Anda di halaman 1dari 63

Sumber: hflp.sdstate.

edu/ho311; 14 Desember 2007

Pertumbuhan dan
Perkembangan
pada Tumbuhan

Pertumbuhandan
danPerkembangan
Perkembangan
Pertumbuhan
padaTumbuhan
Tumbuhan
pada

memiliki

meliputi

Faktor-Faktoryang
yang
Faktor-Faktor
Berpengaruh
Berpengaruh

Pertumbuhan
Pertumbuhan
Primer
Primer

Perkecambahan
Perkecambahan

dibedakan menjadi

Pertumbuhan
Pertumbuhan
Sekunder
Sekunder

terdiri atas

Perkecambahan Perkecambahan
Perkecambahan
Perkecambahan
Epigeal
Hipogeal
Epigeal
Hipogeal

4
FaktorInternal
Internal
Faktor

meliputi

FaktorEksternal
Eksternal
Faktor

meliputi

Pembelahan
Pembelahan
FaktorGenetik
Genetik
Faktor

Pembungaan
Pembungaan

Pembentangan
Pembentangan

Hormon
Hormon
antara lain

Nutrisi
Nutrisi

Cahaya
Cahaya

Suhu
Suhu

Kelembapan
Kelembapan

Aerasi
Aerasi

Pematangan
Pematangan

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan

A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

B. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan Berbiji

C. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan dan


Perkembangan Tumbuhan

Proses pertambahan biomassa atau ukuran (berat,


volume, atau jumlah) yang sifatnya tetap dan
irreversible (tidak dapat balik ke kondisi semula)

Perkembanga
n
Proses
perubahan yang
menyertai
pertumbuhan

Meliputi
perubahan bentuk
dan tingkat
kematangan
makhluk hidup

Terjadi diferensiasi
sel, histogenesis,
organogenesis, dan
gametogenesis

konsep kualitatif

Pertumbuhan

konsep
kuantitat
if

A. Pengertian Pertumbuhan dan


Perkembangan

Pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman jagung (Zea mays)


1

Sumber: Clegg dan Mackean, 2000: 399

Proses Pertumbuhan dan


Perkembangan

dipengaruhi oleh
3

Faktor Internal
4

(dari dalam organisme itu

sendiri)

Faktor
Eksternal
(dari lingkungan)

Pengaruh faktor internal dan faktor


eksternal saling berinteraksi sehingga
sulit untuk menentukan mana yang
paling berpengaruh

B. Pertumbuhan dan Perkembangan


pada Tumbuhan Berbiji

Biji

berasal dari

Bakal biji yang


dibuahi
mengandung

Embrio
(bakal)
tumbuhan

Cadangan makanan
(endosperm)
dibedakan menjadi

terdiri atas

Batang
lembaga
(kaulikalis),
bakal akar
(radikula),
dan keping biji
(kotiledon)

Biji tak
berendosperm
atau biji
eksalbumin
contohnya

Biji bunga
matahari

Biji
berendosperm
atau biji
beralbumin
contohnya

Biji jagung

1
Apakah yang
dimaksud dengan
perkecambahan?

Perkecambahan adalah tumbuhnya embrio


yang terdapat dalam sebutir biji

dipengaruhi oleh
5

Faktor
Internal

Faktor
Eksternal

Air, suhu, oksigen, dan


cahaya

Hormon, kematangan
embrio, dan dormansi

Air masuk dalam


biji

melalui mikropil
dan testa
secara imbibisi

3
dibantu enzim

Katabolisme
4

Hasil katabolisme
Sumber energi

Penyusun komponen
sel
Pertumbuhan embrio

1
diperoleh dari
2

Cadangan
makanan pada
endosperm

Bagian lain dari


bakal biji

Kotiledon

Cadangan Makanan Utama pada Biji/% Berat


Kering

Jenis
5

Amilum Protein

Barley (Hordeum vulgare)


Jagung (Zea mays)
Gandum (Triticum aestivum)
Kapri (Pisum sativum)
Kedelai (Glycine max)
Kacang tanah (Arachis
hypogaea)

76
75
75
56
26
12

12
12
12
24
37
31

Lemak
3
9
2
6
17
48

Sebagai makhluk hidup, tumbuhan melakukan


respirasi guna menghasilkan energi untuk metabolisme dan
pertumbuhannya

Ketika berkecambah, biji melakukan respirasi dengan sangat


cepat dan membutuhkan oksigen untuk proses respirasi
aerob

Pada beberapa jenis tumbuhan,


diperlukan untuk
perkecambahan bijinya

Cahaya
Pada beberapa jenis tumbuhan
lainnya, justru menghambat
perkecambahan biji (aktivitas
hormon)
Cahaya diperlukan untuk pembentukan klorofil
dan untuk meningkatkan pembentangan daun

Kecambah yang ditumbuhkan


pada tempat

yang gelap
akan tumbuh lebih cepat,
batangnya menjadi sangat
panjang, tetapi daunnya
berwarna kuning karena tidak
terbentuk klorofil

Tanaman Normal

Kecambah yang
ditumbuhkan pada
tempat yang

cukup terang
akan tumbuh agak
lambat, tetapi
berdaun hijau

Proses
perkecambahan
selanjutnya

Radikula
Plumula

Setelah kulit biji pecah,


organ pertama yang
muncul

(kuncup primer pucuk batang


lembaga)

Kotiledon ada yang tetap berada di dalam tanah dan


ada yang terangkat ke atas tanah

Berdasarkan posisi kotiledonnya

Perkecambahan
Epigeal

Perkecambahan
Hipogeal

Perkecambahan

Epigeal
Pada
biji bunga matahari

Perkecambahan

Epigeal
2

Kotiledon terangkat ke atas


tanah karena pertumbuhan
memanjang bagian hipokotil.
Kotiledon muncul sebagai

biji hijau. Hipokotil berbentuk


kait dan ujung plumula terletak di
antara dua keping biji.
plumula
terlindung dari kerusakan
Tujuannya, agar ujung

keping

akibat abrasi tanah.

Perkecambahan

Hipogeal
Pada biji
kacang kara (dikotil)

Perkecambahan

Hipogeal
Pada biji
jagung (monokotil)

Perkecambahan

Hipogeal

Kotiledon tetap berada di dalam


tanah. Plumula terbawa ke atas

tanah karena pertumbuhan

memanjang
4

bagian

epikotil.

Hal itu disebabkan pertumbuhan

hipokotilnya sangat sedikit


5

atau

tidak memanjang

sama sekali

kotiledonnya tetap berada


di dalam testa, dengan tunas muda
sehingga

dan
7

akar muncul dari dalam biji.

2. Pertumbuhan Primer

Pertambahan
tinggi

Pertambahan
panjang

Kecambah mengalami
pertumbuhan primer untuk
membentuk tumbuhan
herbaseus (tidak berkayu).

Pertumbuhan primer diawali


oleh pembelahan selsel
meristem apikal

Selsel meristem yang terdapat pada


pucuk batang dan ujung akar
Bagian terluar ujung akar dilindungi oleh
tudung akar (kaliptra)
Di sebelah dalam tudung akar terdapat
daerah meristem apikal

Daerah meristem apikal terdiri atas


6

Daerah
pembelahan
sel

Daerah
pembentangan
sel

Daerah
pematangan
sel

Pola pertumbuhan primer


pada batang dan akar
tumbuhan dikotil
Sumber: Clegg dan
Mackean,
2000: 408

Perkembangan

meristem

apikal pada tumbuhan


2

Angiospermae

Teori Histogen

Teori
Tunika-korpus

Teori Histogen
oleh Hanstein 1868

Setiap titik tumbuh batang dan akar terdiri


atas lapisan sel yang disebut

HISTOGE
N
Terdiri atas

Plerom
5

Dermatog
en

Periblem
Lapisan di antara
plerom dan
dermatogen

Lapisan paling luar yang akan membentuk


epidermis
Bagian pusat yang kemudian akan membentuk empulur dan
jaringan pengangkut primer

Teori Tunika-korpus
1

oleh Schmidt
1924
Titik tumbuh batang tumbuhan terdiri atas dua zona
yang terpisah susunannya, yaitu

TUNIKA
3

Bagian paling luar dari titik tumbuh. Bagian tersebut


terdiri atas beberapa lapisan sel yang berkumpul
membentuk seludang dan kemudian berkembang
membentuk jaringan primer. Selsel terus membelah,
terutama pada bidang pembelahan antiklinal (tegak lurus
dengan permukaan organ) sehingga lapisannya makin
meluas.

KORPUS
Bagian pusat titik tumbuh. Selsel pada bagian ini bersifat
meristematis dan membelah ke segala arah.

a. Daerah Pembelahan Sel atau Daerah Divisi


Terlihat tersusun oleh selsel meristem yang
berbentuk kotak dan berukuran sangat kecil

b. Daerah Pembentangan Sel atau Daerah


Elongasi
3

Terdapat tepat di belakang daerah pembelahan


sel
Selsel mengalami pemanjangan dan perbesaran
Pembentangan sel akan mendorong akar
menembus tanah
Di daerah ini juga akan terjadi diferensiasi
Jaringan muda secara terusmenerus akan
berkembang dan berdiferensiasi membentuk
jaringan dewasa

c. Daerah Pematangan Sel atau Daerah


Maturasi

Terdapat di belakang daerah pembentangan


Selsel telah mengalami diferensiasi dan telah
sempurna perkembangannya
Contoh, pada daerah pematangan sel terdapat
rambut akar

3. Pertumbuhan Sekunder
Terjadi pada tumbuhan
perenial (tahunan) berkayu

Hasil pembelahan selsel


meristem lateral
3
melibatkan
4

Kambium
vaskuler

Kambium
gabus

Jaringan yang bersifat meristematis


sehingga selselnya memiliki kemampuan
untuk
tetap aktif membelah

Selsel
kambium
vaskuler
terletak di
antara
xilem dan
floem

Pembelahan
selsel
kambium
vaskuler
menghasilkan
pertambahan
diameter
batang

Selsel kambium
vaskuler
melakukan
pembelahan ke
arah dalam
membentuk
jaringan xilem
sekunder dan ke
arah luar
membentuk
jaringan floem
sekunder

6
Tahap-tahap pada tahun pertama pertumbuhan sekunder batang dan akar
tanaman dikotil.
7

Sumber: Clegg dan Mackean, 2000: 411

Pembelahan kambium vaskuler


terjadi sepanjang tahun, tetapi kecepatan
pembelahan pada musim hujan dan musim kemarau
tidak sama.

Pada musim hujan, kecepatan


pembelahannya lebih tinggi
sehingga menghasilkan
pertambahan diameter batang
yang lebih besar.

Jika mengamati penampang melintang batang pohon


yang ditebang, Anda akan mendapatkan bentuk
lingkaranlingkaran pada batanglingkara
pohon yang
disebut..
n tahun
Gambar Lingkaran
Tahun
Sumber: Sumadia (ed.), 1996:
2425

Kita dapat menentukan umur suatu pohon dengan melihat


jumlah lingkaran tahunnya

4. Pembungaan
Proses
pembentukan
bunga

Proses yang sangat


kompleks yang meliputi
banyak tahapan
perkembangan dan
semuanya harus berhasil
dilangsungkan untuk
memperoleh hasil akhir,
yaitu biji.

Tahap pertama proses


pembungaan

Induksi bunga
(evokasi)

Inisiasi bunga

Tahap bunga
mekar (anthesis)

Tahap
penyerbukan dan

Tahap
perkembangan
kuncup bunga
menuju bunga
mekar (anthesis)

Perkembangan
buah muda
menuju
kemasakan buah
dan biji

C. Faktor-Faktor yang Memengaruhi


Pertumbuhan dan Perkembangan
Tumbuhan

Faktor
Internal

Faktor
Eksternal

Genetik
mengendalika
n

or
t
k n
a
F te r
In al

Hormon
untuk proses pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan
Hormon merupakan suatu senyawa kimia yang
dihasilkan oleh tubuh yang dalam jumlah sedikit dapat
menyebabkan reaksi fsiologis yang besar

Hormon yang dihasilkan oleh tumbuhan disebut

fitohormon

fitohorm
on
a. Auksin

b. Giberelin
c. Sitokinin

d. Asam Absisat (ABA)


5

e. Etilen

a. Auksin
Ditemukan oleh Fritz Went, seorang ahli fisiologi Belanda tahun 1928

Dihasilkan pada daerah meristem, seperti


pucuk batang dan ujung akar

yang paling dikenal


adalah

IAA (indole acetic


acid)

Sifat hormon auksin adalah


aktivitasnya dihambat oleh
adanya cahaya

strukturnya mirip
dengan
struktur asam amino
triptofan
disintesis di
meristem apikal,
daundaun muda,
dan biji

Peranan Auksin
1) berperan dalam pembelahan dan
pemanjangan sel
2) merangsang pembelahan selsel kambium
lateral, untuk pertumbuhan sekunder

3) meningkatkan perkembangan bunga dan


buah
4) merangsang pembentukan akar lateral

5) untuk menghasilkan buah tanpa biji


6) menghambat pembentukan tunas lateral

7) menghambat pematangan buah dan penuaan


daun
8) mencegah rontoknya bunga, buah, serta
daun

Hormon auksin merangsang dominansi apikal,


yaitu pertumbuhan kuncup apikal yang sangat
cepat sehingga menghambat pertumbuhan
kuncup lateral yang ada di bawahnya. Tingkat
dominansi kuncup apikal bervariasi pada
berbagai jenis tumbuhan
Gambar Auksin dan dominansi apikal
Sumber: Clegg dan Mackean, 2000: 427

Mengapa batangnya
melengkung?

Kuncup apikal yang sedang tumbuh


menghasilkan hormon auksin. Sementara
itu, kerja auksin dihambat oleh adanya
cahaya. Apabila sebagian kuncup apikal
diarahkan pada cahaya matahari, akan
terjadi pengangkutan auksin dari bagian
yang terkena cahaya ke bagian yang
terlindung dari cahaya. Pada keadaan
demikian, auksin akan merangsang
pertumbuhan selsel pada bagian yang
terlindung tersebut.
Pada saat yang bersamaan, pertumbuhan
selsel pada bagian yang terkena cahaya
matahari akan terhambat karena
konsentrasi auksin yang rendah.
Akibatnya, batang akan tumbuh
melengkung ke arah datangnya cahaya
matahari

b. Giberelin
1

Ditemukan pada tahun 1926 oleh seorang ahli penyakit tanaman


dari Jepang bernama E. Kurosawa

Diisolasi dari jamur Gibberella fujikuroi yang


merupakan parasit pada tanaman padi

Giberelin memiliki pengaruh dramatis pada pertumbuhan


batang, Tanaman (A) tumbuh normal, sedangkan tanaman
(B) tumbuh pesat

Peranan
Giberelin
1) bersama dengan auksin merangsang pembelahan
dan pemanjangan sel
2) merangsang pertumbuhan batang dan daun
3) menghilangkan sifat kerdil tanaman

4) pada konsentrasi tinggi, merangsang pertumbuhan


akar
5) merangsang perkecambahan

6) merangsang pembentukan bunga pada tanaman


hari panjang (long day plant)

7) merangsang perkecambahan serbuk sari dan


pertumbuhan buluh serbuk sari
8) menghambat pertumbuhan akar adventif

9) mematahkan dormansi sebagian besar jenis biji

c. Sitokinin
Ditemukan oleh ilmuwan Amerika bernama Folke Skoog pada tahun
1954

kinetin
Macam
sitokinin

zeatin (pada jagung)


benzil amino purin (BAP)

Sitokinin ditemukan hampir pada semua jaringan


meristem

Penuaan (senescence) terjadi


pada daun sebelah kiri yang
tidak diberi sitokinin. Daun di
sebelah kanan diberi sitokinin.

Peranan Sitokinin
1) bersama dengan auksin dan giberelin
merangsang pembelahan selsel tanaman
2) menghambat dominansi apikal oleh auksin

3) merangsang pertumbuhan kuncup lateral


4
4) merangsang pemanjangan titik tumbuh
5

5) mematahkan dormansi biji serta merangsang


pertumbuhan embrio
6) merangsang pembentukan akar cabang
7) menghambat proses penuaan (senescence)
daun

d. Asam Absisat (ABA)


1

Ditemukan oleh P.F. Wareing dan F.T. Addicott tahun 1963


disebut juga

hormon
stress
karena memiliki sifat menghambat
pertumbuhan tanaman
dihasilkan oleh daun, ujung akar, dan batang
serta diedarkan oleh jaringan pengangkut

Kekurangan ABA dapat mencegah


dormansi biji pada jagung.
Beberapa biji jagung
berkecambah secara prematur
membentuk koleoptil (tanda
panah)
Sumber: Solomon, 1993: 770

e. Etilen
1

Hormon tumbuhan yang berbentuk gas,


tidak berwarna, dan berbau seperti eter
Dihasilkan oleh ruasruas batang, buah
yang matang, dan jaringan yang menua

Sumber: Clegg dan Mackean, 2000: 433

Suatu demonstrasi penggunaan buah tomat matang


sebagai sumber etilen untuk mematangkan buah
tomat mentah.

P
e
r
a
n
a
n
E
t
i
l
e
n

merangsang penuaan daun dan


pembusukan buah

mempercepat
pematangan buah

bersama dengan auksin


dapat memacu
pembungaan

menghambat pertumbuhan
akar dan batang pada saat
stress

Interaksi
Hormon

sinergisme
3

saling berinteraksi untuk


memperkuat pengaruh hormon
lainnya

antagonisme
saling berlawanan
Contoh..?
??

or
t
k
n
Fa ter
s
Ek a l

a. Nutrisi
c. Suhu

b. Cahaya

d. Kelembapan

e. Aerasi

a. Nutrisi
diperlukan sebagai sumber energi dan
sebagai penyusun komponenkomponen
sel bagi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan

Unsur makro
(makronutri
si)
(unsur yang diperlukan tumbuhan dalam jumlah
banyak)

Unsur mikro
(mikronutris
i)
(unsur yang diperlukan tumbuhan dalam jumlah
sedikit)

Apabila suatu unsur


tidak dapat tercukupi,
tanaman akan
mengalami defisiensi

Defisiensi suatu unsur


akan menyebabkan
pertumbuhan dan
perkembangan
tanaman terganggu

Gejala yang mungkin timbul akibat


defisiensi unsur hara

Defisiensi
nitrogen
Tumbuhan tumbuh
jelek dan berwarna
hijau muda

Permukaan daun
bagian bawah
berwarna kuning
atau cokelat muda
dan batang pendek
serta kurus

Kekurangan
nitrogen
(dari nitrat)

Defisiensi potasium
(kalium)

Tumbuhan memiliki
tunas yang kecil dan
ujungujung daun
mudanya mati

Daun yang lebih tua


memperlihatkan gejala
klorosis dengan ujung
pinggirnya mengering
dan berwarna
kecokelatan

Kekurangan potasium
(kalium)

Pada pinggir daun


biasanya terdapat
banyak bercak cokelat

Defisiensi
fosfor

Tumbuhan tumbuh jelek


dengan daun berwarna
hijau kebiruan

Bagian bawah daun


kadang berwarna
seperti karat dengan
bercak ungu atau
cokelat

Kekurangan fosfor
(dari fosfat)

Defisiensi
magnesium

Menunjukkan gejala
klorosis (daun tidak
berwarna hijau
karena kekurangan
klorofl)

Hal itu terjadi karena


magnesium
diperlukan untuk
pembentukan klorofil

Kekurangan magnesium

Defisiensi
besi

Daun muda mengalami klorosis parah,


tetapi tulang daun utamanya tetap hijau
seperti biasa.
Kadangkadang muncul bercak cokelat.
Sebagian atau keseluruhan daun mungkin
mati.

Defisiensi
seng
Terjadinya gejala klorosis
antarpertulangan daun yang akhirnya
menyebabkan nekrosis (jaringannya
berwarna gelap) dan menghasilkan
pigmentasi ungu.
Jumlah daun sedikit dan bentuknya
mengecil, ruas batang pendek, tunas
berbentuk roset, serta produksi buah
rendah.

Fungsi Berbagai Nutrisi bagi Tanaman

b. Cahaya
sumber energi

fotosintesis

hasil

glukosa

menghambat
4

aktivitas hormon
auksin

tumbuh sangat cepat, tetapi berdaun pucat

Respons terhadap lama


penyinaran
Fotoperiodisme

Respon tumbuhan terhadap lama


waktu terang (siang) dan gelap
(malam) setiap harinya.
Krisan merupakan
tanaman hari
pendek. Tanaman di
sebelah kiri, yang
berbunga,
mendapat
penyinaran selama 8
jam dan 16 jam
gelap.
Tanaman di sebelah
kanan mendapat 16
jam penyinaran dan
8 jam gelap.

c. Suhu
Berpengaruh terhadap aktivitas enzim

Enzim merupakan senyawa protein yang dapat


berperan sebagai katalisator dalam reaksi
reaksi kimia di dalam sel.
Enzim hanya dapat bekerja secara optimal jika
suhunya optimal.
Peran suhu terhadap
transpirasi
Suhu
transpirasi juga akan naik
naik
kehilangan lebih banyak
air
pertumbuhan tanaman menjadi terganggu

d. Kelembapan
Berpengaruh terhadap laju
penguapan atau transpirasi

Jika kelembapan rendah, laju


transpirasi meningkat sehingga
penyerapan air dan zatzat mineral
juga meningkat

Hal itu akan meningkatkan


ketersediaan nutrisi untuk
pertumbuhan tanaman

e. Aerasi

Kandungan
oksigen di
dalam tanah

Kandungan
cukup

Aerasiny
a baik

untuk
respirasi
pada akar
Bermanfaat dalam perkembangan
selsel akar dan juga berguna
untuk membantu penyerapan
nutrisi
dari dalam tanah

Anda mungkin juga menyukai