Anda di halaman 1dari 3

Hasil Wawancara ini merupakan wawacara rangkuman dari keseluruhan hal yang

diwawancarai dan sebagai pendukung bagi tugas observasi di Pengadilan Agama


Tigaraksa. Hakim mediator yang kami wawancarai adalah Dra. Nurhayati, SH.,
yang dilakukan pada tanggal 16 April 2015.

B
A
B
A
B

A
B

A
B

Perkenalkan kami adalah mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Hukum


Universitas Indonesia yang sedang mengambil mata kuliah Pilihan
Penyelesaian Sengketa di Luar Pengadilan. Dan kami ingin mengetahui
lebih lanjut secara praktek di lapangan penerapannya, prosedurnya, dan
masalah-masalah/kendala apa saja yang dihadapi di lapangan.
Iya, secara praktek di lapangan sedikit berbeda. Mediasi itu sendiri baru
ada sejak tahun 2008
Sudah berapa lama Ibu menjabat sebagai Hakim Mediator?
Sudah empat tahun sejak ditempatkan di PA Tigaraksa
Berdasarkan data, berapakah jumlah mediasi yang ada di Pengadilan
Agama Tigaraksa hingga saat ini?
Di PA Tigaraksa sudah hampir sepertiga dari keseluruhan jumlah perkara
yang ditangani. Perkiraan ada sekitar 1 juta perkara, jadi sepertiga dari
satu juta itu. Ya, sekitar 900 ribu hingga 1 juta perkara. Eh, maaf
maksudnya hingga Maret 2015 ini sejak Januari 2015 telah mencapai
1000 kasus perkara. Kecenderungan perkara dihasilkan adalah putusan
verstek.
Kendala-kendala yang ditemui dari setiap perkara yang dihadapi apa
saja?
Kendala yang dihadapi biasanya pada saat akan diadakan mediasi,
salah satu pihak kabur. Maksudnya adalah pada saat perkara dibawa
sidang ke PA, ada. Namun ketika dicoba untuk dimediasikan salah
satu pihak, misalnya suaminya kabur. Akhirnya kasus berhenti di
tengah jalan.
Selain itu, ada kendala lainnya adalah fasilitas ruangan mediasi.
Semestinya tidak seperti ini, karena pada saat diperlukannya mediasi
ruangannya terpakai untuk mediasi lainnya. Hal ini kurang
mendukung untuk diadakannya mediasi pada saat yang dibutuhkan.
Tata letak ruangan juga sebenarnya tidak seperti ini, sebagaimana
pelatihan yang didapatkan di Mega-Mendung.
Kendala lainnya juga adalah pengacara yang mewakili yang
berperkara, biasanya pengacara malah ngotot agar perkara
diupayakan ke arah bukan perdamaian. Hakim mediator malah
dimarahi agar tidak mengarahkan para pihak berperkara, padahal
adalah yang sebenarnya seorang Hakim Mediator mengarahkan
kepada pihak-pihak yang berperkara untuk diadakannya perdamaian.
Cenderungnya pengacara malah tidak menginginkan perkara itu tetap
berlangsung, karena jika masih terus diperkarakan akan tetap
mempergunakan jasanya mewakili pihak yang berperkara tersebut.
Hal-hal yang semestinya mendukung bagi mediasi baiknya yang
bagaimana?
Inginnya adalah setiap 1 ruang memiliki 1 ruang mediasi juga,
sehingga tidak sulit bagi kami untuk mengadakan mediasi. Sehingga
bilamana ruangan sidang ada 3 ruang, maka ruang mediasi juga ada
3 ruang.
Seorang mediator juga wajib memiliki ilmu semacam psikologi yang
dapat menenteramkan para pihak agar tetap tenang dan memberikan
1

A
B
A
B

A
B

A
B

A
B

A
B
A
B
A
B

A
B
A
B

persuasif yang baik untuk tidak terus menerus meluapkan emosinya


sehingga dapat berbicara yang jelas. Makanya, perlu diadakan
pelatihan-pelatihan khusus seperti itu.
Kesuksesan Ibu untuk mendamaikan berapa banyak?
Dapat dikatakan adalah sekitar sepertiga atau seperempatnya dari
perkara-perkara yang dihadapi
Pelatihan-pelatihan apa yang didapat mediator selama ini?
Saat ini pelatihan yang didapatkan dari Mega-Mendung, luar daerah
juga. Bahkan, ada beberapa hakim yang juga mendapatkan pelatihan
hingga ke luar negeri.
Perlunya pelatihan khusus seperti psikologi supaya mampu
menghadapi para pihak.
Apakah menggunakan mekanisme caucus juga disini?
Iya, tentu saja ada. Perlu diadakannya mekanisme caucus bertujuan
mengetahui kepentingan-kepentingan para pihak. Apa yang menjadi
masalah bagi masing-masing pihak, karena cenderung ada yang sulit
mengungkapkannya. Dengan mekanisme caucus jadi lebih terbuka dan
lebih jelas letak masalah-masalah itu, serta kemauan para pihak untuk
menuju perdamaian.
Apakah pernah terbawa emosi dengan masalah-masalah yang dihadapi
para pihak?
Sedikitnya pernah terbawa namanya juga manusia, namun saat
menghadapi kita tetap harus tenang. Pada saat sidang maupun mediasi
memberikan pembukaan kepada para pihak untuk selalu jujur dan
tenang, bicarakan apa adanya karena senantiasa kita adalah manusia.
Jumlah Hakim Mediator berapa banyak di PA Tigaraksa?
Semua Hakim disini dapat menjadi Hakim Mediator. Jumlahnya sekitar
13 orang. Namun, jumlah ini tidak seimbang. Oleh karena dibandingkan
dengan Pandeglang saja jumlah ini paling sedikit dengan jumlah perkara
yang banyak dan termasuk Kabupaten dan Kota disni.
Apakah ada Mediator non-Hakim?
Saat ini belum ada di PA Tigaraksa.
Apakah pernah mengadakan mediasi di luar dari Pengadilan?
Belum pernah ada, karena biasanya mediasi tidak dibayarkan.
Kecenderungannya dilakukan mediasi dari persidangan di pengadilan.
Apakah ada pengawasan terhadap Hakim Mediator di PA Tigaraksa saat
ini?
Saat ini belum ada pengawasan, karena setiap Hakim memiliki jadual
yang sangat padat sehingga tidak ada pengawasan terhadap Hakim
Mediator. Oleh karena para Hakim Mediator juga ikut menyelesaikan
perkara di peradilan sehingga sulit adanya pengawasan itu sendiri. PA
Tigaraksa adalah pengadilan paling banyak, karena ada tiga
Kabupaten/Kota yang berada di wilayah ini sehingga semua ditangani
oleh PA Tigaraksa langsung.
Pengawasan dilakukan oleh wakil Hakim Ketua, namun tidak
dilaksanakan. Bagaimanapun kita memberikan laporan setiap
dilakukan mediasi. Laporan ini dilakukan setiap 3 bulan sekali.
Perkara apa saja yang ditangani untuk diperlukan mediasi?
Hampir semua yang dimungkinkan perlu mediasi, seperti kasus
perceraian, pengasuhan anak, harta gono/i, ahli waris, dll.
Apakah akta perdamaian diadakan? Apakah seperti ini akta perdamaian
(dokumen terlampir tersendiri)? Disini tidak tercantum nama penggugat
dan tergugat.
Tentu saja. Iya, disini tidak dicantumkan nama-nama penggugat dan
2

A
B

A
B

A
B

tergugat. Disebutnya anonimisasi. Tujuannya adalah merahasiakan datadata yang bersangkutan sehingga bilamana salah satu pihak perlu
kembali di masyarakat agar tidak mendapatkan malu akibat diketahui
data-datanya.
Dari pelaporan tadi, apa dampak positifnya bagi para Hakim?
Memberikan motivasi kepada para Hakim Mediator untuk lebih baik.
Terdapatnya insentif bagi Hakim mediator yang berhasil melakukan
perdamaian bagi para pihak. Hal inilah yang memotivasi bagi para
Hakim mediator lainnya untuk terus berkompetisi dan lebih baik lagi.
Apa syarat seorang Hakim Mediator?
Terutama sarjana hukum sebaiknya lulusan ini, jika di luar dari sarjana
hukum bisa dari sekolah pemerintahan semacam IPTDN.
Selain seorang sarjana hukum sebaiknya juga memiliki keilmuan
tentang psikologi. Tujuannya juga supaya para pihak tidak meluapkan
emosi meledak, tetap tenang. Meskipun para pihak dapat saja
meluapkan emosi, karena biasanya saat emosi meluap muncul
Mempergunakan bahasa yang sederhana, tidak formil agar dimengerti
oleh para pihak.
Pernahkah mendapatkan ancaman dari para pihak atau salah satu
pihak?
Pernah. Misalnya salah satu kasus perceraian, salah satu pihak ngotot
di persidangan dan di mediasi, minta supaya tidak diadakan perceraian.
Oleh karena salah satu pihak adalah preman di Serang, namun saat di
mediasikan kita dikomunikasikan kepada pihak tersebut apa yang
menjadi masalah. Apa yang mengakibatkan perceraian, ternyata karena
sifatnya yang mudah meledak. Akhirnya, malah sangat baik terhadap
saya.

Anda mungkin juga menyukai