Anda di halaman 1dari 18

PENYUSUNAN ANGGARAN DAN PENGENDALIAN

A. PENGANGGARAN

Penganggaran adalah proses menyusun anggaran. Anggaran adalah


hasil penganggaran. Rencana dapat dinyatakan dalam angka (kuantitatif)
tetapi dapat juga tidak dinyatakan dalam angka, umumnya dalam satuan
mata uang. Penganggaran sangat erat hubungannya dengan akuntansi,
karena penganggaran merupakan salah satu bidang akuntansi dan termasuk
bagian akuntansi manajemen.
Penganggaran meliputi penganggaran perusahaan dan penganggaran
sektor publik. Penganggaran perusahaan berarti penganggaran untuk
organisasi yang bertujuan mencari laba, sedangkan penganggaran sektor
publik (penganggaran nirlaba) berarti penganggaran untuk organisasi yang
tidak bertujuan mencari laba.
Anggaran biasanya berfungsi sebagai :
1. Alat perencanaan memberikan gambaran yang jelas dalam satuan barang

dan uang.
2. Alat pelaksanaan memberikan pedoman agar pekerjaan dapat
dilaksanakan secara selaras.
3. Alat pengawasan, yaitu digunakan sebagai alat menilai pelaksanaan
pekerjaan.
Anggaran dapat dikelompokkan menjadi :
1. Dari segi dasar penyusunan terdiri atas

Anggaran variabel
- Anggaran tetap,
2. Dari segi penyusunan terdiri atas
- Anggaran periodik
- Anggaran kontinu
3. Dari segi jangka waktu terdiri atas:
- Anggaran jangka panjang
-

Sitti Murniati 026/PPAK-XIII/2010Page 1

Anggaran jangka pendek


Dari segi bidangnya terdiri atas:
- Anggaran operasional
Anggaran keuangan
Dari segi kemampuan menyusun terdiri atas:
- Anggaran komprehensif
Anggaran parsial
Dari segi fungsinya terdiri atas:
- Anggaran apropriasi
- Anggaran kinerja
Dari segi penentuan harga pokok produk terdiri atas:
- Anggaran tradisional
- Anggaran berdasar kegiatan
-

4.

5.

6.

7.

a. Penyusunan Anggaran Operasional

1. Peramalan Jualan
Peramalan merupakan fungsi manajemen pertama sebelum
dilakukan perencanaan. Penganggaran merupakan bagian dari
perencanaan, karena anggaran adalah salah satu jenis rencana. Oleh
karena itu, sebelum dibuat anggaran terlebih dahulu dibuat ramalan.
Dalam hal ini sebelum dibuat anggaran jualan terlebih dahulu dibuat
ramalan jualan.
Jualan artinya hasil penjualan. Penjualan artinya proses
menjual. Menjual artinya menyerahkan sesuatu kepada pembeli
dengan harga tertentu pada saat tertentu. Teknik membuat ramalan
jualan dapat dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Teknik
membuat ramalan jualan secara kualitatif dapat dilakukan dengan
menggunakan metode pendapat, antara lain: pendapat para ahli,
pendapat para pramuniaga, pendapat survey konsumen, pendapat
para manajer pemasaran. Peramalan jualan secara kuantitatif, antara
lain dapat menggunakan analisis tren garis lurus, analisis tren bukan

Sitti Murniati 026/PPAK-XIII/2010Page 2

garis lurus, analisis regresi sederhana, analisis regresi berganda, dan


metode distribusi probabilitas.
2. Penyusunan Anggaran Penjualan
Anggaran jualan adalah anggaran hasil penjualan. Kegunaan
anggaran jualan terutama sebagai dasar penyusunan anggaran
lainnya, dan sebagai ujung tombak dalam memperoleh laba. Faktor
yang mempengaruhi anggaran jualan selain ramalan jualan, antara
lain faktor: pemasaran, keuangan, ekonomis, teknis, kebijakan
perusahaan, penduduk, kondisi, dan lain-lain.
Penyusunan anggaran jualan dimulai dari mempertimbangkan
faktor yang mempengaruhi anggaran jualan. Setelah itu menetapkan
harga jual untuk produk tertentu dan daerah tertentu. Kemudian
membuat taksiran tiap jenis produk yang akan dijual dan penentuan
produk yang akan dijual pada daerah tertentu. Langkah selanjutnya
adalah memperhitungkan anggaran jualan, dan kemudian disusunlah
anggaran jualan.
3. Penyusunan Anggaran Biaya Produk
Biaya pabrik beda dengan biaya produksi, biaya pabrik meliputi
biaya bahan baku (BBB), biaya tenaga kerja langsung (BTKL), dan
biaya overhead pabrik (BOP) yang terjadi pada satu periode, yaitu
periode ini, sedangkan biaya produksi meliputi BBB, BTKL, dan BOP
yang terjadi pada dua periode, yaitu periode lalu dan periode ini.
Anggaran produksi berarti anggaran kegiatan, karena produksi
adalah proses kegiatan membuat produk. Produksi tidak perlu
dianggarkan, tetapi dijadwalkan. Dengan demikian istilah anggaran
produksi tidak tepat. Oleh karena itu makalah ini menggunakan istilah
anggaran produk.
Penyusunan anggaran produk dilakukan dengan berdasar pada
anggaran jualan ditambah sediaan produk jadi yang dianggarkan,
menghasilkan produk jadi siap dijual. Produk jadi siap dijual dikurang

Sitti Murniati 026/PPAK-XIII/2010Page 3

sediaan produk jadi awal menghasilkan produk yang dianggarkan,


dalam hal ini anggaran produk jadi dihasilkan periode ini:
Anggaran produk dapat disusun dalam empat cara:
Mengutamakan stabilitas produk
- Mengutamakan stabilitas sediaan
- Kombinasi stabilitas produk dengan stabilitas sediaan
- Disesuaikan dengan keperluan manajemen.
4. Penyusunan Anggaran Bahan Baku
-

Tujuan utama disusun anggaran bahan baku adalah untuk


menjaga kelancaran produksi, dimana bahan baku adalah komponen
utama dari suatu produk.
Kuantitas bahan baku tersedia untuk dipakai adalah kuantitas
bahan baku yang dibeli ditambah kuantitas sediaan bahan baku awal.
Kuantitas bahan baku dipakai adalah kuantitas bahan baku tersedia
untuk dipakai dikurang kuantitas sediaan bahan baku. Biaya bahan
baku adalah kuantitas bahan baku dipakai dikali harga bahan baku per
unit. Kuantitas bahan baku dipakai dapat juga diperoleh dari kuantitas
produk jadi yang diproduksi periode ini dikali standar bahan baku
dipakai per unit produk. Belian bahan baku adalah biaya bahan baku
ditambah sediaan bahan baku awal dikurang sediaan bahan baku
akhir.
5. Penyusunan Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Biaya
Overhead Pabrik
Tenaga kerja langsung adalah tenaga manusia yang langsung
bekerja mengolah produk. Biaya tenaga kerja langsung adalah upah
yang harus dibayar untuk tenaga kerja langsung. Upah untuk tenaga
kerja langsung biasanya menggunakan sistem upah per unit produk
yang dihasilkan atau sistem upah per jam kerja langsung. Untuk
memperoleh biaya tenaga langsung yang dianggarkan adalah jam
kerja langsung terpakai dikali standar upah tenaga kerja langsung per

Sitti Murniati 026/PPAK-XIII/2010Page 4

jam. Jam kerja langsung terpakai adalah produksi dianggarkan dikali


standar jam tenaga kerja langsung.
Dengan adanya anggaran tenaga kerja langsung dapat
disiapkan kas untuk pembayarannya, sehingga dapat memperlancar
produksi. Anggaran tenaga kerja langsung besar kecilnya dipengaruhi
oleh produk dianggarkan, standar jam kerja langsung, dan standar tarif
upah tenaga kerja langsung.
Biaya overhead pabrik (BOP) adalah biaya yang terjadi di
pabrik, selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Bila
ingin menyusun anggaran rugi-laba metode penentuan harga pokok
variabel (variable costing) maka biaya overhead pabrik dipisahkan
menjadi BOP variabel dan BOP tetap, tetapi bila ingin menyusun
anggaran rugi-laba metode penentuan harga pokok penuh BOP tidak
perlu

dipisahkan

menjadi

dua,

terkecuali

untuk

kepentingan

pembedaan anggaran rugi-laba antara metode penentuan harga


pokok variabel dengan metode penentuan harga pokok penuh.
6. Penyusunan Anggaran Beban Penjualan
Beban penjualan meliputi: beban komisi penjualan, beban
promosi, beban distribusi, beban penghapusan piutang usaha, beban
turun harga, tetapi tidak termasuk harga pokok barang terjual. Beban
penghapusan piutang usaha dan beban turun harga yang termasuk
beban penjualan, karena beban tersebut terjadinya ditaksir, sudah
diduga. Penghapusan piutang usaha dan turun harga yang terjadinya
tidak terduga (insidental) tidak termasuk beban penjualan, tetapi
termasuk pos luar biasa (insidental).
Beban

penjualan

merupakan

beban

(biaya)

yang

dikelompokkan menurut fungsi organisasi, dalam hal ini beban


penjualan merupakan tanggung jawab fungsi manajer penjualan atau
yang lebih luas lagi. tanggung jawab fungsi manajer pemasaran.
Beban penjualan terjadi sebagai akibat adanya kegiatan penjualan.

Sitti Murniati 026/PPAK-XIII/2010Page 5

Beban penjualan berguna untuk meningkatkan volume barang yang


dijual. Oleh karena itu, bila barang yang dijual tidak meningkat,
sedangkan

beban

penjualan

meningkat

maka

manajer

harus

bertanggung jawab mengenai permasalahan tersebut.


7. Penyusunan Anggaran Beban Administrasi dan Anggaran Rugi Laba
Anggaran beban administrasi dan umum merupakan salah satu
unsur beban usaha. Beban usaha terdiri atas beban penjualan dan
beban administrasi dan umum. Oleh karena itu, beban administrasi
dan umum adalah beban usaha dikurang beban penjualan. Beban
administrasi dan umum adalah beban selain beban penjualan, selain
harga pokok barang terjual, selain beban non usaha.
Kegunaan anggaran beban administrasi dan umum pada
dasarnya untuk menunjang kegiatan produksi dan kegiatan penjualan.
Salah satu unsur beban administrasi dan umum adalah beban
depresiasi bangunan, beban depresiasi kendaraan dan alat keperluan
kantor. Untuk menentukan beban depresiasi ada beberapa metode
yang dapat digunakan, antara lain: metode beban tetap, metode
beban berkurang, metode beban bertambah, dan metode beban
variabel.
Anggaran beban administrasi dan umum adalah salah satu
unsur anggaran operasional. Oleh karena itu, anggaran beban
administrasi dan umum diperlukan dalam menyusun anggaran rugilaba.
Anggaran

rugi-laba

yang

merupakan

tujuan

disusunnya

anggaran operasional memerlukan anggaran keuangan, sebaliknya


anggaran keuangan memerlukan anggaran operasional. Sebagai
contoh, untuk menyusun anggaran rugi-laba (anggaran operasional)
diperlukan anggaran sediaan (anggaran keuangan), seperti anggaran
sediaan bahan baku untuk menyusun anggaran biaya bahan baku,
anggaran sediaan produk jadi dan sediaan produk dalam proses

Sitti Murniati 026/PPAK-XIII/2010Page 6

diperlukan untuk menyusun anggaran rugi-laba. Di sisi lain untuk


menyusun anggaran keuangan (anggaran neraca), seperti anggaran
modal sendiri (anggaran laba di tahan) diperlukan anggaran rugi-laba,
karena

rugi-laba

mempengaruhi

besar

kecilnya

modal

sendiri

(anggaran keuangan). Rugi mengurangi modal sendiri, sedangkan


laba menambah modal sendiri.
b. Penyusunan Anggaran Keuangan

1. Penyusunan Anggaran Kas


Anggaran kas adalah anggaran yang menunjukkan perubahan
kas

dan

memberikan

alasan

mengenai

perubahan

kas

dan

memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan


menunjukkan arus kas masuk sebagai sumber kas dan arus kas
keluar sebagai arus kas digunakan sehingga tampak kelebihan atau
kekurangan kas, dan saldo kas selama periode tertentu dari suatu
organisasi.
Kas masuk dan kas keluar diklasifikasikan dalam kegiatan
utama perusahaan, yaitu kegiatan operasi, kegiatan investasi, dan
kegiatan pendanaan.
Salah satu tujuan pokok disajikan anggaran kas adalah untuk
menyelesaikan anggaran tentang likuiditas organisasi, dan manfaat
(guna) anggaran kas untuk mengetahui posisi kemampuan membayar
kegiatan rutin (kewajiban jangka pendek), serta memperkuat posisi
dalam penawaran.
Anggaran kas dapat disajikan dalam dua bentuk, yaitu
Bentuk tunggal
2. Bentuk campuran.
Cara penyusunan anggaran kas ada dua cara pendekatan, yaitu
1.

1. pendekatan kas masuk dan kas keluar atau metode langsung,


2. pendekatan akunting keuangan atau metode tak langsung (metode

rekonsialisasi).
Sitti Murniati 026/PPAK-XIII/2010Page 7

2. Penyusunan Anggaran Piutang


Piutang adalah hak menagih sejumlah harta dari kreditor
kepada debitor yang bersedia melunasi pada waktu yang akan datang.
Piutang usaha adalah piutang yang timbul karena menjual barang atau
jasa secara kredit. Kegunaan piutang usaha yang utama adalah untuk
meningkatkan volume barang yang dijual agar mampu bersaing.
Faktor yang mempengaruhi anggaran piutang antara lain:
volume barang yang dijual secara kredit, standar kredit, jangka waktu
kredit, pemberian potongan, pembatasan kredit, kebijakan penagihan
piutang.
Langkah penyusunan anggaran piutang usaha; pertama,
mengumpulkan

data

realisasi

dan

anggaran

jualan;

kedua,

menentukan taksiran piutang tak tertagih (bila ada) dan syarat


pembayaran; ketiga, menghitung anggaran piutang usaha termasuk
menghitung taksiran kerugian piutang (bila ada); dan keempat,
menyusun anggaran piutang.
3. Penyusunan Anggaran Sediaan
Sediaan pada perusahaan manufaktur terdiri atas: sediaan
produk jadi, sediaan produk dalam proses, sediaan bahan baku,
sediaan bahan pembantu, sediaan suku cadang, sediaan pernik, tetapi
yang dibahas hanya tiga macam sediaan, yaitu sediaan produk jadi,
sediaan produk dalam proses, dan sediaan bahan baku.
Sediaan pada perusahaan dagang terdiri atas: sediaan barang
dagangan, dan sediaan pernik, tetapi yang dibahas hanya sediaan
barang dagangan. Cara menentukan anggaran sediaan produk jadi
dan sediaan produk dalam proses menggunakan
1. Tingkat perputaran sediaan.
2. Membuat anggaran produk.

Anggaran sediaan bahan baku dapat dihitung dengan tiga cara:


1. menggunakan tingkat perputaran sediaan,

Sitti Murniati 026/PPAK-XIII/2010Page 8

2. menentukan tingkat kuantitas pesanan ekonomis (KPE),


3. membuat anggaran belian bahan baku.

Anggaran sediaan barang dagangan dapat dihitung dengan tiga cara:


1. tingkat perputaran sediaan,
2. menentukan tingkat pesanan ekonomis., dan
3. membuat anggaran belian barang dagangan.

Cara menentukan anggaran sediaan bahan baku dengan


memb:aat anggaran belian bahan baku, dan cara menentukan
anggaran sediaan barang dagangan dengan membuat anggaran
belian barang dagangan cocok bila akunting keuangan menggunakan
pencatatan metode fisik.
4. Penyusunan Anggaran Utang dan Neraca
Utang meliputi utang jangka pendek dan utang jangka panjang.
Utang jangka pendek adalah utang yang jangka waktunya tidak lebih
dari satu tahun. Seperti: utang usaha, beban terutang, utang wesel,
dan lain-lain. Utang jangka panjang adalah utang yang jangka
waktunya lebih dari satu tahun, seperti utang obligasi.
Utang jangka pendek digunakan untuk membelanjai modal kerja
(harta lancar), sedangkan utang jangka panjang digunakan untuk
membelanjai harta tak lancar. Belanja harta lancar dan harta tak lancar
ini dapat digunakan untuk kegiatan ekspansi, yaitu memperluas
kegiatan produksi dan pemasaran untuk meraih laba yang sebesarbesarnya.
Kegiatan ekspansi akan memperbesar utang, di samping itu
juga struktur modal mempengaruhi besar kecilnya utang, semakin
besar modal sendiri semakin besar kesempatan memperoleh utang
yang besar, sebaliknya semakin kecil modal sendiri yang dimiliki
semakin kecil kemungkinan memperoleh utang yang besar.
Modal sendiri dari suatu badan usaha strukturnya berbeda
antara badan usaha yang satu dengan badan usaha yang lain. Di

Sitti Murniati 026/PPAK-XIII/2010Page 9

Indonesia dikenal badan usaha perseorangan, firma, persekutuan


komanditer, perseroan terbatas, dan koperasi.
c. Penyusunan Anggaran Variabel dan Anggaran Tetap
1. Penyusunan Anggaran Perusahaan Industri

Penyusunan anggaran tetap perusahaan industri terdiri atas


anggaran operasional dan anggaran keuangan. Anggaran operasional
dan anggaran keuangan disebut anggaran induk. Anggaran tetap
menggunakan metode penentuan harga pokok penuh, sedangkan
anggaran variabel menggunakan penentuan harga pokok variabel.
Anggaran tetap disusun untuk diperbandingkan dengan realisasi
laporan keuangan dihasilkan oleh akunting keuangan, sedangkan
anggaran variabel digunakan manajemen untuk perencanaan laba
jangka pendek dan pengambilan keputusan keuangan, seperti:
keputusan menerima atau menolak pesanan khusus, keputusan
menaikkan harga jual atau menaikkan volume jualan.
Dalam anggaran tetap terdapat: anggaran jualan, anggaran
produk, anggaran biaya bahan baku dan anggaran belian bahan baku,
anggaran biaya overhead pabrik, anggaran harga pokok barang
terjual, anggaran laba-rugi, anggaran kas, dan anggaran neraca.
Dalam

anggaran

variabel

terdapat

anggaran

laba-rugi

direncanakan dengan membuat anggaran titik impas, dan anggaran


laba-rugi untuk alternatif pengambilan keputusan.
2. Penyusunan Anggaran Perusahaan Dagang

Perusahaan manufaktur (industri) kegiatannya membeli barang


untuk diolah menjadi produk jadi, sedangkan perusahaan dagang
kegiatannya membeli barang untuk dijual. Dengan demikian anggaran
pada perusahaan dagang lebih sedikit daripada perusahaan industri.
Penyusunan

anggaran

perusahaan

dagang

lebih

sederhana

dibandingkan dengan penyusunan anggaran perusahaan manufaktur,


karena dalam perusahaan dagang tidak terdapat istilah bahan baku,
Sitti Murniati 026/PPAK-XIII/2010Page 10

tenaga kerja langsung overhead pabrik, produk jadi, dan produk dalam
proses. Produk jadi yang terdapat dalam perusahaan manufaktur,
dalam perusahaan dagang terdapat barang dagangan.
Seperti halnya pada perusahaan manufaktur terdapat anggaran
tetap dan anggaran variabel, pada perusahaan dagang juga terdapat
anggaran tetap dan anggaran variabel, tetapi pada perusahaan
dagang tidak menggunakan metode penentuan harga pokok penuh
untuk menyusun anggaran tetap seperti yang terdapat pada
perusahaan manufaktur. Anggaran tetap pada perusahaan dagang
meliputi

anggaran

jualan,

anggaran

belian

barang

dagangan,

anggaran harga pokok barang terjual, anggaran beban penjualan dan


administrasi (beban usaha), anggaran laba-rugi, anggaran kas, dan
anggaran neraca.
Begitu juga dalam hal menyusun anggaran variabel pada
perusahaan dagang tidak menggunakan metode penentuan harga
variabel seperti yang terdapat pada perusahaan manufaktur. Hal ini
disebabkan perusahaan dagang tidak berproduksi sehingga tidak
menggunakan metode penentuan harga pokok produk. Harga pokok
barang terjual pada perusahaan dagang merupakan biaya variabel,
sedangkan harga pokok barang terjual dalam perusahaan manufaktur
yang menggunakan metode penentuan harga pokok penuh bukan
termasuk biaya variabel, kecuali menggunakan metode penentuan
harga pokok variabel. Anggaran variabel pada perusahaan dagang
seperti halnya pada perusahaan manufaktur dapat digunakan untuk
perencanaan laba jangka pendek dan dapat juga digunakan dalam
pengambilan keputusan, hanya saja dalam Kegiatan Belajar 2 ini tidak
diuraikan

tentang

anggaran

variabel

yang

digunakan

dalam

pengambilan keputusan, karena pada dasarnya sama dengan


perusahaan manufaktur.
3. Penyusunan Anggaran Perusahaan Jasa

Sitti Murniati 026/PPAK-XIII/2010Page 11

Bank seperti halnya kegiatan produksi di perusahaan atau kegiatan


pembeli barang dagangan di pasar perusahaan dagang. Kegiatan kredit di
bank seperti halnya kegiatan penjualan di perusahaan manufaktur dan
perusahaan dagang.
Siapa pun di bank terdiri atas simpanan giro, simpanan tabungan,
dan simpanan deposito. Kredit di bank terdiri atas, kredit modal kerja,
kredit investasi dan kredit konsumsi. Kredit modal kerja dan kredit
investasi biasanya disebut kredit produksi sebagai lawan kredit konsumsi.
Dalam penjelasan anggaran variabel per gandaan, bunga simpanan
merupakan biaya variabel sedangkan bunga kredit dapatan (revenues).
Analisis selisih pada perusahaan pada perubahan analisis selisih
terdiri dari atas analisis selisih kredit berupa selisih volume kredit dan
analisis selisih simpanan berupa selisih volume simpanan selisih tingkat
bunga simpanan dan selisih biaya bunga simpanan. Pada perusahaan
jasa perpakiran juga dapat dibuat analisis titik impas seperti halnya pada
perusahaan jasa, analisis titik impas penting dalam hal persamaan jangka
pendek karena dengan diketahui titik impas dapat menyediakan barang
jasa yang dijual agar tidak berada di bawah titik impas yang
mengakibatkan perusahaan merugi.

B. BIAYA STANDAR

Pengendalian biaya dapat dilakukan dengan cara menentukan standar


biaya yang seharusnya terjadi. Dalam penentuan biaya standar perunit
manajer dihadapkan 2 keputusan yaitu :

1. Jumlah input dibandingkan dengan unit output


2. Jumlah yang harus dibayar untuk jumlah input yang dipergunakan.

Biaya standar perunit dapat dihitung dengan mengalikan standar


kuantitas dengan standar harga.
Biaya standar perunit = standar kuantitas X standar harga
Sitti Murniati 026/PPAK-XIII/2010Page 12

1. Kegunaan Biaya Standar


a. Menetapkan anggaran
b. Mengendalikan biaya dan memotivasi serta mengukur efisiensi
c. Menyederhanakan prosedur penetapan biaya dan mempercepat

laboran penyajian biaya.


d. Membebankan biaya ke persediaan bahan , barang dalam proses dan
barang jadi.
e. Memberikan dasar bagi penetapan tender dan kontrak serta harga
jual.
2. Penyusunan Standar Kuantitas

Ada tiga sumber yang dapat digunakan untuk menentukan standar


kuantitas yaitu:
a. Pengalaman historis

Penyusunan standar dilakukan secara hati-hati, apakah pada periodeperiode sebelumnya proses produksi dilakukan secara efisien atau
tidak.
b. Penelitian teknis
Penyusunan standar dilakukan bahwa tingkat poduksi secara teknis
tersebut akan sulit tercapai.
c. Masukan dari personal bagian operasional.
Standar yang dilakukan memperhatikan masukan dari karyawan dari
bagian operasional maka standar tersebut bisa dipertanggung
jawabkan.
3. Jenis-Jenis Standar
Ada jenis standar yang bisa dipakai adalah :
a. Ideal

Standar ideal disusun berdasarkan kondisi perusahaan berada pada


tingkat efisiensi yang maksimum. Standar ideal hanya dapat dicapai
jika semuanya berjalan secara sempurna, tidak ada kemacetandan
tidak ada karyawan yang ketrampilannya kurang.
b. Currently attainable.

Sitti Murniati 026/PPAK-XIII/2010Page 13

Standar ini dapat dicapai dalam kondisi operasi secara efisiensi, dan
telah memperhitungkan adanya kemacetan secara normal adanya
kemungkinan tenaga kerja yang kurang trampil.
c. Alasan Pemakaian Biaya Standar

Sistem biaya standar dipakai karena memberikan keuntungan dalam


dua hal sebagai berikut :
1) Untuk memperbaiki planning dan control Dengan diterapkan biaya

standar perunit, maka perencanaan dapat dilakukan dengan lebih


baik yaitu dengan menyusun anggaran fleksibel. Dengan
diterapkan biaya standar, pengendalian biaya menjadi lebih mudah
dilakukan yaitu dengan pembandingan antar biaya yang
sesungguhnya terjadi dengan biaya menurut standar.
2) Untuk memudahkan penghitungan harga pokok produk. Penentuan
harga pokok produk lebih mudah karena biaya bahan, biaya tenaga
kerja dan BOP semua dihitung berdasarkan standar yang telah
ditentukan. Penghitungan harga pokok perunit atau keseluruhan
lebih mudah dilakukan pada sistem biaya standar.

C. ANALISIS PENYIMPANGAN

Selisih yang terjadi dalam biaya standar yang telah ditentukan dengan
biaya yang sesungguhnya terjadi disebut varians atau penyimpangan.
Dengan melakukan analisis varian biaya yang terjadi akan diperoleh
informasi apakah penyimpangan yang terjadi besar atau kecil, bagian yang
mana yang bertanggung jawab atas terjadinya varian biaya tersebut . Biaya
bahan dan biaya tenaga kerja memiliki kapasitas sesungguhnya dan
kapasitas standar, sedangkan BOP memiliki kapasitas sesungguhnya,
kapasitas standar dan kapasitas normal.
Rumus umum analisis varians:
Variansi total = (AP x AQ) (SP x SQ)
Keterangan:
Sitti Murniati 026/PPAK-XIII/2010Page 14

SP adalah standard harga per unit suatu input


SQ adalahkuantitas standaard input yang diizinkan untuk output aktual
SP x SQ adalah biaya input yang direncanakan atau dianggarkan
AP x AQ adalah biaya input aktual
AP adalah harga aktual per unit input
AQ adalah kuantitas input aktual yang digunakan
Analisis Biaya Produksi Langsung (Biaya Bahan dan Biaya Tenaga
Kerja).

MODEL SATU SELISIH


Selisih biaya dapat dihitung adalah
Selisih = ( Kst x Hst ) ( Kses x Hses )
Keterangan : Kst

= kualitas standar

Kses = kualitas sesungguhnya


Hst

= harga standar

Hses = harga sesungguhnya


Apabila biaya standar> biaya sesungguhnya maka terjadi selisih
menguntungkan Apabila biaya standar < biaya sesungguhnya maka terjadi
selisih merugikan.
MODEL DUA SELISIH
Selisih harga (SH) dihitung sebagai berikut :
SH = ( Hses - Hst ) x Kses
Apabila Hses > Hst maka terjadi selisih harga merugikan. Apabila Hses < Hst
maka terjadi selisih harga menguntungkan.
Selisih kuantitas (SK) dihitung sebagai berikut :
SK = ( Kses - Kst ) x Hst
Apabila Kses > Kst maka terjadi selisih harga merugikan. Apabila Kses < Kst
maka terjadi selisih harga menguntungkan
Sitti Murniati 026/PPAK-XIII/2010Page 15

MODEL TIGA SELISIH


Metode tiga selisih menghitung tiga jenis yaitu ; selisih harga, selisih
quantitas dan selisih gabungan.(SG)
SH = (Hses H st) X Kses atau Kst mana yang lebih kecil
SK = (Kses K st) X Hses atau Hst mana yang lebih kecil
SG = (Hses H st) x (Kses K st)
1. Jika Hst < Hses dan Kst <Kses maka :
SH = (Hses H st) X Kst maka selisih rugi
S K = ( Kses Kst) x Hst maka selisih rugi
SG = (Hses H st) x (Kses K st) maka selisih rugi
2. Jika Hst >Hses dan Kst >Kses maka :
SH = (Hses H st) X Kses maka selisih menguntungkan
S K = ( Kses Kst) x Hses maka selisih menguntungkan
SG = (Hst H ses) x (Kst K ses) maka selisih menguntungkan
3. Jika Hst < Hses dan Kst >Kses maka :
SH = (Hses H st) X Kses maka selisih rugi
S K = ( Kst Kses) x Hst maka selisih menguntungkan
SG = 0
4. Jika Hst >Hses dan Kst <Kses maka :
SH = (Hst H ses) X Kst maka selisih menguntungkan
S K = ( Kst Kses) x Hsest maka selisih rugi
SG = 0

Analisis Selisih BOP


Analisi ini meliputis : model satu selisih, model dua selisih, model tiga

selisih dan model empat selisih. Anggaran fleksibel adalah anggaran yang
mempertimbangkan variasi pemacu biaya.

Sitti Murniati 026/PPAK-XIII/2010Page 16

Penghitungan Selisih BOP


Model Satu Selisih
Selisih BOP = BOP ses BOP db
Keterangan:
BOPses

= BOP sesungguhnya terjadi

BOPdb

= BOP dibebankan pada produk yang diproduksi


= tarif standar x kapasitas standar

Model Dua Selish


a. Selisih anggaran

SA = BOP ses- (BOPtng + ( Tst BOP v X Jam st)


Keterangan:
SA = selisih anggaran
BOPt ang = BOP tetap yang dianggarkan ( Tst BOP x kapasitas
normal
Tst BOPv = tarif standar BOP Variabel
b. Selisih Volume

SV = BOP tang + ( Tst BOPv x jam st) (tariff BOP x jam st)
Model Tiga Selisih
a. Selisih pengeluaran
SP = BOP ses BOP dianggarkan pada jam sesungguhnya
SP = BOP ses (BOP tang + ( Tst BOPv x Jam ses)
b. Selisih efisiensi
SE = Tst BOPv x (jam ses jam st)
c. Selisih volume
SV = T BOPt x ( Jam normal x jam standar)
Model Empat Selisih

Sitti Murniati 026/PPAK-XIII/2010Page 17

a. Selisih pengeluaran BOPV


SE BOPv = Tst BOPv ( jam ses jam st)
b. Selisih efisiensi
SPv = BOP ses ( Tst BOPv x Jam ses)
c. Selisih pengeluaran BOPT
SP BOPt = BOPt ses BOPt ang
d. Selisih volume
SV = T st BOPt ( jam normal jam st)

Sitti Murniati 026/PPAK-XIII/2010Page 18

Anda mungkin juga menyukai