Tujuan khitan :
Membersihkan/menghilangkan potensi tertinggalnya
najis di praeputium
Kegunaan khitan :
Menyempurnakan kesucian dalam beribadah
Waktu khitan :
Pada saat / sebelum baligh
Disunnatkan pada saat bayi umur 7 hari (seperti perilaku
Nabi mengkhitan cucunya Hasan dan Husain, bersamaan
dengan aqiqah)
Dianjurkan pada umur 7 10 tahun (pada saat mulai
diperintahkan belajar & mengerjakan shalat)
Khitan pd perempuan :
Didasarkan pd pernyataan Nabi kepada seorang
perempuan yg biasa mengkhitan agar menyedikitkan
potongan/sayatan
Hanya dianjurkan pd saat masih bayi
Contoh kasus :
Penderita yg mengalami koma karena kerusakan batang
otak, hidupnya hanya tergantung pd respirator dan/atau
alat pacu jantung. Bila respirator dilepas, pasti
meninggal. Kondisi ini disebut brain death dan ada yg
menganggap sudah mati.
Penghentian pengobatan dlm kasus ini, dg mencabut
respirator atau alat pacu jantung, termasuk eutanasi
pasif, yg tidak dilarang
Melakukan tindakan pengobatan yg nyata tidak
bermanfaat, berarti tabdzir (melakukan kesia-siaan).
Lebih-lebih bila ada kebutuhan lain yg lebih mendesak,
misal ada pasien lain dg kondisi yg masih ada harapan
sembuh memerlukan alat tsb.
Ada 2 ketentuan eutanasia negatif :
Bila masih ada kemungkinan tindakan pengobatan,
maka penghentian pengobatan terlarang/haram.
Bila tidak ada kemungkinan/harapan sembuh,
penghentian pengobatan tidak dilarang.