Jawaban Filsafat

NAMA: Arif Tantri hartoyo

No

: 20141030006

1. Saya

rasa

perlu

untuk

memasukan

unsur

spiritual

dalam

melaksanakan manajemen rumah sakit. Peran utama unsur

spiritual adalah agar setiap manusia mengerti pada dasar hidup
ini bukanlah hanya materi belaka. Karen amanusia pada dasarnya
adalah makhluk material biologis tidak lepas dari sifat hewanian.
Sehingga dewasa ini penting untuk menggabungkan antara
manajemen dan spiritual itu sendiri, agar di dalam sebuah
manajemen

tersebut

kita

sebagai

manusia

tidak

hanya

mementingkan tentang materi saja. Peran utama unsur spiritual

adalah agar manusia tidak kembali kesifat dasarnya

sebagai

mahkluk yang bersifat hewani, spiritual juga penting agar mental

setiap pekerja menjafdi lebih baik karena sadar setiap pekerjaan
yang dilakukan karena demi kebaikan bersama.
Strategi yang akan saya terapkan adalah:
Dalam manajemen bisnis setiap keuntungan yang didapatkan
rumah sakit selalu disisihkan kepada setiap orang yang jauh lebih
membutuhkan. Karena pada dasarnya menolong setiap sesama
merupakan kewajiaban setiap umat manusia.
Menurut saya manajemen dan spiritual harus digabungkan dan
jangan

dipisahkan,

karena

sebuah

manajemen

yang

tidak

didasarkan dengan unsur spiritual didalamnya dapat membuat

manajemen yang ada menjadi lebih serakah dan tidak manusiawi
dan membuat setiap orang yang ada didalam manajemen tersebut
lebih mementingkan kepentingan pribadi yang merupakan sifat
hewani dimana dapat membahayakan organisasi yang kita pimpin.
Daftar Pustaka
Nelson, J.M. (2009) Psychology, Religion and Spirituality. New York:
Springer Science Business Media

Nur

Edi

Satrio,

Manajemen

dan

Spiritual,

2011.

http://nuredisatrio.blogspot.com/2011/01/manajemen-dan-spiritual.html

2. Prioritas

yang

akan

saya

lakukan

untuk

menarik

minat

masyarakat untuk berobat atau mengembangkan terapi pola

holistic adalah:
Mencari akar masalah yang sedang terjadi dimasyarakat

serta

kita sebagai pihak rumah sakit dapat mencari solusi bersama.

Setelah mengetahi akar permasalahan tersebut kita bias focus
terhadap permasalahan yang ada. Dengan begitu kita dapat
memberikan

terapi

holistic

mulai

dari

akar

permasalahan

tersebut. Selanjutnya kita memberikan edukasi bahwa penyakit

dapat dilenyapkan dengan melenyapkan penyebabnya itu sendiri.
Penyebab

bukan

gejala,

Misalkan

dengan

memberikan

penyuluhan atau edukasi atau promosi kesehatan sehingga kita

bias

mencegah

pengobatan

penyakit

holistic

tersebut,

adalah

lebih

Karen

apada

kepada

dasarnya

upaya

untuk

menghilangakan penyebab bukan gejalanya, dan mengembalikan

fungsi normal tubuh. Sebagai seorang direktur kita juga harus
memberikan pengertian kepada setiap tenaga medis yang bekerja
bahwa pengobatan secara holistic akan jauh lebih baik dan lebih
murah dibandingkan dengan pengobatan konvensional sehingga
dalam setiap prakteknya dokter-dokter ataupun tenaga medis
yang

bekerja

pentingnya

akan

terus

pengobatan

memberikan
holistic

pengertian

tersebut,

betapa
sehingga

masyarakatpun jauh lebih tertarik terhadap pengobatan holistic.

Daftar Pustaka
Anonim. 2011. http://holisticindonesia.com/indonesian-touristhospital/halaman/2/sejarah-holistic-dan-rumah-sakit-holistic

3. Untuk pelayanan inovatif adalah :

Pelayanan kesehatan berupa home care, yang merupakan
pelayanan

kesehatan

yang

berkesinambungan

dan

komperhensif yang diberikan kepada individu dan keluarga

ditempat

tinggal

mempertahankan/

mereka

untuk

memulihkan

meningkatkan,

kesehatan

dan

meminimalkan akibat dari penyakit.

Terapi komplementer adalah cara pennaggulangan penyakit
yang dilakukan sebagai pendukung pengobatan medic yang
konvensional. Di Indonesia ada 3 jenis teknik pengobatan
komplementer yang telah ditetapkan oleh departemen
kesehatan yang dapat diintegrasikan kedalam pelayanan

konvensional.

Akupuntur medic yang dilakukan oleh dokter umum

berdasarkan

kompetensinya,

Karena

bermanfaat

dalam

mengatasi berbagai kondisi kesehatan tertentu dan juga

sebagai pereda nyeri.

Terapi Hiperbarik adalah suatu metode terapi dimana

pasien dimasukan kedalam sebuah ruangan yang memiliki
tekanan 2-3 kali lebih besar dari pada tekanan udara
atmosfer. Lalu diberi pernapasan oksigen murni (100%).
Daftar Pustaka
Wijayanti, Sri Wahyuni. 2008, Inovasi pada Sektor Pelayanan Publik:
Jurnal Administrasi Publik, Vol. 4, no. 4, Jln 39-52