METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan proses analisis evaluasi setting relay generator dan
trafo generator PLTGU Tambak Lorok Blok 1. Setting relay yang akan dianalisis
dalam penelitian ini adalah relay diferensial, relay arus lebih, relay daya balik,
relay eksitasi lebih, relay urutan negatif, relay frekuensi, relay keseimbangan
tegangan dan relay hilangnya eksitasi.
3.1
LANGKAH PENELITIAN
Diagram alir langkah penelitian pada Tugas Akhir ini dapat dilihat pada
43
44
6. Melakukan simulasi setting relay proteksi generator dan trafo generator untuk
melihat kerja dari relay-relay tersebut.
7. Menganalisis hasil perhitungan dan simulasi seting relay proteksi generator dan
trafo generator tersebut.
Gambar 3.1 . Langkah penelitian evaluasi setting relay generator dan trafo generator di PLTGU
Tambak Lorok Blok 1 menggunakan ETAP 12.6.0
45
3.2
generator ini ditunjukkan dalam Single Line Diagram PLTGU Tambak Lorok
Blok 1 pada Gambar 3.2, akan tetapi Single Line Diagram ini tidak
memperlihatkan letak relay-relay proteksi generator dan trafo generator. Single
Line Diagram dari relay-relay proteksi pada generator dan trafo generator yang
ada di PLTGU Tambak Lorok Blok 1 ini akan dijelaskan pada Gambar 3.3 dan
Gambar 3.4.
Berdasarkan Gambar 3.2 dapat dijelaskan bahwa di PLTGU Tambak
Lorok Blok 1 terdapat 4 unit Generator, 3 unit generator berkapasitas masingmasing 143,4 MVA menggunakan penggerak mula berupa Turbin Gas dan 1 unit
generator berkapasitas 237,5 MVA menggunakan penggerak mula Turbin Uap.
Daya dari keempat unit generator ini akan digunakan untuk menyuplai
beban pemakaian sendiri dan sisanya akan ditransmisikan melalui jaringan
transmisi. Daya yang ditransmisikan Generator unit 1, unit 2 dan unit 3 akan
dinaikkan tegangannya dari 11,5 kV menjadi 150 kV dengan Transformator Daya
berkapasitas 145 MVA, sedangkan daya yang akan ditransmisikan Generator unit
4 tegangannya dinaikkan dari 15 kV menjadi 150 kV dengan Transformator Daya
berkapasitas 250 MVA.
Pada unit 1, unit 2 dan unit 3 generator langsung terhubung dengan trafo
generator, sedangkan pada unit 4 antara generator dan trafo generator dipisahkan
oleh CB generator. Hal ini yang membedakan antara generator unit 1, unit 2, unit
3 dengan generator unit 4.
Berdasarkan Gambar 3.2 fokus lokasi penelitian ditunjukkan pada bagian
yang dibatasi oleh garis hitam tebal atau sepanjang saluran yang menghubungkan
generator, trafo generator, trafo UAT, kabel 150 kV bawah tanah, CB dan beban
pemakaian sendiri yang disuplai oleh generator. Pemilihan lokasi ini didasarkan
pada letak relay-relay proteksi generator dan trafo generator yang berada pada
generator dan trafo generator tersebut, serta mempertimbangkan pengaruh dari
beban pemakaian sendiri yang disuplai oleh generator.
46
47
48
50/51
32
40
46
87G
60
Generator
24G
AVR
87GT
86G
UAT
86G1
GT
87GT
150KV BUSBAR A
52 A
52 AB
52 B
150KV BUSBAR B
Keterangan :
GT
: Trafo Generator
Gambar 3.3. SLD relay proteksi generator dan trafo generator unit 1, 2, 3
49
GTG
Loss of Field Relay
Trip
40
60
Generator Differential
Relay Trip
87G
24G
50/51
A
N
D
86G
Relay Trip
32
ORO
46
87
GT
Gen. Backup
Lock Out
Relay Trip
86G1
Overall
86G
Differential Lock
Out Relay Trip T
Keterangan:
A
: Alarm
B
: PMT 52A dan 52AB
C
: Turbin trip
D
: Eksitasi trip
Gambar 3.4. Diagram logika relay proteksi generator dan trafo generator unit 1, 2, 3
50
b.
c.
d.
e.
b.
c.
bekerja, maka relay tersebut akan mengerjakan Generator Back-up Lock out
Relay (86G1) dan selanjutnya men trip kan alarm, PMT Generator (52G).
3) Bilamana Generator Transformer Differential Relay (87GT) bekerja, maka
relay tersebut akan mengerjakan Overall Differential Lock Out Relay
(86GT) dan men trip kan alarm, PMT 52A dan 52AB, turbin, eksitasi.
51
50/51
32
40
81
87G
60
Generator
24G
AVR
87GT
86G
UAT
86G1
GT
87GT
150KV BUSBAR A
52 A
52 AB
52 B
150KV BUSBAR B
Keterangan :
GT
: Trafo Generator
Gambar 3.5. SLD relay proteksi generator dan trafo generator unit 4
46
52
GTG
Loss of Field Relay
Trip
40
60
Generator Differential
Relay Trip
87G
Volts/Hertz Relay
Trip
24G
50/51
A
N
D
32
46
Generator Frequency
Relay Trip
81
87
OR
O
Relay Trip
Gen. Backup
Lock Out
Relay Trip
86G1
Overall
86G
Differential Lock
Out Relay Trip T
GT
Keterangan:
A
: Alarm
B
: PMT 52A dan 52AB
C
: Turbin trip
86G
D
E
: Eksitasi trip
: PMT 52G
Gambar 3.6. Diagram logika relay proteksi generator dan trafo generator unit 4
53
3.3
54
3.4
DATA SISTEM
Setelah pemodelan SLD PLTGU Tambak Lorok Blok 1 pada ETAP 12.6.0
55
saluran dan data lainnya. Adapun data data yang diperlukan untuk analisis ini
adalah sebagai mana Tabel 3.1 sampai Tabel 3.9:
Unit 1, 2, 3
Unit 4
General Electric
General Electric
335X939
29OT325
143,4 MVA
237,5 MVA
11,5 kV
15 kV
Power Factor
0,8
0,8
Poles / RPM
2 / 3000 RPM
3000 RPM
Xd (Reaktansi Substransien)
0,183 pu
0,162 pu
Xd (Reaktansi Transien)
0,258 pu
0,225 pu
2,043 pu
1,750 pu
0,172 pu
0,155 pu
0,082 pu
0,093 pu
Wye
Wye
10
10
Merk
No. Seri
Daya
Tegangan
Connection
K (Karakteristik kerja)
Unit 1, 2, 3
Unit 4
Merk
MEIDEN
DAIHEN
No. Seri
8R8277T1
5BK014101
Daya
145 MVA
250 MVA
Tegangan
11,5 / 150 kV
15 / 150 kV
Impedansi ( Z %)
11 %
13,5 %
Vektor Grup
Ynd11
Ynd11
Unit 1, 2, 3
Unit 4
Merk
Elektro Bau AG
PASTI
No. Seri
DOV 1600/10
95P0012
Daya
1,6 MVA
20 MVA
Tegangan
11,5 / 0,4 kV
15 / 6,3 kV
Impedansi ( Z %)
7,05 %
7,5 %
Vektor Grup
Dyn1
Dyn1
56
Unit 1, 2, 3
Unit 4
Merk
GE Multilin
GE Multilin
Tipe
12STD16C3A
12STD16C3A
Harmonic Restraint
Harmonic Restraint
Slope (%)
25
25
Isetting (A)
Differential Type
Unit 1, 2, 3
Unit 4
Merk
GE Multilin
GE Multilin
Tipe
12IFC53B1A
12IFC53B1A
Karakteristik
Very Invers
Very Invers
TMS (detik)
10
40
42
Unit 1, 2, 3
Unit 4
Merk
GE Multilin
GE Multilin
Tipe
12ICW51A7A
12GGP53C3A
287
30
30
Keterangan :
Pm sisi sekunder
Under Frequency
Over Frequency
Fpickup (Hz)
48,80
50,51
1,8
Unit 1, 2, 3
Unit 4
Merk
GE Multilin
GE Multilin
Tipe
12SGC21C2A
12SGC21C2A
57
Unit 1, 2, 3
Unit 4
Setting I2 (pu)
0,08
0,049
990
990
Cable 1
Cable 2
Cable 3
Cable 4
Ukuran Kabel
630 mm2
630 mm2
630 mm2
1600 mm2
Conductor / Cable
1/C
1/C
1/C
1/C
Z1 (Ohms/km)
0,062 + j 0,132
0,062 + j 0,132
0,062 + j 0,132
0,024 + j 0,109
Z0 (Ohms/km)
0,068 + j 1,263
0,068 + j 1,263
0,068 + j 1,263
0,043 + j 1,354
Panjang Saluran
100 meter
200 meter
300 meter
200 meter
3.5
150, Bus 137, Bus 139 dan Bus 140); bus sisi tegangan rendah trafo generator unit
1, 2, 3, 4 (Bus 120, Bus 118, Bus 146 dan Bus 124) dan bus sisi tegangan tinggi
trafo generator unit 1, 2, 3 dan 4 (Bus 153, Bus 155, Bus 156 dan Bus 158).
Simulasi hubung singkat dilakukan dengan memilih Short-Circuit
Analysis pada progam ETAP 12.6.0 kemudian memilih Edit Study Case maka
akan muncul tampilan Short Circuit Study Case dan mengisinya sesuai Gambar
3.8, Gambar 3.9 dan Gambar 3.10 berikut ini:
Gambar 3.8. Mengisi data Info pada tampilan Short Circuit Study Case
58
Gambar 3.9. Mengisi data Info pada tampilan Short Circuit Study Case
Gambar 3.10. Mengisi data Standard pada tampilan Short Circuit Study Case
Selanjutnya memilih pilihan Run 3-Phase, LG, LL, LLG (1/2 Cycle)
maka arus hubung singkat akan langsung di simulasikan. Untuk melihat arus
hubung singkat yang terjadi pada simulasi ETAP 12.6.0 maka dapat dilihat pada
report manager. Pemilihan report manager dipilih ANSI Unbelance SC
Manager lalu Summary. Nilai arus gangguan yang ditampilkan sesuai dengan
bus-bus yang diberikan gangguan.
59
3.6
Menghitung arus nominal sisi tegangan rendah dan sisi tegangan tinggi trafo
generator. Pada trafo generator unit 1, unit 2 unit 3, tegangan rendah sebesar
11,5 kV dan tegangan tinggi sebesar 150 kV, sedangkan pada trafo generator
unit 4, tegangan rendah sebesar 15 kV dan tegangan tinggi sebesar 150 kV.
2.
Menghitung arus rating sisi tegangan rendah dan sisi tegangan tinggi trafo
generator. Arus rating merupakan 110% dari arus nominal.
3.
4.
5.
Jika mismatch error CT < 5% maka lanjut ke langkah 6 tetapi jika mismatch
error CT > 5% maka kembali ke langkah 3 yaitu menentukan rasio CT ulang.
6.
Menentukan tap ratio dari auxillary CT. Auxillary CT adalah CT bantu yang
berguna untuk menyesuaikan besar arus yang masuk ke relay diferensial
akibat proses pergeseran fasa oleh trafo tenaga.
7.
8.
9.
10. Menghitung arus setting relay diferensial untuk gangguan diluar daerah yang
dilindungi trafo generator.
11. Menentukan waktu kerja relay diferensial.
60
61
2.
3.
4.
62
2.
3.
4.
5.
63
Berdasarkan diagram alir relay arus lebih Gambar 3.14 diatas maka
langkah perhitungan setting relay arus lebih dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.
64
2.
3.
Menghitung arus yang mengalir pada relay arus lebih. Arus yang mengalir
pada relay arus lebih merupakan arus nominal yang dilihat dari sisi sekunder
CT.
4.
Menghitung arus setting untuk time overcurrent relay. Arus setting ini
ditentukan supaya relay arus lebih tidak pickup pada arus beban penuh.
5.
6.
Menentukan setting TMS (Time Multiple Setting) atau time dial untuk time
overcurrent relay.
7.
8.
2.
3.
Menghitung arus yang mengalir pada relay urutan negatif. Arus yang
mengalir pada relay merupakan arus yang dilihat dari sekunder CT.
4.
Menentukan setting tap switch relay urutan negatif. Tap switch merupakan
nilai setting yang tersedia dari relay urutan negatif tipe SGC21. Nilai setting
ini dipilih yang paling mendekati dengan arus nominal yang mengalir pada
relay.
5.
6.
Menghitung arus fasa urutan negatif yang mengalir pada relay dalam pu.
7.
65
2.
66
3.
Menghitung reaktansi sinkron (Xd) dalam ohm yaitu dengan mengalikan nilai
pu Xd dengan nilai impedansi base.
4.
Menentukan 1 pu impedansi dasar yang dilihat dari sisi sekunder CT dan PT.
5.
Menentukan offset tap. Offset tap adalah setengah dari reaktansi transient.
6.
7.
67
3.6.7
terpasang di PLTGU Tambak Lorok Blok 1 disajikan dalam diagram alir seperti
yang ditunjukkan Gambar 3.17 dan dijelaskan sebagai berikut:
1.
Menentukan rasio trafo tegangan (PT) dari tegangan nominal generator. Rasio
PT dipilih yang paling mendekati dengan tegangan nominal generator.
2.
3.
4.
5.
68
3.6.8
frekuensi tetapi membahas setting relay frekuensi yang telah terpasang di PLTGU
Tambak Lorok Blok 1 apakah settingnya benar sesuai SPLN dan standar IEEE
C37.106-1987..
3.7
3.7.1
Device Coordination kemudian pilih Edit Study Case maka akan muncul
tampilan Star Mode Study Case dan mengisinya sesuai Gambar 3.18.
69
Setelah mengisi seperti Gambar 3.18 diatas kemudial pilih OK. Untuk
menjalankan simulasi maka pilih Fault insertion (PD Sequence-of-Operation)
kemudian memilih bus yang akan diberikan gangguan hubung singkat. Maka
simulasi relay ini akan berjalan.
Jika ingin mengganti jenis gangguan hubung singkat maka dapat mengedit
kembali pada Edit Study Case seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.18.
3.7.2
Analysis kemudian pilih Edit Study Case maka akan muncul tampilan
Transient Stability Study Case dan mengisinya.
1)
maka pada tampilan Transient Stability Study Case memilih Event kemudian
membuat event seperti Gambar 3.19 berikut.
70
Berdasarkan Gambar 3.19 diatas, untuk melihat kerja relay frekuensi maka
dimisalkan beban Lump 5 hilang secara tiba-tiba sehingga frekuensi akan naik dan
jika kenaikan frekuensi ini melebihi batas setting yang telah ditentukan maka
relay frekuensi akan trip.
Setelah mengisi tampilan Transient Stability Study Case seperti Gambar
3.19 maka selanjutnya adalah memilih Run Transient Stability dan akan muncul
Transient Stability Time-Slider yang menunjukkan kerja relay frekuensi ini.
2)
maka pada tampilan Transient Stability Study Case memilih Event kemudian
membuat event seperti Gambar 3.20 dan Gambar 3.21. Gambar 3.20 adalah event
yang dibuat untuk melihat kerja relay daya balik yang terpasang pada unit 1, unit
2 dan unit 3, sedangkan Gambar 3.21 adalah event yang dibuat untuk melihat
kerja relay daya balik yang terpasang pada generator unit 4.
71