TINJAUAN PUSTAKA
A. Organisasi Lembaga Kependidikan
1. Lembaga Pendidikan
Lembaga pendidikan adalah badan atau instansi baik
negeri atau swasta yang melaksanakan kegiatan mendidik.
Menurut Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana (2012:15-16)
secara umum komponen-komponen penting dalam lembaga
pendidikan yang menentukan keberhasilan lembaga tersebut
terdiri dari :
a. Komponen siswa, yaitu subyek belajar yang menurut jenis
dan sifat lembaganya dapat disebut sebagai : siswa,
mahasiswa, peserta khusus.
b. Komponen guru, yaitu subyek yang memberikan pelajaran
yang sebutannya dapat : guru, dosen, penyaji, penatar.
c. Komponen kurikulum, yaitu materi atau bahan pelajaran
yang diajarkan, yang memberikan ciri pada lembaga
pendidikan tersebut dan mencerminkan kualitas
lulusannya.
d. Komponen sarana dan prasarana, yaitu komponen
penunjang terlaksananya proses pengajaran.
e. Komponen pengelola, yaitu orang-orang yang mengurus
penyelenggaraan lembaga, menyangkut pengelolaan dalam
memimpin, mengorganisasikan, mengarahkan, membina
serta mengurus tata laksana lembaga.
2. Jalur, Jenjang, dan Jenis Lembaga Pendidikan
a. Jalur Pendidikan
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab IV
pasal 31 ayat 1, 2, dan 3), disebutkan bahwa jalur
pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk
mengembangkan
potensi
diri
dalam
suatu
proses
pendidikan
kualitas
sumber
yang
berperan
daya
manusia,
dalam
yaitu
pembentukan
terdiri
atas:
Menurut
Undang-Undang
Republik
Indonesia
dasar,
pendidikan
pendidikan tinggi.
2) Jalur Pendidikan nonformal
Menurut Undang-Undang
menengah,
Republik
sampai
Indonesia
secara
terstruktur
nonformal
dan
diselenggarakan
berjenjang.
bagi
warga
sebagai
pengganti,
penambah,
dan/atau
Republik
Indonesia
adalah
jalur
pendidikan
keluarga
dan
Jenjang
pendidikan
formal
terdiri
atas
(Sumber:
Undang-Undang
Republik
Pasal
15
kelompok
dijelaskan
yang
bahwa
didasarkan
jenis
pendidikan
adalah
pada
kekhususan
tujuan
ini
dipahami
sebagai
kurikulum
mata
yang
yang
terpisah-pisah
yang
kurang
jenis
ini
mengandung
makna
bahwa
batas-batas
dan
menyatukan
mata
pada
masalah
tertentu
yang
memerlukan
dan
sebaik-baiknya
pendidikan.
d. Pembagian Tugas Guru
daripeningkatan
mutu
adalah
mengaur
tempat
duduk,
perkenalan
terperinci
mengenai
penyajian
bahan
materi,
waktu
pelaksanaan
dan
bagaimana dilaksanakan.
3. Segi Manajemen dalam Pengawasan atau Penilaian
Penyelenggaraan evaluasi hasil belajar dalam satu
semester terbagi menjadi 2 hal yaitu evaluasi formatif dan
evaluasi sumatif. Kedua jenis evaluasi ini dilakukan dengan
tujuan untuk mengetahui keberhasilan guru dalam mengajar
dilihat dari hasil atau prestasi siswa. Evaluasi formatif adalah
evaluasi atau penilaian yang dilakukan setelah satu pokok
bahasan selesai dipelajari oleh siswa. Ebaluasi formatif atau
dikenal sebagai ulangan harian dapat berupa soal tertulis
Buku
klapper
ditulsikan
menurut
abjad
dan
terdapat
pegawai
yang
diperbantukan,
pegawai
pendidik
terdiri
atas
pengajar,
pembimbing,
Fungsional
kependidikan
terdiri
atas
penilik,
Pengadaaan
pegawai
merupakan
kegiatan
untuk
perluasan
pekerjaan
yang
harus
dicapai
yang
pengembangan
yang
dimaksud
bisa
dilaksanakan
sebagai
pegawai.
Dalam
kaitannya
dengan
tenaga
proses
perangkat
kelengkapan
dasar
yang
secara
tidak
menjadi
beberapa
macam
sarana
perlengkapan
upaya
pendidikan
merealisasikan
pada
rencana
dasarnya
pengadaan
dari
pemerintah
seperti
dari
Departemen
perlengkapan
perlengkapan pendidikan
pendidikan
dan
penggunaan
satu
aktivitas
dalam
pengelolaan
fasilitas
fasilitas
sekolah
adalah
kegiatan
aktivitas
dalam
pengelolaan
fasilitas
pendidikan
di
terjadinya
pemborosan
biaya
pengamanan
terhadap
fungsi-fungsi
keuangan.
Sedangkan
keuangan
adalah
(Budgeting),
menjadi
Tahap
tahap
pelaksanaan
perencanaan
(Akunting),
keuangan
dan
tahap
penilaian (Auditing).
2. Hal-hal yang Berpengaruh terhadap Pembiayaan
Pendidikan
Pembiayaan pendidikan tidak pernah tetap tetapi selalu
berkembang dari tahun ke tahun.Menurut Suharsimi Arikunto
dan Lia Yuliana (Manajemen Pendidikan, 2012: 234) secara
garis besar perubahan pembiayaan ini dipengaruhi oleh dua hal
yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
a. Faktor Internal
Yaitu faktor yang berasal dari dalam sistem pendidikan
itu sendiri yang sepenuhnya mempengaruhi besarnya
pendidikan. Faktor tersebut antara lain adalah tujuan
pendidikan, pendekatan yang digunakan, materi yang
disajikan dan tingkat serta jenis pendidikan.
b. Faktor eksternal
Yaitu faktor yang ada di luar sistem pendidikan yang
meliputi
hal-hal
pendidikan,
seperti
kebijakan
berkembangnya
pemerintah,
demokrasi
tuntutan
akan
untuk
penyediaan
pendanaan
biaya
operasi
non
staff
pendidikan
dan
lainnya)
maupun
dengan
Komunikasi internal
Komunikasi
yang
terjadi
di
dalam
ruang
lingkup
Komunikasi eksternal
Komunikasi
yang
terjadi
antara
sekolah
dengan
alat
untuk
mengetahui
dan
kepala
sekolah
(Suharsimi
Arikunto,
2004:13-14).
3. Jenis-jenis Supervisi
Jenis-jenis supervisi adalah sebagai berikut:
a. Supervisi umum dan supervisi pengajaran
Supervisi umum adalah supervisi yang secara tidak
langsung
berhubungan
dengan
usaha
perbaikan,
khususnya
ketrampilan
dalam
penampilan
mengajar,
orang-orang
yang
fungsi
jabatannya
sebagai
supervisi
dibagi
menjadi
dua,
yaitu
teknik
a. Teknik Perseorangan
Yang dimaksud teknik perseorangan dalam kegiatan
supervisi adalah bantuan yang
wawancara
perseorangan
(individual
interview)
4) Mengadakan wawancara kelompok (group interview)
b. Teknik Kelompok
Menurut Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana (2004:57),
teknik kelompok ini dapat dilakukan dengan beberapa
cara yaitu:
1) Mengadakan pertemuan atau rapat (meeting)