Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

PENGETAHUAN
LINGKUNGAN

YOSUA
(123.12.012)
TEKNIK METALURGI &
MATERIAL

AMELIA
(123.12.006)
TEKNIK METALURGI &
MATERIAL
DAMPAK PERUBAHAN IKLIM

Perubahan iklim terjadi secara perlahan dalam jangka waktu yang cukup
panjang, antara 50-100 tahun. Meskipun perlahan, dampaknya sebagaian
besar permukaan bumi menjadi panas. Berikut merupakan data-data dari
IPCC (Intergovermental Panel on Climate Change) yang menggambarkan
kondisi perubahan iklim yang terjadi saat ini;

Telah terjadi kenaikan suhu rata-rata sebesar 0,76 derajat Celcius


antara periode 1850 2005.

11 dari 12 tahun terakhir (1995-2006) merupakan tahun-tahun


dengan rata-rata suhu terpanas sejak dilakukan pengukuran suhu
pertama kali pada tahun 1850.

Telah terjadi kenaikan permukaan air laut global rata-rata sebesar


1,8mm per tahun antara periode 1961 2003.

Telah terjadi kekeringan yang lebih intensif pada wilayah yang lebih
luas sejak tahun 1970an, terutama di daerah tropis dan sub-tropis.

Terkait dengan data tersebut, maka perubahan iklim akan mengakibatkan


dampak yang sangat dirasakan oleh manusia, antara lain;
Peningkatan Permukaan Air Laut
karena naiknya suhu bumi bisa mencairkan es di daerah kutub. Menurut
IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change), dalam 100 tahun
terakhir telah terjadi peningkatan air laut setinggi 10-25 cm. Sementara
menurut laporan Greenpeace, diperkirakan pada tahun 2100 mendatang
akan terjadi peningkatan air laut setinggi 19-95 cm. Peningkatan air laut
setinggi 1 meter akan mengakibatkan hilangnya pulau atau daratan di
dunia;

Hilangnya daratan Mesir 1%, Belanda 6%, Bangladesh 17,5% dan


80%atol di kepulauan Marshall

Tenggelamnya pulau-pulau di, Fiji, Samoa, Vanutu, Jepang, Filipina,


serta Indonesia. Hal ini berarti puluhan juta orang yang hidup di
pesisir pantai harus mengungsi ke daerah yang lebih tinggi.

Naiknya permukaan air laut akan mengakibatkan kurangnya daya tahan


pesisir pantai sehingga rentan tehadap erosi. Hal ini juga mengakibatkan
rusaknya berbagai infrastruktur dan pemukiman di tepi pantai. Fenomena
ini bisa menimbulkan pengungsian.
Perubahan iklim juga mengakibatkan terjadinya pergeseran musim karena
terjadi perubahan tekanan dan suhu udara. Implikasinya musim kemarau
akan berlangsung lama sehingga dan menimbulkan bencana kekeringan
dan penggurunan. Negara-negara yang diperkirakan akan mengalami
kekeringan adalah Afrika, Eropa, Amerika Utara dan Australia. Sementara
di sisi lain, musim hujan akan berlangsung dalam waktu yang singkat
dengan intensitas curah hujan lebih tinggi sehingga menyebabkan
bencana banjir dan tanah longsor.
Terjadinya Bencana Krisis Kemanusiaan
Karena kurangnya persediaan bahan pangan akibat tingginya potensi
gagal panen yang disebabkan perubahan suhu yang tidak menentu,
sehingga menurunkan produktivitas pertanian. Produktivitas pertanian di
daerah tropis akan menurun jika suhu rata-rata global meningkat 1-2
derajat Celsius. Di sisi lain, mencairnya es di kutub akan menimbulkan
pemuaian massa air laut dan kenaikan air laut, sehingga hal ini akan
menurunkan produksi tambak ikan dan udang. Adapun dampak
akumulatif dari keadaan ini adalah meluasnya bencana kelaparan dan
meluasnya gizi buruk.
Krisis Air Bersih
Krisis air ini disebabkan oleh masa kekeringan sejak musim kemarau
berkepanjangan. Kondisi tersebut, disebabkan pergantian musim yang
tidak stabil, sehingga daerah yang jarang air terancam mengalami krisis
air. Sumber kebutuhan air tawar sepertiga penduduk dunia kering pada
tahun 2100. Dan pada pertengahan abad ini, daerah subtropis dan tropis
yang kering akan mengalami kekurangan air sebanyak 10-30 persen
sehingga terancam bencana kekeringan.
Meluasnya Berbagai Penyakit yang Mengancam Spesies Manusia
Hal ini disebabkan oleh naiknya suhu udara yang menyebabkan masa
inkubasi nyamuk semakin pendek. Dampaknya, penyakit yg ditularkan
nyamuk akan berkembang biak dengan lebih cepat. Penyebaran penyakit
ini khususnya di daerah Tropis, seperti demam berdarah, diare, malaria
dan leptospirosis karena bertambahnya populasi serangga (nyamuk)

sebagai vektor penyakit. Gelombang panas yang melanda Eropa tahun


2005 meningkatkan angka "heat stroke" (serangan panas kuat) yang
mematikan, infeksi salmonela, dan "hay fever" (demam akibat alergi
rumput kering).
Hilangnya Berbagai Jenis Keaneragaman Hayati.
Perubahan suhu bumi yang tidak menentu mengakibatkan hilangnya
spesies flora dan fauna karena tidak dapat beradaptasi, dan sekitar 20-30
persen spesies tanaman dan hewan akan punah bila suhu rata-rata global
naik 1,5-2,5 derajat Celsius. Selain itu, naiknya suhu air akan
meningkatkan keasaman laut. Bertambahnya Karbon dioksida di atmosfer
diperkirakan membawa dampak negatif pada organisme laut seperti
terumbu karang (cloral bleaching) dan punahnya spesies lain yang
bergantung pada organisme tersebut. Sehingga diperkirakan sekitar 80%
spesies tanaman dan binatang akan punah dalam satu abad mendatang.
Peningkatan suhu pada kemarau mengakibatkan mudah terbakarnya
ranting atau daun akibat gesekan sehingga meningkatkan peluang
kebakaran hutan.
Kerugian Materi dan Non-Materi.
Pemanasan global yang menimbulkan bencana akibat topan, banjir dan
badai, kira-kira 150.000 jiwa tewas setiap tahunnya. Tahun 2003,
gelombang udara panas di Eropa menelan 25.482 jiwa dalam 20 tahun
mendatang (sumber data WHO, UNEP, dan World Meteorology Council).
Selain itu, di tahun 2080 diperkirakan akan ada jutaan orang terkena
banjir setiap tahun akibat naiknya permukaan air laut. Risiko terbesar
terjadi di dataran rendah padat penduduk, khususnya delta-delta Asia dan
Afrika serta pulau-pulau kecil. Sedangkan perkiraan kerugian materi dari
perubahan iklim mencapi USD 11 Miliyar atau sekitar 110 triliyun
pertahunnya.

Mencairnya es di Kutub

Perubahan iklim yang disebabkan naiknya suhu permukaan bumi dapat

menyebabkan mencairnya es dan gletser di seluruh dunia, terutama di


kutub Utara dan di kutub Selatan. Sejak tahun 1960an, es di kutub dunia
telah berkurang 10%, sementara ketebalan es di kutub Utara telah
berkurang 42% dalam 40 tahun terakhir (Prench, 2001). Data lain
menyebutkan hilangnya 10-20% gletser di pegunungan Alpen juga
menandai akibat pemanasan global ini. Dampak dari mencairnya kutub
Utara dan kutub Selatan akan mengakibatkan pemuaian massa air laut
dan kenaikan air laut.

DAFTAR PUSTAKA:
www.google.com perubahan iklim
www.google.com bumi makin panas
www.google.com dampak perubahan iklim
www.campaign.pelangi.or.id
www.google.com/images

Anda mungkin juga menyukai