Anda di halaman 1dari 9

AQIDAH AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH

Aqidah = aspek ajaran Islam yg menyngkut keyakinan/


keimanan, merupakan pokok (fondasi) ajaran agama.
Aqidah meliputi 6 aspek keimanan, yaitu beriman kepada
Allah
Malaikat
Kitab-kitab
Para Rasul
Hari akhir (akhirat)
Qodlo & Qodar
Konsep aqidah aswaja mengikuti tokoh teologi Islam :
Abul Hasan al-Asyari (260 324 H)
Abu Manshur al-Maturidi (wafat 333 H)

Beberapa Ajaran Aswaja dlm Bidang Aqidah :


1. Ke-Esa-an Allah (Wahdaniyyatullah)
Keyakinan bahwa Allah Maha Esa merupakan pokok
keyakinan, shg Islam disebut agama Tauhid (meng-Esakan) Tuhan.
Ke-Esa-an Allah meliputi tiga aspek :
- Wahdaniyyat al-Dzaat (Maha Esa Dzat-Nya)
Dzat Allah tidak terdiri dari kompartemen (bagian2), dan
tidak ada tandingan.
- Wahdaniyyat as-Shifat (Maha Esa dalam sifat-sifat-Nya)
tidak ada yang menyamai atau menandingi sifat-sifat
Allah.
- Wahdaniyyat al-Afaal (Maha Esa dalam perbuatan /
karya-Nya)
tidak dicampuri / dipengaruhi oleh siapapun, dlm
menciptakan, mengatur, memusnahkan, menyelamatkan,
dsb.

Ada pula konsep ke-Tauhidan yang meliputi :


TAUHID ULUHIYAH / UBUDIYAH
hanya Allah yg berhak disembah, hanya kepada-Nya
manusia beribadah, memohon pertolongan dan
menyerahkan hidupnya.
TAUHID RUBUBIYAH
hanya Allah satu-satunya Pencipta, Pengatur, dan
Penguasa seluruh makhluk-Nya.
TAUHID SHIFATIYAH
hanya Allah yg memiliki segala sifat kesempurnaan,
dan bebas dari sifat kekurangan atau tercela.

2. Nama dan Sifat Allah (Asmaaullah wa Shifaatuhu)


Nama-nama Allah bersumber dari Al-Quran dan AsSunnah, berjumlah 99 Nama (lazim disebut Asma alHusna)
Setiap mumin wajib mengetahui jumlahnya meski tidak
hafal semuanya.
Sifat Allah bukan Dzaat-Nya, tetapi sifat itu ada pd Dzat
Allah yg Qadim.
Asyariyah membedakan antara sifat Dzatiyah dan sifat
Filiyah
Sifat Dzatiyah = ada pada Dzat Allah yg Qadim & Azali
(misal al-Hayat, Qudrat, Irodat, Ilmu, dll)
Sifat Filiyah = menunjukkan perbuatan / karya Allah, yg
tidak Qadim (misalnya Ar-Razzaaq, al-Adlu, al-Muizzu,
dll)

3. Al-Quran adalah Firman / Kalam Allah


Firman Allah dibedakan dalam dua pengertian :
Kalam Nafsiy = Kalam Allah yg tidak berupa huruf atau
suara (bersifat Qadim / azali)
Kalam Lafdziy = Kalam Allah yg berbentuk kitab yg
diturunkan kepada para Rasul. Berupa huruf atau lafadz,
yg dapat diucapkan dg suara dan dg bahasa tertentu.
Al-Quran sebagai Kalam Allah juga difahami dalam dua
pengertian tersebut.
4. Melihat Allah di Akhirat (Ruyatullah fil Akhiroh)
Orang mumin dapat melihat Allah di akhirat, (berdasar
QS al-Qiyamah ayat 22-23) :

Wajah mereka pada hari itu berseri-seri, karena
MELIHAT kepada Tuhannya

5. Masalah perbuatan manusia (Afaalul Ibaad)


Semua perbuatan manusia adalah ciptaan Allah,
(berasar qs. As-Shaffaat ayat 96):

Dan Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang
kamu perbuat
Ada dua pengertian perbuatan, yaitu :
-Daya / Kemampuan untuk berbuat (diciptakan Allah)
-Penggunaan kemampuan berbuat (oleh manusia)
Manusia berusaha, Allah yang menentukan hasilnya

Saya berkehenak, anda juga berkehendak, tetapi
Allah-lah yang melakukan KehendakNya sendiri.

6. Orang mumin yg berdosa besar (al-Murtakib alKabaair)


Orang mumin yg melakukan dosa besar, kemudian
meninggal sebelum bertaubat, maka hukumannya
terserah kepada Allah sendiri.
Bisa dihukum karena keadilan Allah, atau diampuni
karena rahmat Allah.
Orang itu disebut Fasiq dan tidak kekal di neraka krn
memiliki iman.

7. Masalah Ke-Nabi-an dan Ke-Wali-an (al-Anbiyaa wal


Auliyaa)
Nabi adalah orang yang dipilih oleh Allah, diberi wahyu
untuk disampaikan kepada orang lain atau untuk diri sendiri.
(164 : )
Dan (Kami telah mengutus) Rasul-Rasul yang sungguh
telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu, dan RasulRasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu
Muhammad saw adalah Nabi terakhir, tidak ada Nabi lagi
sesudahnya
(40 : )
Muhamad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang lakilaki diantara kalian, tetapi dia adalah Rasul Allah dan
penutup para Nabi.

Para Nabi dan Rasul adalah orang-orang yang terjaga


dari kesalahan (mashum).
Sedangkan wali (auliya) adalah orang yang terjaga dari
maksiyat yg sengaja dan terus menerus.
Mereka mungkin melakukan kesalahan ringan.
Mereka juga tekun dlm ketaatan kepada Allah, memiliki
integritas moral, sehingga layak menjadi panutan.
Kalau kepada para Rasul diberikan mujizat
Maka para Wali mendapatkan Karomah
Mujizat dan Karomah adalah Kehendak mutlak Allah
(dekrit) yang berbeda dengan sunnatullah.
Segala hal yg terjadi di alam ini atas kehendak Allah, namun
ada yg berlaku secara konvensional (biasa) = sunnatullah
Ada pula yg berlaku secara khusus atas dekrit Allah =
Amrullah

Anda mungkin juga menyukai