Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK 3

Daniar Ade Setiawan


Ervita Dinnis Pangesti
Fatimah Khairun Nisa
Saidatul Arifah
Angga Hendrik Saputra
Prakassiwi Yovi Antari
Fina Aula Rusda
Muhammad Sahrul M
Farchia Yunitasari
Olivia Maulina
Lazuardi Asrurullah A
Eva Krisdiana

(1301100007)
(1301100013)
(1301100024)
(1301100030)
(1301100033)
(1301100035)
(1301100038)
(1301100039)
(1301100050)
(1301100055)
(1301100057)
(1301100058)

PENGERTIAN KOMUNIKASI PADA


REMAJA
Komunikasi

adalah suatu proses tukar menukar


informasi antara komunikator dengan komunikan
melalui suatu media tertentu dan dipengaruhi oleh
situasi atau atmosfer.

Sedangkan komunikasi pada remaja lebih menekankan


pada pengendalian emosi untuk dapat mentransfer
informasi ke komunikan. Masa remaja adalah masa
dimana seorang anak sedang pada masa pertumbuhan
sekundernya. Sehingga remaja lebih mudah tersinggung
ketika diajak bicara.

PERKEMBANGAN KOMUNIKASI PADA


REMAJA
Ditunjukkan dengan kemampuan
1.Berdiskusi atau berdebat
2.Menunjukkan perasaan malu
3.Sering kali merenung kehidupan tentang masa
depan yang direfleksikan dalam komunikasi
4.Pola pikir sudah mulai menunjukkan ke arah yang
lebih positif
5.Terjadi konseptualisasi (masa peralihan anak
menjadi dewasa)

TUJUAN KOMUNIKASI PADA REMAJA


1.
2.
3.

4.

5.
6.

Menggali informasi dari pasien


Mempercepat penyembuhan
Memenuhi kebutuhan personal pasien dari
kebutuhan fisiologis sampai kebutuhan aktualisasi
diri
Membina hubungan interpersonal yang bersifat
superfisial dan saling bergantung dengan orang
lain
Meningkatkan integritas diri pada remaja
Memotivasi klien untuk mampu berfikir rasional
dan mampu menerima keadaan dirinya

FAKTOR-FAKTOR KOMUNIKASI PADA


REMAJA
1. Pendidikan, semakin tinggi tingkat
pendidikan seseorang maka komunikasi
berlangsung secara efektif.
2. Pengetahuan, semakin banyak pengetahuan
yang didapat maka komunikasi berlangsung
secara efektif.
3. Sikap, sikap mempengaruhi dalam
berkomunikasi. Bila komunikan bersifat pasif
atau tertutup maka komunikasi tidak
berlangsung secara efektif.

4. Usia tumbuh kembang status kesehatan


remaja, bila ingin berkomunikasi, maka harus
disesuaikan dengan tingkat usia agar
komunikasi tersebut berlangsung secara efektif.
5. Saluran, saluran sangat penting dalam
berkomunikasi agar pesan dapat tersampaikan
ke komunikan dengan baik.
6. Lingkungan, lingkungan menentukan dalam
komunikasi, karena perbedaan seseorang
tinggal maka komunikasinyapun ikut berbeda
sesuai dengan budaya yang telah diajarkan
dalam lingkunganya.

MODEL KOMUNIKASI PADA


REMAJA
1. Model shonano & weaver
2. Model komunikasi leary
3. Model interaksi king

1. Model shonano & weaver


Bila komunikasi ini diterapkan pada
remaja, klien akan lebih mudah untuk
menerima penjelasan yg disampaikan
karena tanpa adanya perantara yg dapat
mengurangi kejelasan informasi.Tetapi
tidak ada hubungan transaksional antara
klien dan perawat, juga tidak ada feedback
untuk mengevaluasi tujan komunikasi.

2. Model komunikasi leary


Bila model konsep ini diterapkan pada klien
remaja, peran dominan oleh perawat hanya
mungkin dilakukan keadaan darurat untuk
menyelamatkan kehidupan klien,sehingga
klien harus patuh terhadap segala yg
dilakukan perawat.

3. Model interaksi king


Model king ini sesuai untuk klien remaja karena
adanya feedback menguntungkan untuk
mengetahui sejauh mana informasi tentang
kesehatan klien yg disampaikan dpt di terima
oleh klien.

STRATEGI KOMUNIKASI PADA REMAJA


1.

2.
3.

4.
5.

Luangkan waktu untuk menciptakan hubungan


dengan mendengarkan dan tetap tidak
menghakimi
Yakinkan remaja akan kerahasiaan, dalam
batas tertentu
Izinkan remaja untuk berpartisipasi dalam
keputusan mengenai asuhannya, menggunakan
istilah konkrit dan abstrak, mendukung mereka
untuk bertanggungjawab atas tubuhnya
Gunakan istilah anatomi yang benar mengenai
kondisi dan pemeriksaan
Hindari gaya otoriter, izinkan remaja berbicara

6. Hargai privasi remaja, izinkan privasi fisik dan


kesopanan
7. Pandanglah setiap remaja sebagai individu yang unik
tanpa memperhitungkan pakaian atau
penampilannya
8. Dukunglah tetapi jangan pernah memaksa remaja
untuk mengungkapkan masalah kesehatannya
kepada keluarga.
9. Remaja butuh diskusi dalam menangani masalahnya
sehingga penjelasan tentang persepsi remaja yang
kurang tepat sangat penting dilakukan.
10. Apabila remaja berbicara disertai emosional maka
cara terbaik untuk memberikan) adalah memberi
pehatian, mencoba untuk tidak menyela ( interupsi )
dan menghindari komentar/ ekspresi yang
meniimbulkan kesan terkejut/ mencela.

Anda mungkin juga menyukai