Dosen Pembimbing
Ir. SISMANTO
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL PROYEK AKHIR
Disusun Oleh
Mengetahui/Menyetujui
Dosen Pembimbing
Ir. SISMANTO
.
NIP.19600701 198903 1 002
17
URAIAN SINGKAT
Kebutuhan air bersih yang selalu meningkat tiap tahun menuntut penyedia layanan air
bersih seperti PDAM untuk terus meningkatkan kualitas jaringan distribusinya, supaya
kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi. Selain itu Kecamatan Durenan bagian utara dengan
kondisi alam yang merupakan dataran tinggi dan pegunungan serta merupakan daerah air
tanah langka, perlu untuk mendapatkan akses air bersih.
Dengan berbagai permasalahan tersebut diperlukan suatu pengembangan jaringan
distribusi air bersih yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat
di masa mendatang, serta mampu mendistribusikan ke daerah bagian utara yang merupakan
daerah dataran tinggi.
Untuk itu analisa dan perencanaan dengan mempertimbangkan kondisi yang ada perlu
dilakukan dengan cermat, supaya pelayanan air bersih dapat tercapai sesuai dengan yang
diinginkan.
Analisa yang akan dilakukan meliputi perhitungan proyeksi penduduk, fasilitas sosial
untuk mendapatkan kebutuhan air bersih di tahun proyeksi. Kemudian dilakukan analisa
jaringan distribusi dengan program EPANET 2.0.
Dengan analisa seperti diatas diharapkan pengembangan sistem jaringan distribusi air
bersih mampu melayani kebutuhan masyarakat pada tahun proyeksi
15
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
URAIAN SINGKAT
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2 Permasalahan........................................................................................ 1
1.3 Tujuan................................................................................................... 1
1.4 Manfaat................................................................................................. 2
1.5 Batasan Masalah................................................................................... 2
1.6 Lokasi....................................................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA
BAB II
2.1 Sistem Penyediaan Air Bersih.............................................................. 4
2.6.1 Sistem Perpipaan.......................................................................4
2.6.2 Sistem Non Perpipaan............................................................... 4
2.2 Pengaruh Jumlah Penduduk.................................................................. 4
2.2.1 Proyeksi Jumlah Penduduk....................................................... 5
2.2.2 Proyeksi Jumlah Fasilitas Sosial Ekonomi............................... 6
2.3 Kebutuhan Air Bersih........................................................................... 6
2.3.1 Kebutuhan Air Domestik.......................................................... 6
2.3.2 Kebutuhan Air Non Domestik.................................................. 7
2.3.3 Kehilangan Air.......................................................................... 7
2.3.4 Fluktuasi Kebutuhan Air Bersih............................................... 7
2.4 Reservoir............................................................................................... 8
2.5 Hidrolika Aliran Distribusi................................................................... 8
2.6 Sumber Air Baku.................................................................................. 9
2.6.1 Air Permukaan.......................................................................... 9
2.6.2 Air Hujan.................................................................................. 9
2.6.3 Air Tanah.................................................................................. 9
2.7 Analisa Program Epanet 2.0................................................................. 10
BAB III METODOLOGI
BAB IV JADWAL KEGIATAN
DAFTAR PUSTAKA
18
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Air bersih merupakan kebutuhan dasar manusia, sehingga ketersediaannya amatlah
penting. Pemanfaatannya tidak hanya terbatas untuk keperluan rumah tangga, tetapi juga
untuk fasilitas umum, sosial maupun ekonomi. Kebutuhan air bersih akan terus meningkat
seiring dengan perkembangan manusia.
Dengan adanya pertumbuhan penduduk, terjadi dinamika dalam masyarakat baik
dalam segi kepadatan, sosial maupun ekonomi, sehingga kebutuhan air bersih pun akan
meningkat.
Lingkungan dengan kepadatan tinggi akan mengurangi kemudahan akses air bersih
karena masyarakat yang sebelumnya dapat memperoleh air bersih dari sumur gali, menjadi
kesulitan akibat terbatasnya lahan. Selain itu faktor kondisi alam juga mempengaruhi akses air
bersih. Daerah tertentu karena kondisi kontur dan tanahnya menjadi sulit mendapatkan air
bersih. Salah satu cara untuk memperoleh air bersih adalah dengan memanfaatkan pelayanan
PDAM.
Dalam upaya penyediaan air bersih, jaringan distribusi merupakan hal yang penting.
Karena jaringan distribusi inilah yang menyalurkan air dari instalasi produksi menuju ke
masyarakat.
Berkenaan dengan meningkatnya kebutuhan air bersih di masa mendatang, PDAM
Kabupaten Trenggalek dituntut untuk mampu memenuhi kebutuhan air bersih tersebut,
dengan kualitas, kuantitas dan kontinuitas yang diinginkan serta tekanan air yang
mencukukpi. Tanpa jaringan distribusi yang mencukupi maka hal tersebut tidak akan mampu
dipenuhi oleh PDAM.
Dari hal-hal tersebut diatas maka perlu adanya pengembangan jaringan distribusi air
bersih PDAM untuk memenuhinya.
1.1
1.2
Permasalahan
Permasalahan dalam perencanaan pengembangan distribusi jaringan PDAM untuk
kebutuhan air bersih di Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek adalah sebagai berikut:
1. Apakah jaringan eksisting masih dapat dipergunakan dalam memenuhi kebutuhan air
bersih pada tahun proyeksi
2. Berapakah pertumbuhan jumlah penduduk, fasilitas, sosial di Kecamatan Durenan
Kabupaten Trenggalek pada tahun proyeksi
3. Berapakan debit air yang diperlukan guna memenuhi kebutuhan air di Kecamatan
Durenan Kabupaten Trenggalek pada tahun proyeksi
1.3
Tujuan
Perencanaan pengembangan distribusi jaringan PDAM ini bertujuan untuk:
1. Menganalisis jaringan eksisting terhadap pengembangan jaringan di tahun proyeksi
2. Menentukan debit air yang diperlukan di Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek
pada tahun proyeksi
3. Mengembangkan dan merencanakan jaringan distribusi utama untuk memenuhi
kebutuhan air di tahun proyeksi.
1.4
Manfaat
1. Memberikan masukan kepada instansi/institusi terkait, alternatif yang dapat dilakukan
untuk mengembangkan pelayanan air minum.
2. Memberikan alternatif penyedia air bersih selain air tanah.
3. Memberikan arahan bagi masyarakat pengguna air bersih, bagaimana mengelola
kelangsungan sarana dan prasarana penyediaan air bersih.
1.5
Batasan Masalah
1. Wilayah perencanaan pengembangan adalah Kecamatan Durenan
2. Sistem pengolahan air bersih dan struktur bangunan tidak dibahas
3. Pengembangan jaringan didasarkan pada proyeksi jumlah penduduk dan fasilitas
sosial.
1.6
Lokasi
Lokasi perencanaan pengembangan sistem jaringan distribusi PDAM IKK Durenan
adalah Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek, yang dapat ditunjukkan dalam peta lokasi
dibawah ini.
Kecamatan
Durenan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
2.1.1
Sistem Perpipaan,
Sistem ini menggunakan pipa sebagai sarana pendistribusian air. Unit pelayanannya
dapat menggunakan Sambungan Rumah (SR), Sambungan Halaman dan Sambungan Umum.
Untuk mendistribusikan air bersih dengan perpipaan terdapat beberapa sistem
pengaliran, tergantung pada keadaan topografi, lokasi sumber air baku, beda tinggi daerah
pengaliran atau daerah layanan. Sistem pengaliran tersebut antara lain :
a. Pengaliran Gravitasi
Air bersih didistribusikan ke daerah layanan dengan memanfaatkan tekanan akibat gaya
gravitasi pada daerah tersebut. Diperlukan beda elevasi antara sumber dan daerah layanan
yang cukup besar supaya tekanan yang diperlukan dapat dipertahankan.
b. Pengaliran Pemompaan dengan Elevated Reservoir
Sebelum air didistribusikan ke daerah layanan terlebih dahulu dipompa dan ditampung di
reservoir kemudian didistribusikan dengan memanfaatkan tekanan akibat elevasi reservoir
tersebut.
c. Pengaliran Pemompaan Langsung
Distribusi air ke daerah layanan dengan mengandalkan tekanan dari pompa, yang
disesuaikan dengan tinggi tekanan minimum.
Rangkaian pipa dalam distribusi air bersih/minum disebut jaringan pipa. Pada
dasarnya ada 2 sistem jaringan distribusi yaitu jaringan terbuka dan tertutup.
a. Jaringan Terbuka
Karakteristik jaringan ini adalah pipa-pipa distribusi tidak saling berhubungan, air
mengalir dalam satu arah dan area layan disuplai melalui satu jalur pipa utama.
b. Jaringan Tertutup
Karakteristik jaringan ini adalah pipa-pipa distribusi saling berhubungan, air mengalir
melalui beberapa jalur pipa utama, sehingga konsumen disupplay dari beberapa jalur.
Sistem ini cenderung diterapakan pada daerah yang jalannya saling berhubungan,
perkembangan kota cenderung ke segala arah dan keadaan topografi yang relatif dasar.
2.1.2
2.2.1
. .
.
Dimana :
x
= selisih tahun tiap data
y
= selisih total data tiap tahun
Sedangkan metode untuk menentukan proyeksi penduduk antara lain adalah sebagai
berikut:
1. Metode Geometrik
Rumus umum yang digunakan dalam metode tersebut adalah :
Pn = Pt (1 + n )
Pt
t
r =
1 x 100%
Po
Dimana :
Pn = Jumlah penduduk pada proyeksi tahun ke-n
Po = Jumlah penduduk pada awal tahun data
Pt = Jumlah penduduk pada akhir tahun data
r = Laju pertumbuhan penduduk (%)
t = Selang waktu tahun data
n = Jumlah tahun proyeksi
Nilai a diperoleh dari perhitungan yang ada
Nilai b diperoleh dari perhitungan yang ada
Setelah diketahui nilai a dan b maka didapat persamaan yang merupakan persamaan
proyeksi jumlah penduduk.
2. Metode Aritmatika
Rumus umum yang digunakan dalam metode tersebut adalah :
Pt Po
Pn = Pt +
x n
t
Dimana :
Pn = Jumlah penduduk pada proyeksi tahun ke-n
Po = Jumlah penduduk pada awal tahun data
Pt = Jumlah penduduk pada proyeksi tahun ke-n
t = Selang waktu tahun data
a=
n x 2 + ( x) 2
b =
n xy
n x2
= Jumlah data
x
( x )
y
2
2.2.2
Metropolitan
Kota besar
Kota sedang
Kota kecil
Kota Kecamatan
> 1.000.000
500.000 1.000.000
100.000 500.000
20.000 100.000
< 20.000
170 190
150 170
130 150
100 130
90 100
2.3.2
No.
Tabel 2.2
Kebutuhan Air Non Domestik
Pemakaian air
Kategori
rata-rata per hari
(liter)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Kantor
Rumah Sakit
Gedung Bioskop
Sekolah Dasar, SLTP
SLTA & lebih tinggi
Laboratorium
Toserba
Industri/Pabrik
9.
10.
11.
12.
13.
70-100
250-1000
10
40-50
80
100-200
3
80 (pria)
100 (wanita)
3
30
250-300
30
10
Keterangan
Tiap karyawan
Tiap pasien
Tiap pengunjung
Tiap siswa
Tiap siswa
Tiap karyawan
Tiap pengunjung
Tiap org/shift
Tiap penumpang
Tiap tamu
Tiap tamu
Tiap orang
Tiap jamaah
Sumber : Juknis Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Perkotaan (Vol. II), 1998
2.3.3
Kehilangan Air
Merupakan selisih antara jumlah air yang diproduksi di unit pengolahan dengan
jumlah air yang dikonsumsi dari jaringan distribusi. Berdasarkan kenyataan dilapangan,
kejadian akan kehilangan air dapat bersifat teknis dan non teknis. Terdapat 3 macam
pengertian menyangkut istilah kehilangan air, yaitu : kehilangan air rencana, kehilangan air
percuma dan kehilangan air insidentil. Secara umum dalam melakukan perencanaan, nilai
kehilangan yang terjadi baik kehilangan air percuma dan insidentil sudah masuk dalam
perhitungan. Besarnya nilai kehilangan air tersebut berkisar antara 15-25% dari total
kebutuhan air bersih baik domestik maupun non domestik.
2.3.4
2.4
Reservoir
Fungsi dari reservoir antara lain adalah untuk menyimpan air bersih yang siap
didistribusikan, meratakan debit air dalam sistem jaringan distribusi serta mengatur tekanan
air dalam jaringan distribusi. Berdasarkan lokasinya reservoir dibedakan menjadi :
a. Elevated Reservoir
Reservoir yang menyimpan atau menampung air yang terletak diatas tanah.
b. Grounf Reservoir
Reservoir yang menyimpan atau menampung air yang terletak dibawah tanah.
Untuk mencari kapasitas reservoir, dihitung dengan metode analitis maupun grafis.
Adapun perumusannya adalah :
K r = S pos + S neg
Dimana :
Kr
= Kapasitas reservoir
(m3)
Spos
= Besarnya deposit positif air
(m3)
Sneg
= Besarnya deposit negatif air
(m3)
2.5
10,7 x Q1,852
xL
D 4,87 xC 1,852
Dimana :
Hf
= Kehilangan tekanan dalam pipa
L
= Panjang pipa
C
= Koefesien Hanzen-William
Q
= Debit dalam pipa
D
= Diameter pipa
Hf =
(m)
(m)
(m3/det)
(m)
2.6
2.6.1
Air Permukaan
Air permukaan adalah air yang berada di permukaan bumi, terdiri dari:
a. Air Sungai, adalah air yang mengalir di permukaan bumi, meliputi aliran air, alur sungai
termasuk bantaran, tanggul dan areal yang dinyatakan sebagai sungai. Air sungai
merupakan alternatif sumber air yang paling mudah diperoleh karena terletak dekat
dengan permukiman masyarakat. Dari segi kuantitas fluktuasinya tinggi, sedangkan dari
segi kualitas banyak yang tidak memenuhi syarat untuk digunakan sebagai air bersih
tanpa proses pengolahan.
b. Air Rawa/Danau/Waduk, merupakan bentuk cekungan permukaan tanah baik alamiah
maupun buatan dan didalamnya terdapat genangan air dengan volume relatif besar.
2.6.2
Air Hujan
Pemanfaatannya adalah untuk daerah dengan curah hujan yang tinggi. Pada umumnya
digunakan sebagai suplemen, ketika terdapat masalah fasilitas dari lain sumber mengingat
hujan fluktuasinya sangat tinggi. Dapat pula diterapkan sebagai sumber air baku utama, jika
sumber air lain kurang menguntungkan. Dengan mempertimbangkan ketersediaan tempat,
penangkapan air hujan dapat dilaksanakan di atas atap rumah maupun di atas tanah.
2.6.3
Air Tanah
Air tanah adalah air yang tertampung pada lapisan tanah. Lapisan tanah ini dapat
menampung air dalam jumlah besar dan disebut aquifer. Aquifer terbagi menjadi 3 bagian
yaitu aquifer tertekan, aquifer semi tertekan dan aquifer tidak tertekan.
- Aquifer tertekan
Aquifer yang berada diantara lapisan kedap air dimana kedua lapisan ini sama sekali
tidak dapat mengalirkan air.
- Aquifer semi tertekan
Aquifer yang berada diantara lapisan kedap air dimana lapisan kedap air diatasnya
sedikit mengalirkan air.
- Aquifer tidak tertekan
Aquifer yang berada diatas lapisan kedap air
Kuantitas dan kontinuitas air tanah dipengaruhi luasan daerah resapan, semakin
berkurang luasnya maka kuantitas dan kontinuitasnya juga berkurang. Air tanah terdiri dari :
9
2.7
10
BAB III
METODOLOGI
PERMASALAHAN
STUDI LITERATUR
PENGUMPULAN DATA
Peta Jaringan Air Bersih eksisting
Peta Topografi
Data Kependudukan
Data Fasilitas Sosial
Data Kondisi Wilayah
Data Perencanaan Air Bersih
SELESAI
Dari diagram alir tersebut diatas, langkah-langkah penyelesaian proyek akhir adalah
sebagai berikut:
1. Tema Proyek Akhir dan Perumusan Permasalahan
Perencanaan yang dilakukan, berdasarkan identifikasi masalah yang menjadi latar
belakang, perumusan masalah, tujuan perencanaan dan manfaat perencanaan.
11
2. Studi Literatur
Kegiatan ini adalah mencari, mengumpulkan dan mempelajari referensi serta berbagai
kegiatan yang mendukung dalam penyusunan proyek akhir. Studi literatur dilakukan
mulai tahap awal sampai akhir.
3. Pengumpulan data
Data yang dikumpulkan merupakan data yang relevan dengan proyek akhir. Data-data
tersebut diperoleh dari instansi pemerintah diantaranya adalah Kantor Kesbanglinmas,
Bappeda, PDAM, BPS dan Kecamatan. Data yang diperlukan diantaranya adalah:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
12
BAB IV
JADWAL KEGIATAN
Penyusunan proyek akhir akan dilaksanakan mulai Oktober 2011 sampai dengan 6
Januari 2010 dengan rencana kegiatan sebagi berikut :
No.
Tabel 4.1
Rencana Kegiatan Penyusunan Proyek Akhir
Oktober
Nopember Desember Jan.
2011
2011
2011
2012
Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
1.
Pengajuan Proposal
2.
Pengumpulan Data
3.
Studi Literatur
4.
6.
13
DAFTAR PUSTAKA
14