Anda di halaman 1dari 34

TEORI/MODEL KONSEP

KEPERAWATAN
KOMUNITAS
Cicilia Nony Ayuningsih Bratajaya, MNS

Topik Bahasan

PRECEED PROCEDE model

(Dr. Lawrence W.

Green, 1974)

The Neuman Systems Model (Betty Newman)


Teori Health Belief Model (Rosenstock, et al)
Teori Health Promotion Model (Nola Pender,
1996)

PRECEDE PROCEED model

Dikembangkan pd 1974 oleh Dr. Lawrence


W. Green

1962:
1970:

B.S. from the University of California-Berkeley.

assistant professor
Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health

2000s:

Director of the CDC-World Health Organization

PRECEDE PROCEED model

Suatu model yang didesain untuk memandu


rencana & pengembangan program
pendidikan kesehatan (Green & Kreuter, 2005)

Framework PRECEDE dikembangkan selama


40 tahun; berdasarkan alasan bahwa
diagnosis edukasi harus mendahului
intervensi

PROCEED kekuatan diluar individu yg dpt


mempengaruhi perilaku gaya hidup

Dasar proposisi PRECEDE PROCEED


model
1.

2.

Kesehatan & resiko kesehatan memiliki


banyak determinan (:penentu)
Usaha untuk merubah perilaku, fisik, &
lingkungan sosial harus bersifat
multidimensi & partisipatif

(precede:
mendahului)
PRECEDE

Predisposing
(penyebab),

Reinforcing
(memperkuat),

Enabling
(mempermudah)

Contructs in
Educational/
Ecological
Diagnosis &
Evaluation)

(procede:
dilanjutkan)
PROCEED
Policy (kebijakan),
Regulatory
(aturan), &
Organizational
Construct in
Educational &
Environmental
Development)

PRECEDE PROCEED model

PRECEDE memiliki 5 fase

Phase 1: Social diagnosis tanyakan ke


komunitas: keinginan dan kebutuhan untuk
meningkatkan kualitas hidup (pemahaman kondisi
komunitas); melakukan pengumpulan data melalui
wawancara, survei, FGD, observasi mengenai
kebutuhan dan keinginan komunitas;
memperhatikan kapasitas, kekuatan, sumber daya
dan kesiapan untuk berubah.
Phase 2: Epidemiological diagnosis identifikasi
isu kesehatan yang sangat berdampak pada
komunitas
Misal: Mortalitas, Morbiditas, Disabilitas, Fertilitas,
Incidence rates, Prevalence rates

PRECEDE memiliki 5 fase

Phase 3: Behavioral and environmental


diagnosis identifikasi faktor perilaku dan
gaya hidup dan/atau lingkungan yang harus
diubah agar mempengaruhi isu kesehatan yang
telah diidentifikasi di fase 2, dan menentukan
mana yang perlu diubah
Misal: Genetik, Usia, Gender, penyakit yang
diderita,
fasilitas kesehatan
Decision Matrix pekerjaan,
More Important
Less Importantyang
tersedia
More
High Priority for
Low Priority Except
Changeable

Program Focus

to Demonstrate
Change for Political
Purposes

Less
Changeable

Priority for Innovative


Program;
Evaluation Crucial

No Program

PRECEDE memiliki 5 fase

Phase 4: Educational and organizational diagnosis


identifikasi faktor predisposisi, enabling dan
reinforcing yang mendukung atau menghambat
perubahan faktor perilaku dan lingkungan yang telah
diidentifikasi di fase 3.
Faktor predisposisi: pengetahuan, sikap, nilai,
keyakinan, persepsi terhadap kemampuan dan
kebutuhan
Faktor enabling: lingkungan dan personal, akses-daya
beli-kemampuan ke yankes, program dan pelayanan,
ketrampilan, dana dan waktu, fasilitas, hukum
Faktor reinforcing: umpan balik positif atau negatif dari
sebaya, keluarga, nakes, bantuan hukum, media dll.

PRECEDE memiliki 5 fase


Phase 5: Administrative and policy
diagnosis identifikasi isu administratif
internal dan kebijakan internal dan
eksternal yang dapat mensukseskan
jalannya intervensi
Kebijakan dan administratif tersebut
meliputi pendanaan dan sumber lain
untuk intervensi.

PROCEED memiliki 4 fase

Phase 6: Implementation intervensi


dikerjakan
Phase 7: Process evaluation evaluasi
perkembangan intervensi mengacu pada
perencanaan.
Phase 8: Impact evaluation evaluasi apakah
intervensi tersebut telah memberi dampak
pada faktor perilaku dan lingkungan yang ingin
dicapai
Phase 9: Outcome evaluation evaluasi
apakah dampak intervensi menghasilkan
outcome yang diidentifikasi pada fase 1

The Neuman Systems Model


Teori Sistem - Betty Neuman

Berfokus pada respon sistem klien pada


stressor lingkungan yang aktual maupun
potensial.
Teori ini juga menggunakan pendekatan
intervensi pencegahan primer, sekunder,
dan tersier.
Wholictic approach client as whole

Individu
Keluarga
Kelompok
Komunitas

Komponen

Sistem klien : struktur dasar (basic structure),


garis pertahanan fleksibel (flexible line of
defense), garis pertahanan normal (normal line of
defense), dan garis perlawanan (lines of
resistance)
Lingkungan : internal, eksternal, diciptakan, dan
stressor.
Kesehatan : rentang sehat-sakit (wellness-illness
continuum)
Keperawatan : upaya pencegahan (preventif),
konstitusi ulang (reconstitution), promosi
kesehatan

Person as client/ client system


(sso dipandang sbg klien/klien sistem )

Basic structure: faktor


dasar kehidupan
(temperatur, gen,
kekuatan/kelemahan
organ tubuh)

5 variabel *yg saling


mempengaruhi &
berinteraksi:

Physiological: fungsi &


struktur tubuh

Psychological: proses mental


& interaksi dg lingkungan

Socio-kultural

Developmental: proses
perkembangan terkait usia &
aktivitas

Spiritual: pengaruh
kepercayaan

Lines of defence &


resistance

The flexible line


of defence/ garis
pertahanan flexible

BASIC
STRUCTU
RE
ENERGY
RESOURC
ES

The normal line


of defense/ garis
pertahanan normal

Lines of
resistance/

garis

perlawanan
Garis pertahanan & perlawanan bertujuan untuk stabilisasi
sistem yg masing-masing berisi 5 variabel*

The flexible line of defence/

garis pertahanan flexible

pertahanan awal untuk melawan stressor dan penyangga kondisi kesehatan yang
normal

bervariasi setiap hari, dipengaruhi oleh hal-hal yang ada di luar individu atau sejumlah
interaksi yang terjadi.

The normal line of defense/

garis pertahanan

normal

basis yang dimanfaatkan oleh sistem klien untuk menghindari dampak dari
stressor, dimana tergantung dari kondisi kesehatan seseorang.

Lines of resistance/

garis perlawanan

melindungi struktur dasar bilamana suatu stressor dapat melampaui garis


pertahanan fleksibel dan garis pertahanan normal

keadaan ini bervariasi untuk tiap individu tergantung tingkat


perkembangan, gaya hidup, dan pengalaman masa lalu.

Asumsi Betty Neuman tentang


empat konsep utama
keperawatan
komunitas
Manusia mrp sistem
terbuka yg selalu mencari
1.

2.

3.

4.

keseimbangan dan mrp satu kesatuan dr variabel


yg utuh, yaitu fisiologis, psikologis, sosiokultural,
perkembangan, dan spiritual.
Lingkungan meliputi semua faktor internal dan
eksternal
Sehat kondisi terbebas dr gg pemenuhan
kebutuhan. Mrp keseimbangan dinamis sbg dampak
dr keberhasilan menghindari/mengatasi stressor
Keperawatan ditujukan untuk mempertahankan
keseimbangan dengan berfokus pd intervensi yg
bersifat promosi, prevensi, kuratif dan rehabilitatif.

Intervensi yang dilakukan


dalam bentuk pencegahan

Pencegahan primer :

Pencegahan sekunder:

Menangani stressor yang merugikan sebelum terjadi sakit


Berfokus melindungi lapisan perlawanan normal dan memperkuat
lapisan perlawanan fleksibel.
Intervensi dilakukan setelah stressor melewati garis pertahanan dan
menimbulkan reaksi.
Bertujuan membantu klien kembali kepada kondisi kesehatan yang
normal, mengurangi dampak melalui diagnosis awal dan penanganan
efektif dari gejala penyakit.
Berfokus memperkuat lapisan pertahanan internal, mengurangi reaksi,
dan meningkatkan faktor pertahanan.

Pencegahan tersier:

Intervensi untuk membantu individu menstabilkan status kesehatan,


Menghindari kemungkinan kambuh kembali dengan mengurangi
dampak residual stressor setelah penanganan atau pengobatan
Berfokus pd readaptasi dan stabilitas serta melindungi rekonstitusi.

Stressor
Stressor intrapersonal
Stressor yg terjadi dalam diri individu,
misal:infeksi
Stressor interpersonal
Stressor yg terjadi antara individu, misal: harapan
peran yg tidak realistis
Stressor ekstrapersonal
Stressor yg terjadi di luar pribadi individu tsb,
misal: masalah keuangan
Reaksi thd stressor bergantung pd kekuatan lapisan
perlawanan. Saat lapisan perlawanan gagal, reaksi
yg muncul tgt pd kekuatan pertahanan. Sbg bagian
dr reaksi, sistem seseorang dpt menyesuaikan diri
thd stressor, suatu efek yg dikenal sbg rekonstitusi.

Health Belief Model (HBM)/


Model Kepercayaan Kesehatan

Dikembangkan pd 1950 an oleh social


psychologists Irwin M. Rosenstock,
Godfrey M. Hochbaum, S. Stephen
Kegeles, & Howard Leventhal
Peran serta masyarakat pd screening
TBC
Berasal dr ilmu sosial psikologi Lewins
value-expextancy theory

mengidentifikasi bagaimana sso dapat


berhasil ataupun gagal dalam mencegah
penyakit (Champion & Skinner; Rosenstock,
1960)

Menelusuri alasan perilaku sso untuk


dpt mengubah perilaku yang tidak baik
mjd baik.

Aspek dalam HBM


1.

2.

3.

Persepsi individu
kerentanan diri thdp penyakit
keparahan penyakit/kondisi kesehatannya
Faktor yg mempengaruhi perubahan perilaku
Sosio-demografi (pendidikan, umur, gender, sukubangsa)
Sosio-psikologi (kepribadian, kelas sosial, pengaruh kelompok)
Pengetahuan ttg penyakit & kontak dg penyakit
Ancaman penyakit yg dirasakan
Pencetus tindakan: media, campaign, leaflet/booklet kesehatan, anggota
keluarga atau teman yg sakit
Perilaku itu sendiri
Harapan :

keuntungan yg dirasakan dlm melakukan tindakan pencegahan

Hambatan yg dirasakan dlm melakukan tibdakan pencegahan


Kesediaan untuk melakukan tindakan pencegahan yg dianjurkan

Health Promotion Model (HPM) /


Model Promosi Kesehatan
(Nola Pender, 1996)

Born August 16, 1941


Nursing Theorist created Health
Promotion Model
Promosi kesehatan didefinisikan sebagai
perilaku yang dimotivasi terhadap
keinginan manusia untuk menjadi lebih
sehat dan sejahtera

ASUMSI

Individu memiliki perilaku yang spesifik


Individu memiliki bio-psiko-social yg
komplex dan saling berinteraksi dengan
lingkungan
Tenaga kesehatan merupakan salah satu
bagian dari lingkungan interpersonal
yang dpt mempengaruhi individu/sso

Proposisi

perilaku yang positif akan meningkatkan


kepercayaan diri
Tingginya kepercayaan diri membuat
hambatan yang dirasakan berkurang
Sso akan memiliki komitmen yang kuat
untuk melakukan perilaku hidup sehat

KOMPONEN UTAMA

Sifat & pengalaman individu


Perilaku spesifik, pengetahuan, & sikap
Hasil Perilaku

Model Promosi Kesehatan (Revisi)


Diadaptasi dalam Bahasa Indonesia

Sifat & pengalaman individu

1.

2.

Setiap individu adalah unik dapat mempengaruhi


dirinya dalam mengambil sikap/ tindakannya
Sifat & pengalaman individu memiliki 2 variabel:
Hubungan dengan perilaku sebelumnya
- memiliki pengaruh langsung & tdk langsung
- pengalaman (+) atau (-)
- Jika hasilnya memuaskan maka akan menjadi
pengulangan perilaku dan jika gagal menjadi
pelajaran untuk masa depan.
Faktor Pribadi: biologis, psikologi, sosial
budaya
- Biologi: usia, indeks masa tubuh (body mass
index), status
pubertas, status menopause, kekuatan,
ketangkasan atau kesimbangan.
- Psikologi : harga diri, motivasi diri
- Sosiobudaya : suku, etnis

Perilaku spesifik, pengetahuan,


& sikap
Manfaat dari tindakan yg dirasakan

1.

Memperkuat motivasi individu


Intrinsik: kesadaran, semangat
Ekstrinsik: finansial, interaksi sosial

Hambatan dlm bertindak yg dirasakan

Tidak tersedia, tidak nyaman, sulit,


mahal, membutuhkan waktu yg lama
3.
Kepercayaan diri yg dirasakan

Persepsi diri thdp kemampuan dirinya


(baca: Self efficacy-Bandura)
4.
Tindakan terkait yg mempengaruhi
2.

Act related: emosi yg timbul dr kegiatan tsb


Self related: tindakan diri
Context related: lingkungan tempat
kegiatan berlangsung

Perilaku spesifik, pengetahuan,


& sikap
5. Pengaruh interpersonal

Keluarga, kelompok, tenaga


kesehatan
Norma yang diharapkan oleh orang
lain, dukungan sosial (dorongan
emosi atau fasilitas), modeling
(mempelajari contoh perilaku sso)

6. Pengaruh situasional

Persepsi &pengetahuan individu


dari situasi yang dapat
memfasilitasi atau menghalangi
perilaku, yaitu

Ketersediaan pilihan
sifat kebutuhan
Estetika lingkungan tempat kegiatan
berlangsung (sesuai & aman)

Hasil Perilaku
1.

Komitmen pada kegiatan

2.

Kebutuhan mendesak

3.

Niat untuk melakukan


kegiatan
Komitmen akan waktu,
biaya, tempat
Alternatif rencana
tindakan akan sesuatu yg
tidak dpt diprediksi

Model promosi kesehatan

End point of action

Anda mungkin juga menyukai