Anda di halaman 1dari 17

SULFONAMIDA

Kelompok 5
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Sandi Kartika
Ni wayan Sariyanti
Lintang Oktavia
Shahnaz Nadia
Justisia Anggraina
Dita Kartika
Hanna Margaretha

sulfonamida
Sulfonamid adalah anti mikroba yang digunakan secara
sistemik maupun topikal untuk beberapa penyakit infeksi
pada manusia

Sulfonamid

merupakan

kelompok

obat

penting

pada

penanganan infeksi saluran kemih (ISK)

Sulfonamid merupakan kelompok kemoterapi dengan rumus


dasar.

Pemakaiaan
1. Kemoterapikum : Sulfadiazin
Sulfathiazol
2. Antidiabetika : Nadisa , Resttinon
3. ISK
: Thidiour
4. Diuretika
: Diamox

Golongan sulfonamida
1)

Sulfacetamida(N-[(4-aminofenil)sulfonil]-asetamida);

2)

Sulfadiazin

3)

Sulfadimetoksin (4-amino-N-(2,6-dimetoksi-4pirimidinil)benzenesulfonamida)

4)

Sulfadimidin (=sulfametazin: 4-amino-N-(4,6-dimetil-2pirimidinil)benzenesulfonamida);

5)

Sulfaguanidin(4-amino-N(aminoiminometil)benzenesulfonamide);

6)

Sulfametizol(4-amino-N-(5-metil-1,3,4-tiadiazol-2
il)benzenesulphonamide);

7)

Sulfametoksazol (4-amino-N-(5-metil-3isoxazolil)benzenesulfonamida);

8)

sulfatiazol(4-amino-N-2-tiazolilbenzenesulfonamida); dan
sebagainya.

Sifat sifat
1. bersifat amfoter , karena itu sukar di pindahkan
dengan cara pengocokan yang digunakan dalam
analisa organik
2. Mudah larut dalam aceton , kecuali Sulfasuksidin ,
Ftalazol dan Elkosin.
3. Sukar larut dalam air,tapi garam Natrium nya
mudah larut

Kelarutan
tidak larut dalam eter dan kloroform
Larut baik dalam aceton
Sulfa-sulfa yang mempunyai gugus amin
aromatik tidak bebas akan mudah larut
dalam HCl encer.
Sulfa-sulfa dengan gugus aromatik
sekunder sukar larut dalam HCl.

Identifikasi cara kelarutan


1. larut dalam air
garam garam natriumnya
Sulfacetamid
sulfonamid (larut sebagian)
2. Diasamkan dengan asam cuka 3 %
larut : Sulfanilamid, Sufacetamid ,Soluseptazin
Tidak larut: Sulfadiazin, Sulfamorazin, Sulfatriazol
3. Dalam alkohol 96 %
larut
: Sulfacetamid, Irgamid , Igafen
tidak larut : Sulfadiazin Na, Sulfamerazin Na

4. Larut dalam asam cuka 7%


sulfanalamid , sulfasetamid
5. Larut dalam NaOH 10% dan HCl 1 %
Sulfamerazin , sulfamezatin
6. Tidak larut dalam NaOH 10 %
Irgafen , Sulfaguanidin

Reaksi umum
1. Reaksi elementer terhadap C, N , S : positif
2. Reaksi terhadap gugus gugus amin : reaksi
dengan p-DAB-HCl, reaksi korek api dan reaksi
indophenol : positif untuk amin amin bebas
3. Reaksi terhadap gugus sulfonzat
zat + H2O2 30% + 1 tetes FeCL3 + HNO3 dan
BaCl2

4. Reaksi furfural (terhadap gugus amin bebas)


1 tetes pereaksi ( furfural 2% dalam asam asetat glasial ) + zat
memberi warna merah tua segerah berubah menjadi ungu.
Semua sulfa memberikan hasil positif, kecuali sulfasuksidin,
pthalazol, septazin.
5. Reaksi Vanilin :
- sulfadiazin + vanillin dan H2SO4:endapan kuning.
- sulfamerazin + vanilin dan H2SO4: endapan kuning.
- sulfanilamid + vanillin dan H2SO4: lar jernih atau melarut
sempurna.
6. Reaksi korek api
sulfadiazine, sulfamerazin dan sulfanilamid dilarutkan dengan
pereaksi HCl pekat sehinga masing masing menghasilkan warna
kuning, merah dan kuning.

7. Sublimasi
Untuk beberapa sulfa yakni : Sulfadiazin, Sulfamerazin, Sulfamezatin,
Elkosin.

Thalazol,

8. Reaksi Kristal

Aseton air
Alkohol air
Dragendorf
Bouchardat
Eder
Asam pikrat 1 % dalam air
Asam pikrolon
Mayer
Fe kompleks
Cu kompleks
p-DAB-HCl
Asam sikikowolframat
AuBr3
PtCl
Asam dliitur
Cara rowen

Cara aseton-air
Dalam tabung reaksi zat dilarutkan dengan aseton lalu disaring filtratnya, tambahkan
air secukupnya. Larutan ditetesklan di kaca objek, lihat kristal yang terjadi.

Reaksi masing-masing zat


Sulfadiazin
1. Bubuk volmingun, putih kekuningan, TL 250-2560C
2. Sedikit larut dalam air, alkohol dan aseton. Larut
baik dalam asam mineral, NaOH, basa-basa
3. Reaksi :
- p-DAB HCl kuning jingga
- Roux
ungu-biru hijau
- CuSO4
ungu dan ada kristal
- Indofenol merah rosa

Reaksi masing-masing zat


Sulfaguanidin
1. Bubuk putih tidak berasa, TL 1850C
2. Kelarutan dalam air 13mg/100cc. Tidak larut
dalam NaOH, sedikit larut dalam aseton dan
alkohol. Larut dalam asam mineral
3. Reaksi :
- p-DAB HCl jingga
- Roux kuning hijau
- CuSO4 akalis : biru ungu, netral :
negatif
- Indofenol kuning coklat

Reaksi masing-masing zat


Sulfamerazin
1. Bubuk tak berwarna-kuning muda, hampir tidak
berasa, TL 2340C
2. Reaksi :
- p-DAB HCl jingga merah
- Roux ungu biru lalu hijau
- CuSO4 coklat abu-abu
- Indofenol rosa
- Vanillin merah stabil

Reaksi masing-masing zat


Sulfamezatin
1. Bubuk putih, kuning muda, tak berasa, TL 1931980C
2. Larut dalam air
3. Reaksi :
- Roux ungu merah, ungu coklat, hijau tua
kotor
- p-DAB HCl kuning jingga
- Vanillin merah jingga
- KBrO3 ungu lemah-coklat kuning
- Indofenol merah
-

CuSO4

jingga coklat

Reaksi masing-masing zat


Sulfanilamid

1. Bubuk tabur putih, TL 1630C


2. Larut dalam air
3. Reaksi :
- Roux ungu merah, ungu coklat, hijau
kotor
- p-DAB HCl kuning jingga
- Vanillin kuning hijau
- KBrO3 ungu, merah, coklat
- Indofenol biru langit
- CuSO4
Biru

Reaksi masing-masing zat


Sulfathiazol
1. Bubuk putih, kuning muda, tak berbau,
tak berasa, TL 195-1980C
2. Larut dalam air, alkohol, aseton
3. Reaksi :
- p-DAB HCl jingga
- Roux kuning hijau
- Indofenol hijau muda
- KBrO3 ungu tua

Anda mungkin juga menyukai