Anda di halaman 1dari 5

PERCOBAAN 13

OSILOSKOP
13.1TUJUAN PERCOBAAN
1. Menerangkan bagian-bagian dan fungsi osiloskop.
2. Mengetahui cara kerja osiloskop.
3. Mengetahui pengaruh time per div (waktu per kotak) pada layar
4.
5.
6.
7.

osiloskop.
Mengetahui pengaruh volt per div (volt per kotak) pada layar osiloskop.
Mampu mengidentifikasi sinyal kotak dan sinyal sinusoidal.
Mengetahui pengaruh frekuensi pada penggunaan osiloskop.
Mengetahui pembentukan pola lissajous.

13.2ALAT DAN BAHAN


1. Osiloskop analog.
2. Probe osiloskop.
3. Sumber 1 fasa.
4. AFG (Audio Frequency Generator) analog.
5. AFG (Audio Frequency Generator) digital.

13.3GAMBAR RANGKAIAN
13.3.1 Osiloskop

Keterangan gambar panel kontrol Osilokop Dual Trace diatas :


1. VERTICAL INPUT : merupakan input terminal untuk channel A /
saluran A.
2. AC-GND-DC : Penghubung input vertikal untuk saluran A.
Jika tombol pada posisi AC, sinyal input yang mengandung
komponen DC akan ditahan/di-blokir oleh sebuah kapasitor.
Jika tombol pada posisi GND, terminal input akan terbuka, input
yang bersumber dari penguatan internal di dalam Oscilloscope akan
di-grounded.
Jika tombol pada posisi DC, input terminal akan terhubung langsung
dengan penguat yang ada di dalam Oscilloscope dan seluruh sinyal
input akan ditampilkan pada layar monitor.
3. MODE
CH-A : tampilan bentuk gelombang channel-A/saluran A.
CH-B : tampilan bentuk gelombang channel-B/saluran B.
DUAL : pada batas ukur (range) antara 0,5 sec/DIV 1 msec (milli
second)/DIV, kedua frekuensi dari kedua saluran (CH-A dan CH-B)
akan saling berpotongan pada frekuensi sekitar 200k Hz. Pada batas
ukur (range) antara 0,5 msec/DIV 0,2 sec/DIV saklar jangkauan
ukur kedua saluran (channel/CH) dipakai bergantian.
ADD : CH-A dan CH-B saling dijumlahkan. Dengan menekan
tombol PULL INVERT akan diperoleh SUB MODE.
4. VOLTS/DIV variabel untuk saluran (channel)/CH-A.
5. VOLTS/DIV pelemah vertikal (vertical attenuator) untuk saluran
(channel)/CH-A.

Jika tombol VARIABLE diputar ke kanan (searah jarum jam),


pada layar monitor akan tergambar tergambar tegangan per DIV.
Pilihan per DIV tersedia dari 5 mV/DIV 20V/DIV.
6. Pengatur posisi vertikal untuk saluran (channel)/CH-A.
7. Pengatur posisi horisontal.
8. SWEEP TIME/DIV.
9. SWEEP TIME/DIV VARIABLE.
10. EXT.TRIG untuk men-trigger sinyal input dari luar.
11. CAL untuk kalibrasi tegangan pada 0,5 V p-p (peak to peak) atau
tegangan dari puncak ke puncak.
12. COMP.TEST saklar untuk merubah fungsi Oscilloscope sebagai
penguji komponen (component tester). Untuk menguji komponen,
tombol SWEEP TIME/DIV di set pada posisi CH-B untuk mode X-Y.
tombol AC-GND-DC pada posisi GND.
13. TRIGGERING LEVEL.
14. LAMPU INDIKATOR.
15. SLOPE (+), (-) penyesuai polaritas slope (bentuk gelombang).
16. SYNC untuk mode pilihan posisi saklar pada; AC, HF REJ, dan TV.
17. GND terminal ground/arde/tanah.
18. SOURCE penyesuai pemilihan sinyal (syncronize signal selector). Jika
tombol SOURCE pada posisi :
INT : sinyal dari channel A (CH-A) dan channel B (CH-B) untuk
keperluan pen-trigger-an/penyulutan saling dijumlahkan,
CH-A : sinyal untuk pen-trigger-an hanya berasal dari CH-A,
CH-B : sinyal untuk pen-trigger-an hanya berasal dari CH-B,
AC : bentuk gelombang AC akan sesuai dengan sumber sinyal AC
itu sendiri,
EXT : sinyal yang masuk ke EXT TRIG dibelokkan/dibengkokkan
disesuaikan dengan sumber sinyal.
19. POWER ON-OFF.
20. FOCUS digunakan untuk menghasilkan tampilan bentuk gelombang
yang optimal.
21. INTENSITY pengatur kecerahan tampilan bentuk gelombang agar
mudah dilihat.
22. TRACE ROTATOR digunakan utuk memposisikan tampilan garis
pada layar agar tetap berada pada posisi horisontal. Sebuah obeng
dibutuhkan untuk memutar trace rotator ini.
23. CH-B POSITION tombol pengatur untuk penggunaaan CH-B/channel
(saluran) B.
24. VOLTS/DIV pelemah vertikal untuk CH-B.
25. VARIABLE.
26. VERTICAL INPUT input vertikal untuk CH-B.
27. AC-GND-DC untuk CH-B kegunaannya sama seperti penjelasan yang
terdapat pada nomor 2.
28. COMPONET TEST IN terminal untuk komponen yang akan diuji.
13.3.2 Audio Frequency Generator (AFG) Analog
(Gambar dan keterangan gambar).

13.3.3 Audio Frequency Generator (AFG) Digital


(Gambar dan keterangan gambar).
13.4LANGKAH PERCOBAAN
13.4.1 Kalibrasi Osiloskop
1. Menghubungkan osiloskop ke sumber daya AC 220 Volt.
2. Menyalakan osiloskop dengan menekan tombol power pada osiloskop.
3.
4. Mengatur volt/div dan time/div, variabel dan positionnya hingga sesuai.
5. Setelah dikalibrasi jangan mengubah variabelnya.
13.4.2 Variasi Gelombang Kotak dan Gelombang Sinus
1. Menyalakan osiloskop dengan menekan tombol power pada osiloskop.
2. Menekan tombol power on pada AFG.
3. Menghubungkan kabel CH1 (Channel 1) ke AFG (Audio Frequency
Generator) sesuai dengan tempatnya.
4. Memilih jenis gelombang yang akan dipakai antara gelombang kotak dan
gelombang sinusoida dan mengatur frekuensi pada AFG.
5. Mengatur volt/div dan time/div sampai memunculkan gambar yang jelas
dan benar pada layar osiloskop.
13.4.3 Metode ADD, ALT dan Lissajous
13.4.3.1 Mode ADD
1. Menyalakan osiloskop dengan menekan tombol power pada
osiloskop.
2. Menekan tombol power on pada AFG analog dan digital.
3. Menghubungkan kabel CH1 (Channel 1) ke AFG analog dengan
memasang kabel fasa dan ground dari channel ke AFG analog.
4. Menghubungkan kabel CH2 (Channel 2) pada AFG Digital.
5. Mengatur frekuensi di kedua AFG sesuai dengan perbandingan
frekuensi yang diinginkan.
6. Mengatur mode output layar ke mode ADD.
7. Mengatur volt/div dan position pada CH1 dan CH2 serta
mengatur time/div sehingga dihasilkan gelombang yang benar
dan jelas.
13.4.3.2 Mode ALT
1. Mengikuti langkah pengaturan mode ADD dari langkah 1 sampai
5.
2. Mengatur mode output layar ke mode ALT.
3. Mengatur volt/div dan position pada CH1 dan CH2 serta
mengatur time/div sehingga dihasilkan gelombang yang benar
dan jelas.

13.4.3.3 Lissajous
1. Mengikuti langkah pengaturan mode ADD dari langkah 1 sampai
5.
2. Mengatur mode output layar untuk mengatur mode lissajous
dengan menekan tombol x,y.
3. Mengatur volt/div dan position pada CH1 dan CH2 serta
mengatur time/div sehingga dihasilkan gelombang yang benar
dan jelas.
13.5ANALISA DAN PEMBAHASAN
13.5.1 Kalibrasi Osiloskop
Sebelum menggunakan osiloskop
13.5.2 Variasi Gelombang Kotak dan Gelombang Sinus
13.5.3 Metode ALT, ADD dan Lissajous
13.5.3.1 Mode ALT
13.5.3.2 Mode ADD
13.5.3.3 Lissajous
13.6 KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai