Oleh:
Dessy Carmelia N
04121001042
PDU Regular 2012
2. Nervus alveolaris superior media, mempersarafi gingiva dan gigi premolar dan molar
I bagian mesial
3. Nervus alveolaris superior posterior, mempersarafi gingiva dan gigi molar I bagian
distal, molar II dan molar III
Permukaan palatal : N. palatinus major dan nasopalatinus
1. Bagian depan palatum: N. Nasopalatinus (keluar dari foramen incisivum),
mempersarafi gingiva dan gigi anterior rahang atas
2. Bagian belakang palatum: N. Palatinus Majus (keluar dari foramen palatina mayor),
mempersarafi gingiva dan gigi premolar dan molar rahang atas.
Cabang Mandibularis :
Persarafan Dentis:
Dipersyarafi oleh Nervus Alveolaris Inferior, mempersarafi gigi anterior dan posterior gigi
rahang bawah.
Persarafan Gingiva:
Permukaan labia dan buccal :
1. N. Buccalis, mempersarafi bagian buccal gigi posterior rahang bawah
2. N. Mentalis, merupakan N.Alveolaris Inferior yang keluar dari foramen Mentale
Permukaan lingual :
N. Lingualis, mempersarafi 2/3 anterior lidah, gingiva dan gigi anterior dan posterior rahang
bawah
disebabkan oleh stimuli noksius, tetapi pulpa mampu kembali pada keadaan tidak
terinflamasi setelah stimuli ditiadakan. Rasa sakit yang berlangsung sebentar dapat dihasilkan
oleh stimuli termal pada pulpa yang mengalami inflamasi reversibel, tetapi rasa sakit hilang
segera setelah stimuli dihilangkan.
Symptom (Gejala subyektif)
.
Pulpitis reversibel simptomatik ditandai oleh rasa sakit tajam yang hanya sebentar.
Lebih sering diakibatkan oleh makanan dan minuman dingin daripada panas dan oleh udara
dingin. Tidak timbul secara spontan dan tidak berlanjut bila penyebabnya telah ditiadakan.
Perbedaannya klinis antara pulpitis reversibel dan irreversibel adalah kuantitatif; rasa sakit
pulpitis irreversibel adalah lebih parah dan berlangsung lebih lama. Pada pulpitis reversibel,
penyebab rasa sakit umumnya peka terhadap suatu stimulus, seperti air dingin atau aliran
udara, sedangkan pulpitisirreversibel rasa sakit dapat datang tanpa stimulus yang nyata.
Pulpitis reversibel asimptomatik dapat disebabkan karena karies yang baru mulai dan menjadi
normal kembali setelah karies dihilangkan dan menjadi normal kembali setelah karies
dihilangkan dan gigi direstorasi dengan baik.
1. Biasanya nyeri bila minum panas, dingin, asam dan asin
2. Nyeri tajam singkat tidak spontan, tidak terus menerus
3. Rasa nyeri lama hilangnya setelah rangsangan dihilangkan
Pulpitis Irreversibel
Definisi
.
Pulpitis irreversibel adalah suatu kondisi inflamasi pulpa yang persisten, dapat
simptomatik atau asimptomatik yang disebabkan oleh stimulus noksius. Pulpitis irreversibel
akut menunjukkan rasa sakit yang biasanya disebabkanoleh stimulus panas atau dingin, atau
rasa sakit timbul secara spontan. Rasa sakit bertahan untuk beberapa menit sampai berjamjam, dan tetap ada setelah stimulus termal dihilangkan.
Symptom (Gejala subyektif)
.
Pada tingkat awal pulpitis irreversibel, suatu paroksisme rasasakit dapat disebabkan
oleh hal-hal berikut : perubahan temperatur, terutama dingin; bahan makanan manis atau
masam; tekanan makanan yang masuk ke dalam kavitasatau pengisapan yang dilakukan oleh
lidah atau pipi; dan sikap berbaring yangmenyebabkan kongesti pembuluh darah pulpa. Rasa
sakit biasanya tetap berlangsungmeski penyebabnya dihilangkan, dan dapat dating dan pergi
secara spontan, tanpa penyebab yang jelas. Pasien dapat melukiskan rasa sakit sebagai
menusuk, tajam-menusuk, atau menyentak-nyentak, dan umumnya adalah parah. Rasa sakit
dapat sebentar-sebentar atau terus-menerus tergantung pada tingkat keterlibatan pulpa
dantergantung pada hubungannya dengan ada tidaknya suatu stimulus eksternal.
1. Nyeri tajam spontan yang berlangsung terus-menerus menjalar kebelakang telinga.
2. Penderita tidak dapat menunjukkan gigi yang sakit
Obat Kumur
Obat kumur atau mouthwash adalah suatu produk yang digunakan untuk
meningkatkan kebersihan rongga mulut. Obat kumur antiseptik dan antiplak
mampu
membunuh bakteri plak penyebab karies, gingivitis, dan bau mulut. Obat kumur anti gigi
berlubang menggunakan fluoride untuk mencegah terjadinya gigi berlubang atau tooth decay
(Gunsolley, 2006).
Ada beberapa jenis obat kumur yang ada di pasaran yaitu :
1. Obat kumur berflouride
Obat kumur yang mengandung fluoride dapat memperkuat gigi dan mencegah
karies gigi.
2. Obat kumur antiseptik
Obat kumur antiseptik dapat membunuh bakteri dan juga menghilangkan bau
mulut. Obat kumur antiseptik digunakan sebelum dan sesudah pembedahan untuk
menghilangkan bakteri dan mencegah infeksi.
efek
antiplak
tingkatmenengah
peroksiborat
dan peroksikarbonat
kuat.
obat
kumur
yang
kandungan alkoholnya cukup tinggi. Pemakaian obat kumur dengan alkohol tinggi dapat
menyebabkan sensasi terbakar di mulut. Selain itu bisa menyebabkan kematian apabila
terlalu banyak tertelan, terutama oleh anak kecil.
Fokal Infeksi
Definisi fokal infeksi:
1.
Pusat atau suatu daerah di dalam tubuh yang dimana kuman atau basil-basil dari
kuman tersebut dapat menyebar jauh ke tempat lain dalam tubuh dan dapat
menyebabkan penyakit.
2.
Sumber infeksi dari salah satu organ tubuh berasal dari gigi.
3.
Salah satu penjalaran kuman dari pusat infeksi sampai ke organ tubuh tersebut,
dibawa melalui aliran darah/lymphe atau dapat pula secara kontaminasi.
Pulpa gigi yang nekrosis akibat karies profunda memberi jalan bagi bakteri untuk
masuk ke dalam jaringan periapikal. Infeksi akan menyebar ke daerah yang minimal
resistensi.
3. Pulpa Gigi
Berasal dari kuman-kuman di daerah gusi, juga sisa-sisa fragmen gigi yang tertinggal,
karies, dan lubang-lubang baru setelah pencabutan, bekas tempat akar gigi.
Mikroorganisme yang mempengaruhi dental pulp dapat tersebar ke gigi lain yang
berdekatan atau daerah periapical melalui ekstensi atau melalui pembuluh darah.
Trauma, iritasi, dan peradagangan adalah kontributor utama penyebaran infeksi di
pulpa.
2.
Toxin, bakteri sisa-sisa dari kotoran maupun mikroba penginfeksi dari gigi menyebar
ke tempat lain di tubuh seperti ginjal, jantung, mata, kulit.
3.
4.
Melalui suatu lesi ( kerusakan ) yang ditimbulkan oleh trauma mekanis, misalnya
pada tindakan pencabutan gigi
4. Sistem respiratori
5. Sistem cardiovasculer
6. Jalur Gastroinstestinal
7. Fertilisasi, kehamilan dan berat lahir
Penisilin
masih
menjadi drug
of
choice yang
sensitif
terhadap
organisme Streptococcus (aerobik dan anaerobik), namun sayangnya antibiotik jenis ini
mengalami resistensi. Penisilin dibagi menjadi penisilin alam dan semisintetik. Penisilin alam
memiliki beberapa kelemahan antara lain tidak tahan asam lambung, inaktivasi oleh
penisilinase, spektrum sempit dan sering menimbulkan sensitivitasi pada penderita yang tidak
tahan terhadap penisilin. Untuk mengatasi hal tersebut, dapat digunakan penisilin semisintetik
antara lain amfisilin (sprektrum luas, tidak dirusak asam lambung, tetapi dirusak oleh
penisilinase) dan kloksisilin (efektif terhadap abses, osteomielitis, tidak dirusak oleh asam
lambung dan tahan terhadap penisilinase).
Penggunaan penisilin di dalam klinik antara lain adalah ampisilin dan amoksisilin.
Absorbsi ampisilin oral seringkali tidak cukup memuaskan sehingga perlu peningkatan dosis.
Absorbsi amoksisilin di saluran cerna jauh lebih baik daripada ampisilin. Dengan dosis oral
yang sama, amoksisilin mencapai kadar dalam darah yang tingginya kira-kira 2 kali lebih
tinggi daripada ampisilin, sedangkan masa paruh eleminasi kedua obat ini hampir sama.
Penyerapan ampisilin terhambat oleh adanya makanan di lambung, sedangkan amoksisilin
tidak. Namun, akhir-akhir ini penggunaan metronidazole sangat populer dalam perawatan
infeksi odontogen. Metronidazole tidak memiliki aktivitas dalam melawan bakteri aerob,
tetapi efektif terhadap bakteri anaerob
Indikasi penggunaan antibiotik :
1. Pembengkakan yang berproges cepat
2. Pembengkakan meluas
3. Pertahanan tubuh yang baik
4. Keterlibatan spasia wajah
5. Pericoronitis parah
6. Osteomyelitis
Kontra indikasi penggunaan antibiotik :
1. abses kronik yang terlokalisasi
2. abses vestibular minor
3. soket kering
4. pericoronitis ringan
Pengobatan pilihan pada infeksi adalah penisilin. Penicillin ialah bakterisidal,
berspektrum sempit, meliputi streptococci dan oral anaerob, yang mana bertanggung jawab
kira-kira untuk 90% infeksi odontogenic, memiliki toksisitas yang rendah, dan tidak mahal.
Untuk pasien yang alergi penisilin, bisa digunakan clarytromycin dan clindamycin.
Cephalosporin dan cefadroxil sangat berguna untuk infeksi yang lebih luas. Cefadroxil
diberikan dua kali sehari dan cephalexin diberikan empat kali sehari. Tetracycline, terutama
doxycycline adalah pilihan yang baik untuk infeksi yang ringan. Metronidazole dapat
berguna ketika hanya terdapat bakteri anaerob.
Pada umumnya antibiotik harus terus diminum hingga 2 atau 3 hari setelah infeksi hilang,
karena secara klinis biasanya seorang pasien yang telah dirawat dengan pengobatan antibiotik
maupun pembedahan akan mengalami perbaikan yang sangat dramatis dalam penampakan
gejala di hari ke-2, dan terlihat asimptomatik di hari ke-4. Maka dari itu, antibiotik harus
tetap diminum hingga 2 hari setelahnya (total sekitar 6 atau 7 hari).
Dalam situasi tertentu dimana tidak dilakukan pembedahan (contohnya endodontik atau
ekstraksi), maka resolusi dari infeksi akan lebih lama sehingga antibiotik harus tetap
diminum hingga 9 10 hari. Penambahan beberapa administrasi obat antibiotik juga dapat
dilakukan untuk infeksi yang tidak sembuh dengan cepat.
Pemakaian NSAID
Abses gigi sering kali dapat menimbulkan rasa nyeri. Nyeri gigi yang muncul akibat
keradangan salah satunya disebakan oleh adanya infeksi dentoalveolar yaitu masuknya
dengan
mekanisme
kerja
menghambat
biosintesis
prostaglandin
melalui
pada protein plasma. Oleh karena itu, interaksi terhadap obat antikoagulan harus
diperhatikan. Efek samping pada saluran cerna sering timbul misalnya dispepsia dan gejala
iritasi lain terhadap mukosa lambung. Dosis asam mefenamat adalah 2-3 kali 250-500 mg
sehari