PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pisang merupakan salah satu komoditas hortikultura komersial yang
menguntungkan karena mudah dipelihara, dapat diusahakan di berbagai
ekosistem dan dapat dipanen sepanjang tahun, memiliki berbagai macam
varietas, mengandung nilai gizi tinggi dan dapat digunakan dalam berbagai
ragam penggunaan, sebagai buah segar maupun olahan, memiliki pangsa pasar
yang sangat luas, baik pasar global maupun pasar domestik. Hasil pertanian
pisang tersebut perlu mendapatkan perhatian mengingat sifatnya yang mudah
rusak atau busuk (Rukmajadi dan Djatna, 2012).
Buah pisang mempunyai kandungan gizi yang baik, antara lain
menyediakan energi yang cukup tinggi dibandingkan dengan buah-buahan
yang lain. Pisang kaya mineral seperti kalium, magnesium, besi, fosfor dan
kalsium, juga mengandung vitamin B, B6 dan C serta serotonin yang aktif
sebagai neutransmitter dalam kelancaran fungsi otak. Nilai energi pisang ratarata 136 kalori untuk setiap 100 g sedangkan buah apel hanya 54 kalori.
Karbohidrat pada pisang memberikan energi lebih cepat dari nasi dan biskuit,
sehingga para atlet banyak mengonsumsi pisang saat jeda untuk cadangan
energi. Karbohidrat pada pisang merupakan komplek tingkat sedang dan
tersedia secara bertahap, sehingga dapat menyediakan energi dalam waktu
yang tidak terlalu cepat.
Salah satu cara pengawetan pisang untuk mempertahankan daya
simpan pisang yaitu dengan melakukan pengolahan sale pisang. Selain
mempertahankan umur simpan dari pisang tersebut sale pisang juga
meningkatkan nilai ekonomis dari pisang. Sale pisang adalah makanan semi
basah dibuat dari pisang matang dengan cara pengeringan dan atau
pengasapan dengan atau tanpa penambahan pengawet. Sale pisang mempunyai
cita rasa yang khas dan daya simpan yang cukup lama. Selain sale pisang yang
dikeringkan begitu saja tanpa adanya bahan tambahan lain, sale pisang juga
diberikan tepung yang telah di campur dengan bahan tambahan makanan lain
dan digoreng untuk meningkatkan cita rasa dari sale pisang tersebut
(Prabawati dkk, 2008). Pada proses pengolahan sale pisang, sinar matahari
sangat diperlukan dalam tahap penjemuran dan pengeringan agar kadar air
buah pisang menurun. Selain itu, ketersediaan bahan baku buah pisang sangat
dipengaruhi oleh musim. Sale pisang juga dapat digunakan untuk pelengkap
dalam pembuatan aneka kue seperti cake, kue kering dan lain sebagainya
(Pratiwi, 2010).