Anda di halaman 1dari 18

KELOMPOK 8

ANGGOTA KELOMPOK
Nurul Qomariah1301100045
Yohana Rika P. 1301100046
Lita deayana
1301100047
Faradillah Satriandani
1301100048
Ika Yesika Sari 1301100049

PENGERTIAN
ENDOKARDITIS
Endokarditis
merupakan
peradangan pada
katub dan
permukaan
endotel jantung

SIFAT ENDOKARDITIS
.

ETIOLOGI

Kuman masuk:
Sel, napas atas, alat genital, pencernaan, pembuluh
darah.

Endokard yang rusak dan permukaan yang tidak rata


mudah
terinfeksi

PATOFISIOLOGI

Terbentuk vegetasi thrombosis dan fibrin

Thrombus dan emboli otak, ginjal, paru, limpa,


endokard.

Vaskularisasi jaringan

per. Mikroorganisme


Menambah kerusakan katub dan
endokard

Infeksi meluas

Abses miokard dan aneurisme nekrotik

MANIFESTASI KLINIS
1.Endokardi 2. Endokarditis akut
tis sub akut Pada pemeriksaan fisik jantung sering ditemukan
panas yang
terlalu
tinggi, sakit
kepala,
nafsu
makan
kurang,
lemas,
berat badan
turun.

adanya bising tidak menghilangkan kemungkinan


adanyaendokarditis.
Tanda- tanda karena kelainan vaskuler seperti :
Ptechiae, bercak pada kulit atau mukosa yang
kelihatan pucat.
Splinter hemoraghes bercak kemerahan dibawah
kulit.
Osler node, nodus berwarna gelap yang menonjol
dan sakit, terdapat pada kulit, tangan atau kaki,
terutama pada ujung jari kaki.
Janeway lesion, bercak kemerahan pada telapak
tangan atau kaki, tanda-tanda pada mata berupa
ptekie konjungtiva, perdaarahan, kebutaan, tanda
endoflamitis. Semua tanda-tanda yang disebutkan
diatas tidak selalu ada pada penderita endokarditis.

KOMPLIKASI
Gagal jantung,
Emboli terjadi pada 13-35% endokarditis

infektif subakut dan 50-60% pada penderita


endokarditis akut. Emboli arteri sering
terjadi pada otak, paru, arteri koronaria,
limpa, ginjal ekstrimitas, usus, mata dll.
Aneurisma nekrotik,
Gangguan neurologic, ditemukan pada 4050% endokarditis infektif. Ganguan bisa
berupa, gangguan kesadaran, gangguan
jiwa(psikotik) meningo ensepalitis steril.

PENATALAKSANAAN
MEDIS
Bila penyebabnya streptokokus viridan

diberikan penicillin
streptokokous fecalis (post operasi obs-gin)
relatif resisten terhadap penisilin sering
kambuh dan resiko emboli lebih besar oleh
karena itu digunakan penisilin bersama
dengan gentamisin. Ampisilin dapat dipakai
untuk pengganti penisilin G

PENGKAJIAN
1.Anamnesis
Keluhan utama
Pada fase awal keluhan utama biasanya terasa sesak nafas dan
nyeri tenggorokan.
Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit dahulu
apakah sebelumnya klien pernah menderita infeksi tenggorokan,
infeksi sinus akut, riwayat minum obat, dan adanya efek samping
yang terjadi di masa lalu. Riwayat keluarga
2.Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik yang dilakukan terdiri atas pengkajian B1-B6.
B1 (Breathing)
Apabila gangguan sudah mengenai katup jantung, biasanya klien
terlihat sesak dan frekuensi nafas melebihi normal. Klien biasanya di
dapat kan batuk.

cont

B2 (Bleeding)

Inspeksi
Inspeksi adanya parut. Keluhan lokasi nyeri di daerah substernal atau nyeri
di atas perikardium. serta ketidakmampuan bahu dan tangan.
Palpasi
Denyut nadi perifer melemah, panas tinggi (38,9o - 40oC), dan menggigil.
Auskultasi
Tekanan darah . Bila di temukan mur-mur pada seseorang yang menderita
infeksi sistemik maka harus di curigai adanya infeksi endokarditis.
Perkusi
Pada batas jantung terjadi pergeseran untuk kasus lanjut pembesaran
jantung.
B3 (Brain)
Kesadaran biasanya CM, sakit tenggorokan, dan kemerahan pada
tenggorokan di sertai eksudat (awitannya mendadak) serta nyeri sendi dan
punggung. Sinusitis akut dan otitis media akut terjadi mungkin karena
streptokokus. Manifestasi sistem saraf pusat mencakup sakit kepala,
iskemia serebral transien atau sementara, dan stroke yang mungkin di
akibatkan oleh emboli pada arteri serebral.

CONT

B4 (Bladder)

Pengukuran volume keluaran urine yang berhubungan


dengan adanya penurunan suplai darah ke ginjal yang
merupakan manifestasi dari penurunan perfusi perifer.
B5 (Bowel)
Klien biasanya di dapatkan mual dan muntah, tidak
nafsu makan dan berat badan turun. Pembesaran dan
nyeri tekan pada kelenjar limfe, nyeri abdomen (lebih
sering pada anak).
B6 (Bone)
Aktivitas. Gejala : kelemahan, kelelahan, tidak dapat
tidur, pola hidup menetap, dan jadwal olahraga tidak
teratur. Tanda : takikardia, dispnea, pada istirahat /
aktivitas. Higiene : kesulitan melakukan tugas
perawatan diri.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Aktual/risiko nyeri yang berhubungan dengan

penurunan suplai ke miokardium sekunder


karena penurunan perfusi.
Aktual/risiko tinggi gangguan perfusi perifer
yang berhubungan dengan tromboemboli atau
kerusakan sekunder katup-katup pada
endokarditis.

INTERVENSI
Diagnosa 1
Lakukan menejemen nyeri keperawatan.
Istirahatkan klien
Ajarkan tehnik relaksasi pernafasan dalam
Ajarkan teknik distraksi pada saat nyeri
pemberian terapi farmakologis antiangina

Diagnosa 2

Evaluasi status mental. Catat adanya hemipiralisis tersembunyi,

muntah, peningkatan tekanan darah.


Kaji nyeri dada, dispnea yang tiba-tiba di tandai dengan
takipnea, nyeri pleuritis, dan sianosis.
Observasi edema pada ekstremitas, catat kecenderungan/
lokasi nyeri, tanda-tanda homan (homan sigh) positif.
Observasi adanya hematuria yang di tandai oleh nyeri pinggang
dan oliguria
Catat keluhan nyeri perut kiri atas menjalar ke bahu, kelemahan
lokal, dan abdominalngiditas.
Meningkatkan/ mempertahankan bedrest sesuai dengan
anjuran.
Kolaborasi :Gunakan stoking antiemboli sesuai indikasi
Berikan antikoagulan seperti heparin atau warfarin (coumadin).

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai