Sholihatul Maghfirah
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo
ABSTRAK
Pasien Diabetes Mellitus sering mengalami stres baik terkait dengan perjalanan
penyakitnya maupun dengan terapi yang harus dijalani. Optimisme merupakan
salah satu bentuk mekanisme koping yang positif. Pasien Diabetes Mellitus yang
memiliki sikap optimisme diharapkan lebih kuat dalam menghadapi st resor yang
dialami. Penelitian ini bertujuan menjelaskan hubungan antara optimisme dan
stres pada pasien Diabetes Mellitus. Penelitian ini menggunakan desain
penelitian cross sectional dengan tempat penelitian di Puskesmas Ponorogo
Utara. Jumlah sampel sebanyak 30 orang dengan teknik purpossive sampling.
Pengumpulan data menggunakan kuesioner LOT-R untuk variable optimisme dan
DASS untuk variabel stres. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis
dengan uji chi-square dengan 0,05. Hasil penelitian menunjukkan 21
responden (70%) mengalami optimisme sedang dan 26 responden (86,7%) tingkat
stres normal den setelah diuji chi-square diadapatkan hasil ada hubungan antara
optimisme dengan stres pada pasien Diabetes Mellitus dengan p value: 0,032.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan antara optimisme dengan
stres pada pasien Diabetes Mellitus. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat
menindaklanjuti penelitian hubungan optimisme dengan stres pada Pasien
Diabetes Mellitus.
Kata Kunci: Optimisme, Stres, Diabetes Mellitus
[Jurnal Florence]
[Type text]
[Type text] [Type text]
tahun 2025, angka ini akan meningkat
PENDAHULUAN
Penyakit Diabetes Mellitus merupakan
dua kali lipat menjadi 300 juta
salah satu penyakit dimana faktor
penderita.Peningkatan
ini lebih
emosional mempunyai peranan yang
disebabkan oleh pola makan yang tidak
cukup penting, baik sebagai faktor
sehat dan kurangnya aktivitas fisik
pencetus maupun sebagai faktor yang
(Republika, 2006).
menentukan perjalanan penyakit dan
kontrol terhadap penyakit itu sendiri.
Dampak psikologis dari penyakit
Miller menyatakan bahwa seperti
diabetes mulai dirasakan oleh penderita
umumnya penyakit kronis, penyakit
sejak ia didiagnosis dokter dan
diabetes sering menimbulkan perasaan
penyakit tersebut telah berlangsung
tidak berdaya pada diri penderitanya,
selama beberapa bulan atau lebih dari
suatu perasaan bahwa dirinya sudah
satu tahun. Penderita mulai mengalami
tidak mampu lagi mengubah masa
gangguan psikis diantaranya adalah
depannya. Perasaan tidak berdaya
stres pada dirinya sendiri yang
timbul karena berbagai macam sebab
berkaitan dengan terapi yang harus
antara lain karena kondisi kesehatan
dijalani (Tjokroprawiro, 2000) .
penderita yang tidak menentu yang
Berdasarkan penelitian yang dilakukan
diwarnai dengan kesembuhan dan
oleh Rohmah (2012) penderita Diabetes
kekambuhan dan kemungkinan juga
Mellitus yang dirawat di ruang rawat
karena terjadinya kemunduran fisik
inap pada umumnya tidak menyadari
(Sutjipto,
2007). Hal ini dapat
penyakitnya dan terlambat datang ke
[Jurnal Florence]
[Type text]
[Type text] [Type text]
selalu terbayang masa depan yang
membantunya dalam menghadapi
suram. Kondisi stres
dapat
stresor kehidupan (Sutjipto, 2007).
meningkatkan kadar stress hormone
(counter regulatory hormone) seperti
METODE PENELITIAN
hormon epinefrin, glukagon, kortisol
Desain penelitian yang digunakan
dan hormon pertumbuhan atau growth
adalah korelasi dengan pendekatan
hormone yang secara langsung
cross sectional. Penelitian ini bertujuan
menimbulkan resistensi insulin dan
menjelaskan optimisme dan stres pada
berpengaruh terhadap fluktuasi kadar
pasien Diabetes Mellitus di wilayah
gula darah (Widayati, 2008).
Puskesmas Ponorogo Selatan. Populasi
penelitian ini adalah seluruh pasien
Diabetes Mellitus di wilayah
Optimisme merupakan salah satu
bentuk mekanisme koping yang positif.
Puskesmas Ponorogo Selatan sejumlah
Penelitian yang dilakukan oleh Wrosch
69 orang dengan jumlah sampel 30
dan Scheier (2003) menemukan bahwa
orang.
Pengambilan
sampel
pada individu yang optimis, lebih
menggunakan teknik
purposive
terfokus pada masalah dalam
sampling dengan kriteria sampel: 1)
menghadapi stres, lebih aktif dan
Tidak memiliki cacat mental, 2) Pasien
terencana dalam berkonfrontasi dengan
Diabetes Mellitus yang berusia lebih
peristiwa yang menekan serta
dari 30 tahun. Instrumen penelitian ini
menggunakan kerangka berpikir yang
menggunakan
kuesioner LOT-R
positif. Individu yang optimis juga
(Revised Life Orientation Test ) untuk
lebih sedikit menyalahkan diri sendiri
mengukur optimisme, dan Depression
dan lari dari masalah serta tidak fokus
Anxiety Stress Scale (DASS) untuk
pada aspek negatif permasalahan.
mengukur tingkat stres. Analisis data
Bahkan ketika strategi koping yang
menggunakan uji statistic Chi- Square
berfokus pada masalah tidak
dengan bantuan program SPSS.
memungkinkan, orang-orang
yang
optimis akan melakukan strategi koping
berfokus emosi yang adaptif seperti
penerimaan, humor dan kerangka
berpikir yang positif (Wrosch &
Scheier, 2003).
Orang yang cenderung berpikir negatif,
pesimis dan irrasional akan lebih
mudah mengalami stres daripada
mereka yang cenderung berpikir positif,
rasional dan optimis. Dengan
membentuk sikap positif terhadap suatu
keadaan yang tidak menyenangkan,
akan membuat seseorang melihat
keadaan tersebut secara rasional, tidak
mudah putus asa ataupun menghindar
dari keadaan tersebut, tetapi justru akan
mencari jalan keluarnya. Dengan
demikian orang tersebut mempunyai
mental yang kuat, yang akan
[Type text]
[Type text] [Type text]
dan 1 responden atau 33,3% mengalami
stres berat. Hasil uji statistik SPSS
menggunakan uji chi-square didapatkan
pada pearson chi-square nilai p=0,032
dimana = 0,05 sehingga p value <
maka Ho ditolak, artinya ada hubungan
signifikan antara optimisme dengan
stres pada pasien Diabetes Mellitus.
1. Optimisme
%
100
21
100
100
30
100
[Jurnal Florence]
Pembahasan
Total
n
6
kecenderungan laki-laki
lebih mudah
terkena penyakit koroner dan resiko
kesehatan lain yang disebabkan stres
(Davidson dkk, 2004). Banyak wanita yang
kuat menghadapi stres dari trauma dan
banyak pria yang dibayang-bayangi secara
serius oleh pengalaman traumatis yang
pernah mereka alami (Lahey, 2007).
[Jurnal Florence]
[Type text]
[Jurnal Florence]
[Type text]
Nasrudin, E, (2010).
Psikologi
Skills.
Hawari, D, (2004). Manajemen Stress,
Cemas, dan Depresi. Jakarta: Balai
Penerbit Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.
Hendry, 2010. Populasi dan Sampel.
http://teorionline.wordpress.com/201
0/01/24/populasi-dansampel/comment-page-2/
.
Diakses
tanggal 25 Februari 2013 pukul
19.00
Hidayat, A. (2008). Pengantar Konsep
Dasar Keperawatan. Edisi 2.
Jakarta: Salemba Medika.
Jamaludin, (2007). Strategi Coping Stres
Penderita Diabetes Mellitus dengan
Self Monitoring sebagai Variabel
Mediasi. El-Qudwah: 04-2008
Kompas, (2005). Kuncinya Kendalikan
Faktor Resiko. Edisi 12 Agustus.
Seligman, M. E. P, 1991..Learned
optimism. New York:Knopf
Shofia, (2009). Optimisme Masa Depan
Narapidana. Skripsi Publikasi
diakses
dari
http://etd.eprints.ums.ac.id/3603/1/F
100030092.pdf pada 15 Juli 2013
pukul 19.00
Simanjutak, 2011. Hubungan Antara Social
Support dengan
Optimisme pada
[Jurnal Florence]
[Type text]
dipublikasikan,
Universitas
Airlangga, Surabaya.
Wrosch,C& Scheier,MF 2003. Personality
and Quality of Life : The importance of
optimism and goal adjustment. Quality of
Life Research. 2003;12 Suppl 1:59-72
Tjokroprawiro, A. 2000.
Diabetes
Mellitus: Klasifikasi, Diagnosis dan
Terapi Edisi 3. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Wade&Travis, 2007. Psikologi Jilid 2.
Jakarta: Penerbit Erlangga
Widayati, 2008.
Pengaruh Meditasi
Relaksasi Dalam Gerak Terhadap
Penurunan Tingkat Stres Dan Kadar
Gula Darah Pada Penderita
Diabetes Mellitus Tipe 2. Skripsi
tidak dipublikasikan Universitas
Airlangga, Surabaya
Widyanti, (2009). Gambaran Kebahagiaan
dan Karakteristik Positif pada
Wanita Dewasa Madya yang
Menjadi Caregiver Informal
Penderita Skizofrenia. Skripsi
Publikasi
diakses dari
http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/
126563-155.2%20RIM%20g%20%20Gambaran%20kebahagiaan%20%20Literatur.pdf pada 30 Juli 2013
pukul 14.00.
Wijayanti, W, 2006. Hubungan Antara
Stres Psikologik Dengan Kadar Gula
Darah Pada Penderita Diabetes
Mellitus Tipe 2.
Skripsi tidak