Anda di halaman 1dari 2

BIAYA BAHAN BAKU

BIAYA BAHAN BAKU

A. PENGERTIAN BIAYA BAHAN BAKU


Bahan baku adalah bahan pokok atau bahan utama yang diolah dalam proses produksi menjadi
produk jadi. Bahan baku dapat diidentifikasikan dengan produk atau pesanan tertentu dan
nilainya relatif besar.
Biaya yang timbul atau terjadi untuk memperoleh bahan baku dan untuk menempatkannya
dalam keadaan siap diolah disebut biaya bahan baku.
Harga pokok bahan baku terdiri dari harga beli, biaya angkutan, dan biaya-biaya lainnya yang
dikeluarkan untuk menyiapkan bahan baku tersebut siap dipakai. Jadi harga pokok bahan baku
bukan hanya harga yang tercantum pada faktur pembelian (harga beli).
Biaya-biaya lainnya yang biasanya ikut diperhitungkan sebagai biaya bahan baku selain harga
beli dan biaya angkutan, antara lain; biaya pesan (order cost), biaya penerimaan, biaya
pembongkaran, biaya pemeriksaan, biaya asuransi, dan biaya pergudangan. Pada umumnya,
biaya bahan baku dicatat hanya sebesar harga beli menurut faktur pembelian karena biayabiaya lain yang terjadi selain harga beli sulit diperhitungkan kepada harga pokok bahan baku
yang dibeli. Biaya-biaya lain tersebut biasanya diperhitungkan sebagai biaya overhead pabrik.
B. METODE PEMBEBANAN HARGA POKOK BAHAN BAKU
Harga bahan baku biasanya berfluktuasi, karena itu antara pembelian yang satu dengan
pembelian lainnya sering terdapat perbedaan harga. Akibatnya adalah timbul perbedaan pada
harga pokok bahan baku yang ada di gudang meskipun jenisnya sama.
Untuk mengatasinya, maka diperlukan berbagai macam metode penentuan harga pokok bahan
baku yang dipakai dalam produksi, antara lain:
1. Metode Masuk Pertama Keluar Pertama (First-In, First-Out Method)
Metode ini menentukan biaya bahan baku dengan anggapan bahwa harga pokok per satuan
bahan baku yang pertama masuk ke dalam gudang, digunakan untuk menentukan harga
bahan baku yang pertama kali di pakai.
2. Metode Masuk Terakhir Keluar Pertama (Last-In, First-Out Method)
Metode LIFO menentukan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam produksi dengan
anggapan bahwa harga pokok per satuan bahan baku yang terakhir masuk dalam

COST ACCOUNTING-IPDC

Page 1

BIAYA BAHAN BAKU

persediaan di gudang yang dipakai untuk menentukan harga pokok bahan baku yang
dipakai pertama kali dalam produksi.
3. Metode rata-rata bergerak (Moving Average Method)
Metode ini mengitung harga pokok rata-ratanya dengan cara membagi total harga pokok
dengan jumlah satuannya. Setiap kali terjadi pembelian yang harga pokok per satuannya
berbeda dengan harga pokok satuan barang yang ada di gudang, harus dilakukan
perhitungan harga pokok rata-rata per satuan yang baru.
4. Metode Identifikasi Khusus (Specific Identification Method)
Dalam metode ini, setiap jenis bahan baku yang ada di gudang harus diberi tanda pada
harga pokok per satuan berapa bahan baku tersebut dibeli. Setiap pembelian bahan baku
yang berbeda harga satuannya harus dipisahkan penyimpanannya dan diberi tanda pada
harga berapa bahan tersebut dibeli.
Kelebihannya adalah tiap-tiap jenis bahan baku yang ada di gudang jelas harga pokoknya
sehingga untuk setiap pemakainnya dapat diketahui harga pokoknya secara tepat.
Kekurangannya adalah walapun jenis bahan bakunya sama namun berbeda harga pokok
per satuannya, maka harus disimpan secara terpisah di gudang.

**********
Materi ini dirangkum dari:
1) Mulyadi, (2009). Akuntansi Biaya Edisi 5: UPP STIM YKPN
2) Muhadi, Joko Siswanto, (2001), Akuntansi Biaya 1: Kanisius
Catatan:
Khusus digunakan sebagai materi kuliah di Instituto Profissional de Canossa

Dili, 15 Maret 2011


Petronela M. Bugis, S.E

COST ACCOUNTING-IPDC

Page 2

Anda mungkin juga menyukai