Anda di halaman 1dari 11

GEOMORPHOLOGY

MORFOGENESA
ANISA CHANDRA D. (14/367363/GE/07904)
AULIA YOGI H.
(14/365022/GE/07774)
ICHA PAJRISA D. (14/366135/GE/07864)
LUCKY PUSPITASARI
(14/365320/GE/07820)
MELANISYA K.
(14/365962/GE/07860)
RATU BELLADINA K.
(14/364966/GE/07756)
SALSABIL ROMANDA (14/365867/GE/07840)
TIKA MAITELA
(14/365057/GE/07786)
WAHYU NURBANDI (14/367313/GE/07890)

DEFINISI GEOMORFOLOGI YANG


DIKEMUKAKAN OLEH PARA AHLI YAITU:
Lobeck (1939) menyatakan bahwa Geomorfologi adalah studi
tentang bentuklahan.
Cooke dan Doornkamp dalam Sutikno (1987) dinyatakan bahwa
geomorfologi adalah studi mengenai bentuklahan dan terutama
tentang sifat alami, asal mula, proses perkembangan, dan
komposisi material penyusunnya.
Thornbury dalam Sutikno (1990) disebutkan bahwa
geomorfologi adalah ilmu pengetahuan tentang bentuklahan.
Zuidam dan Concelado (1979) juga menyatakan bahwa
Geomorfologi adalah studi yang menguraikan bentuklahan dan
proses yang mempengaruhi pembentukannya serta mengkaji
hubungan timbal balik antara bentuklahan dengan proses
dalam tatanan keruangannya.
Verstappen (1983) bentuklahan adalah menjadi sasaran
Geomorfologi bukan hanya daratan tetapi juga yang terdapat di
dasar laut (lautan).

SIMPULAN DEFINISI
Geomorfologi adalah ilmu tentang bentuklahan,
bukan hanya sekedar mempelajari bentukbentuk yang tampak saja, tetapi juga
menafsirkan bagaimana bentuk-bentuk tersebut
bisa terjadi, proses apa yang mengakibatkan
pembentukan dan perubahan muka bumi.
Bapak geomorfologi adalah James Hutton.

SEJARAH ILMU GEOMORFOLOGI

Fase Pertama (sebelum abad ke 17)


Pada fase ini ilmu geomorfologi belum muncul,
tetapi pandangan-pandangan yang dikemukakan
sebagian masih relevan dengan konsep yang
berlaku hingga saat ini.

FASE KEDUA (ABAD 17 DAN 18).

Pada fase ini ada dua konsep yang menonjol,


yaitu konsep katastrofisme dan konsep
uniformitarianisme.

FASE KETIGA (AWAL ABAD 19).


Pada fase ke tiga dari perkembangan
geomorfologi ada tiga tokoh yang terkenal yaitu:
Sir Charles Lyell (1797-1875), Dean William
Buckland (1784-1856) dan Louis Agassiz (18071873).
Agassiz, terkenal dengan teori glasialnya,

FASE KEEMPAT (AKHIR ABAD 19).


Banyak tokoh yang ahli dalam bidang
geomorfologi, diantaranya adalah Sir Andrew
Ramsey; G.K. Gilbert; J.W. Powell; C.G.
Greenwood dan J.B. Jukes.
J.B. Jukes adalah orang pertama yang
mengidentifikasikan peranan vegetasi dalam
pembentukan bentukahan.

FASE KELIMA (AWAL ABAD 20)


William Moris Davis (1850-1934). Teori yang
pertama dikemukakan adalah Siklus
Geomorfik yang diterbitkan tahun 1889 dalam
makalahnya yang berjudul The rivers and
valleys in Pennsylvania.
Metode pemetaan geomorfologi yang semula
banyak dikerjakan secara terestrial, setelah
periode tahun 1960-an mulai memanfaatkan foto
udara dan atau citra penginderaan jauh.

RUANG LINGKUP GEOMORFOLOGI


Dalam mempelajari geomorfologi terkait pada tiga hal
utama yaitu geologi, fisiografi, dan proses geomorfologi.
Ruang lingkup geomorfologi adalah ilmu tentang bentuk
lahan, geomorfologi mempelajari fenomena permukaan
muka bumi, juga termasuk didalamnya adalah lautan,
lempeng continental, gunung, dan lain-lain. Geomorfologi
termasuk juga mempelajari tentang fisiografi dan geologi
Fisiografi merupakan studi tentang daratan, lautan, dan
atmosfir. Lautan dipelajari dalam Oseanografi, atmosfir
menjadi studi Meteorologi, sedangkan daratan merupakan
obyek kajian Geomorfologi. Dengan demikian jelaslahstudi
Geomorfologi merupakan salah satu cabang dari Fisiografi
yaitu tentang daratan yang menitik beratkan pada
bentuklahan penyusun konfigurasi permukaan bumi.

DAFTAR PUSTAKA

Sutikno (1987), Geomorfologi Konsep dan


Terapannya Makalah, Yogyakarta: Fakultas
Geografi UGM.

Anda mungkin juga menyukai