Anda di halaman 1dari 25

BAHAN PENDUKUNG PENINGKATAN NILAI

TAMBAH MINERAL DAN BATUBARA


UPAYA PENINGKATAN KONTRIBUSI MINERAL DAN BATUBARA
TERHADAP PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP)
Surabaya, 30 November 2012

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA


MINERAL
KESDM

I. PENDAHULUAN
a. Mineral dan batubara yang terkandung dalam wilayah hukum pertambangan
Indonesia merupakan kekayaan alam tak terbarukan sebagai karunia Tuhan Yang
Maha Esa yang mempunyai peranan penting dalam memenuhi hajat hidup orang
banyak, karena itu pengelolaannya harus dikuasai oleh Negara untuk memberi nilai
tambah secara nyata bagi perekonomian nasional dalam usaha mencapai
kemakmuran dan kesejahteraan rakyat secara berkeadilan;
b. Kegiatan usaha pertambangan mineral dan batubara mempunyai peranan penting
dalam memberikan nilai tambah secara nyata kepada pertumbuhan ekonomi
nasional dan pembangunan daerah secara berkelanjutan;
c. Mempertimbangkan perkembangan nasional maupun internasional di bidang
pertambangan mineral dan batubara yang dapat mengelola dan mengusahakan
potensi mineral dan batubara secara mandiri, andal, transparan, berdaya saing,
efisien, dan berwawasan lingkungan, guna menjamin pembangunan nasional secara
berkelanjutan;

KESDM

II. DASAR HUKUM


UU No. 20/1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak
UU No. 4/2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara
PP No 23/2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Pertambangan Mineral dan Batubara
PP No 55/2010 tentang Pembinaan dan Pengawasan Pertambangan Mineral dan

Batubara
PP No. 9/2012 tentang Jenis dan tarif PNBP yang Berlaku di KESDM ( hasil revisi

PP No. 45 Tahun 2003 )


Keppres No. 75/1996 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok PKP2B
Permen ESDM No 17/2010 tentang Tata Cara Penetapan Harga Patokan Penjualan

Mineral dan Batubara

KESDM

III. PNBP SDA PERTAMBANGAN UMUM


UU No. 20 Thn 1997 Psl 1 :
Psl 2 : Kelompok Penerimaan Negara Bukan
Pajak meliputi :

UU No. 20 Thn 1997


Psl 4 - 5:
KESDM

Penerimaan Negara Bukan Pajak adalah


seluruh penerimaan Pemerintah Pusat
yang tidak berasal dari penerimaan
perpajakan

Seluruh Penerimaan Negara Bukan Pajak wajib disetor


langsung secepatnya ke Kas Negara yang dikelola dalam
sistem Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
4

IV. JENIS PENERIMAAN PNBP SDA


PERTAMBANGAN UMUM
JENIS PENERIMAAN PNBP SDA
PERTAMBANGAN UMUM

BENTUK USAHA

IuranTetap/Landrent/Deadrent
Iuran Eksploitasi (Royalti)

IZIN USAHA PERTAMBANGAN


(IUP) MINERAL DAN BATUBARA
KONTRAK KARYA (KK)
PERJANJIAN KARYA
PENGUSAHAAN PERTAMBANGAN
BATUBARA (PKP2B)

Penjualan Hasil Tambang

PERJANJIAN KARYA
PENGUSAHAAN PERTAMBANGAN
BATUBARA (PKP2B)

Catatan : 1. Iuran Tetap IUP : Luas wilayah dikali dengan tarif PP No.9/2012
2. Iuran Tetap KK dan PKP2B : Luas Wilayah dikali dengan tarif sesuai dengan kontrak

KESDM

V. PROSES PENGELOLAAN PNBP SDA


PERTAMBANGAN UMUM

DITJEN
MINERBA

PERENCANAAN
APBN

DITJEN ANGGARAN

PENERIMAAN
DITJEN
PERBENDAHARAAN
SETJEN
KESDM

REKONSILIASI

PENGUSULAN
DBH

KESDM

DITJEN
PERIMBANGAN
KEUANGAN

VI. MEKANISME DAN TATACARA PENYETORAN PNBP


SDA PERTAMBANGAN UMUM
PP NO. 24/2005 TTG STANDAR
AKUNTANSI PEMERINTAHAN

ANGGARAN PENDAPATAN
DIKLASIFIKASI MENURUT JENIS
PENDAPATAN

PENDAPATAN IURAN TETAP


PERMENKEU NO. 91/
PMK.05/2007 TTG BAGAN AKUN
STANDAR

PENDAPATAN ROYALTI
PENJUALAN HSL TAMBANG

PERMEN ESDM NO. 019/2007 TTG


PEDOMAN PENGELOLAAN APBN DI
LINGK. DESDM

KESDM

PNBP HARUS SELURUHNYA DISETOR KE


KAS NEGARA PADA WAKTUNYA

VI. MEKANISME DAN TATACARA PENYETORAN PNBP


SDA PERTAMBANGAN UMUM (Lanjutan)
PROSEDUR PENYETORAN PNBP SDA PERTAMBANGAN UMUM
PENYETORAN DLM
RUPIAH

WAJIB
BAYAR

PENYETORAN DLM
VALAS (US$/YEN)

DITJEN
MINERBA

DITERIMA & DICATAT DI


KPPN TERSEBAR

DITERIMA DAN
DICATAT DI REKN.
KAS UMUM NGR

REKONSILIASI

AKUNTANSI
DAN
PELAPORAN
KEMKEU

SETJEN
KESDM

PENGUSULAN DANA
BAGI HASIL

DITJEN PERIMBANGAN
KEUANGAN
KESDM

VII. KEBIJAKAN PENGELOLAAN PNBP SDA


PERTAMBANGAN UMUM
1. Optimalisasi PNBP SDA Pertambangan Umum dari
PKP2B, Kontrak Karya dan Izin Usaha Pertambangan
(IUP)
2. Pelaksanaan peningkatan nilai tambah mineral dan
batubara

KESDM

VIII. PERBANDINGAN PP NO. 45 /2003 DENGAN


PP NO 9/2012
No

Perubahan

PP NO. 45/2003

Iuran Tetap

Tahap Eksplorasi : (Rp. 500 Rp. 8.000)/Ha


Tahap Produksi : (Rp.15.000 Rp 25.000)/Ha

Tahap Eksplorasi : US$ 2/Ha


Tahap Operasi Produksi : US$ 4/Ha

2.

Royalti

Atas bijih
Contoh : Bauksit

Atas hasil pengolahan Bauksit


Alumina (Intermediate Proces)
Alumunium (Final Proces)

3.

Jumlah
komoditi
tambang

Belum mengakomodir hasil olahan yang


dilakukan di Indonesia (38 jenis)

Sudah mengakomodir hasil olahan


yang dihasilkan di Indonesia (68 jenis)

KESDM

PP NO. 9/2012

10

IX. PENERIMAAN NEGARA


IX.1 Target Dan Realisasi Penermaan Negara SDA Pertambangan Umum

KESDM

11

IX. PENERIMAAN NEGARA (Lanjutan)


IX.2 Perbandingan Penerimaan Negara SDA Pertambangan Umum
Dengan Migas

KESDM

12

X. KENDALA DALAM PENGELOLAAN PNBP


SDA PERTAMBANGAN UMUM
1. Permasalahan Otonomi Daerah antara lain :
Masih ada Pemda yang belum melaporkan Produksi IUP mineral dan batubara
kepada Pemerintah Pusat.
Perda yang menimbulkan biaya tinggi bagi pengusahaan pertambangan.
Perda yang menetapkan PNBP SDA Pertambangan Umum disetor ke Kas Daerah.
Membayar royalti tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, harga jual yang
masih rendah atau produksi yang dilaporkan tidak sesuai dengan kenyataan.
Penambangan tidak sesuai dengan ketentuan good mining practices.
Pembinaan dan pengawasan Pemda atas kewajiban PNBP masih belum optimal.
2 Konflik peraturan perundang-undangan.
3. Infrastruktur yang masih terbatas
4. Sebagian besar cadangan mineral dan batubara di remote area

KESDM

13

XI. UPAYA-UPAYA UNTUK MENINGKATKAN PNBP


SDA PERTAMBANGAN UMUM TAHUN 2012
1.
2.
3.
4.

Pengawasan Produksi dan Penjualan Mineral dan Batubara


Penerapan Harga Patokan Mineral dan Batubara
Peningkatan Nilai Tambah Mineral dan Batubara
Rekonsiliasi Izin Usaha Pertambangan (IUP) Mineral dan Batubara Seluruh
Indonesia
5. Renegosiasi KK dan PKP2B
6. Pelaksanaan Audit Kewajiban PNBP SDA Pertambangan Umum ( Tim OPN-BPKP,
BPK-RI dan DJMB)
7. Penerapan PP No. 9 Tahun 2012 tentang Jenis dan Tarif PNBP yang Berlaku di
KESDM
8. Rekonsiliasi Bukti-bukti Setor PNBP Seluruh Indonesia
9. Sosialisasi PNBP kepada Pemda dan Pemegang IUP
10. Menindaklanjuti kerjasama Minerba dan KPK atas pengelolaan IUP Mineral dan
Batubara
KESDM

14

XII. PENUTUP
1. Perencanaan PNBP ditetapkan berdasarkan perencanaan
produksi dan penjualan mineral dan batubara.
2. Target dan realisasi PNBP SDA pertambangan umum
dalam 5 tahun terakhir meningkat 2,5 kali-nya, yang
berdampak meningkatnya dana bagi hasil.
3. Optimalisasi penerimaan negara dilakukan melalui:
a. peningkatan kerjasama dengan instansi terkait
(Pemda, BPK, BPKP, Kemenkeu)
b. peningkatan nilai tambah mineral dan batubara; dan
c. peningkatan pengawasan produksi dan penjualan
mineral dan batubara.

KESDM

15

Terima Kasih

KESDM

16

PERBANDINGAN PP NO. 45 /2003 DENGAN


PP NO 9/2012

*) perhitungan didasarkan atas luas yang sama

KESDM

17

PERBANDINGAN KONTRAK KARYA DENGAN


PP NO 9/2012

KESDM

18

Revisi PP No. 45 Tahun 2003 (Lanjutan)

KESDM

19

PERBEDAAN PP NO. 9 TAHUN 2012 DENGAN PP


NO.45 TAHUN
TAHUN 2003

KESDM

20

KESDM

21

KESDM

22

KESDM

23

KESDM

24

KESDM

25

Anda mungkin juga menyukai