Anda di halaman 1dari 1

Klinis Pasien dengan kolik ginjal biasanya mengeluh nyeri pinggang, muntah dan

demam, serta mungkin mempunyai riwayat penyakit batu. Diagnosis klinis haruslah
ditunjang oleh pemeriksaan pencitraan yang sesuai. Hal ini akan membantu
memutuskan apakah cukup dengan terapi konservatif atau dibutuhkan terapi lain. 6
Pemeriksaan Radiologi Pemeriksaan radiologi wajib dilakukan pada pasien yang
dicurigai mempunyai batu. Hampir semua batu saluran kemih (98%) merupakan
batu radioopak. Pada kasus ini, diagnosis ditegakkan melalui radiografi.
Pemeriksaan rutin meliputi foto abdomen dari ginjal, ureter dan kandung kemih
(KUB) ditambah USG atau excretory pyelography (Intravenous Pyelography, IVP).
Excretory pyelography tidak boleh dilakukan pada pasien dengan alergi media
kontras, kreatinin serum > 2 mg/dL, pengobatan metformin, dan myelomatosis.6
Pemeriksaan radiologi khusus yang dapat dilakukan meliputi : 6 Retrograde atau
antegrade pyelography Spiral (helical) unenhanced computed tomography (CT)
Scintigraphy
CT Scan tanpa kontras (unenhanced) merupakan pemeriksaan terbaik untuk
diagnosis nyeri pinggang akut, sensitivitasnya mencapai 100% dan spesifisitas 98%.
CT Scan tanpa kontras tersedia luas di negara-negara maju dan juga dapat
memberikan informasi mengenai abnormalitas di luar saluran kemih. IVP memiliki
sensitivitas 64% dan spesifisitas 92%. Pemeriksaan ini membutuhkan waktu cukup
lama dan harus dilakukan dengan hati-hati karena kemungkinan alergi terhadap
kontras.
7 Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan laboratorium rutin meliputi: sedimen urin
/ tes dipstik untuk mengetahui sel eritrosit, lekosit, bakteri (nitrit), dan pH urin.
Untuk mengetahui fungsi ginjal, diperiksa kreatinin serum. Pada keadaan demam,
sebaiknya diperiksa C-reactive protein, hitung leukosit sel B, dan kultur urin. Pada
keadaan muntah, sebaiknya diperiksa natrium dan kalium darah. Untuk mencari
faktor risiko metabolik, sebaiknya diperiksa kadar kalsium dan asam urat darah.6

Turk,C,T.Knoll, A.Petrik,K.Sarica,M.Straub,C.Seitz. Guidelines on Urolithiasis.


European Association of Urology, 2011

Anda mungkin juga menyukai