KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah senantiasa melimpahkan Rahmat
dan Hidayah-NYA sehingga kita semua dalam keadaan sehat walafiat dalam
menjalankan aktifitas sehari-hari. Penyusun juga panjatkan kehadiran ALLAH
SWT karena hanya dengan keridoan-NYA rangkuman dengan judul
RANGKUMAN PENGELASAN ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari betul sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak,
rangkuman ini tidak akan terwujud dan masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
dengan segala kerendahan hati penulis berharap saran dan kritik demi perbaikanperbaikan lebih lanjut.
penulis berharap, semoga rangkuman ini dapat memberikan manfaat bagi yang
membutuhkan.
cimahi,29 november 2014
Andi hermansah
MID121009
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
I.
PENGELASAN...................................................................................1
A.
PENGERTIAN..................................................................................1
B.
ARUS LISTRIK................................................................................2
C.
D.
E.
A.
PENGERTIAN..................................................................................7
B.
ASETILIN............................................................................................. 7
C.
D.
KERJA.................................................................................................. 8
E.
F.
G.
H.
SFESIFIKASI ELEKTRODE..............................................................11
I.
J.
III.
A.
PENGERTIAN................................................................................13
B.
C.
D.
GENERATOR ASETILIN..................................................................15
E.
REGULATOR.................................................................................16
F.
BRANDER/PEMBAKAR..................................................................17
G.
H.
BAHAN.............................................................................................. 18
I.
IV.
A.
B.
I.
PENGELASAN
A. PENGERTIAN
Las adalah proses penyambungan bahan logam ( sejenis ) dengan menggunakan
panas mencair dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa bahan tambah.
Tujuan mengelas adalah menyambung bahan sesuai dengan perencanaan atau
kebutuhan.
1. Macam-macam/jenis-jenis sambungan :
Dapat dilepas
Baut-mur
Pasak
Ring penahan
Keling
Perekat
Solder dan Las
2. Las gas :
Secara umum dan ekonomis las gas digunakan pada ketebalan 2,5 n tetapi
lebih tepat adalah dalam hal penerapan/penggunaanya.
Tabung/botol oksigen diperiksa secara formal oleh pihak/dinas yang
berwenang setiap tahun.
Tabung asetilin dicek/diperiksa setelah 3 tahun dioperasikan dan kemudian
dilakukan pemeriksaan setiap 6 bulan.
Dalam tabung C2H2 dengan volume 40 liter berisi aceton 16 liter, tekanan 15
atmosfer. Jumlah H2 = 16 x 25 x 15 = 6000 liter asetilin ( 1 liter aceton
mengikat 25 liter C2H2/atmosfer ).
Keuntungan las gas :
Lebih mudah dalam melaksanakan pengelasan antara dua sisi bahan
( spaltueberbruekbarkeit ), sehingga mempermudah dalam persiapan
kampuh sambungan.
Mempermudah tembusan dalam mengelas akar.
Relatif tidak peka terlalu terhadap hembusan angin.
Mudah mengamati/mengatur cairan logam las.
Panas menyebar pada benda kerja sehingga mengurangi tegangan bahan.
3. Las listrik :
Pada ketebalan bahan mulai 7 mm lebih ekonomis dilas dengan las listrik.
Besar arus las = diameter elektrode x 40-50 Ampere.
Panjang busur las = diameter elektrode yang digunakan.
B. ARUS LISTRIK
Tegangan
Tahanan
I=
Dimana :
E
R
Pada jenis ini digunakan tiga arus AC dengan 50 Hz dengan pergeseran waktu
tertentu antara satu dengan yang lain.
Arus tiga fasa ini digunakan terutama pada alat-alat yang memerlukan arus
listrik yang besar. Dan biasanya mempunyai tegangan 380 volt.
Kabel las makin panjang dan arus makin tinggi, memerlukan luas penampang
penghantar yang lebih besar. Makin pendek kabel las dan makin kecil arus yang
dipergunakan, maka makin kecil penampang tembaga/kabel yang diperlukan.
3. Sumber arus las
Jenis-jenisnya :
Transformator
menghasilkan
arus AC
menghasilkan
arus DC
menghasilkan
arus DC
nsfor
KERUGIAN
a. harganya murah.
b. penggunaannya
mudah.
Mesin
dengan
keluaran
arus las
AC
Mesin
dengan
keluaran
arus las
DC
c. Pemeliharaannya
sederhana, murah,
tidak mutlak harus
selalu dilakukan.
berbahaya.
d. Jenis yang digerakkan
dengan motor bakar
dapat digunakan
ditempat yang tidak
ada sumber listrik.
Moderne schweiss-und-schneid technic ( 1977:50 )
Schweissen schneiden loeten kleben ( 1985:164 )
II.
LAS LISTRIK
A. PENGERTIAN
Adalah salah satu cara menyambung logam dengan jalan menggunakan nyala
busur listrik yang diarahkan ke permukaan logam yang akan disambung. Pada
bagian yang terkena busur listrik tersebut akan mencair, demikian juga elektroda
yang menghasilkan busur listrik akan mencair pada ujungnya dan merambat
terus sampai habis. Logam cair dari elektroda dan dari sebagian benda yang akan
disambung tercampur dan mengisi celah dari kedua logam yang akan
disambung, kemudian membeku dan tersambunglah kedua logam tersebut.
Pemindahan butiran cairan elektrode, besar kecilnya dipengaruhi oleh arus listrik
yang dipakai. Arus yang besar membentuk butiran cairan yang halus. Arus yang
kecil/rendah membentuk butiran yang besar.
Fluks mencair membentuk terak, menutupi logam cair, melindunginya dari
oksidasi.
LAS OKSI-ASETILEN
LAS LISTRIK
10
Hasil las terlindungi dari pengaruh udara sekitar ( zat asam = O2 dan zat lemas =
N2, dari udara luar ).
Waktu mencair salutan akan membentuk gas dan terak dan akan melundungi
daerah las.
11
43
AR
DIN 1913
Nomor DIN.
Posisi
Kode posisi
Semua
Semua kecuali F
Dibawah tangan dan horizontal
Dibawah tangan
Keterangan :
W : bawah tangan.
H
: horizontal.
: vertikal naik.
: vertikal turun.
: mendatar/horizontal.
: diatas kepala.
H. SFESIFIKASI ELEKTRODE
12
W, H, S, F, Q, U.
W, H, S, Q, U.
W, H.
W
Klasifikasi
Jenis fluks
Natrium selulosa
tinggi
Kalium selulosa
tinggi
Natrium titania
tinggi
Kalium titania
tinggi
E 6013
E 6011
E 6012
E 6013
Posisi
Pol
W, V, U, H.
DC Pol Balik
W, V, U, H.
W, V, U, H.
W, V, U, H.
E 6020
W
H sudut
E 6027
Serbuk besi
oksida besi
W
H sudut
Serbuk besi
titania
Natrium hidrogen
rendah
Kalium hidrogen
rendah
Serbuk besi
hidrogen rendah
Serbuk besi
titania
Serbuk besi
hidrogen rendah
E 7014
E 7015
E 7016
E 7013
E 7024
E 7023
W, V, U, H.
W, V, U, H.
W, V, U, H.
W, V, U, H.
W
H sudut
W
H sudut
AC atau DC Pol
Balik
AC atau DC Pol
Lurus
AC atau DC
Ganda
AC atau DC
Ganda
AC atau DC Pol
Lurus
AC atau DC
Ganda
AC atau DC Pol
Lurus
AC atau DC
Ganda
DC Pol Balik
AC atau DC Pol
Balik
AC atau DC Pol
Balik
AC atau DC
Ganda
AC atau DC Pol
Balik
II 60
II
60
III
1
IV
3
III Posisi :
1. Semua posisi.
2. Flat dan horizontal.
3. Flat.
IV Jenis salutan, Listrik, karakter khusus pabrik
0. DC +.
1. AC atau DC +, Penembusan dalam.
2. DC atau AC, Penembusan sedang.
3. AC atau DC +, Penembusan dangkal, Busur ringan.
4. AC, DC + Penembusan sedang.
5. DC +, Penembusan sedang.
6. AC, Penembusan sedang.
III.
14
A. PENGERTIAN
Las Gas/Karbit adalah proses penyambungan logam dengan logam
( pengelasan ) yang menggunakan gas asetilen ( C 2H2 ) sebagai bahan bakar,
prosesnya adalah membakar bahan bakar yang telah dibakar gas dengan oksigen
( O2 ) sehingga menimbulkan nyala api dengan suhu sekitar 3.500C yang dapat
mencairkan logam induk dan logam pengisi. Sebagai bahan bakar dapat
digunakan gas-gas asetilen, propana atau hidrogen. Ketiga bahan bakar ini yang
paling banyak digunakan adalah gas asetilen, sehingga las gas pada umumnya
diartikan sebagai las oksi-asetelin.
15
diatas 1000 C dan pemadatan diatas 2 atm tanpa zat asam sudah dapat terurai
secara meledak. Untuk itu digunakanlah zat pelarut aseton.
2. Gas zat asam ( oksigen )
Gas zat asam adalah gas oksigen, yang mana gas tersebut harus ada ( syarat
utama ) pada setiap proses pengelasan atau pembakaran. Botol dan selang untuk
zat asam menggunakan tanda pengenal warna biru.
Diudara bebas terdapat sebagian besar zat lemas dan zat asam. Dengan cara
pendinginan, udara tersebut mengalami perubahan sehingga zat lemas lebih dulu
menguap dan zat asamnya mengendap. Dengan tekanan 150 200 atm zat asam
ini diisikan kedalam botol baja. Pada umumnya botol ini mempunyai volume 40
liter, dan diisi dengan tekanan 150 atm, dan ada juga botol dengan volume 50
liter dan diisi dengan tekanan 200 atm.
Perhitungan isi zat asam : isi = tekanan x volume
= p
x v
= 150
x 40
= 6000 liter
Jumlah pemakaian = ( tekanan awal tekanan akhir ) x volume
= ( 150 100 ) x 40 = 2000 liter
16
D. GENERATOR ASETILIN
17
E. REGULATOR
Regulator adalah suatu alat yang digunakan untuk mengatur dan mengetahui
suatu tekanan didalam suatu tabung.
1. Cara memasang regulator
Sebelum dipasang buka lebih dulu kran botol agar bersih dari kotoran.
Dengan kunci pas yang cocok, pasang regulator dengan cukup kuat
( perhatian : untuk regulator asetilin ulirnya adalah ulir kiri sedangkan untuk
regulator oksigen adalah sebaliknya yaitu ulir kanan ).
Buka kran botol dan periksa kerapatannya dengan air sabun ( jangan
menggunakan minyak apalagi oli ).
Putar baut penyetel sampai mencapai tekanan kerja yang ditentukan.
Catatan : Tekanan kerja untuk oksigen adalah 2,5 atm.
18
F. BRANDER/PEMBAKAR
Pembakar adalah alat pencampur oksigen dengan asetilin. Dengan pembakar ini
kita bisa mendapatkan campuran gas yang tepat dan bila dinyalakan akan kita
dapatkan nyala api yang kita inginkan.
19
BESI TUANG
TEMBAGA
KUNINGAN
ALLUMINIUM
BAJA
OKSIDASI
0
+
0
+
+
-
20
IV.
Kaca/topeng las
Topi.
21
22
m = (s . b + s2 . tan 300) . I .
dimana :
m
A
I
=
=
=
23
Waktu pengelasan
Rumus untuk waktu pengelasan atau kemampuan pencairan elektrode adalah
sebagai berikut :
Elektrode D = 3,25 mm = 900 gram/jam
Elektrode D = 4 mm
= 1320 gram/jam
24
W 1=
W 2=
W 3=
110,4 menit
x 1,5 K Wh=3,25 Kw h
menit
60
hours
25
Biaya keseluruhan :
rupiah
49500
19,25
29700
11,50
44500
17,30
133500
51,9
257500
100
Energi listrik
Harga setiap KWh = Rp 1350 dibutuhkan 22 KWh
Biaya = 22. 1350 = Rp 29700
Biaya/ongkos tenaga kerja/jam Rp 10250
Total waktu pengelasan 260 menit. Jadi ongkos =
(260 . 10250) / 60 = 44500
Biaya lain-lain (diambil faktor 300%)
Biaya lain-lain = (44500 . 300) / 100 = 133500
JUMLAH BIAYA
26