Anda di halaman 1dari 11

Kasus

Whiz Calculator Company

Kelompok 6
Luthfi Daning N (18)
Rifki Fernando (32)
Stephani Santika D (37)
Yessy Noviyanti K (43)

PPA BCA Angkatan 32


I. LATAR BELAKANG

Perusahaan Whiz Calculator merupakan salah satu perusahaan terbesar yang


memproduksi kalkulator elektronik dimana kalkulator elektronik tersebut dijual melalui
kantor cabang, kepada pedagang grosir dan eceran, dan juga menjual secara langsung
kepada pemerintah, serta pengguna industri. Kebanyakan dari produk itu menggunakan
nama Whiz yang diiklankan secara nasional.
Perusahaa Whiz Calculator dipimpin oleh seorang presiden yang bernama
Bernard Riesman. Sebelumnya, Riesman telah bekerja di perusahaan selama 5 tahun dan
menjadi wakil presiden perusahaan selama dua tahun sebelumnya. Setelah Riesman
menduduki posisi barunya, Riesman mengadakan konferensi dengan para pengendali
untuk mendiskusikan mengenai pengendalian anggaran. Presiden berpikir bahwa metode
perencanaan dan pengendalian biaya penjualan saat ini tidaklah memuaskan. Beliau
meminta kepada pengendali untuk membuat sebuah sistem yang akan memberikan
pengendalian yang lebih baik terhadap biaya ini.
Metode yang digunakan sebelumnya menetapkan bahwa beban penjualan
dianggarkan secara basis yang tetap. Setiap bulan Oktober bagian akuntansi akan
mengirimkan ke manajer cabang dan manajer lainnya yang bertanggungjawab atas
departemen penjualan mengenai pencatatan atas beban aktual dari departemen mereka
untuk tahun sebelumnya dan tahun terkini.
Berdasarkan catatan tersebut, dengan mengestimasi penjualan tahunan depan dan
berdasarkan penilaian mereka sendiri, kepala bagian akan membuat dan menyerahkan
perkiraan biaya tahun berikutnya. Perkiraan yang dibuat tersebut pun akan diserahkan ke
manajer penjualan, yang memimpin semua penjualan cabang. Ia menentukan apakah
anggaran tersebut wajar atau tidak dan menelusuri item yang meragukan dengan
koresponden.
Setelah disetujui oleh manajer penjualan, perkiraan biaya penjualan tersebut
diserahkan kepada manajer pemasaran, Paula Melmed. Ia yang bertanggung jawab atas
aktivitas penjualan, promosi, pergudangan. Melmed akan mendiskusikan perkiraan biaya

penjualan dengan manajer-manajer. Setelah semua perbedaan direkonsiliasi, ia


menggabungkan perkiraan biaya semua cabang menjadi sebuah anggaran biaya
penjualan.
Anggaran ini disampaikan ke komite anggaran untuk persetujuan terakhir. Untuk
tujuan pengendalian, anggaran tersebut dibagi dua belas dengan jumlah yang sama
dimana biaya aktual dibandingkan setiap bulan dengan angka yang ada di anggaran.
Riesman meyakini bahwa ada dua kelemahan utama dari penggunaan metode
saat ini. Pertama, sangatlah tidak mungkin bagi siapapun untuk memastikan bahwa
perkiraan yang dibuat oleh berbagai kepala departemen yang beragam itu wajar. Kedua,
kondisi penjualan sering berubah setelah anggaran ditetapkan, namun tidak ada
cadangan untuk merespon perubahan dari kondisi tersebut.
Sebagai tanggapan terhadap kelemahan tersebut maka presiden menyarankan
sebuah metode yang mungkin masuk akal, yaitu yang berbasis biaya tetap dan variabel.
Para pengawas setuju bahwa pendekatan ini memberikan solusi yang mungkin dapat
dilaksanakan.

II. Pertanyaan Masalah


1. Dari informasi dalam Exhibits 1 dan 3, tentukan termasuk kategori manakah
setiap item penjualan yang ada (a) Variabel terhadap volume penjualan (b)
Sebagian variabel terhadap volume penjualan (c) Variabel terhadap faktor
lainnya (d) Tidak berhubungan sama sekali terhadap volume output.
2. Hubungan apa yang dapat disimpulkan dalam pertanyaan 1 yang merupakan
jenis sistem anggaran yang paling tepat?
3. Haruskah sistem anggaran biaya penjualan yang diusulkan diterapkan?
Mengapa?
4. Saran lain apa yang yang dimiliki untuk sistem laporan biaya penjualan bagi
perusahaan Whiz Calculator?
5. Bagaimana penggunaan informasi , apabila dikaitkan dengan kasus tersebut?

III. Pembahasan
Klasifikasi Biaya
Berdasarkan laporan anggaran yang sekarang digunakan (Exhibit 1) dan laporan
anggaran yang diajukan oleh pengendali (Exhibit 3), item biaya penjualan di cabang A
dapat diklasifikasikan menjadi :
(a) Variabel terhadap volume penjualan
Apabila suatu biaya dikategorikan sebagai biaya variabel, maka biayanya akan
berubah secara proporsional sesuai dengan perubahan volume penjualan atau kegiatan
perusahaan. Biaya yang termasuk biaya variabel adalah Kompensasi tenaga penjual.
(b) Sebagian (Semi) variabel terhadap volume penjualan
Biaya ini akan berubah tetapi tidak proporsional dengan perubahan tingkat
volume penjualan atau kegiatan perusahaan. Biaya yang termasuk biaya Sebagian
variabel terhadap volume penjualan adalah Biaya listrik dan pemanas. Biaya ini bersifat
tetap karena setiap bulan perusahaan harus membayar biaya berlangganan jasa listrik
yang bersifat tetap, dan juga memiliki unsur variabel karena biaya listrik ini bertambah
seiring meningkatnya perubahan volume kegiatan perusahaan. Selain biaya listrik dan
pemanas, ada juga biaya iklan. Biaya ini bersifat tetap karena disebabkan oleh keputusan
tahunan yang dibuat oleh manajemen untuk kegiatan periklanan. Namun apabila
perusahaan meningkatkan produksi lebih banyak, maka iklan akan ditambah agar
produknya lebih banyak terjual (variabel). Atau apabila produk telah dikenal dipasar,
maka perusahaan dapat mengurangi biaya iklan tersebut.
(c) Variabel terhadap faktor lainnya (tidak ada)
Biaya itu memiliki dasar pembebanan yang tidak terkait dengan volume penjualan.
Biaya-biaya tersebut adalah :

- Biaya perjalanan. Pembebanan biaya ini berdasarkan jumlah hari karyawan


melakukan perjalanan dinas.
- Biaya perlengkapan dan alat tulis kantor. Pembebanan biaya ini berdasarkan
jumlah alat tulis yang digunakan dalam periode tertentu
- Biaya pos. Pembebanan biaya ini berdasarkan jumlah barang atau surat yang
dikirim melalui pos
- Biaya sumbangan. Pembebanan biaya ini berdasarkan situasi yang terjadi dalam
lingkungan perusahaan. (Contohnya bencana alam)
- Biaya Jaminan sosial. Pembebanan biaya ini tergantung dari jumlah karyawan
dari tiap golongan. Namun besarnya biaya untuk tiap golongan akan berbeda.
- Biaya cabang lainnya. Pembebanan biaya ini tergantung dari kegiatan apa yang
diadakan perusahaan.
(d) Tidak berhubungan sama sekali terhadap volume output
Biaya yang tidak berhubungan dengan penambahan atau pengurangan volume
output penjualan, dapat digolongkan sebagai biaya tetap. Biaya tersebut antara lain
berupa gaji manajer, gaji karyawan, biaya sewa, dan juga biaya depresiasi.
Hubungan dari Jenis Sistem Anggaran yang Paling Tepat
Sistem atau metode yang perusahaan gunakan sebelumnya, menetapkan semua
biaya menjadi biaya tetap. Sesuai dengan pengklasifikasian biaya yang telah diuraikan
diatas, dapat terlihat bahwa tidak semua biaya merupakan biaya tetap. Ada macammacam biaya yang dapat digolongkan menjadi biaya variabel, biaya sebagian atau semi
variabel, dan biaya tetap. Contohnya adalah biaya listrik. Dalam kegiatan
operasionalnya, suatu perusahaan tidak akan menggunakan jumlah pemakaian listrik
yang sama setiap periodenya. Biaya listrik lebih tepat diklasifikasikan sebagai biaya
semi variabel dimana biaya ini bersifat tetap karena setiap bulan perusahaan harus

membayar biaya berlangganan jasa listrik yang bersifat tetap, dan juga memiliki unsur
variabel karena biaya listrik ini bertambah seiring meningkatnya perubahan volume
kegiatan perusahaan. Selain itu, ada biaya tetap perusahaan yang dalam jangka panjang
akan menjadi biaya variabel. Misalnya adalah ketika sebelumnya perusahaan
menggunakan 5 mesin untuk memproduksi 500 unit output. Ketika perusahaan akan
melakukan ekspansi, perusahaan menambah kapasitas menajdi 10 mesin dengan
produksi output menjadi 1000 unit output. Penambahan mesin ini akan menjadi biaya
variabel.
Selain itu, banyak faktor-faktor yang menyebabkan suatu biaya perusahaan
tidaklah menjadi biaya tetap setiap periodenya. Faktor-faktor ini dapat berupa perubahan
kuantitas produksi, permintaan pasar, penjualan, dan teknologi. Perusahaan tidak boleh
terpaku hanya pada satu anggaran yang kaku tanpa melihat situasi dan kondisi yang
terjadi saat itu.
Menurut kami, sistem anggaran yang paling tepat adalah sistem atau metode
yang diusulkan oleh presiden perusahaan, Bernard Riesman, yaitu penetapan biaya
dengan berdasarkan basis tetap dan variabel, dan juga mempertimbangkan faktor-faktor
yang mempengaruhi biaya tersebut. Perusahaan tidak dapat menetapkan biaya
berdasarkan anggaran tahun lalu karena setiap tahunnya, terdapat kondisi dan situasi
pasar yang berbeda yang akan dihadapi perusahaan.
Dan oleh sebab itu, perusahaan sebaiknya menerapkan sistem tersebut. Sistem
anggaran ini juga memperbaiki dua kelemahan dari sistem anggaran sebelumnya. Pada
penggunaan sistem yang lama, manajer memperkirakan berapa besar biaya untuk
penjualan tahun berikutnya dengan berdasarkan catatan biaya sebelumnya dan
berdasarkan penilaiannya. Namun karena penjualan tidak stabil tiap tahunnya membuat
perkiraan manajer tidak akurat. Sedangkan penetapan sistem anggaran yang baru
memilki kelebihan antara lain :
1. Terdapat pemisahan antara biaya variabel dan tetap. Walaupun pemisahaan
belum akurat tapi lebih baik dibandingkan tidak ada pemisahan sama sekali.
6

2. Anggaran yang fleksibel dibandingkan metode anggaran yang lama yang


menerapkan angaran statik yang dapat menyebabkan perbandingan antara
anggaran dengan aktual yang memiliki tingkat penjualan yang berbeda.
3. Metode baru lebih akurat daripada metode yang lama.
Dalam penerapan sistem anggaran yang baru ini, perusahaan harus mampu
mengidentifikasi dan mengklasifikasikan biaya menjadi biaya tetap, variabel, atau semi
variabel.

Saran untuk Sistem Laporan Biaya Penjualan


Saran yang dapat diberikan untuk laporan biaya penjualan adalah :
-

Pengklasifikasian biaya yang tepat oleh pengendali. Seperti misalnya, untuk


biaya iuran, sebaiknya perusahaan mengklasifikasikan biaya tersebut menjadi
biaya tetap saja, bukan biaya semi variabel. Hal ini dapat membantu perusahaan

menentukan jumlah uang kas yang harus dikeluarkan tiap periodenya.


Dalam menetapkan anggaran, para pengendali harus termotivasi terlebih dahulu
untuk mencapai target, sehingga dalam penetapan anggaran akan menjadi lebih

realistis, dimana anggaran menjadi tidak berlebihan atau tinggi.


Pelaporan sebaiknya dilaksanakan minimal 3 bulan sekali (triwulan) supaya lebih
efisien dan lebih jelas. Karena mungkin saja penjualan yang meningkat di bulan

tersebut disebabkan oleh iklan yang dilakukan beberapa bulan yang lalu.
Penetapan dasar pembebanan biaya variabel juga sebaiknya tidak hanya
berdasarkan jumlah per dollar penjualan saja. Karena apabila dilakukan,
beberapa biaya akan menjadi kurang relevan. Seperti misalnya biaya pos.
Pembebanan yang tepat adalah berdasarkan jumlah surat maupun barang yang
dikirimkan, dibandingkan berdasarkan jumlah per dollar penjualan.

Penggunaan Informasi

Pada dasarnya informasi sangatlah penting, begitu juga bagi Perusahaan Whiz
Calculator dimana pembuatan perkiraan anggaran biaya penjualan tahun berikutnya
memerlukan informasi yang bisa dipercaya. Dari hasil perkiraan inilah perusahaan Whiz
Calculator dapat mengambil tindakan untuk mengurangi pengeluaran yang berlebihan.
Informasi perkiraan yang didapat ini juga berguna sebagai alat kontrol, yaitu
untuk memonitor apakah kegiatan aktual nya jauh melebihi anggaran ataukah dibawah
anggaran, sehingga dari hasil tersebut bisa dilakukan kontrol anggaran biaya penjualan
yang akan dikeluarkan perusahaan, hal ini bisa dilihat dari laporan anggaran yang dibuat
Whiz Calculator dengan membandingkan perkiraan dan aktual pada bulan berjalan.
Selain itu dari hasil ini memberikan gambaran yang lengkap tanggung jawab manajer
yang bersangkutan terhadap kegiatan operasi yang berjalan. Anggaran tersebut juga
memungkinkan manajer/pengendali manaruh perhatian untuk memantau kemajuan
terhadap anggaran terutama untuk item-item pengeluaran yang melebihi anggaran.
Selain itu hasil perkiraan anggaran beban ini juga dievaluasi kembali apakah
pembuatan nya sudah baik atau belum untuk menjadi suatu panduan pembuatan
anggaran beban. Karena pada dasarnya banyak hal yang tidak bisa diprediksi oleh
manusia yaitu kondisi penjualan yang tidak akan sama dari tahun ke tahun, oleh karena
itu Whiz Calculator membuat perkiraan anggaran biayanya dalam bentuk tetap dan
variable karena diyakini cara ini menawarkan solusi paling layak karena tidak semua
item pada anggaran beban tersebut berubah akibat kenaikan penjualan.

IV. Kesimpulan

Metode atau sistem yang diusulkan oleh presiden Whiz Calculator, dapat
digunakan untuk menggantikan sistem yang lama, dimana sebelumnya hanya
menetapkan anggaran berdasarkan basis biaya tetap saja. Para pengendali sebelumnya
hanya mempertimbangkan penetapan anggaran berdasarkan anggaran tahun sebelumnya,
tanpa mempertimbangkan faktor-faktor lain yang menjadi penentu anggaran.
Metode yang baru, yaitu penetapan biaya berbasis biaya tetap dan variabel, lebih
baik walaupun masih terdapat beberapa kekurangan terutama dalam penetapan dasar
pembebanan. Perusahaan harus dapat menentukan dasar pembebanan yang tepat untuk
setiap biaya, dan faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi biaya tersebut.
Dalam pembuatan laporan anggaran ini, dibutuhkan informasi-informasi yang
dapat dipercaya. Karena laporan ini berguna sebagai bahan evaluasi para
manajer/pengendali atas kinerja dan pencapaian mereka.

Daftar Pustaka

Simons, R. Performance Measurement and Control Systems for Implementing


Strategy. Prentice Hall, 2000
Govindarajan, A. Management Control Systems Twelfth Edition. McGraw Hill, 2007
http://dedirahmanto.blogspot.com/2007/06/whiz-calculator-co.html
https://ml.scribd.com/doc/.../Case-4-4-Whiz-Calculator-Company

10

Anda mungkin juga menyukai