Hujan Siklonik
Hujan Konvektif
Hujan Orografik
Curah hujan
Waktu hujan
Intensitas hujan
Frekuensi hujan
26
260
1300
2600
5200
7800
2
6
12
15
20
40
Juml stasiun
Km2/sta
Indonesia
Jawa
Sumatra
Kalimantan
Sulawesi
+/- 4339
+/- 3000
+/- 600
+/- 120
+/- 250
+/- 440
+/- 44
+/- 790
+/- 4500
+/- 760
Pencatatan manual,
tdr dr corong 8, tabung pengukur, dan
penyangga, mis: standard 8 precipitation
gauge (US National Weather Service),
didapat data hujan harian
Penakaran otomatis, didapat data hujan
mingguan pd kertas grafik, mis:
1. weighing bucket rain gauge
2. tipping bucket rain gauge
3. syphon automatic rainfall recorder
Bentuk tabel
Bentuk diagram
Bentuk grafik
R (mm)
Tahun
R (mm)
1970
1971
1972
1973
1974
133
117
75
150
154
1975
1976
1977
1978
1979
161
220
129
160
120
R (mm)
15
10
5
10
11
12
13
14
15
16
t (jam)
R (mm)
150
100
50
0
t (bulan)
J P M A M J J A S O N D
Penyebab:
Stasiun hujan dipindah
Tipe penakar hujan diganti
Utk mengecek digunakan: Analisa Double Mass
Curve (perub kemiringan korelasi
menunjukkan adanya perubahan)
Contoh Double Mass Curve lihat Sholeh (h.37)
Variasi tahunan
Variasi bulanan
Variasi harian
R (mm)
10000
Mass Curve
7500
Massa hujan rata2
5000
2500
90 91 92 93 94 95 96 97 98
Uniform pattern
Advanced pattern
Intermediate pattern
Deleyed Pattern
Gambar 4.17, Sholeh, h.44
Talbot (1881)
Sherman (1905)
Ishigoro (1953)
Mononobe
Utk perumusan intensitas memerlukan data
hujan jam-jaman hingga 24 jam
Data hujan harian tdk bs digunakan
Tinggi hujan :
Waktu 1-10 hari
Waktu 1-24 jam
Waktu 0-1 jam
R = a.R24 / (R24 + b)
dimana:
R, R24 dalam mm
a,b = konstanta utk hujan dg waktu ttt spt pd
tabel 4.7, Sholeh hal 48