Anda di halaman 1dari 5

SISTEM INFORMASI MANAGEMENT

MATERI KISI KISI


VIRTUAL OFFICE
Virtual office atau kantor maya merupakan suatu bentuk aktivitas kantor yang
bebas dari hambatan lokasi secara fisik. Sebagai contoh manajer dapat
memanfaatkan konferensi melalui video tanpa harus berkumpul di tempat yang
sama. Konsep virtual office adalah mengakui bahwa semua pekerjaan kantor
dapat dilaksanakan di hampir semua lokasi geografis selama tempat kerja
terhubung oleh suatu jenis kemampuan elektronik.
Konsep ini dimulai dengan telecommuting lalu disempurnakan untuk
menciptakan suatu fasilitas kantor yang disebut hoteling. Telecommuting
merupakan suatu cara yang tepat untuk menggambarkan bagaimana karyawan
dapat secara elektronik pergi ke tempat kerja. Sedangkan hoteling menjelaskan
bahwa perusahaan menyediakan suatu fasilitas terpusat yang dapat dibagi
bersama oleh karyawan jika terdapat kebutuhan akan ruangan dan dukungan
kantor.
Keuntungan virtual office adalah sistem ini dinilai mampu meningkatkan nilai
organisasi karena mengurangi biaya fasilitas, mengurangi biaya peralatan,
mengurangi kemungkinan terjadinya work stoppage (penghentian pekerjaan)
yang disebabkan oleh force majeur, kontribusi sosial. Sedangkan kerugiannya
adalah moral yang rendah dan kekhawatiran akan risiko keamanan.
Apakah virtual office dapat dilakukan di kantor pemerintahan?
Melihat banyaknya manfaat yang dimiliki oleh virtual office, menurut saya virtual
office dapat diterapkan di DJKN, virtual office dapat meningkatkan produktivitas
organisasi karena mengurangi work stoppage dan meningkatkan kontribusi
sosial. Dengan virtual office, pegawai dapat menentukan sendiri kapan mereka
harus bekerja sesuai dengan jam produktif mereka. Misalnya beberapaorang
merasa lebih produktif di malam hari, dini hari, atau bahkan di akhir pekan.
Selain itu, karyawati yang memiliki bayi dapat melakukan pekerjaan kantor
sambil merawat bayinya di rumah. Saya merasa bahwa karyawati tersebut akan
lebih produktif dibandingkan harus hadir di kantor namun pikirannya tidak fokus,
bahkan sering pulang siang di tengah jam kerja. Akan tetap agar virtual office
memungkinkan untuk diterapkan, DJKN perlu memperhatikan beberapa hal. Yang
pertama mengenai kerahasian data, karena kekurangan virtual office adalah sulit
mengendalikan data yang berada di luar organisasi sehingga DJKN harus
merancang sistem keamanan yang memadai. Yang kedua DJP harus
mengutamakan pelayanan kepada instansi pemerintah lain, peserta lelang,
pemohon lelang sehingga hanya bagian bagian tertentu yang diperkenankan
untuk menggunakan virtual office seperti Pejabat Lelang. Yang terakhir adalah
mengenai kejelasan pengukuran kinerja, reward and punishment antara bagian
yang menggunakan virtual office dan bagian yang bekerja secara konvensional.
BUSINESS INTELLIGENCE
Business intelligence didefinisikan sebagai kemampuan dalam mengerti dan
memahami suatu hubungan timbal balik antara fakta fakta yang disajikan
sedemikian rupa menjadi sebuah landasan dalam bertindak untuk mencapai
tujuan yang dikehendaki (Hans Peter Luh IBM). BI merupakan teknologi yang
menggunakan komputer yang berguna untuk mencari, menggali, dan
menganalisis informasi dari data bisnis dengan output berupa tampilan lampau
operasi bisnis, tampilan saat ini operasi, ataupun prediksi untuk operasi bisnis di
masa depan.
Perusahaan menggunakan BI untuk memperoleh lebih dalam lagi segala
informasi yang berhubungan dengan kinerja bisnis. Hal ini digunakan untuk

memahami, meningkatkan kinerja, penganggaran biaya yang lebih efisien, dan


mengidentifikasi peluang bisnis baru.
BI juga sering digunakan sebagai istilah yang hanya menggambarkan sebuah
perangkat lunak yang digunakan untuk menganalisa data data perusahaan.
Dalam pola pikir teknikal, istilah ini juga sering dikaitkan dengan data mining,
OLAP, Query, dan pelaporan.
Sebenarnya DJKN sudah memiliki dashboard yang fungsinya kurang lebih mirip
dengan OLAP, namun dashboard tersebut perlu disempurnakan karena tidak
tersedia menu pivot sehingga pegawai harus melakukan olah data lebih lanjut
secara manual (menggunakan ms. Excell). Jika BI dapat diterapkan lebih lanjut,
diharapkan BI tersebut dapat membantu menghasilkan leputusan keputusan
berupa:
a. Menemukan suatu hubungan antara suatu peristiwa dengan trend jumlah
permohonan pelaksanaan lelang
b. Menemukan urutan kejadian dari suatu trend jumlah pelaksanaan lelang di
Indonesia
c. Menemukan suatu klasifikasi dari suatu trend jumlah pengajuan dan
pelaksanaan lelang
d. Melakukan clustering terhadap suatu kejadian yang tersirat dari trend
e. Mengevaluasi kegiatan operasi bisnis terkait pelaksanaan lelang yang saat ini
sedang berjalan
f. Melakukan forecasting atau prediksi terkait dengan pelaksanaan lelang di
masa depan dan menentukan langkah langkah strategis yang tepat untuk
mengoptimalkan pencapaian tujuan organisasi.
4 Komponen BI meliputi:
a. Data Operasional
Data operasional menampung data yang diekstrak dari sistem utama atau
sumber sumber data yang ada dan kemudian data hasil ekstraksi tersebut
dibersihkan
b. ETL (extraction transacsion loading)
Data yang diperoleh dari sistem transaksi perusahaan dirapikan dan
dibersihkan untuk selanjutnya ditansformasikan ke dalam sebuah struktur
dan format data yang konsisten yang selanjutnya akan dipindahkan ke data
warehouse
c. Data Warehouse
Sebuah sentral penyimpanan data, dimana data yang datang dari satu atau
lebih sistem transaksi dapat dikonsolidasikan menjadi sebbuah sistem yang
tunggal dan terintegrasi.
d. OLAP (Online Analitical Processing)
Kemampuan untuk menganalisis data menjadi salah satu bahan
pertimbangan dalam melakukan pengambilan keputusan. OLAP dapat
membantu menganalisis data-data dalam data warehouse
Business Intelligence tools/fitur:
a. Spreadsheet
Aplikasi program komputer yang menangkap, menampilkan, dan
memanipulasi data yang disusun dalam baris dan kolom
b. Reporting and querying software
Tool that extract, sort, summarize, and present selected data
c. OLAP
d. Digital Dashboard
Tampilan panel yang dibuat dengan software komputer yang bertujuan
menampilkan informasi yang mudah dibaca.

e. Data Mining
Kegiatan yang meliputi pengumpulan, pemakaian data historis untuk
menentukan keteraturan, pola, dan hubungan dalam set data berukuran
besar
f. Data Warehousing
g. Local Information System
Dirancang terutama untuk mendukung geografis pelaporan.
VALUE CHAIN
Kumpulan aktivitas atau kegiatan dalam sebuah perusahaan yang dilakukan
untuk mendesain, memproduksi, memasarkan, mengirimkan, dan support
produk. Value chain terdiri dari sekumpulan aktivitas utama (core process) dan
pendukung (support process). Dalam rantai nilai yang umum, aktivitas
pendukung meliputi infrastruktur perusahaan (firm infrastructure), pengelolaan
sumber daya manusia (human resources management), pengembangan
teknologi (Technology Development), dan usaha memperolehnya (procurement).
Sedangkan dalam aktivitas utama meliputi logistik masuk (input logistic), operasi
(operation), logistik keluar (outbound logistic), pemasaran dan penjualan
(marketing and sales), serta pelayanan (service).
Logistik masuk : aktivitas/kegiatan yang dikaitkan dengan penerimaan,
penyimpanan, dan penyebaran input/bahan baku
Operasi: kegiatan yang dihubungkan dengan mengubah input atau bahan baku
menjadi bentuk produk akhir
Logistik keluar : kegiatan yang diasosiasikan dengan pengumpulan,
penyimpanan, dan distribusi produk ke pembeli.
Pemasaran dan penjualan : kegiatan dalam membujuk atau menarik pembeli
untuk membeli produk seperti iklan, promosi
Pelayanan : kegiatan yang diasosiasikan dengan kegiatan layanan untuk
mempertahankan dan meningkatkan nilai produk seperti perbaikan.
Firm infrastructure : pengelolaan aset, tata kelola keuangan, tata usaha>> Setditjen
Support
process Human Resources Management : Pengelolaan SDM > Bag. Kepeg - Setditjen
Technology Development : Pengembangan Teknologi yang lebih canggih >> Dit. PKNSI
Procurement : Pengadaan atau usaha memperoleh aset >> Bag Umum - Setditjen
Margin

core
ion:
Outbound
Marketing
logistic:
Service:
and Sales:
n pengolahan
data terkait pengelolaan BMN dan membuat Kebijakan/ peraturan
process
anakan tugas danMengevaluasi
fungsi
Menerapkan
sesuai kegiatan
dengan
Memberikan
kebijakan
data
yangyang
pelayanan
agar
telah
Pengguna
diolah
dilaksanakan
yang
danBarang
peraturan
baikdan
kepada
lebih
penegakan
yang
termotivasi
pengguna
dibuat
peraturan
barang
untuk mengelola
dalam hal mereka
BMN lebih
kurang
baik

NORMALISASI

Adalah teknik analisis data yang mengorganisasikan atribut atribut data


dengan cara mengelompokkan sehingga terbentuk entitas yang non-redundant,
stabil, dan fleksibel. Normalisasi dilakukan sebagai uji coba pada suatu relasi
secara berkelanjutan untuk menentukan apakah relasi itu sudah baik, yaitu
dapat dilakukan proses upadate, insert, delete, dan modifikasi pada satu atau
beberapa atribut tanpa mempengaruhi integritas data dalam relasi tersebut.
Pentingnya normalisasi adalah memperbaiki data yang kurang bagus, yakni: data
yang sama tersimpan di beberapa tempat, ketidakmampuan menghasilkan
informasi tertentu, terjadi kehilangan informasi, terjadi adanya redundansi
(pengulangan) dan duplikasi data sehingga memboroskan ruang penyimpanan
data dan menyulitkan saat proses updating data, adanya null value.
Tujuan normalisasi adalah menyempurnakan struktur tabel menjadi lebih baik.
Bentuk normalisasi yang sering digunakan adalah 1st NF, 2nd NF, 3rd NF, BCNF
Untuk menentukan normalisasi harus ditentukan dulu functional dependency
(FD) atau ketergantungan fungsional, khususnya dalam melakukan dekomposisi
rancangan database. A>>B berarti B memiliki ketergantungan terhadap A.
1st NF

NI
M

N
M

A
M

NM

AM

SK

KF

KJ

KK

K
M

KF

KJ

KK

K
D

RK

2nd NF
NIM

SK

K
M

NI
M

K
D

RK

Primary Key = NIM, KF


Nama Tabel = 1) Tabel Mahasiswa, 2) Tabel Mata Kuliah, 3) Tabel Mata Kuliah
3rd NF

NIM

NM

AM

SK

KF

KJ

KK

NI
M

K
M

K
D

K
D

Primary Key = NIM, KF


field RK di atas yang Dependent kepada NIM akan tetapi TidakMutlak. Ia lebih
dekat ketergantungannya dengan field KD. Karena field RKDependent kepada KD
dan field KD Dependent kepada NIM, maka field RK juga dependent kepada NIM.
Ketergantungan yang demikian ini yang dinamakan Transitive-Dependent
(dependent secara transitif atau samar/tidak langsung. Oleh karena itu dilakukan
normalisasi 3
Nama Tabel = 1) Tabel Mahasiswa, 2) Tabel Mata Kuliah, 3) Tabel Mata Kuliah

RK

DATA FLOW DIAGRAM


Suatu diagram yang menggunakan notasi notasi untuk menggambarkan arus
dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami
sistem secara logika, terstruktur dan jelas. DFD merupakan alat bantu dalam
menggambarkan atau menjelaskan proses kerja suatu sistem. DFD dapat
diartikan pula sebagai sebuah grafik yang menunjukkan sebuah sistem yang
menggunakan empat bentuk simbol bagaimana data flow bekerja dalam suatu
proses yang saling berhubungan. Simbol merepresentasikan : environmental
with which the sistem interfaces, processes, data flow, and data storage.
1. Environmental elements : elemen ini menyediakan sistem dengan data input
dan menerima sistem data ouytput. Di DFD dalam bentuk data dan informasi.
Ini dalam bentuk persegi panjang.
2. Process : sesuatu yang merubah input menjadi output. Itu dapat diilustrasikan
dengan sebuah lingkaran
3. Data flow : aliran data yang terdiri dari sekelompok rasional yang
berhubungan dengan elemen data yang bergerak dari satu poin atau proses
ke yang lainnya. Ini diilustrasikan dalam bentuk tanda panah
4. Data storage : penyimpanan data dan sebagai pergudangan data. Ini
disimbolkan dalam bentuk set of paralel lines atauopen ended rectangle, atau
oval
Diagram context adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan
menggambarkan ruang lingkup suatu sistem.diagram context merupakan level
tertinggi dari suatu DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau
output dari sistem. Ini akan memberikan gambaran keseluruhan sistem. Sistem
dibatasi oleh boundary (dapat berupa garis putus) . dalam diagram context
hanya ada satu proses dan hanya satu store. Langkah-langkah menggambar
diagram context: menggunakan satu simbol proses, tandai simbol proses untuk
menggambarkan sistem yang masuk, jangan beri nomor pada single proses
proses
simbol, masukkan semua terminator ke dalam
sistem, tunjukkan semua aliran
data antara terminator dan sistem.
Simbol context diagram :
aliran data
terminato
DFD level 0 atau juga disebut sebagai diagram context adalah gambaran
bagaimana sistem berinteraksi dengan external entity
DFD 0atau DFD level 1 merupakan suatu lingkaran besar yang mewakili
lingkaran lingkaran kecil yang ada di dalamnya. Merupakan pemecahan dari
diagram context ke diagram nol. Didalam diagram ini memuat penyimpanan
data (ada tambahan satu simbol dari diagram context yaitu storage berbentuk
set paralel line).
DFD rinci merupakan diagram yang menguraikan proses apa yang ada di dalam
diagram level nol.

Anda mungkin juga menyukai