Pola makan buruk dan tidak terpenuhinya kebutuhan akan zat besi
Penderita anemia memiliki gejala awal pusing, cepat letih, lemas, tidak bersemangat, mata berkunang-kunang, sesak
napas, mudah mengantung, nafsu makan menurun, daya tahan tubuh berkurang, bahkan pingsan. Jika Anda mengalami
gejala-gejala tersebut segera konsultasikan dengan dokter atau bidan, umumnya akan dilakukan pemeriksaan darah.
Kehamilan akan sangat beresiko ketika hemoglobin darah di trisemester pertama berada di bawah 11 gram per desiliter. Di
trisemester kedua dan ketiga berada di bawah 10gram per desiliter. Kondisi memasuki kritis ketika kadar hemoglobin
berada di bawah 6gram per desiliter dan jika berada kurang dari 5gram per desiliter dapat meningkatkan resiko kematian
ibu dan anak.
Mengatasi anemia
Periksakan kesehatan secara rutin walaupun Anda tidak merasa sakit. Jika anemia dibiarkan tanpa usaha untuk
mengatasinya sampai memasuki waktu kelahiran akan sangat membahayakan bagi ibu juga bayi. Berikut ini beberapa cara
untuk mengatasi bahaya anemia saat hamil:
Melakukan pemeriksaan darah di lab. kesehatan dan konsultasikan dengan dokter untuk dapatkan cara terbaik
menangani anemia.
Jaga asupan zat besi dalam tubuh seperti mengonsumsi daging, oatmeal, beras merah, sayuran berwarna hijau
tua dan kacang-kacangan.
Konsultasikan dengan dokter mengenai asupan sumplemen zat besi yang akan digunakan.
Konsumsi suplemen zat besi saat kondisi perut dalam keadaan kosong bersama air atau jus jeruk. Vitamin c
dalam jus jeruk membantu penyerapan zat besi lebih baik. Jika Anda mual disarankan mengonsumsi suplemen zat
besi dilakukan satu jam sesudah makan.
Jangan diet berlebihan dan banyak mengonsumsi asam folat serta vitamin C untuk membantu penyerapan zat
besi.
Konsultasikan dengan dokter mengenai cara mengatasi anemia saat hamil berdasarkan penyebabnya. Perhatikan
asupan makanan dan jagalah kesehatan diri sendiri juga janin.