Bronkho Pneumonia
Bronkho Pneumonia
A. Defenisi
Bronkhopneumonia adalah suatu peradangan pada paru-paru yang dapat
disebabkan oleh bermacam-macam penyebab seperti : virus, bakteri, jamur, benda
asing (purnawan Junaidi, 1982 : 577).
B. Klasifikasi
1. Pembagian pneumonia menurut dasar anatomic :
a. Pneumonia lobaris
b. Pneumonia lobularis (bronko pneumoni)
c. Penumonia interstisialis (bronkiolitis)
2. Pembagian pneumonia menurut etiologi :
a. Bakteri : - Diprococcus pnemonia
- Pneumococcus
- Streptococcus aureus
- Hemofilus influenza
- Bacillus fried lander
- Mycobacterium tuberculosis
b. Virus :
c. Myoplasma pneumothorax
d. Jamur : aspergillus species dan candida albicans.
e. Pneumonia hipostatik yaitu pneumonia yang sering timbul pada daerah
paru-paru dan disebabkan oleh nafas yang dangkal dan terus menerus
pada posisi yang sama terjadi karena kongesti paru paru yang lama.
f. Sindrom loeffler
Pada foto torax menunjukkan gambaran infiltrat besar dan kecil yang
tersebar menyerupai tuberculosis miliaris.
F. Penatalaksanaan Medis
1. Penicilin 50.000 u/kgBB/hari + kloromfenikol 50-70 mg/kg/BB atau
ampicilin (AB spektrum luas) terus sampai dengan bebas deman 4-5
hari.
2. Pemberian oksigen
Virus
Jamur
Benda Asing
Udara inhalasi
droplet
Aspirasi nasofaring/
orofaring
Perluasan langsung
dari tempat lain
Peyebaran
hematogen
Edema
trakeobronkial
Sekret statis
kerja silia
MK : resti
penyebaran
infeksi
pe pnd sputum
cairan eksudat
Sesak nafas
batuk
MK : tidak
efektif bersihan
jalan nafas gas
MK : anxietas
Kesukaran
menelaah
MK :
- Resti aspirasi
- Resti terhadap
perubahan nutrisi (-)
dari kebutuhan tubuh
Perub. Membran
alveolar kapiler
Ambilan O2
menurun
pe energi
untuk aktifitas
MK : Intoleransi
aktifitas
Demam, keringat
dan diaforesis
MK : Resti terhadap
kekurangan
volume cairan
MK : kerusakan
pertukaran gas
G. Penatalaksanaan Keperawatan
-
Menjaga lingkungan yang bersih dan aman, jangan dibawa keluar pada
malam hari, jaga kebersihan anak.
Proses keperawatan
a.
Pengkajian
-
Keluhan utama :
Riwayat kehamilan :
Riwayat keluarga
(Riwayat penyakit infeksi, TBC, Pneumonia, dan penyakit-penyakit
infeksi saluran nafas lainnya.
Pemeriksaan fisik
Tanda-tanda vital
(TD menurun, nafas sesak, nadi lemah dan cepat, suhu meningkat,
distress pernafasan, sianosis)
TB/BB
Sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan
Kulit
(tampak pucat, sianosis, biasanya turgor jelek)
Telinga :
Lihat sekret, kebersihan, biasanya tidak ada spesifik pada kasus ini.
Pemeriksaan penunjang
Riwayat sosial
(siapa pengasuh klien, interaksi sosial, kawan bermain, peran ibu,
keyakinan agama/budaya).
Kebutuhan dasar
BAK
Tidak begitu terganggu
Kenyamanan
Mialgia, sakit kepala
Higiene
Penampilan kusut, kurang tenaga
Motorik kasar
Motorik halus
menggambar,
menulis
dihubungkan
dnegan usia.
Perkembangan bahasa : mengucap satu kata, merangkai kata sesuai
dengan usia.
-
Data psikologis
Anak
Krisis hospitalisasi, mekanisme koping yang terbatas dipengaruhi oleh:
usia, pengalaman sakit, perpisahan, adanya support, keseriusan
penyakit.
Orang tua
Reaksi orang tua terhadap penyakit anaknya dipengaruhi oleh :
-
Pengalaman sebelumnya.
Diagnosa Keperawatan
Ketidak efektifan bersihan jalan
nafas
berhubungan
Perencanaan
dengan
Menunjukkan
Intervensi
a.
Rasional
Monitor
nafas.
teratur.
Bunyi nafas
normal (Ronchi (-), Wheezing
gelisah.
b.
(-))
-
Berikan
umur anak
Menyediakan
c.
anak.
kebutuhan
Lakukan
Mengidentifikasi
penumpukan
sputum
dan
kerusakan
Mengidentifikasi
perubahan bunyi nafas (ronchi, wheezing)
untuk menentukan kebutuhan pengisapan
lendir.
Meningkatkan
ekspansi
Meningkatkan pergerakan
jam sekali.
No.
DX
Diagnosa Keperawatan
Perencanaan
Intervensi
Rasional
Melemahkan/membunuh
kuman untuk mengurangi menyebarkan
infeksi
2.
Keruaskan
pertukaran
gas
alveoli-kapiler.
kemudahan bernafas.
Manifestasi
pernafasan
derajat
Observasi
warna
kulit
membran
tergantung
keterlibatan
distress
pada/
paru
kesehatan umum.
Sianosis
dan
indikasi
status
kuku
oksigen
dan
mengganggu
oksigenasi seluller.
Mencegah terlalu lelah dan
menurunkan kebutuhan/konsumsi oksigen
untuk memudahkan perbaikan infeksi.
No.
DX
Diagnosa Keperawatan
Perencanaan
Intervensi
f. Tinggikan kepala dan dorong sering
Rasional
-
Meningkatkan
maksimal
meningkatkan
inspirasi
pengeluaran
PaO2
proses
Gangguan
peningkatan
berhubungan
inflamasi.
rasa
nyaman
suhu
dengan
tubuh
reaksi
axilla, tempirat
c. Berikan tetapi cairan sesuai indikasi
d. Anjurkan minum yang cukup pada
fungsi
menurunkan
panas
secara
No.
DX
Diagnosa Keperawatan
Perencanaan
Intervensi
f. Ajak (ikut sertakan) orang tua dalam
perawatan anaknya.
Rasional
-
Meningkatkan
keterampilan orang tua dan meningkatkan
sosialisasi dengan anak saat dirawat.