Anda di halaman 1dari 2

KISAH TRAGIS 5 BOCAH DITELANTARKAN ORANG TUA DI CIBUBUR

Buat anak, orang tua adalah tempat berlindung paling aman dari segala
bentuk kejahatan. Mereka yakin pelukan dan kasih sayang orang tua bisa
membuat mereka tenang dalam menghadapi berbagai hal, tetaoi bagaimana
bila hal sebaliknya yang terjadi.Si anak justru mendapat perlakuan kasar
hingga ditelantarkan orang tuanya sendiri.
Cerita ini barusaja dialami dani, bocah delapan tahun yang tinggal disebuah
perumahan di cibubur,bekasi. Alih-alih mendapat perhatian, selama hamper
sebulan belakangan dia ditelantarkan
orang
tuanya dan mendapat
perlakuan kasar, perlakuan tak bertanggung jawab juga dilakukan orang
tuanya keempat saudara dani. Meski nasib mereka sedikit lebih baik karena
masih diperbolehkan tinggal di rumah yang kondisinya serupa kapal pecah
itu, penderitaan Dani berakhir setelah dia dan keempat saudaranya
dievakuasi petugas jatanras Polda Metro Jaya dan KPAI. Saat ditemukan
anak-anak itu dalam kondisi yang memprihatinkan.
Perbuatan kedua orang tua itu sungguh tega, padahal orang tua itu
berpendidikan, kedua orang tua tersebut itu mengaku bergelar Magister dan
Sarjana. Mereka diduga menelantarkan anaknya. Bahkan, teganya lagi satu
diantara lima anak tersebut yaitu Dani diusir dari rumah karena laki-laki
sendiri sedangkan empat lainnya perempuan berada di rumahnya. Penyebab
perlakuan orang tersebut sampai tega berbuat seperti itu karena disebabkan
orang tuanya pemakai narkoba yang menyebabkan orang tua anak anak
tersebut menjadi tidak konsisten untuk merawat dan menjaga anak anak
yang semestinya dijaga dan diberi kasih sayang malah diperlantarkan yang
tidak wajar oleh orang tua.
Dalam undang undang republik Indonesia nomer 23 tahun 2002 tentang
hak perlindungan anak, Anak adalah amanah dan karunia Tuhan Yang Maha
Esa yang dalam dirinya melekat harkat dan martabat sebagai manusia
seutuhnya. Anak merupakan tunas, potensi, dan generasi muda penerus
cita-cita perjuangan bangsa, memiliki peran strategis dan mempunyai ciri
dan sifat khusus yang menjamin kelangsungan eksistensi bangsa dan negara
di masa depan. Ketentuan Pasal 28B ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia menyebutkan bahwa setiap anak berhak atas
kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

ii

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia dalam


Bab III Hak Asasi Manusia dan Kebebasan Dasar Manusia pada Bagian
Kesepuluh mengatur mengenai hak anak. Bagian yang mempunyai judul Hak
Anak ini memberikan ketentuan pengaturan yang dituangkan ke dalam 15
(lima belas) pasal, dimana dalam Pasal 52 ayat (2) disebutkan bahwa hak
anak adalah hak asasi manusia dan untuk kepentingannya hak anak itu
diakui dan dilindungi oleh hukum bahkan sejak dalam kandungan. Negara
Kesatuan Republik Indonesia dalam menjamin kesejahteraan pada setiap
warga negaranya salah satunya adalah dengan memberikan perlindungan
terhadap hak anak yang merupakan salah satu dari hak asasi manusia.
Pemerintah Indonesia dalam usahanya untuk menjamin dan mewujudkan
perlindungan dan kesejahteraan anak adalah melalui pembentukan UndangUndang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Perlindungan
Anak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 2 Undang-Undang
tersebut adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan
hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi
secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta
mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Dan di dalam undang undang republik Indonesia nomer 35 tahun 2014
menjelaskan bahwa setiap anak berhak untuk kelangsungan hidup, tumbuh
dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi sebagai diamatkan dalam undang undang dasar Negara
republik Indonesia tahun 1945. Yang kedua yaitu bahwa anak sebagai tunas,
potensi dan generasi muda penerus cita cita perjuangan bangsa memiliki
peran strategis, cirri dan sifat khusus sehingga wajib dilindungi dari segala
bentuk perlakuan tidak manusiawi yang mengakibatkan terjadinya
pelanggaran hak asasi manusia.
Padahal kedua orang tua anak tersebut adalah orang yang berpendidikan
yang semestinya bisa mengajarkan anaknya , merawat dan menjaga
anaknya apalagi ayah dari anak tersebut adalah seorang dosen yang justru
lebih faham dalam menjaga dan mendidik anaknya bukan malah di
perlantarkan dan tidak diurus dengan diperlakukan tidak manusiawi. Semua
itu penyebabnya dari orang tua yang suka mengkonsumsi narkoba yang
dapat merusak fikiran otak manusia, dalam hal ini sebaiknya orang tua harus
mendapatkan hukuman yang setimpa atas diperlakukannya anak tersebut
tidak manusiawi.

Anda mungkin juga menyukai