Anda di halaman 1dari 4

Menghitung ROI terhadap Investasi IT Pada sebuah perusahaan

I. Apa itu ROI (Return on Investment)?


Dalam dunia keuangan rate of return (ROR) atau return on investment (ROI), atau terkadang
biasa disebut dengan return, adalah suatu ratio peroleh atau kehilangan uang dari sebuah investasi
berhubungan dengan jumlah uang yang telah di investasikan. Jumlah perolehan ataupun kehilangan
uang merujuk kepada bunga, profit/loss, gain/loss atau net income, sedangkan uang yang telah di
investasikan merujuk pada asset, modal/capital, uang pokok/principal atau basis biaya/cost basis dari
investasi tersebut.
ROI adalah juga dikenal sebagai tingkat laba (rate of profit). ROI adalah hasil di suatu investasi saat
ini atau masa lampau, atau hasil yang diperkirakan di suatu investasi masa depan. ROI pada
umumnya dinyatakan sebagai persentase dibanding/bukannya nilai sistim desimal.
ROI tidak mengindikasikan berapa lama suatu investasi dikelola. Bagaimanapun, ROI paling sering
dinyatakan sebagai suatu tingkat pengembalian tahunan, dan paling sering dinyatakan untuk suatu
tahun fiskal atau penanggalan.
Maka bisa dikatakan bahwa ROI digunakan oleh kebanyakan perusahaan untuk membandingkan
hasil investasi di mana uang yang diperoleh atau hilang (atau uang yang telah diinvestasikan), dan
tidaklah mudah melakukan perbandingan tersebut dengan menggunakan nilai moneter.
II. Konsep Dasar Penghitungan ROI terhadap Investasi Sistem ERP
Konsep dari ROI adalah salah satu dari sedikit prinsip yang berlaku bagi segala bentuk dalam
kehidupan. Inti sari dari ROI adalah jika anda mendapat balasan lebih dari apa yang anda taruhkan?
Apa yang anda taruhkan dan balasan apa yang anda dapatkan bisa diartikan dari berbagai hal, keduaduanya bisa bersifat terukur dan tak terukur (tangible and intangible).
Pada metodologi perhitungan cost-benefit, perhitungan ROI (Return On Investment) tersebut
dilakukan berdasarkan perkiraan manfaat implementasi sistem aplikasi ERP (Enterprise Resources
Planning) yang dinyatakan dalam ukuran keuangan atau finansial seperti dalam rupiah atau dolar
Amerika. Perkiraan manfaat tersebut didasari pada sejumlah asumsi yang berhubungan dengan
harapan manfaat (expected return) yang akan diperoleh perusahaan seandainya sebuah sistem ERP
(Enterprise Resources Planning) digunakan atau diaplikasikan.

Harapan manfaat yang dimaksud dapat berasal dari berbagai sumber dan beraneka ragam rupanya,
yang antara lainnya dapat dideskripsikan sebagai berikut:

Nilai transaksi yang didapat melalui mekanisme sistem aplikasi ERP

Fee yang diperoleh perusahaan untuk setiap transaksi yang terjadi atau dibukukan

Penghematan biaya overhead karena adanya implementasi sistem aplikasi ERP

Pengurangan total biaya yang diperlukan untuk melakukan proses komunikasi, koordinasi,
dan kooperasi

Dan lain sebagainya

Dalam perhitungan yang lebih akurat, nilai manfaat yang diharapkan tersebut sebenarnya harus
dikalikan dengan sejumlah probabilitas agar sesuai dengan kenyataan yang ada. Rumus atau formula
yang kerap dipergunakan untuk hal tersebut adalah sebagai berikut:
Expected Return = Estimated Return x ERP Investment Equation
dimana nilai sebenarnya dari manfaat yang akan diperoleh perusahaan adalah merupakan hasil
perkalian antara besarnya nilai yang diharapkan dengan sebuah nilai probabilitas tertentu, yang pada
dasarnya merupakan persamaan dari investasi teknologi informasi.
Adapun persamaan dari investasi sistem aplikasi ERP tersebut dapat dinyatakan sebagai:
ERP Investment Equation = P(ROI Type) x P(Conversion Success)
dimana,
ERP Investment Equation = P(Success|Return)
yang berarti bahwa probabilitas kesuksesan dalam sebuah investasi sistem aplikasi ERP sehingga
mendatangkan atau memberikan manfaat tertentu, akan sangat bergantung dari probabilitas
tercapainya ROI dari sistem aplikasi ERP terkait dan probabilitas suksesnya proses pengembangan
dan sistem aplikasi ERP tersebut.
Contoh kasus sebagai penggambaran penghitungan ROI dapat di ilustrasikan sebagai berikut:

Sebuah perusahaan bermaksud untuk membeli dan mengimplementasikan sistem ERP untuk
membantu manajemen dalam memonitor dan mengawasi pekerjaan karyawannya. Alasan sistem ini
diimplementasikan karena melihat kenyataan bahwa produktifitas penjualan tidak berkembang yang
diakibatkan karena banyak pengurusan administrasi penjualan barang yang memakan waktu lama.
Sehingga perusahaan mengalami kehilangan banyak uang karena harus membiayai penalti kepada
pelanggan yang diakibatkan karena hal tersebut. Diharapkan dengan diimplementasikannya sistem
ERP tersebut, perusahaan dapat menghemat misalnya sekitar Rp 75 juta per bulan, hasil dari proses
penalti terhadap keterlambatan administrasi yang tidak perlu.
Berdasarkan keterangan yang didapat bahwa probabilitas terjadinya pengembalian investasi atau ROI
dari implementasi sistem ERP di perusahaan adalah sekitar 0.75, sementara diperoleh data yang
mengatakan bahwa 8 dari 10 proyek implementasi sistem ERP berhasil dilakukan. Artinya adalah
bahwa:

Expected Return

= Estimated Return x ERP Investment Equation


= Rp 75 juta x ERP Investment Equation
= Rp 75 juta x P(Success|Return)
= Rp 75 juta x P(ROI Type) x P(Conversion Success)
= Rp 75 juta x 0.75 x 0.8
= Rp 45 juta

Maka nilai yang harus dimasukkan sebagai value manfaat dari implementasi sistem ERP tersebut
adalah Rp 45 juta per bulan, bukan Rp 75 juta per bulan seperti yang diperkirakan sebelumnya.
Contoh ilustrasi dari penghitungan lainnya adalah katakanlah sebuah perusahaan yang berniat untuk
mengimplementasikan aplikasi Enterprise Resource Planning (ERP) ingin melakukan perhitungan
manfaat yang mendekati akurat. Melalui perhitungan kasar, didapatkan keuntungan perusahaan
dalam satu tahun sebesar Rp 10 Milyar, dimana nilai ini merupakan estimated return. Ketika
dilakukan pencarian referensi, didapatkan dua buah informasi yang kurang lebih dapat dipergunakan
sebagai parameter probabilitas yang diinginkan untuk menghitung expected return dari manfaaat
implementasi ERP.
Dari data tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa probabilitas diperolehnya manfaat dari
implementasi ERP adalah sekitar 76% (26% highly successful dan 50% moderately successful);
sementara probabilitas keberhasilan kebanyakan proyek ERP di perusahaan adalah sekitar 45%
(implementation complete), sehingga memberikan:

Expected Return

= Estimated Return x ERP Investment Equation


= Rp 10 Milyar x ERP Investment Equation
= Rp 10 Milyar x P(Success|Return)

= Rp 10 Milyar x P(ROI Type) x P(Conversion Success)


= Rp 10 Milyar x 76% x 45%
= Rp 3,420 Milyar
Dari 2 contoh kasus perhitungan diatas, ada 4 bentuk prinsip utama dalam berinvestasi yang telah
didefinisikan oleh Lucas pada tahun 1991 yaitu:
1.

Terdapat beraneka ragam jenis manfaat atau value bagi perusahaan melalui penerapan
teknologi informasi, dimana Return On Investment dalam satuan dan bentuk uang hanyalah
merupakan salah satu jenis dari value tersebut;

2. Setiap jenis investasi di teknologi informasi memiliki probabilitas pengembalian atau


pemberian manfaat yang berbeda-beda;
3. Probabilitas diperolehnya keuntungan dari investasi teknologi informasi sangat bergantung
dengan probabilitas keberhasilan implementasi; dan
4. Nilai riil yang didapat perusahaan sebagai manfaat dari implementasi teknologi informasi di
kebanyakan kasus lebih kecil dari nilai manfaat yang diharapkan melalui hasil perhitungan.
Dalam banyak kasus beberapa perusahaan tidak memperhatikan aspek penyusutan dari suatu proyek
implementasi ERP kecuali jika komitmen proyek tersebut melebihi suatu nilaian rupiah atau dollar
tertentu. Bagaimanapun, ini tidak termasuk faktor yang mendorong kearah keputusan investasi yang
lemah/miskin. Banyak perusahaan senang untuk memperhatikan hanya implikasi pendapatan gross.
Sebagai tambahan, dengan menyediakan semua asumsi dan angka-angka tersebut dapat membantu
anda untuk melihat bagaimana proyek implementasi ERP ini akan mempengaruhi keuangan
perusahaan anda.

Anda mungkin juga menyukai