiki apakah
terdapat gejala lain yang khas bagi gangguan dibatang otak, misalnya diplopia, parestesia,
perubahan sensibilitas dan fungsi motorik. Gangguan atau disfungsi serebelum kadangkadang sulit ditentukan. Penderita gangguan serebelum mungkin mempunyai kesulitan dalam
melaksanakan gerak supinasi dan pronasi tangannya secara berturut-turut
(dysdiadochokinesia).
Pada percobaan tunjuk hidung dilakukan dengan buruk dan terlihat adanya ataksia.
Berbeda dengan vertigo jenis perifer dapat melakukan tes ini dengan normal.
Gangguan berjalan dapat dijumpai pada kelainan sentral dan juga gangguan vestibuar
jenis perifer. Neoplasma tumbuhnya lambat, dengan demikian gangguan fungsi vestibular
yang diakibatkannya perjalanannya lambat.
2) Vertigo Perifer
- Episode (serangan) vertigo yang berlangsung beberapa detik
Vertigo perifer paing sering disebabkan oleh vertigo posisional benigna. Serangan vertigo
dapat dicetuskan oleh perubahan posisi kepala. Vertigo berlangsung beberapa detik dan
kemudian mereda. Vertigo posisional benigna paling sering penyebabnya ialah idiopatik,
namun dapat juga diakibatkan oleh trauma dikepala , pembedahan di telinga atau oleh
neuronitis vestibular. Prognosis umumnya baik, gejala akan menghilang secara spontan.
- Episode vertigo yang berlangsung beberapa menit atau jam
Vertigo yang berlangsung beberapa menit atau jam dapat dijumpai pada Penyakit
Meniere atau vestibulopati berulang. Penyakit Meniere mempunyai trias gejala, yaitu :
ketajaman pendengaran menurun, vertigo dan tinitus. Rasa penuh di telinga atau rasa telinga
tertekan biasanya ditemukan pula.
- Serangan vertigo yang berlangsung beberapa hari sampai beberapa minggu
Neuronitis vestibular merupakan kelainan yang sering datang ke unit darurat. Penyakit
ini mulainya vertigo dan nausea serta muntah yang menyertainya ialah mendadak, dan gejala
ini dapat berlangsung beberapa hari sampai beberapa minggu. Penderita sering merasa lebih
lega, namun tidak bebas sama sekali dari gejala, bila ia berbaring diam.
D. Mekanisme Kerja Sistem Keseimbangan
Banyak faktor yang ikut berperan dalam mempertahankan keseimbangan. Untuk
mempermudah pemahaman,sistem yang rumit ini mungkin dapat di sederhanakan menjadi 3
kelompok,yaitu :
1. Kelompok Penerima Rangsang di Perifer
Reseptor vestibular,yang terletak di labirin di telinga dalam berespons terhadap
gerakan anguler dan linier daripada kepala dan terhadap gravitasi.Hasilnya ialah
refleks vestibulookular yang mempertahankan citra(bayangan) di retina mata tetap

stabil sewaktu kepala bergerak,dan refleks vestibulospinal yang menontrol sikap


badan.
Stimulasi visual saja dapat memberikan sensasi gerakan dan mengganggu
keseimbangan
Reseptor Somato-sensorik memberikan informasi mengenai
gravitasi,posisi,permukaan,luas gerakan daripada otot-otot dan persendian. Informasi
ini memberikan umpan balik bagi refleks spinal dan vestibulo spinal.
Reseptor di anggota gerak bawah sering terganggu pada neuropati perifer. Hal ini
mengakibatkan perasaan kurang seimbang.
2. Tingkat integrasi
Bangunan yang banyak berperan dalam mengintegrasi rangsang reseptor perifer ialah
batang otak dan serebelum. Bangunan di batang otak ini ialah inti vestibular,inti
okulomotor dan oliva inferior.
3. Tingkat Persepsi
Korteks otak memainkan peranan dalam menghayati atau menyadari keadaan
keseimbangan. Hal ini mungkin di sebabkan oleh gangguan yang difus di otak dan
atau konkusi di labirin. Keluhan penderita pasca konkusi otak sering berupa gangguan
keseimbangan,puyeng,nyeri kepala,lelah,tidak toleran terhadap zat
toksik,tinitus,nausea,emosi tidak stabil,depresi,kemampuan berpikir menurun.
Trauma kepala ringan juga dapat menyebabkan kesulitan mencurahkan
perhatian,nyeri kepala,puyeng,dan disekuilibrium. Rasa tegang,gelisah,vertigo dan
konsentrasi yang buruk tidak jarang pula di jumpai setelah trauma pada leher

Anda mungkin juga menyukai