Skripsi
Oleh:
IRMA APRIANTI
NIM: 105081002575
JAKARTA
1429H/2009 M
ABSTRAKSI
Kata Kunci : Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Kredit, Deposito, Giro, dan Tabungan.
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
perkembangan yang cukup pesat, baik dari sisi volume usaha, mobilisasi dana
Hal ini sebagai akibat dari deregulasi dalam dunia perbankan yang
dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini Bank Indonesia pada tahun 1983 yang
sungguh sangat mempengaruhi pola dan strategi manajemen bank baik di sisi
1
dengan penetapan syarat modal disetor minimal Rp10 milyar, juga memberikan
minimum Rp50 juta, dan memperingan persyaratan bagi bank menjadi bank
devisa.
akhir tahun 2002 perbankan menguasai sekitar 90,46% pangsa pasar sektor
menguasai 90,46 persen pangsa pasar keuangan di Indonesia, diikuti oleh industri
asuransi 3,38 persen, dana pensiun 3,01 persen, industri pembiayaan 2,32 persen,
Situasi ini mendorong industri perbankan untuk lebih kreatif dan inovatif
masyarakat semakin meningkat. Semua bank berlomba untuk dapat menarik dana
Karena bagi sebuah bank, dana merupakan instrumen yang sangat penting dan
persoalan paling utama, sehingga tanpa dana, bank tidak dapat berfungsi sama
2
sekali. Berdasarkan pengalaman di lapangan dan bukti-bukti empiris, dana bank
yang berasal dari modal sendiri dan modal cadangan hanya sebesar 7% sampai
terbesar yang paling memberikan pemasukan terbesar yang bisa mencapai 80%
sampai dengan 90% dari seluruh dana yang dikelola oleh bank. Dana yang
dihimpun dari masyarakat biasanya disimpan dalam bentuk tabungan, giro, dan
deposito. Selain dari tiga macam bentuk simpanan pihak ketiga tersebut yaitu
tabungan, giro dan deposito, masih terdapat beberapa macam dana pihak ketiga
lainnya yang diperoleh bank, akan tetapi, dana-dana ini sebagian besar berbentuk
Dari berbagai sumber dana yang berhasil dihimpun oleh bank, kemudian bank
utama suatu bank, dimana pemberian kredit merupakan tulang punggung kegiatan
perbankan. Bila kita amati neraca bank, akan terlihat bahwa sisi aktiva bank akan
didominasi oleh besarnya jumlah kredit yang diberikan, sedangkan bila kita
perhatikan laporan Laba Rugi bank, akan terlihat bahwa sisi pendapatan bank
akan didominasi oleh besarnya pendapatan dari bunga dan provisi kredit. Ini
dikarenakan aktivitas bank yang terbanyak akan berkaitan erat secara langsung
3
Karena hampir semua kegiatan perekonomian masyarakat membutuhkan
antara unit surplus dan unit defisit, dimana melalui pemberian kredit bank dapat
ekonomi defisit, dan dengan pemberian kredit pula akan banyak usaha
pembayaran nasabah melalui rekening bank sehingga tujuan dari pemberian kredit
tersebut, juga untuk keamanan bank yaitu keamanan untuk nasabah penyimpan
sehingga dengan melalui kredit, bank akan menambah dana dengan sendirinya.
Karena kredit yang aman dapat memberikan dampak yang positif bagi bank yaitu
ditambah dengan kasus kredit macet (Non Performing Loan) yang semakin marak
akhir-akhir ini, pemberian kredit macet oleh bank kepada masyarakat semakin
dalam mengatur alokasi dananya pada kredit. Oleh karena itu, kalangan industri
dalam bentuk cadangan sekunder yang dalam hal ini dialokasikan pada surat-surat
oleh bank Indonesia sebagai pengakuan utang jangka pendek (1-3 bulan) dengan
sistem diskonto atau bunga. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) merupakan salah satu
4
rupiah. Dengan menjual SBI, bank Indonesia dapat menyerap kelebihan uang
primer yang beredar. Karena Sertifikat Bank Indonesia (SBI) tidak dibatasi oleh
suku bunga lebih menjanjikan dengan tingkat resiko yang rendah daripada alokasi
pasarnya luas dan tingkat diskontonya tidak dapat dipengaruhi oleh salah satu
bank manapun yang ikut lelang. Tingkat suku bunga yang berlaku pada setiap
penjualan SBI ditentukan oleh mekanisme pasar berdasarkan system lelang. Sejak
awal juli 2005, Bank Indonesia (BI) menggunakan mekanisme ‘BI rate’ (suku
bunga BI), yaitu BI mengumumkan target suku bunga SBI yang diinginkan BI
untuk pelelangan pada masa periode tertentu. BI rate ini kemudian yang
memberikan pendapatan kepada bank yang setiap saat dapat dijadikan uang tunai
tanpa mengakibatkan kerugian pada bank sehingga dalam hal ini bank
diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih jauh mengenai seberapa
besar pengaruh tabungan, giro dan deposito terhadap jumlah kredit yang diberikan
oleh suatu bank dan jumlah Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang diedarkan, yang
dituangkan dalam skripsi ini yang berjudul “Analisis Pengaruh Jumlah Tabungan,
5
B. PERUMUSAN MASALAH
pendapatan pada umumnya, bahkan tidak jarang pemberian kredit tersebut juga
berbagai bentuk tabungan, giro dan deposito. Tetapi ketika Bank Indonesia
7
C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
Untuk menyelesaikan penulisan tugas akhir ini, penulis merasa perlu untuk
mengadakan penelitian ini, adapun tujuan dan manfaat dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
simultan
parsial
simultan
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Kredit
Kredit dilihat dari sudut bahasa adalah berasal dari bahasa latin “credere”
yang artinya percaya, dalam arti apabila seseorang atau sesuatu badan usaha
mendapatkan fasilitas kredit dari bank, maka orang atau badan usaha tersebut
Tahun 1998 yang menyebutkan bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan
pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak
peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu terteneu dengan jumlah
pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang
dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu
total keseluruhan Kredit yang disalurkan atau diberikan kepada masyarakat oleh
9
Pemberian kredit pada nasabah adalah merupakan sumber keuntungan dan
merupakan sumber pendanaan bank terlebih lagi bagi bank-bank yang belum
berstatus bank devisa, oleh karenanya pemberian kredit tersebut pasti secara terus
akhirnya pemberian kredit sudah menjadi fungsi utama bank, fungsi utama
Namun pada sisi lain, penyaluran dana dalam bentuk kredit kepada
nasabah terdapat risiko tidak kembalinya dana atau kredit yang disalurkan
diterimanya.
berikut:
dengan adanya keyakinan oleh bank bahwa kredit tersebut akan dapat
dibayar kembali oleh debiturnya sesuai dengan jangka waktu yang telah
diperjanjikan.
b. Waktu, yang berarti bahwa antara kredit oleh bank dengan pembayaran
c. Risiko, yang berarti bahwa setiap pelepasan kredit jenis apapun akan
10
waktu antara pelepasan kredit dengan pembayaran kembali, hal ini berarti
tersebut.
d. Prestasi, yang berarti bahwa setiap kesepakatan terjadi antara bank dengan
debiturnya mengenai suatu perjanjian kredit maka pada saat itu pula akan
Dalam praktek saat ini, ada 2 (dua) jenis kredit yang diberikan oleh bank
kepada nasabahnya, yaitu kredit ditinjau dari segi tujuan penggunaannya dan
lebih lama.
11
b. Kredit ditinjau dari segi tujuan kredit:
umumnya.
12
2) Kredit jangka menengah, yaitu kredit yang diberikan dalam
tahun.
a. Kepercayaan
13
benar diterima kembali di masa yang akan datang sesuai jangka waktu
kredit.
b. Kesepakatan
c. Jangka Waktu
disepakati.
d. Resiko
e. Balas Jasa
suatu kredit. Dalam bank konvensional balas jasa dikenal dengan nama
bunga, bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah balas jasa ditentukan
14
3. Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit
Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan
analisis mengenai dampak lingkungan bagi perusahaan berskala besar dan atau
secara konsisten. Penilaian kredit oleh bank dapat dilakukan dengan berbagai
1. Character
Suatu keyakinan bahwa sifat atau watak dari orang-orang yang akan
diberikan kredit benar-benar dapat dipercaya, hal ini dapat tercermin dari
latar belakang si nasabah, baik yang bersifat latar belakang pekerjaan maupun
yang bersifat pribadi seperti: cara hidup atau gaya hidup yang dijalaninya,
15
keadaan keluarga, hoby dan sosial standingnya. Ini semua merupakan ukuran
“kemauan” membayar.
2. Capacity
Untuk melihat nasabah dalam kemampuannya dalam bidang bisnis yang akan
yang disalurkan.
3. Capital
(neraca dan laporan laba rugi) dengan melakukan pengukuran seperti dari segi
dilihat dari sumber mana saja modal yang ada sekarang ini.
4. Colleteral
Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik
ataupun non fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan.
Jaminan juga harus diteliti keabsahannya, sehingga jika terjadi suatu masalah
5. Condition
Dalam menilai suatu kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi dan
politik sekarang dan di masa yang akan dating sesuai sektor masing-masing,
16
serta prospek usaha yang dibiayai hendaknya benar-benar memiliki prospek
1. Personality
maupun masa lalunya. Personality juga mencakup sikap, emosi, tingkah laku,
2. Party
3. Perpose
4. Prospect
menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain mempunyai prospek atau
sebaliknya. Hal ini penting mengingat jika suatu fasilitas kredit yang dibiayai
tanpa mempunyai prospek, bukan hanya bank yang rugi akan tetapi juga
nasabah.
17
5. Payment
diambilnya atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian kredit.
Sehingga jika salah satu usahanya merugi akan dapat ditutupi oleh sektor
lainnya.
6. Profitability
Profitability diukur dari periode ke periode apakah akan tetap sama atau akan
7. Protection
jaminan asuransi.
atau tidak untuk diberikan dapat dilakukan dengan menilai seluruh aspek yang
ada. Penilaian dengan seluruh aspek yang ada dikenal dengan nama studi
1. Aspek yuridis/hukum
Yang dinilai dalam aspek ini adalah nasabah legalitas badan usaha serta izin-
18
dengan akte pendirian perusahaan, sehingga dapat diketahui siapa-siapa
2. Aspek Pemasaran
Dalam aspek ini yang kita nilai adalah permintaan terhadap produk yang
3. Aspek Keuangan
perusahaan.
4. Aspek Teknis/Operasi
kapasitas mesin yang digunakan, masalah lokasi, lay out ruangan dan
5. Aspek Manajemen
pertimbangan lainnya.
19
meningkatkan pendapatan masyarakat, tersedianya sarana dan prasarana
7. Aspek Amdal
Menyangkut analisis terhadap lingkungan baik darat, air atau udara jika
Dalam pemberian kredit oleh bank Indonesia (BI) kepada debitur pada
atas pelunasan pinjaman. Salah satu cara untuk mengantisipasi hal tersebut adalah
dengan membatasi jumlah pinjaman yang diberikan oleh bank (legal lending
Kredit Bank Umum. Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum (BMPK)
pada dasarnya adalah suatu ketentuan yang membatasi bank untuk menyediakan
sejumlah dana kepada pihak tertentu, baik terkait maupun tidak terkait, baik
Dalam hal ini penyediaan dana untuk pihak terkait dengan dibatasi sebesar
maksimum 10% dari modal bank, sedangkan untuk pihak tidak terkait dibatasi
20
maksimum sebesar 30% dari modal bank. Dengan demikian semua penyediaan
dana yang melebihi rasio tersebut dianggap sebagai pelanggaran atau pelampauan
BMPK.
sebagai lembaga intermediasi secara efektif dan optimal melalui penyaluran kredit
kepada seluruh lapisan masyarakat dan tidak terfokus pada kelompok atau
syariah kepada pengusaha kecil dan menengah, dan tidak terpusat pada nasabah
debitur besar atau kelompok nasabah debitur tertentu khususnya yang berkaitan
orang saja mengandung risiko tinggi karena bank akan tergantung kepada
beberapa orang tersebut. Risiko ini akan lebih besar apabila diberikan kepada
lainnya, dan pada saat perusahaan grup orang dalam tersebut mengalami
kesulitan, bank tidak mampu bertindak secara lugas dan tegas (Usman, 2001:
252).
21
Pelanggaran terhadap ketentuan BMPK dapat dikarenakan sanksi
maupun pihak terafiliasi dapat dikenakan sanksi pidana sebagaimana diatur dalam
pasal 49 ayat (2) huruf b, pasal 50 dan 50 A Undang-Undang No. 7 tahun 1992
tahun 1998 karena melakukan pelanggaran tidak melaksanakan action plan yang
pemerataan yang terkait dengan penggerakan ekonomi rakyat. Oleh karena itu
lain dengan memaksa bank untuk melakukan tindakan nyata guna menyelesaikan
Bank Indonesia dapat melakukan beberapa tindakan antara lain pemegang saham
22
menambah modal, mengganti pengurus dan lain-lain. Selanjutnya dalam hal
yang dihadapi bank, maka Bank Indonesia dapat mencabut izin usaha bank dan
November 1997 dan di “beku operasi”kan pada bulan Maret dan April 1999,
perseorangan dengan pinjaman oleh suatu badan hukum, kemudian dapat pula
1. Pengajuan berkas-berkas
dibutuhkan.
23
3. Wawancara I
berkas tersebut sesuai dan lengkap seperti dengan yang bank inginkan.
4. On the Spot
obyek yang akan dijadikan usaha atau jaminan. Kemudian hasil on the
5. Wawancara II
Catatan yang ada pada permohonan dan pada saat wawancara I dicocokan
dengan pada saat on the spot apakah ada kesesuaian dan mengandung
suatu kebenaran.
6. Keputusan kredit
Keputusan kredit dalam hal ini adalah menentukan apakah kredit akan
team.
24
8. Realisasi kredit
bersangkutan.
9. Penyaluran/penarikan dana
dari pemberian kredit dan dapat diambil sesuai ketentuan dan tujuan kredit
Sertifikat Bank Indonesia adalah surat berharga atas unjuk dalam rupiah
pendek dengan sistim diskonto. Bank Indonesia melakukan penjualan SBI melalui
lelang dengan sistim Stop-out Rate (SOR), yaitu tingkat diskonto yang
dihasilkkan dari lelang dalam rangka mencapai target jumlah SBI yang akan dijual
Lelang SBI adalah penjualan SBI yang dilakukan oleh Bank Indonesia
25
- Transaksi SBI merupakan operasi dalam rangka kontraksi moneter
(penyerapan likuiditas).
- Transaksi SBI dilaksanakan secara mingguan (setiap hari rabu atau hari
kerja berikutnya apabila hari rabu adalah hari libur). Dilaksanakan mulai
- Jangka waktu (tenor) SBI adalah 1, 3,6 dan 12 bulan yang dinyatakan
dalam jumlah hari dan dihitung dari tanggal penyelesaian transaksi sampai
- Penyelesaian (settlement) dari transaksi ini pada hari kerja berikutnya (one
day settlement).
- Peserta lelang SBI adalah bank dan pialang (pasar uang dan modal) yang
- Sistem yang digunakan dalam lelang ini adalah system Stop-out Rate
(SOR), yaitu tingkat diskonto yang dihasilkan dari lelang dalam rangka
mencapai target jumlah SBI yang akan dijual oleh Bank Indonesia.
menurut jangka waktu (tenor) yang diumumkan 1 hari kerja sebelum hari
pelaksanaan lelang.
26
1. Sertifikat Bank Indonesia Repo
Sertifikat Bank Indonesia Repo adalah transaksi jual beli SBI atas dasar
sisa jangka waktu SBI yang bersangkutan dan penjual wajib membeli kembali
Maksud dari SBI repo adalah untuk membantu bank pemilik SBI yang
- Transaksi SBI Repo dilaksanakan dari pkl. 15.00 wib sampai dengan pkl.
16.00 wib.
- Penyelesaian (settlement) SBI Repo adalah pada hari kerja yang sama
tingkat suku bunga rata-rata PUAB pagi selam 5 (lima) hari kerja terakhir
C. Tabungan
Tahun 1998 adalah Simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut
27
syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet
giro, dan atau alat lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu.
yang disepakati maksudnya adalah untuk menarik uang yang disimpan di rekening
tabungan antar satu bank dengan bank lainnya berbeda, tergantung dari bank yang
mengeluarkannya. Hal ini sesuai pula dengan perjanjian yang telah dibuat antara
bank dengan nasabah, apabila nasabah menyimpan uang di Bank maka nasabah
1. Sarana Penarikan
a. Buku Tabungan
28
b. Slip Penarikan
c. Kwitansi
bukti penarikan yang dikeluarkan oleh bank yang fungsinya sama dengan
slip penarikan. Alat ini juga dapat digunakan secara bersamaan dengan
buku tabungan.
d. Kartu Plastik
Yaitu sejenis kartu kredit yang terbuat dari plastik yang dapat
D. Giro
penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro,
29
Sedangkan pengertian simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh
masyarakat kepada bank dalam bentuk giro, deposito berjangka, tabungan atau
Pengertian dapat ditarik setiap saat maksudnya bahwa uang yang sudah
disimpan di rekening giro tersebut dapat ditarik berkali-kali dalam sehari, dengan
catatan dana yang tersedia masih mencukupi. Kemudian juga harus memenuhi
rekening giro sehingga menyebabkan giro tersebut berkurang yang ditarik secara
tunai atau non tunai (pemindahbukuan). Penarikan secara tunai adalah dengan
menggunakan cek dan penarikan non tunai adalah menggunakan bilyet giro (BG).
1. Cek (Cheque)
uang tanpa syarat kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah
30
2. Bilyet Giro (BG)
Adalah surat perintah kepada bank yang dibuat secara tertulis pada
membayar sejumlah uang tertentu kepada pihak lain pada bank yang sama
ditunjukkan pada bank yang sama maupun di lain kota, lewat fasilitas
transfer.
32
seseorang untuk melakukan penarikan atas rekeningnya. Surat kuasa ini
belah pihak, penerima dan pemberi kuasa, bukti diri dan materai.
hal.
Diantara cek dan bilyet giro yang sama-sama merupakan sarana untuk
Tabel 2.1
Perbedaan Cek dan Bilyet Giro
- atas unjuk
Penarikan simpanan (saldo) rekening giro dapat dilakukan pada setiap saat
dengan menggunakan cek dan bilyet giro. Cek dan bilyet giro disebut uang Giral,
menerimanya.
33
Transaksi Giro (demand deposit) selalu dicatatat dalam sebuah kartu
(buku) yang disebut rekening giro (rekening Koran). Kartu Prima Nota Giro
adalah kartu catatan pertama atas mutasi-mutasi giro setelah dokumen diterima.
E. Deposito
oleh bank. Berbeda dengan dua jenis simpanan sebelumnya dimana simpanan
deposito mengandung unsur jangka waktu (jatuh tempo) lebih panjang dan tidak
jika nasabah deposan meyimpan uangnya untuk jangka waktu 3 (tiga) bulan, maka
uang tersebut baru dapat dicairkan setelah jangka waktu tersebut berakhir dan
Sarana atau alat untuk menarik uang yang disimpan di deposito sangat
34
3 Bunga dibayar pada saat jatuh waktu Bunga dibayar pada saat pembukaan
4 Nilai nominal ditentukan oleh deposan Nilai nominal ditentukan oleh bank
d. Deposit On Call
(tujuh) hari dan paling lama kurang dari satu bulan. Diterbitkan atas nama
dan biasanya dalam jumlah yang besar misalnya 50(lima puluh) juta
F. Penelitian Sebelumnya
Suku Bunga Dana Pihak Ketiga pada PT. Bank Negera Indonesia (persero) Tbk,
suku bunga dan pihak ketiga terhadap dana pihak ketiga deposito terdapat dua
atau penurunan deposito yaitu tingkat suku bunga giro rupiah sebesar
37
Rp.1.855.502,585 dan tingkat suku bunga deposito valuta asing sebesar Rp.
5.908.402,551.
Variabel tingkat suku bunga dana pihak ketiga yang berpengaruh terhadap
giro adalah variabel tingkat suku bunga deposito rupiah dengan besar pengaruh
setiap peningkatan atau penurunan tingkat suku bunga sebesar satu persen adalah
sebesar Rp.1.391.844,270.
Adapun variabel tingkat suku bunga dana pihak ketiga yang dianggap
valuta asing yaitu setiap ada peningkatan atau penurunan tingkat suku bunga
ketiga yang berpengaruh terhadap jumlah dana pihak ketiga secara keseluruhan
adalah tingkat suku bunga deposito rupiah dengan besar pengaruh setiap ada
peningkatan atau penuruan tingkat suku bunga deposito rupiah adalah sebesar
Rp.2.460.465,977.
Dana Masyarakat (Giro, Tabungan, Deposito) pada Bank BNI telah menghasilan
38
Landasan konsep penelitian ini adalah konsep manajemen Strategik yang
telah diaplikasikan dalam industri perbankan. Menurut teori bank akan dapat
menarik dana masyarakat dengan baik apabila menerapkan strategi tersebut di atas
dan strategi pelayanan. Karena pada saat sekarang kunci keberhasilan suatu bank
sangat tergantung pada pelayanan. Strategi fungsional tidak akan berhasil kalau
konsep manajemen strategi yang dirumuskan oleh Thomas J. Kihcelen dan David
temuan penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan bagi bank-bank khususnya
tentang Pengaruh Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia dan Nilai Kurs Terhadap
bahwa Risiko sistematis (risiko pasar) merupakan risiko yang berkaitan dengan
perubahan yang terjadi di pasar secara keseluruhan. Jadi perubahan pasar akan
bunga SBI dan kurs terbukti mempengaruhi risiko sistematis saham namun
hasilnya tidak konsisten pada dua karakteristik industri yang berbeda. Pada
39
pada perusahaan non manufaktur suku bunga SBI yang mempengaruhi risiko
sistematis saham.
Selain itu hasil menunjukkan bahwa hubungan antara suku bunga SBI dan
risiko sistematis saham adalah negatif. Hasil ini berbeda dengan penjelasan yang
semestinya yaitu jika suku bunga naik maka return investasi yang terkait dengan
suku
bunga (misal deposito) juga akan naik. Akibatnya minat investor akan berpindah
mudhorobah untuk jangka panjang relatif stabil, tetapi dalam jangka pendek
pergerakan SWBI, tetapi relatif berbeda dengan pergerakan SBI yang relatif
lancar dengan kisaran yang lebih luas. Hasil analisis ketujuh model regresi diatas
dengan instrumen moneter bank Indonesia, baik SBI maupun SWBI. Tetapi
40
Anita Febryani dan Rahadian Zulfadin dengan judul penelitian Analisis
Kinerja Bank Devisa Dan Bank Non Devisa Di Indonesia (2003), penelitian
tingkat efisiensi antara bank pemerintah, bank swasta nasional dan swasta asing
serta bank publik menunjukkan bahwa bank publik mempunyai tingkat efisiensi di
atas rata-rata seluruh bank, sedangkan tingkat efisiensi bank pemerintah dan bank
G. Hipotesis
disalurkan. (Tolak)
disalurkan. (Tolak)
disalurkan. (Tolak)
41
a. Ho: Tabungan, giro, dan deposito = 0 tidak terdapat pengaruh terhadap
H. Kerangka Pemikiran
yang paling diandalkan oleh bank yang bisa mencapai 80% sampai dengan 90%
dari seluruh dana yang dikelola oleh bank. Sebagian besar dana yang berhasil
dihimpun dari masyarakat disimpan dalam bentuk tabungan, giro dan deposito.
Dari berbagai sumber dana yang berhasil dihimpun oleh bank, kemudian bank
memberikan pendapatan yang cukup besar bagi bank itu sendiri. Namun saat ini
menentu dan penuh dengan ketidakpastian, pemberian kredit oleh bank kepada
42
Pengalaman kredit macet akhir-akhir ini telah memacu kalangan
yang dalam hal ini dialokasikan pada surat-surat berharga terutama pada Sertifikat
Bank Indonesia (SBI). Sertifikat Bank Indonesia (SBI) merupakan salah satu
rupiah. SBI tidak dibatasi oleh permintaan atau kelebihan likuiditas sementara
perbankan, sedangkan tingkat suku bunga lebih menjanjikan dengan tingkat resiko
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh bank devisa nasional yang terdaftar di
Bank Indonesia, sedangkan sampel (10 bank devisa nasional) di pilih berdasarkan
tabungan, giro, deposito, jumlah kredit dan SBI 10 bank devisa nasional
berdasarkan sampel dimulai dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008.
Data jumlah tabungan, giro, deposito, dan jumlah kredit diperoleh dari
laporan neraca 10 sampel bank devisa nasional yang diperoleh dari direktori
perbankan yang terdapat di perpustakaan Bank Indonesia dan dari situs internet
Bank Indonesia (www.bi.co.id), dan data SBI diperoleh dari situs internet Bank
43
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
dana pihak ketiga (tabungan, giro, deposito) terhadap jumlah kredit yang
disalurkan dan jumlah sertifikat Bank Indonesia, Dana pihak ke-tiga (tabungan,
giro, deposito) adalah dana yang paling besar memberikan profit kepada suatu
bank, dan dengan demikian pengaruh atas ke-tiga variabel tersebut sangat menarik
untuk dianalisa. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kedalam bentuk logaritma (log) yang dikenal dengan sebutan log linear, metode
penelitian selama 5 tahun sejak tahun 2004 sampai 2008. Periode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah tahunan (yearly), baik tabungan, giro ataupun
1. Populasi
tercatat di Bank Indonesia (BI) dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir
dimulai dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008. Bank devisa adalah bank
46
melakukan kegiatan usaha perbankan dalam valuta asing. Bank devisa dapat
menawarkan jasa-jasa bank yang berkaitan dengan mata uang asing tersebut
seperti transfer ke luar negeri, jual beli valuta asing, transaksi export impor,
2. Sampel
nasional dengan periode penelitian dimulai dari tahun 2004 sampai dengan
tahun 2008. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
peneliti.
teratas bank berdasarkan jumlah aset (Bank Rating Based on Asset) sejak
teratas bank berdasarkan jumlah dana pihak ketiga (Bank Rating Based on
47
d. Bank yang diteliti adalah bank devisa yang memperoleh peringkat 10
periode 2008.
10 Bank PT.Bank Central Asia, PT.Bank Danamon
Peringkat 10 teratas bank
Indonesia, PT.Bank Internasional
devisa berdasarkan jumlah
Indonesia, PT.Bank Permata, PT.Bank
aset (Bank Rating Based on
Niaga, PT.Lippo Bank, PT.Pan Indonesia
Asset) sejak periode 2004
Bank, PT.Bank Mega, PT.Bank Bukopin,
sampai periode 2008.
PT.Bank NISP.
48
Peringkat 10 teratas bank 10 Bank PT.Bank Central Asia, PT.Bank Danamon
PT.Bank NISP.
Sampling, sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 10 Bank Devisa
PT.Pan Indonesia Bank, PT.Bank Mega, PT.Bank Bukopin, dan PT.Bank NISP.
49
C. Metode Pengumpulan Data
1. Data Sekunder
(time series) dengan skala tahunan (yearly) yang diambil dari sumber data
tahunan historis jumlah kredit dan jumlah Sertifikat Bank Indonesia yang
listed dan dipublikasikan Bank Indonesia pada web site www.bi.go.id dan
rentan waktu dari periode tahun 2004 sampai periode tahun 2008.
2. Library Research
buku-buku, jurnal, artikel, dan media massa seperti majalah dan surat
kabar harian.
50
D. Metode Analisis Data
Karena variabel bebas yang diteliti lebih dari satu maka penelitian
5%.
Ln Y = a +ln b1 x1 +ln b2 x2 + ln b3 x3 + e
Dimana:
a = konstanta
x1 = tabungan
x2 = giro
x3 = deposito
Y = Kredit
Ln Y = a + ln b1 x1 + ln b2 x 2 + ln b3 x3 + e
51
Dimana:
a = konstanta
x1 = tabungan
x2 = giro
x3 = deposito
independen.
52
2. Uji Asumsi Klasik
yang diperoleh dari metode kuadrat terkecil biasa (Ordinary least square)
a. Uji Multikolinearitas
antar variabel bebas yang satu dengan yang lain dalam model regresi.
dari nilai tolerance dan Varian Inflation Factor (FIV). Model regresi
angka 10.
53
b. Uji Normalitas
normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data
normalitas adalah:
ii. Jika data menyebar dari garis diagonal dan atau mengikuti arah
normalitas.
c. Uji Autokorelasi
time (as in time series data) or space (as cross-section data)”. Jadi
disusun menurut urutan waktu (seperti data time series) atau menurut
urutan tempat (seperti data cross section) atau korelasi pada dirinya
sendiri.
54
Autokorelasi dapat didefinisikan pula sebagai terjadinya
dU < d < 4-dU maka dapat dikatakan tidak terjadi autokorelasi baik
adalah batas atas dan dL adalah batas bawah (J. supranto, 1983).
autokorelasi:
positif)
negatif.
negatif)
adalah:
55
2) Angka D-W diantara -2 sampai dengan 2 berarti tidak ada
autokorelasi
d. Uji Heteroskedastisitas
regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki nilai variance
pengamatan lain.
56
e. Uji Signifikansi
SBI.
57
Artimya variasi dari model regresi tidak berhasil
SBI.
58
E. Operasional Variabel Penelitian
a. Endogen Variabel
ini ada dua variabel endogen yakni jumlah pemberian kredit (Y 1) dan
dalam lelang SBI adalah system Stop-out Rate (SOR), yaitu tingkat
diskonto yang dihasilkan dari lelang dalam rangka mencapai target jumlah
59
Sertifikat Bank Indonesia Repo adalah transaksi jual beli SBI atas
dasar sisa jangka waktu SBI yang bersangkutan dan penjual wajib
yang diperjanjikan.
Maksud dari SBI repo adalah untuk membantu bank pemilik SBI
b. Eksogen Variabel
1. Tabungan (X 1)
ditarik dengan cek, bilyet giro, dan atau alat lainnya yang dapat
2. Giro (X2 )
60
3. Deposito (X3)
dengan bank.
dan merupakan surat pengakuan hutang dari bank, dan surat berharga ini
unjuk adalah bahwa pada saat sertifikat deposito tersebut jatuh tempo
61
BAB IV
1. Pengertian Bank
62
menyalurkan dana dari dan kepada masyarakat yang memiliki fungsi
memperlancar lalu lintas pembayaran. Dengan kata lain bank adalah suatu
2. Bank Devisa
internasional seperti ekspor dan impor, jual beli valuta asing, dll.
Sedangkan Bank Non Devisa, adalah bank yang tidak dapat melakukan
keluar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara
bank. Dalam penelitian ini terdapat 10 bank devisa nasional yang terpilih
63
peringkat bank devisa nasional berdasarkan jumlah asset, 10 besar
peringkat bank devisa nasional berdasarkan jumlah dana pihak ketiga dan
dapat diberikan izin untuk menjadi bank devisa, antara lain: a. CAR
64
B. Penemuan dan Pembahasan
a. Uji Multikolinieritas
hasil uji multikolinearitas pada penelitian ini terlihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1
Hasil Uji Multikoliearitas Sebelum Linear-Log
0,040 dan 0,043 hal ini menyebutkan bahwa data tersebut tidak
65
memenuhi asumsi multikolinieritas, dimana suatu variabel harus
Variabel giro dan deposito pun mempunyai nilai VIF diatas 10, hanya
sempitnya range nilai observasi diharapkan variasi error juga tidak akan
Tabel 4.2
Hasil Uji Multikoliearitas Sesudah Linear-Log
66
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa masing-masing variabel memiliki
angka tolerance diatas 0,10 dan nilai FIV dibawah 10. Hal ini
Tabel 4.3
Hasil Uji Multikoliearitas Sebelum Linear-Log
0,036 dan 0,039 hal ini menyebutkan bahwa data tersebut tidak
Variabel giro dan deposito pun mempunyai nilai VIF diatas 10, yaitu
27,97 dan 25,89, hanya variabel deposito yang mempunyai nilai FIV
67
dibawah 10 yaitu 1,83. Dengan demikian dapat dikatakan terjadi
kesalahan multikolanieritas.
Tabel 4.4
Hasil Uji Multikoliearitas Sesudah Linear-Log
angka tolerance diatas 0,10 dan nilai FIV dibawah 10. Hal ini
b. Uji Normalitas
68
diagonal maka dikatakan data tersebut memenuhi asumsi normalitas, dan
sebaliknya jika data tersebut tidak mengikuti arah garis diagonal, maka
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas Sebelum Log-Linier
disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Oleh karena
69
Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas Sesudah Log-Linier
tersebar di sekaliling garis lurus tersebut (tidak terpencar jauh dari garis
normalitas.
70
b. Hasil Uji Normalitas untuk Y2= SBI
Gambar 4.3
Hasil Uji Normalitas Sebelum Log-Linier
dari garis diagonal, dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa data
71
Gambar 4.4
Hasil Uji Normalitas Sesudah Log-Linier
tersebar di sekaliling garis lurus tersebut (tidak terpencar jauh dari garis
dipenuhi.
c. Uji Heterokedastisitas
72
pengambilan keputusan jika titik-titik menyebar maka tidak terjadi
Gambar 4.5
Hasil Uji Heteroskedastisitas Sebelum Log-Linier
Pada gambar diatas terlihat bahwa pada model ini terdeteksi gejala
73
heteroskedastisitas setelah trasformasi ke dalam bentuk logaritma adalah
sebagai berikut:
Gambar 4.6
Hasil Uji Heteroskedastisitas Sesudah Log-Linier
Pada gambar diatas terlihat bahwa data sudah menyebar dan tidak
membentuk pola tertentu dengan jelas, serta sudah tersebar baik diatas
variabel independennya.
74
b. Hasil Uji Heteroskedastisitas untuk Y 2= SBI
Gambar 4.7
Hasil Uji Heteroskedastisitas Sebelum Log-Linier
Pada gambar diatas terlihat bahwa pada model ini terdeteksi gejala
dalam artian bahwa masih terjadi kesamaan varian dari residual satu
sebagai berikut:
75
Gambar 4.8
Hasil Uji Heteroskedastisitas Sesudah Log-Linier
menyebar dan tidak membentuk pola tertentu dengan jelas, serta sudah
d . Uji Autokorelasi
76
Dalam penelitian ini pengujian autokorelasi dilakukan dengan
tidak dapat dilihat melalui nilai Durbin Watson (DW). Bila nilai DW
terletak diantara dU < d < 4-dU maka dapat dikatakan tidak terjadi
sekitar 2, dimana dU adalah batas atas dan dL adalah batas bawah (J.
Supranto, 1983). Hasil uji autokorelasi dapat dilihat pada table berikut
ini:
Tabel 4.5
Hasil Uji Autokorelasi Sebelum Log-Linier
karena angka DW tidak terletak antara dU < d < 4-dU, dengan angka dU
tabel sebesar 1.674. Dengan demikian pada model ini dapat disimpulkan
telah terjadi gejala autikorelasi karena 1.674 > 1.161 < 4-1.674. Oleh
77
bentuk uji autokorelasi setelah dilakukan trasformasi ke dalam bentuk
Tabel 4.6
Hasil Uji Autokorelasi Sesudah Log-Linier
Pada tabel 4.6 dapat dilihat bahwa DW bernilai + 1.708, hal ini
berarti angka DW terletak antara dU < d < 4-dU, dengan angka dU tabel
sebesar 1.674. Dengan demikian pada model ini tidak terjadi gejala
Tabel 4.7
Hasil Uji Autokorelasi Sebelum Log-Linier
78
Pada tabel diatas, terlihat bahwa angka DW bernilai + 2.222, hal
berikut:
Tabel 4.8
Hasil Uji Autokorelasi Sesudah Log-Linier
Pada tabel 4.8 dapat dilihat bahwa DW bernilai + 1.800, hal ini
berarti angka DW terletak antara dU < d < 4-dU, dengan angka dU tabel
sebesar 1.674. Dengan demikian pada model ini tidak terjadi gejala
79
2. Pengujian Hipotesis
(parsial).
a. Uji F
Tabel 4.9
Hasil Uji F
Pada tabel 4.9 dapat dilihat bahwa secara simultan atau bersama-
angka signifikan ini lebih kecil dari alpha 5%, atau F hitung sebesar
80
93.747 dimana diperoleh Ftabel dengan alpha 5% dan df1 = 3, df2 = 46
Tabel 4.10
Hasil Uji F
Pada tabel 4.10 dapat dilihat bahwa secara simultan atau bersama-
angka signifikan ini lebih kecil dari alpha 5%, atau Fhitung sebesar 7.289
81
c. Uji t
variabel independen.
Tabel 4.11
Hasil Regresi
1) Tabungan
82
Hal ini sejalan dengan konsep The Assets Allocation
terhadap Y 1 (Kredit).
2) Giro
83
Dalam konsep The Assets Allocation Approach, sumber
3) Deposito
84
penyimpan dan pihak bank (1,2,3,6,12 dan 24 bulan) sehingga
Tabel 4.12
Hasil Regresi
1) Tabungan
85
alpha 5% maka H 0 diterima artinya bahwa variabel tabungan
Y 2 (SBI).
2) Giro
86
Indonesia) dan Secondary Reserve (cadangan yang berfungsi
terhadap Y 2 (SBI).
3) Deposito
87
dan df = 46, sebesar 2.0129, dimana diperoleh bahwa Thitung <
88
2
a. Hasil Uji koefisian determinasi (Adjusted R ) untuk Y 1= Kredit.
Tabel 4.13
Koefisian Determinasi (Adjusted R2)
Tabel 4.14
Koefisian Determinasi (Adjusted R2)
89
variabel independen berupa tabungan, giro dan kredit dapat
90
konstan. Dengan demikian dapat diinterpretasikan bahwa deposito
nilai deposito maka semakin besar nilai kredit yang akan disalurkan
variabel yang terdiri dari giro, atau jika X1 = 0, maka nilai variabel
Koefisien giro bertanda positif sebesar 0.024, artinya jika giro naik
terhadap SBI, artinya semakin tinggi kenaikan nilai giro maka semakin
91
BAB V
A. Kesimpulan
dependen (Kredit).
92
3. Dari hasil uji-F secara simultan atau bersama-sama dapat diketahui
B. Implikasi
Berdasarkan analisa dan hasil penelitian ini, peneliti yakin hasil ini
masih jauh dari kesempurnaan karena kesempurnaan itu hanya milik Allah
SWT, maka saran yang dapat diberikan bagi peneliti selanjutnya agar hasil
93
1. Penelitian ini menggunakan variabel tabungan, giro dan deposito
model yang tepat tentang pengaruh dana pihak ketiga terhadap Kredit
dan SBI.
94