Anda di halaman 1dari 17

OTITIS

EKSTERNA
Rimbawani D. H. Rumata
Supervisor:
dr. Margaretha Andi Lolo-Lethe,
Sp.THT-KL

PENDAHULUAN
Otitis eksterna ini merupakan suatu infeksi liang telinga

bagian luar yang dapat menyebar ke pinna, periaurikular,


atau ke tulang temporal.

Umumnya penderita datang ke Rumah Sakit dengan

keluhan rasa sakit pada telinga, terutama bila daun


telinga disentuh dan waktu mengunyah. Bila peradangan
ini tidak diobati secara adekuat, maka keluhan-keluhan
seperti rasa sakit, gatal dan mungkin sekret yang berbau
akan menetap.

Pembersihan yg terbaik adalah dengan sunction dan

menggunakan otoskop.

DEFINISI
Otitis eksterna adalah suatu inflamasi, iritasi, atau infeksi

kulit dari liang/saluran telinga luar (meatus akustikus


eksterna) yang disebabkan oleh kuman maupun jamur
(otomikosis) dengan tanda-tanda khas yaitu rasa tidak
enak di liang telinga, deskuamasi, sekret di liang telinga
dan kecenderungan untuk kambuhan.

ETIOLOGI DAN FAKTOR


PREDISPOSISI
Etiologi :

Otitis eksterna terutama disebabkan oleh infeksi bakteri,


yaitu staphylococcus aureus, staphylococcus albus, dan
escherichia coli. Penyakit ini dapat juga disebabkan oleh
jamur (10% otitis eksterna disebabkan oleh jamur
terutama jamur pityrosporum dan aspergilosis), alergi, dan
virus (misalnya: virus varisela zoster).

Faktor Predisposisi :
Udara hangat dan lembab memudahkan kuman dan jamur untuk

tumbuh.
Derajat keasaman (pH) liang telinga.
Trauma mekanik seperti trauma lokal dan ringan pada epitel liang

telinga luar (meatus akustikus eksterna), misalnya setelah mengorek


telinga menggunakan lidi kapas atau benda lainnya.
Berenang dan terpapar air.
Benda asing yang menyebabkan sumbatan liang telinga
Bahan iritan (misalnya hair spray dan cat rambut).
Alergi misalnya alergi obat (antibiotik topikal dan antihistamin) dan

metal (nikel).
Penyakit eksim atau dermatitis pada kulit kepala.
Penyakit diabetes.
Penyumbat telinga dan alat bantu dengar. Terutama jika alat tersebut

tidak dibersihkan dengan baik.

Otitis eksterna kronik dapat disebabkan :


Pengobatan infeksi bakteri dan jamur yang tidak adekuat.
Trauma berulang.
Benda asing.
Alat bantu dengar

MANIFESTASI KLINIS
Tanda otitis eksterna menggunakan otoskop yaitu kulit

pada saluran telinga tampak kemerahan, membengkak,


bisa berisi nanah dan serpihan sel-sel kulit yang mati

Gejala otitis eksterna umumnya adalah rasa gatal dan

sakit (otalgia), nyeri tekan daun telinga, rasa penuh pada


telinga, pendengaran berkurang atau hilang

Selain gejala-gejala diatas otitis eksterna juga dapat


memberikan gejala-gejala klinis berikut:
Deskuamasi.
Tinnitus.
Discharge dan otore.
Demam.
Nyeri tekan pada tragus dan nyeri saat membuka mulut.
Infiltrat dan abses (bisul). Keduanya tampak pada otitis

eksterna sirkumskripta. Bisul menyebabkan rasa sakit berat.


Ketika pecah, darah dan nanah dalam jumlah kecil bisa bocor
dari telinga.
Hiperemis dan udem (bengkak) pada liang telinga.

KLASIFIKASI OTITIS
EKSTERNA
1. Otitis Eksterna Akut (OEA)
a. Otitis Eksterna Sirkumskripta (Furunkel = Bisul)
Otitis eksterna sirkumskripta adalah infeksi oleh kuman pada

kulit disepertiga luar liang telinga yang mengandung


adneksa kulit, seperti folikel rambut, kelenjar sebasea dan
kelenjar serumen sehingga membentuk furunkel.

Kuman penyebabnya biasanya Staphylococcus aureus atau

Staphylococcus albus

Gejalanya ialah rasa nyeri yang hebat, tidak sesuai dengan

besar bisul, gangguan pendengaran bila furunkel besar dan


menyumbat liang telinga. Rasa sakit bila daun telinga ketarik
atau ditekan. Terdapat tanda infiltrat atau abses pada
sepertiga luar liang telinga

Terapinya tergantung pada keadaan furunkel. Bila sudah

menjadi abses, diaspirasi secara steril untuk


mengeluarkan nanahnya. Lokal diberikan antibiotic
dalam bentuk salep, seperti polymyxin B atau bacitracin,
atau antiseptik (asam asetat 2-5% dalam alkohol. Kalau
dinding furunkelnya tebal, dilakukan insisi, kemudian
dipasang salir (drain) untuk mengalirkan nanahnya.
Biasanya tidak diperlukan pemberian antibiotik secara
sistemik, hanya diberikan obat simtomatik seperti
analgetik dan obat penenang

b. Otitis Eksterna Difus (OED)


Otitis eksterna difusa biasanya mengenai kulit liang telinga

dua pertiga bagian dalam. OED dikenal juga sebagai telinga


cuaca panas (hot weather ear), telinga perenang (swimmer
ear),

Otitis eksterna difusa merupakan komplek gejala peradangan

yang terjadi sewaktu cuaca panas dan lembab dan dapat


dijumpai dalam bentuk ringan, sedang, berat dan menahun.

Dari anamnesis didapatkan keluhan telinga terasa nyeri,

terasa penuh, pendengaran berkurang, dan gatal. Pada


pemeriksaan fisik didapatkan kulit liang telinga hiperemis,
dan edema dengan batas yang tidak jelas, adanya sekret
yang berbau

Langkah pertama yang terpenting untuk terapi otitis

eksterna difusa berupa pembersihan secara cermat


semua debris dan nanah di dalam liang telinga, yang
mudah dilakukan dengan menggunakan ujung penghisap
yang kecil. Kemudian liang telinga dimasukkan tampon
yang mengandung antibiotik. Kadang-kadang diperlukan
antibiotik sistemik.

Bila terdapat saluran yang baik dengan membrana

timpani, pasien disuruh berbaring pada satu sisi


tubuhnya, kemudian diteteskan antibiotika dan dipasang
sumbat kapas dalam telinga. Harus diberikan 4 atau 5
tetes ke dalam telinga setiap 4 jam untuk 48 jam
pertama, setelah itu liang diperiksa kembali.

2. Otitis Eksterna Kronik/Malignan


Otitis eksterna kronik adalah otitis eksterna yang

berlangsung lama dan ditandai oleh terbentuknya


jaringan parut (sikatriks).

Biasanya terjadi pada orang tua dengan penyakit

diabetes mellitus.

Gejalanya dapat dimulai dengan rasa gatal pada liang

telinga yang dengan cepat diikuti oleh nyeri yang hebat


dan sekret yang banyak dan pembengkakan liang
telinga. Rasa nyeri tersebut semakin meningkat
menghebat, liang telinga tertutup oleh tumbuhnya
jaringan granulasi yang tumbuh secara cepat. Saraf fasial
dapat terkena, sehingga menimbulkan paresis dan
paralisis fasial

Staging
Stage I : Otitis eksterna nekrotikan (otalgi yang menetap,

terbatas pada liang telinga luar, tidak ada kelumpuhan n.


fasialis)

Stage II : Osteomielitis pada basis tengkorak yang

terbatas (kelumpuhan nevus fasialis pada foramen


jugualar bagian lateral)

Stage III: Osteomielitis pada basis tengkorak yang

ekstensif (Ekstensi sampai foramen jugular dan lebih


medial bawah dari kepala).

Pengobatan otitis eksterna maligna termasuk memperbaiki

imunosupresi, pengobatan lokal pada liang telinga, terapi


sistemik antibiotik jangka panjang, pada pasien tertentu
dilakukan pembedahan.

Sementara menunggu hasil kultur dan resistensi, diberikan

golongan fluorokuinolon (ciprofloxasin) dosis tinggi peroral.


Pada keadaan yang lebih berat dapat diberikan antibiotic
parenteral kombinasi dengan antibiotic golongan
aminoglikosida yang diberikan selama 6-8 minggu.

Antibiotik yang sering digunakan adalah ciprofloxasin,

ticarcilin-clavulanat, piperacilin (dikombinasi dengan


aminoglikosida), ceftriaxone, ceftazidin, cefepime
(maxipime), tobramicin (kombinasi dengan aminoglikosida)
gentamicin (kombinasi dengan golongan penicillin)

Disamping obat-obatan, seringkali diperlukan juga tindakan

membersihkan luka (debridement) secara radikal.

Telinga harus dibersihkan dengan teliti setiap hari dan diolesi

salep gentamisin. Diantara waktu membersihkan, harus


diberikan obat tetes gentamisin setiap 4-6 jam. Setelah terapi
diberikan dan infeksi terkontrol, maka pengangkatan jaringan
granulasi manapun yang menetap di liang telinga dan biasanya
dilakukan dengan obat anastesi lokal, akan mempercepat
penyembuhan.

Komplikasi OEM yang dapat terjadi meliputi lower cranial

neuropathies, paresis atau paralisis nervus fasial, meningitis,


abses otak dan kematian. Pada otitis eksterna maligna
peradangan meluas secara progresif ke lapisan subkutis, tulang
rawan, dan ke tulang disekitarnya, sehingga timbul kondritis,
osteitis, osteomielitis, yang menghancurkan tulang temporal.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai